Sepuluh

Aku mendekati pria tua itu, dia tersenyum dan menyuruhku untuk duduk di bangku yang terbuat dari bambu.

"Ternyata kamu jiwa yang berbeda." Ujar pria tua itu yang melihatku sambil tersenyum.

"A-apa maksudmu?" Tanyaku gugup dengan gempa pupil yang tak bisa kuhindari.

"Hehe jangan cemas, aku di kurung disini karena bisa melihat masa lalu orang lain. Dan aku tahu kamu bukanlah bagian dari dunia ini, hanya saja aku tidak bisa melihat jauh ke dalam jiwamu hanya tahu bahwa kau bukan jiwa asli tubuh ini." Katanya tersenyum getir.

Entah kenapa aku merasa simpati pada pria tua itu, dia terlihat sangat kesepian, tubuhnya yang renta dan tatapan matanya yang sayu terlihat sangat menyedihkan.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya pria tua itu.

"Tidak, kakek anda terlihat sangat menyedihkan." Ujarku dengan jujur.

"Kamu bocah bau, aku tidak perlu rasa kasihanmu hanya saja memang aku sedikit kesepian."

"Lagi pula kakek, kau mempunyai kemampuan untuk melihat masa lalu orang lain bukan salah mu sendiri, salahkan dewa kenapa dia memberimu kemampuan itu." Aku berkata dengan datar.

Pria tua itu menatapku dengan shock kemudian tertawa terbahak-bahak sambil menangis.

"Haha kau gadis yang menarik, baru kali ini aku bertemu orang yang menyalahkan dewa, tapi kau benar terkadang ada saja manusia iri yang dengan kejamnya menyalahkan takdir seseorang padahal itu sudah di atur Tuhan."

"Siapa yang mengurung kakek disini?" Tanyaku penasaran, karena sudah lebih nyaman berbicara dengan orang tua itu.

"Itu orang-orang dari menara suci, paladin disana tidak bisa menggunakan kekuatan menara sucinya karena aku membenci mereka, meskipun aku terkurung namun kekuatanku masih kuat, aku bisa mengendalikan hutan kaktus ini." Jelasnya.

Aku terkejut, bukankah menara suci adalah tempat khusus orang-orang tanpa keserakahan duniawi? Mereka di rumorkan hanya tertarik dengan sihir suci.

Bisa di katakan jika orang-orang menara suci, sama dengan orang-orang di kuil yang mengagungkan dewa dan tidak peduli urusan duniawi.

"Kau pasti berfikir tidak mungkin orang-orang yang mengaku suci itu melakukan hal tercela seperti ini kan?" Tanyanya dengan nada positif.

Aku mengangguk dan tidak berniat berbohong, lagipula aku ingin tahu!

"Nak, setiap hati orang lain tidak bisa di tebak, ada yang tulus dan ada yang tidak. Terkadang ada banyak orang yang berpura-pura baik, namun dia menyembunyikan sisi gelapnya dengan sempurna. Semua orang tidak bisa di percaya, kau hanya bisa percaya pada dirimu sendiri, yang bisa diandalkan adalah diri kita sendiri." Katanya dengan senyuman.

Itu benar, jangan berfikir jauh, lihatlah ke cermin kadang kita juga bisa menjadi munafik, menyembunyikan sifat asli kita dengan tersenyum dihadapan orang lain.

"Terimakasih, saya akan mengingat itu." Ucapku penuh syukur.

"Tidak apa-apa, kemari aku akan memberikanmu sesuatu." Katanya, aku mendekat kearahnya dan menunduk.

Dia merapalkan kata-kata aneh dan seberkas sinar masuk ke dalam tubuhku, rasanya hangat dan nyaman aku tidak tahu apa itu.

Ku lihat di dalam tubuhku ada kekuatan yang mengalir berwarna putih dan hijau, sepertinya yang seperti itu tidak ada.

"Jangan bingung, kamu seorang elementalist. Potensimu tinggi apalagi mana dirimu yang tidak ada habisnya, kekuatanmu belum terbangun seluruhnya berusalah dengan keras, aku memberikan sihir angin dan cahayaku menggunakan teknik terlarang.

Setelah ini aku akan menghilang, aku tidak menyesal memberikannya padamu, kamu orang yang baik, ku harap kita akan bertemu lagi namun waktu ku hampir habis. Senang bertemu dengan mu, sampai jumpa."

Pria tua itu perlahan menghilang seperti gumpalan cahaya, menatapku sambil tersenyum ramah.

"Kakek siapa namamu?" Tanyaku buru-buru.

"Ariel Isycha." Jawabnya dengan suara memudar, entah kenapa aku merasa sesak.

Perlahan pelindung sihir terbuka, dan aku bisa melihat teman-temanku menatapku dengan khawatir.

Prasina datang dan memelukku sambil menangis, tubuhnya bergetar aku hanya tersenyum dan menenangkannya.

"Kau tahu betapa paniknya aku saat kamu menghilang." Katanya sambil menangis.

"Jangan menangis, aku baik-baik saja." Balasku menepuk punggungnya, Prasina melepaskan pekukanku dan menatapku dengan serius.

"Apa yang terjadi?" Tanya Luther melihat sekeliling.

"Mana pria tua tadi?" Putra mahkota memandangku.

"Pria tua tadi sudah pergi ke alam lain, dia adalah pria yang hebat. Mungkin perlindungan sihir ini akan menghilang kalau pria tua tadi juga menghilang." Jelasku seadanya.

"Kalau begitu mari kita lihat kuil peninggalan dewi Athena ini lebih dalam." Ujar putra mahkota, tidak ada yang membantah karena kita juga penasaran.

Seperti peninggalan lainnya, interiornya khas zaman kuno, ada banyak patung malaikat yang terbuat dari emas memegang panah atau suling.

Lantainya bersih dan ada altar yang agung di depan, di sisinya ada patung dewi Athena yang sangat cantik.

Menurut legenda dewi Athena adalah putri kesayangan dari dewa zeus yaitu dewa terkuat di kayangan.

Athena adalah seorang dewi perang, terlihat dari berbagai lukisan yang identik dengan perang dan senjata.

"Benar-benar indah." Ucap paladin sambil memegang sesuatu dekat patung yang seperti sebuah tombol.

"Jangan di pegang." Teriak Elios.

Namun terlambat, lantai marmer yang megah tiba-tiba berubah menjadi retakan dan kami semua tanpa bisa bereaksi telah jatuh ke bawah tanah.

Semua orang terjatuh dengan rapi, tidak memalukan! Melihat sekeliling itu seperti tempat altar yang berada di atas.

Shhh

"Itu manusia."

"Kenapa manusia ada disini."

"Aku tidak mau memakan manusia, dagingnya sangat menjijikan."

Diskusi itu menarin perhatian kami yang telah berjalan mendekat satu sama lain, aku berpegangan tangan dengan Luther.

"I-itu Medusa." Bisikku.

"Bukankah medusa sudah punah?" Tanya knight.

"Sialan manusia, kami tidak punah hanya bersembunyi saja. Gara-gara Athena yang mengubah wanita cantik seperti kita menjadi seperti ini, kami di buru dan di bunuh." Kata salah satu medusa dengan mata berwarna merah.

Memang benar, dalam buku Athena mengubah wanita cantik menjadi seseorang yang memiliki ekor ular.

"Apakah kalian pengikut Athena?" Tanya medusa.

"Bukan, kami hanya tersesat dan tak sengaja menekan tombol lalu terjatuh kesini." Ujarku dengan nada serius.

Medusa itu hanya mengangguk percaya, dan menunjukkan jalan keluar begitu saja, semua orang memandangku yang berbohong, aku hanya memberi kode kepada mereka untuk diam.

"Kami di segel Athena disini, tidak bisa keluar sampai mati. Kami akan mengantar kalian sampai sini, semoga beruntung." Medusa itu mempersilahkan kita pergi dengan baik.

"Terimakasih." Ujar kami terburu-buru karena takut para medusa membatalkan niat baiknya.

Meskipun terlihat lemah dan di segel, namun kekuatan medusa sangat besar kami semua masih tidak bisa mengalahkannya.

Jadi sebaiknya kita semua pergi, lagipula medusa tidak akan bisa keluar sampai akhir hidupnya karena segel.

Terpopuler

Comments

Suardi Suardi

Suardi Suardi

awal baca bingung sendiri,tp terus baca krn menarik jdi suka aplagi umur dah tua bgini masih suka cerita zaman2 yunani,semangat buat author💪💪👍

2023-08-27

0

Vanda Saderyana

Vanda Saderyana

keren novelnya....aku suka.

2022-01-07

0

l am fine

l am fine

ceritanya seru, semangat Thor

2021-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua belas
13 Tiga belas
14 Empat belas
15 Lima belas
16 Enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 Sembilan belas
20 Dua puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Story from Sean
36 Tiga puluh lima
37 Tiga puluh enam
38 Tiga puluh tujuh
39 Tiga puluh delapan
40 Tiga puluh sembilan
41 Empat puluh
42 Empat puluh satu
43 Empat puluh dua
44 Empat puluh tiga
45 Empat puluh Empat
46 Empat puluh lima
47 Empat puluh enam
48 Empat puluh tujuh
49 Empat puluh delapan
50 Empat puluh sembilan
51 Lima puluh
52 Lima puluh satu
53 Lima puluh dua
54 Lima puluh tiga
55 Lima puluh empat
56 Lima puluh lima
57 Lima puluh enam
58 Story from Cecilia
59 Lima puluh tujuh
60 Lima puluh delapan
61 Lima puluh sembilan
62 Enam puluh
63 Enam puluh satu
64 Enam puluh dua
65 Enam puluh tiga
66 Enam puluh empat
67 Enam puluh lima
68 Enam puluh enam
69 Enam puluh tujuh
70 Enam puluh delapan
71 Enam puluh sembilan
72 Tujuh puluh
73 Tujuh puluh satu
74 Tujuh puluh dua
75 Tujuh puluh tiga
76 Tujuh puluh empat
77 Tujuh puluh lima
78 Tujuh puluh enam
79 Tujuh puluh tujuh
80 Tujuh puluh delapan
81 Tujuh puluh sembilan
82 Delapan puluh
83 Delapan puluh satu
84 Delapan puluh dua
85 Delapan puluh tiga
86 Delapan puluh empat
87 Delapan puluh lima
88 Delapan puluh enam
89 Delapan puluh tujuh
90 Delapan puluh delapan
91 Delapan puluh sembilan
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Satu
2
dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua belas
13
Tiga belas
14
Empat belas
15
Lima belas
16
Enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
Sembilan belas
20
Dua puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Story from Sean
36
Tiga puluh lima
37
Tiga puluh enam
38
Tiga puluh tujuh
39
Tiga puluh delapan
40
Tiga puluh sembilan
41
Empat puluh
42
Empat puluh satu
43
Empat puluh dua
44
Empat puluh tiga
45
Empat puluh Empat
46
Empat puluh lima
47
Empat puluh enam
48
Empat puluh tujuh
49
Empat puluh delapan
50
Empat puluh sembilan
51
Lima puluh
52
Lima puluh satu
53
Lima puluh dua
54
Lima puluh tiga
55
Lima puluh empat
56
Lima puluh lima
57
Lima puluh enam
58
Story from Cecilia
59
Lima puluh tujuh
60
Lima puluh delapan
61
Lima puluh sembilan
62
Enam puluh
63
Enam puluh satu
64
Enam puluh dua
65
Enam puluh tiga
66
Enam puluh empat
67
Enam puluh lima
68
Enam puluh enam
69
Enam puluh tujuh
70
Enam puluh delapan
71
Enam puluh sembilan
72
Tujuh puluh
73
Tujuh puluh satu
74
Tujuh puluh dua
75
Tujuh puluh tiga
76
Tujuh puluh empat
77
Tujuh puluh lima
78
Tujuh puluh enam
79
Tujuh puluh tujuh
80
Tujuh puluh delapan
81
Tujuh puluh sembilan
82
Delapan puluh
83
Delapan puluh satu
84
Delapan puluh dua
85
Delapan puluh tiga
86
Delapan puluh empat
87
Delapan puluh lima
88
Delapan puluh enam
89
Delapan puluh tujuh
90
Delapan puluh delapan
91
Delapan puluh sembilan
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!