Elios berteriak ke arahku, aku mengalirkan mana dan sihir api pada pedangku, aku melindunginya dengan mantra perlindungan atau pedangku akan berkarat nanti.
Sebenarnya bisa saja aku menggunakan bom yang ku rakit dengan beberapa eksperimen, namun sebelum ekspedisi Elios memperingatiku untuk tidak menggunakannya karena mungkin saja ledakannya akan memancing monster yang lain.
"Liona fokus, potong-potong seluruh tubuhnya, kikan dikategorikan sebagai makhluk yang tidak mudah mati!" Teriak Elios.
Setelah siap aku melesat menuju ke arah kikan yang sedang di taklukan banisher dan di ikat oleh sihir bayang, bau menjijikan mulai menyerang Indra penciuman ku.
Pertama aku menebas organ bawahnya yang tidak memiliki tubuh, kikan menjerit melengking dan bola matanya memutar, organ itu langsung berubah menjadi abu karena sihir api pada pedang.
Setelah itu Elios mengarahkan ku untuk menebas tangan yang satunya, tubuhnya kemudian kepalanya, kikan menatapku dengan penuh amarah.
Selesai sudah, aku pergi ke salah satu kaktus dan memuntahkan segala isi perutku, aku tidak kuat mencium bau kikan yang benar-benar membuatku mual.
"Liona, kau tidak apa-apa?" Tanya Luther menepuk punggungku, membantuku untuk memuntahkan isi perutku.
"Minum." Ujar putra mahkota memberikan sebuah cangkir kecil yang diisi dengan air.
"Terimakasih." Ujarku yang memuntahkan lagi isi perutku.
Sangat menyebalkan, aku langsung memakan sejenis permen yupi untuk menetralisir bau dan menggigitnya tepat di bibirku.
Tak lupa mengoleskan minyak mawar dekat dengan hidungku, baunya sangat mengganggu sekali.
"Kita kembali ke tempat tadi dan istirahat disana sejenak." Ujar putra mahkota setelah berfikir.
Kami tidak punya bantahan, lagi pula kami semua sudah lelah dan lemas akibat makhluk seperti kikan.
"Aku akan menulis surat pada istana, memberitahukan yang mulia kaisar bahwa disini ada makhluk kegelapan kikan." Putra mahkota sepertinya tidak lagi menyembunyikan identitasnya.
Dia langsung menulis, bisa dikatakan bahwa putra mahkota sangat tampan dengan rambut emasnya yang elegan dan garis wajahnya yang tegas, tapi aku tidak akan berdekatan dengannya aku masih ingin menjaga kehidupan kecilku.
Dalam novel dikatakan bahwa putra mahkota adalah pria tertampan di benua ini, tidak heran sih bahkan para kaisar lain pun menyerahkan anak perempuannya untuk di nikahkan dengan putra mahkota.
Namun dia menolak semuanya dan hanya menikah dengan Cecilia, benar-benar cinta sejati, namun saat ini mengapa mereka tidak berinteraksi ya, apakah itu belum terjadi karena putra mahkota menyamar?
Tapi seharusnya tidak, putra mahkota terpesona saat Cecilia menggunakan healernya pada seseorang, apakah ada yang terlewat di bagian novel?
"Na"
"Liona?"
Aku terkejut dengan panggilan Prasina, dia melihatku yang sedang memperhatikan putra mahkota, sunggu memalukan bahkan Arthur, Luther dan Elios menatapku sambil menahan tawa.
"Apa?" Tanyaku dengan tampang tak berdosa.
"Kenapa kau terus memandangi putra mahkota tanpa berkedip?" Tanya Prasina dengan polos, bahkan putra mahkota melihatku dengan telinga agak merah?
Mungkin aku salah lihat, bagaimana bisa putra mahkota memerah karena aku memandangnya, dia kan punya semacam kebencian dengan Liona.
"Ah aku hanya berfikir kenapa putra mahkota harus menyamar menjadi pemimpin knight?" Balasku dengan wajah serius.
"Kaisar memerintahkan ku, aku tidak bisa membangkangnya lagi pula aku tidak ingin di perlakukan hormat pada saat ini dan terjadi kecanggungan." Putra mahkota menjawab.
Aku hanya balas tersenyum tidak ingin lanjut mengobrol dengannya, ingat nyawaku yang berharga!
Setelah putra mahkota mengirim surat, kita semua beristirahat sebentar dan melanjutkan perjalanan kami.
Kita hanya bisa berjalan pelan-pelan, kuda disimpan diluar karena tidak mungkin juga untuk di bawa masuk.
Di hutan kaktus tidak bisa terbang, tidak tahu mengapa padahal tidak ada formasi atau pelindung, mungkin ada kaitannya dengan warna ungu hutan saat dilihat dari kejauhan.
"Katanya disini ada kuil peninggalan dewi Athena." Kata Elios.
"Apakah makhluk kegelapan dikirim untuk menghancurkan peninggalan dewi Athena?" Tanya Prasina.
"Mungkin benar atau mungkin tidak." Elios menjawab.
"Ku pikir mungkin saja kikan tidak sengaja keluar atau disini ada semacam lubang yang terhubung dengan neraka." Luther mengutarakan pendapatnya.
"Jangan pikirkan itu dan fokus saja ke depan, jika menemukan lubang tinggal tutup." Arthur tersenyum dengan polos.
Kami tidak mengobrol lagi hanya melihat-lihat, tidak ada yang aneh ataupun keberadaan monster, suasananya sangat tenang bahkan ketenangannya sangat aneh.
"Ini terlalu tenang." Paladin mengernyitkan dahinya.
"Itu benar, suasananya juga sangat aneh." Knight menimpali.
Kami semua hanya diam saja menunggu perintah putra mahkota.
"Kita lanjutkan saja." Putra mahkota memutuskan.
Harusnya kami sudah kembali, karena langit terlihat akan segera berubah menjadi gelap. Tapi kami semua memutuskan untuk tidak kembali dan melihat apa yang terjadi.
Semua orang berjalan dengan sedikit cepat, karena tidak menemukan monster apapun hingga tiba di sebuah kuil yang sangat megah namun kita tidak bisa masuk.
"Ternyata benar ada kuil disini." Arthur berseru.
"Sayangnya kita tidak bisa masuk, karena ada pelindung sihir yang sangat kuat disini." Ujar paladin sambil memegang seperti kaca transparan yang terlihat kokoh.
Kami mengamati pelindung sihir yang sangat kokoh itu, benar-benar kuat sampai mataku pun bisa melihat seberapa tebal pelindung ini.
"Hohoho sepertinya kalian telah tiba disini." Suara tua mengintrupsi kami.
Segera semua orang menjadi sangat waspada, keberadaan pria tua itu tidak di ketahui bahkan saat aku memperhatikan kuil pria tua itu tidak ada.
"Heh menarik." katanya lagi sambil melihat kearahku, aku merasa bahwa pria tua itu tahu tentang sesuatu pada diriku.
"Apakah kau yang mengirim Kikan kesini?" Tanya putra mahkota dengan waspada.
"Tentu saja tidak, aku tidak sehebat itu untuk mengeluarkan makhluk neraka. Itu keluar sendiri melalui celah antar alam." Jelasnya sambil tersenyum.
"Lalu bisakah kami memasuki kuil?" Tanya Elios yang sudah agak rileks karena tidak merasakan niat buruk pria tua itu.
"Tidak, tapi gadis itu bisa." Jawabnya sambil memandang kearahku.
Semua orang menatapku, aku juga sangat ingin melihat kuil yang katanya peninggalan dewi Athena itu.
"Jangan mungkin akan berbahaya." Putra mahkota mengernyit.
"Hehe tidak apa-apa, aku orang baik." Pria tua itu berujar seolah tahu apa yang kita pikirkan.
Aku melihat kearah Elios, dan Elios mengangguk, aku berjalan kearah pelindung itu dan menyentuhnya.
Memang benar tebal, ada sengatan listrik juga yang mengalir kearah tanganku, rasanya seperti saat aku tersetrum arus listrik.
Benar saja! Aku bisa masuk, ternyata kuil yang kulihat di luar dan di dalam sangat berbeda jauh, itu benar-benar megah dan indah.
Mereka yang diluar berteriak memanggil namaku, kenapa begitu?
"Jangan khawatir, mereka tidak bisa melihatmu sedangkan kamu bisa." Pria tua itu seakan tahu apa yang aku pikirkan.
"Lalu kenapa kami bisa melihat anda?" Tanyaku.
"Karena aku ingin."
"..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
ternyata kekuatanya yg mc dapat dari kesetrum bisa digunakan sebagai kunci masuk
hmm menarik mungkin disini ada yg mau mencobanya?
2021-06-22
4
Eliza
semangat kak ceritanya seru banget👍👍
2021-06-14
6
AGR
👍👍👍👍
2021-04-01
1