Aku terkejut saat ayah mengatakan bahwa aku telah pingsan selama empat hari, padahal aku merasa bahwa itu hanya sekejap mata saja namun ternyata selama itu, pantas saja aku sangat lapar.
Sebenarnya aku tidak terlalu takjub saat mendengar penjelasan ayahku kemarin, katanya ether adalah bahan atau materi yang memenuhi ruang alam semesta di luar bulatan bumi menurut sains kuno.
Tumbuhan memerlukan ether, manusia memerlukan ether, sihir memerlukan ether, kuil memerlukan ether apapun itu memerlukan ether, bisa di sebut ether adalah sumber kehidupan yang menyelimuti alam Semesta.
Lalu Falaina merupakan raja spirit yang menempati ether paling murni di alam semesta, atau bisa juga di sebut dengan utusan dari dewa.
Secara garis besar aku sudah tahu, namun aku tidak menyangka akan bertemu dengan raja spirit, mungkin memang benar karena jiwaku di berkati oleh dewa.
"Nona, apakah anda yakin akan mengikuti pesta di istana?" Tanya Anna membenarkan reselting gaunku.
"Benar nona, anda baru saja sembuh kemarin." Ujar Maria sambil menyisir rambutku.
"Itu benar, aku tidak ingin melewati festival ataupun pesta istana." Balasku yang sedang menatap diri sendiri di cermin, sangat cantik!
"Hah, nona menang keras kepala." Anna menghela nafas dan fokus pada gaunku.
Sebenarnya aku hanya ingin bertemu teman-temanku, katanya mereka juga akan datang. Meskipun aku menghindari putra mahkota dan Cecilia tapi aku tidak akan berhubungan dengan mereka.
"Kau sudah siap?" Alex muncul di pintu dengan penampilan luar biasa tampan, jika dia bukan kakakku mungkin aku akan jatuh cinta padanya.
"Kakak kau sangat tampan." Ujarku berlari kearahnya, tampak wajah dinginnya memerah malu.
Aku memeluknya dan menggandeng tangannya, tampak Xavier cemberut melihatku dengan Alex.
"Kau menjijikan, jangan membuat wajah seperti itu." Aku tertawa, terkadang Alex selalu bilang kalau dia muak melihat wajah Xavier yang seperti dirinya mempunyai ekspresi yang menggelikan, seperti sedang melihat dirinya sendiri.
"Kau jijik pada wajahku? Bukannya kita mirip?" Xavier menggoda Alex yang wajahnya menjadi lebih dingin.
"Makanya aku bilang jangan membuat ekspresi seperti itu, kenapa aku harus berwajah sama seperti idiot ini sih." Gerutu Alex yang membuatku lebih tertawa terbahak-bahak.
Sepanjang jalan kami mengobrol, sampai di depan kastil aku melihat sebuah kereta mewah dengan lambang keluarga duke Asteria yang dominan dengan gambar bintang.
Ayahku sudah menunggu disana, sangat tampan! Jika ayah, Alex dan Xavier bersama mereka terlihat seperti boy grup di kehidupan ku sebelumnya.
"Ayah." Sapaku memeluknya.
Kami menaiki kereta kuda, terlihat sepanjang jalan warna-warni kelap-kelip dari sihir sangat indah, suasana malam yang sangat romantis.
Jika di kehidupanku sebelumnya mungkin tempat ini akan dijadikan objek wisata anak muda yang menjalin kisah kasih romantis bersama pasangannya, entah kenapa wajahku menjadi panas saat membayangkan itu.
Dalam perjalanan kami banyak berbincang, tentang aku yang pingsan selama empat hari, ternyata putra mahkota mengunjungiku, mau apa dia?
Sedangkan Elios dia minta maaf karena tidak bisa menungguku karena misi dari guild, ayah pun tidak menyalahkannya meskipun Elios meminta maaf karena tidak bisa menjagaku, karena itu memang bukan salahnya.
Istana sudah terlihat, memang megah! Ini pertama kalinya aku mengunjungi istana sejak aku tiba di dunia ini.
Kereta di berhentikan untuk menertibkan suasana pesta, tidak ada yang protes karena itu perintah dari yang mulia kaisar.
"Salam duke." Tiba-tiba Luther datang dan memberi salam kepada ayah, lalu dia melihatku memberi kode agar aku mengikutinya.
"Ayah, aku akan pergi mencari temanku." Ujarku, ayahku mengangguk dan mengatakan kalau aku harus berhati-hati.
"Ada apa? Yang lainnya dimana?" Tanyaku berbisik di tengah perjalanan.
"Yang lain menunggu di taman, nanti akan aku jelaskan detailnya bersama mereka." Ucap Luther dengan waspada, aku mengernyit dan hanya menurut saja.
Aku mengikuti Luther ke tengah taman, dia memasuki labirin yang ada di istana untuk melihat teman-temanku yang lain.
"Liona." Jerit prasina dan memelukku, dia menatapku dari atas sampai ke bawah memastikan bahwa aku baik-baik saja.
"Syukurkah tidak terjadi apa-apa kami sangat terkejut dan khawatir." Katanya.
Aku melihat Elios yang menatapku dengan rasa bersalah, aku menghampirinya dan memeluknya menenangkannya dan berkata bahwa itu bukan salahnya jadi jangan khawatir.
"Kenapa kita disini? Kenapa tidak masuk?" Tanyaku langsung duduk di bangku putih yang sudah ada.
"Firasat Elios tidak bagus, dan aku merasakan energi hitam pekat di istana, namun aku tidak tahu tepatnya itu dimana." Jelas Luther yang membuat kita bersikap lebih serius.
"Jika itu benar, semua orang yang ada di pesta mungkin akan terkena bahaya." Ujar Arthur.
"Tidak ada jaminan, karena semua orang di pesta mempunyai kekuatan, dan kaisar sudah mengundang orang-orang dari menara suci untuk menjaga berlangsungnya pesta dan keamanan kaisar." Luther menjawab.
"Lalu kenapa pemilik energi hitam bisa datang ke pesta, padahal ada banyak perlindungan suci disini." Tanyaku mengernyitkan dahi.
"Itulah yang ku pikirkan."
Semua orang termenung dalam diam, tidak ada yang berbicara sibuk dengan apa yang masing-masing kita fikirkan.
"Kita lihat nanti, namun tetap kita harus berwaspada." Ujarku lagi.
Semua orang setuju dan pergi dari labirin, namun aku merasa ada sesuatu yang menatap kami dengan intens, aku bisa merasakannya tatapan itu tidak jahat lebih seperti menunggu sesuatu, aku tidak mengatakan itu pada teman-temanku dan hanya melupakannya karena menurutku tidak penting.
Suasana pesta sangat meriah, ya itu sudah pasti karena akan menyambut festival bintang, semuanya saling menyanyjung dan memuji, wah benar-benar manusia sangat menakutkan.
"Yang mulia kaisar Evlogia forea Mavros dan Permaisuri Pesmena Fylla Mavros memasuki aula."
"Ratu Regina Kymata Mavros dan Selir Thalassa Panypsilla Mavros memasuki aula."
"Putra mahkota Christopher Forea Mavros, Pangeran kedua Antrophos James Marvos, Pangeran ketiga Roberto kamiloma Marvos dan Pangeran keempat Darrel Omorvi Marvos memasuki aula."
"Putri pertama Calista Fylla Mavros dan Putri kedua Grescia Panypsilla Mavros memasuki aula."
Keluarga kaisar berturut-turut datang dengan megah, kami semua menunduk untuk memberi hormat.
"Bangun." Ujar kaisar setalah dia duduk di tahta emasnya.
Ku lihat kaisar berwajah tegas dan bijaksana, aura wibawa menguar dari dirinya, tampak seperti orang baik.
Kaisar memberikan sambutan yang tidak penting dan tidak ku dengarkan, hanya memperhatikan Luther yang wajahnya semakin pucat.
Aku memegang tangannya dan merapalkan doa, tampak wajah Luther semakin membaik dan aku terus menggunakan healer ku.
"Kau tidak apa-apa?" Tanyaku setelah nafas Luther stabil.
"Pengap, sesak aku tidak tahu kenapa. Jangan lepaskan tanganmu itu membuatku nyaman." Ujarnya, aku mengangguk dan terus memegang tangannya.
Tampak pesta berjalan dengan normal, namun firasat Elios semakin memburuk, wajah Luther pun menjadi semakin suram.
Brakk
"Lindungi Kaisar!"
Kaca aula terpecah, semua orang otomatis mengaktifkan sihir perlindungan agar terhindar dari pecahan kaca yang berterbangan.
Kaisar sudah di lindungi Knight dan paladin terlatih untuk membuat dirinya tidak berada dalam situasi yang berbahaya.
Terlihat monster kelalawar dengan energi pekat terkikik seram, ada banyak dan memandang kita dengan kejam.
Semua orang terkejut, karena banyaknya monster kelalawar yang mempunyai kecerdasan. Mereka hanya memperhatikan kami yang bersikap waspada.
Orang-orang menara sihir membaca sihir suci, dan para banisher sudah ada di barisan paling depan untuk mengusir makhluk jahat.
Putra Mahkota
Cecilia
Sumber: Pinterest
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Sisi Naya
Thor katanya si putra mahkota rambutnya emas🤔
2021-12-08
0
「Hikotoki」
kurasa ilustrasi cecilia harus lebih femini sih kalo yang ini kan udh kelihatan kalau ada siasat licik
kalo ga salah kan deskripsi cecilia itu lemah lembut dan periang
kalo ini deskripsinya dingin, baik, penuh rencana dan agak licik
aku dpt ide kek gini karena liat ekspresi dan sorot matanya
kalo dikatakan ilustrasi cecilia ga mirip ama sifatnya saat sebelum mcnya mokad
tapi kalo emang ada cerita aslinya dan ikustrasinya kek gini sih mungkin gua tarik lagi komentar ini.
(koreksi bila ada yang salah)
2021-11-27
0
imah umaraya
putih tak selamanya suci dan hitam tak selamanya kotor,,,, tak ada yang tau kedalaman hati seseorang..
2021-10-21
0