berubah baik.. meski

Akira harus menginap di rumah sakit setidaknya tiga hari sesuai perintah dokter.

setiap hari Vian akan menjaga Akira jika malam dan pagi Mak Nur yang menjaganya, meski Vian berubah tapi Akira masih merasa ada dinding di antara mereka berdua.

seperti malam kedua ini, Vian bahkan terlihat begitu dingin dan tak bicara dan fokus pada ponselnya.

Akira tahu diri jika dia tak bisa terus mengandalkan Vian yang mungkin lelah bekerja.

Akira turun dari ranjang nya, dengan sedikit kesulitan, apalagi infus juga membuatnya makin repot.

Vian bahkan tak memperhatikan istrinya yang berjalan ke kamar mandi sendiri, Vian sedang binggung karena pabrik miliknya bersama Bima sedang bermasalah.

ya pabrik mereka ternyata mengalami kerugian karena seseorang menyabotase hasil krupuk, tapi beruntung Vian dan Bima sudah menemukan siapa pelakunya.

Vian mengalihkan pandangannya dan tak menemukan Akira di ranjangnya, Vian pun panik.

"dek," panggil Vian panik.

Vian keluar dan tak melihat Akira, tapi dia melihat pintu kamar mandi tertutup.

Vian pun menunggu di depan pintu kamar mandi dengan khawatir, Akira pun keluar dan kaget melihat Vian sudah berdiri di depannya.

"mas," panggil Akira.

"kenapa kamu sudah jalan sendiri ke kamar mandi, kenapa tak memanggilku," kata Vian datar.

"maaf, habis tadi mas kelihatannya begitu sibuk dan juga seperti ada masalah," jawab Akira mengalihkan pandangannya.

Vian pun membantu Akira kembali ke ranjang, kemudian Vian duduk di ranjang Akira.

"seandainya aku jatuh miskin, apa kamu akan meninggalkan ku?" tanya Vian.

"tidak, berarti kita harus mulai usaha dari awal lagi dan mas gak boleh putus asa," jawab Akira.

"tapi kita akan tak memiliki apapun," tambah Vian.

"mas lupa, aku sudah terbiasa hidup sederhana, aku juga orang tidak mampu loh mas," jawab Akira tersenyum.

"gadis bodoh, aku hanya bertanya, dan kamu malah membahas yang lalu, lagi pula hanya pabrik krupuk yang di kelola Bima, dan kami sudah membereskan masalahnya," jawab Vian.

"owh.. mas aku boleh minta sesuatu?" tanya Akira.

"apa dek," jawab Vian.

"bisakah aku pulang besok,aku sudah tak betah di sini, lagi pula aku sudah baikkan, aku mohon..." mohon Akira dengan sedih.

"tapi dokter bilang kamu masih sehari lagi disini," kata Vian.

"aku sudah merindukan Aira, kasihan mbak Anis harus menjaganya terus, boleh ya," kata Akira lagi.

"baiklah nanti saat dokter visit biar mas tanyakan, sekarang kamu istirahat dulu ya," kata Vian.

Akira hanya menurut, Vian pun keluar untuk membeli kopi dan juga cemilan, juga ingin bertanya pada dokter yang menangani Akira.

Vian sampai di ruangan dokter yang menangani Akira, dokter pun menjelaskan tentang kondisi Akira.

Vian hanya mengangguk dan kan berusaha menjaga istrinya itu, meski Vian tak akan sanggup mengatakan kejujuran nya pada Akira.

"aku kangen Aira, gadis kecil itu sedang apa ya," gumam Akira melihat langit-langit kamarnya.

"pasti dia sedang merengek dan membuat Anis pusing, lagi pula besok om Hamka akan mengadakan lamaran," kata Vian yang masuk ke kamar inap itu.

"aku penasaran seperti apa calon istri om Hamka, lagi pula om Hamka kan pria yang baik," jawab Akira.

"y dia pria bik, tak seperti aku kan," kata Vian yang duduk di kursi samping Akira.

"bukan seperti itu, om Hamka kan emm... itu," kata Akira binggung melihat Vian yang melotot ke arahnya.

"ahh gak tau ah," tambah Akira yang langsung berbaring membelakangi Vian.

di rumah Anis sedang terjadi peperangan besar, bagaimana tidak Aira yang menangis dan Fandi yang terus-menerus merepotkan.

"dek, ini mana sih baju mas kok gak ada, besok kan mau di pakai," tanya Fandi yang mengacak lemari.

"sebentar mas, ini Aira lagi rewel, itu carinya jangan di acak-acak kenapa sih," kata Anis masih mencoba membuat Aira diam karena dari tadi terus menangis.

"sudah ya Aira, besok ibu kecil bawa ke rumah sakit ketemu bunda ya, sekarang Aira tidur yuk," ajak Anis.

"janfan menjanjikan yang tidak mungkin dek," saut Fandi.

Anis menatap Fandi tajam, pasalnya dia tak membantu sama sekali, dan Aira makin menangis.

melihat tatapan Anis, Fandi langsung mengendong Aira keluar karena istrinya sudah mengeluarkan peringatan tingkat tiga untuknya.

"Aira putri om yang cantik diam ya, kita video call ayah sama bunda yuk," ajak Fandi membujuk Aira.

"iya om," jawab Aira masih sesenggukan.

Fandi langsung menghubungi nomor ponsel Vian, tak lama terlihat Vian yang mengunakan kacamata baca.

"ada apa Fandi?" tanya Vian.

"ini bang, Aira kangen bundanya, dari tadi nangis, terus Anis badmood juga," kata Fandi.

"kamu yang menyebalkan mas," saut Anis dari dalam rumah.

sedang Vian sudah tau jika Fandi yang membuat Anis marah, sedang Fandi hanya tersenyum bodoh.

"Aira putri ayah kenapa belum tidur?" tanya Vian.

"Aila kangen bunda...." tangis Aira kembali pecah.

mendengar tangisan Aira, Akira langsung bangun dan menyodorkan tangannya dengan tatapan sedih.

Vian pun memberikan ponselnya pada Akira, "Aira putri cantik bunda," panggil Akira.

"bunda Aila kangen bunda, Aila sedih gak bisa tidur baleng bunda," adu Aira dengan wajah yang memerah.

"iya bunda juga kangen Aira, besok bunda minta pulang sama dokter ya, jadi Aira harus nurut sama ibu kecil dan om," kata Akira.

"tapi Aila mau bunda," rengek Aira..

"iya sayang, besok bunda pulang, sekarang Aira tidur ya sudah malam, itu kasihan om Fandi, kan besok harus kerja nak," bujuk Akira.

"iya bunda, tapi bunda janji nanti tidul baleng Aila ya," kata Aira menunjukkan jari kelingkingnya.

"iya bunda janji, kalau bunda pulang, bunda akan tidur bareng Aira," jawab Akira menunjukkan jari kelingkingnya.

"selamat malam bunda," kata Aira sambil memberikan ciuman jarak jauh untuk Akira.

panggilan pun berakhir, Vian hanya bisa menghembuskan nafasnya, karena Aira lebih dekat dengan Akira daripada dengannya.

"sekarang bunda juga tidur, besok kita sudah bisa pulang kok," kata Vian pada Akira.

"baiklah mas, selamat malam," kata Akira yang kembali tidur.

sedang Vian memilih untuk membaca buku yang tadi di bawanya dari rumah.

sedang di rumah Fandi, Aira juga sudah tenang, bahkan kini Fandi menidurkan Aira di kamarnya.

sedang Anis sedang memilih beberapa jenis roti yang akan di buatnya dan di gunakan untuk lamaran besok.

"istirahat dek, kamu sibuk terus loh dari kemarin," kata Fandi menepuk bahu Anis.

"tunggu mas, ini masih kurang dua lagi, lagi pula ini tuh penting," jawab Anis.

" sayang kita bisa membeli kue jadi untuk besok, kenapa kamu harus sesibuk ini, ingat pesan dokter tentang kondisi mu," kata Fandi

"tidak mas, itu akan berbeda, lagi pula ini untuk om Hamka yang begitu berjasa di hidupku," jawab Anis.

"di hidup kita dek, aku juga sangat berterima kasih padanya, ya sudah kalau begitu aku bantu ya," kata Fandi.

"jangan mas, kamu nanti lelah," jawab Anis.

"kalau begitu kita istirahat besok biar Ela yang membantu mu," kata Fandi yang langsung menggendong Anis ke kamar mereka.

mereka bertiga pun tidur bersama, Anis begitu senang saat Bu Ageng meminta Anis menjaga Aira.

"selamat tidur putri ibu kecil," kata Anis mencium kening Aira.

Terpopuler

Comments

eza

eza

keselip misteri ni tadi ada kata kata "kondisi akira"

2021-04-20

4

jihan R.A

jihan R.A

akhirnya up juga 💃 terimakasih ka🤗

2021-03-22

3

Topik Hidayat

Topik Hidayat

lanjut thor

2021-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 duda dingin
2 gadis desa itu
3 penolong Akira
4 masa lalu vian
5 kehancuran Vian.
6 gadis baik.
7 kasih sayang
8 lamaran datang
9 berjalan dengan Aira
10 pilihan Akira
11 bicara hati ke hati
12 rahasia Vian
13 tukang pembersih..
14 pernikahan sederhana
15 pria yang beruntung
16 dia cantik.
17 jangan kepedean
18 ingat kau istriku
19 apa kau gila..
20 berubah baik.. meski
21 kesedihan Dewi..
22 dia om juragan Vian..
23 butuh waktu..
24 bukankah itu pemikiran mu
25 masalah itu datang
26 masalah itu namanya Rini
27 kasih sayang
28 car free day..
29 bersama itu indah
30 hadiah untuk istriku..
31 ini dariku
32 teman lama..
33 kamu cantik..
34 aku sakit melihatnya..
35 luka kecil..
36 kalian berdua kenapa?
37 dasar...
38 persiapan..
39 jangan bermain bola tidak..
40 dia istriku...
41 dia istriku2.
42 duet cinta..
43 salah sasaran
44 saling pengertian
45 ujian untuk Vian.
46 Vian sakit
47 cinta Akira..
48 suruh pergi
49 makin dekat
50 impian Akira
51 dasar kamu..
52 kurang satu..
53 maaf merahasiakan.
54 kesedihan Aira
55 kabar bahagia
56 manja sekali..
57 kembali..
58 sedekah desa
59 tiga bulanan
60 bersih desa.
61 megengan..
62 pertama bersama mu.
63 sahur pertama
64 rempong sendiri
65 rempong sendiri 2
66 masih berlanjut.
67 Semangat...
68 aku akan mencobanya
69 masalah datang.
70 kenapa sayang
71 penolong..
72 sambang
73 huru hara
74 istri tercinta.
75 ternyata belum kapok
76 bukan tandingan
77 Rizal, Asih dan Eko.
78 Rizal, Asih dan Eko 2.
79 heboh lagi
80 tolong Carikan...
81 tidur sendiri
82 sama sakitnya.
83 menghilang.
84 manusia bodoh.
85 Rafa dan Raka.
86 permintaan besar Akira.
87 persyaratan Vian.
88 hanya tiga bulan saja.
89 cinta ini masih ada?
90 karma itu nyata.
91 takbir berkumandang.
92 tidak bisa pergi (Rini)0
93 menguatkan diri.
94 sungkeman.
95 kejutan besar.
96 rumah orang tua
97 siapa dia?
98 pria yang pernah berharga
99 PELAKOR dan pebinor
100 jaga milikmu.
101 buram..
102 pekerjaan Vian.
103 buat apa ini?
104 senyum itu menenangkan
105 usaha dadakan.
106 mupeng (muka pengen)
107 kehidupan terus berjalan
108 pengumuman
109 kau mau bermain..
110 pria tak peka.
111 kamu bicara!
112 hal yang tak ku inginkan
113 senyuman Akira
114 ceraikan aku.
115 aku tak ingin
116 aku sudah pernah memperingatkan.
117 pernikahan ini tak ku harapkan
118 menata hidup.
119 jangan ceraikan aku.
120 hari paling kelam untuk Akira
121 semua salah saya.
122 masih di lindungi.
123 satu keluarga harus berkumpul
124 ikatan kuat itu Aira
125 kesempatan kedua
126 hukuman ini pasti.
127 karma itu berlaku.
128 kesalahan terulang.
129 terlalu baik.
130 membaik.
131 kembali menata.
132 kesedihan Akira.
133 tak ingin merepotkan
134 akhirnya bersama lagi
135 keluarga bahagia.
136 akhirnya Vian...
137 suami mesum...
138 begal bentar (David)
139 balik ke cerita yuk
140 harus kembali.
141 tangis Ela dan Robi.
142 putra angkat.
143 keusilan Vian.
144 mengantar sekolah.
145 masih jauh..
146 acara besar..
147 istri yang tegas..
148 aku bukan yang dulu...
149 ketegasan Akira.
150 bucin tingkat dewa.
151 hari bahagia..
152 semuanya lancar
153 salah sasaran.
154 kebenaran terungkap.
155 keputusan Eko.
156 kebenaran tentang Anita.
157 S2_pagi yang sibuk.
158 S2_pria tampan.
159 S2_kakak kesayangan.
160 S2_ pelindung..
161 S2_pria dingin..
162 S2_pria ini milikku.
163 S2_jangan marah.
164 S2_do'a
165 S2_pelindung untuk Aira.
166 S2_ sekedar tau
167 S2_sebuah rahasia besar
168 S2_permintaan Alfin
169 S2_pernikahan dadakan.
170 S2_dukungan yang di tunggu.
171 S2_aira kesal.
172 S2_ketakutan Vian.
173 S2_berpisah sebentar saja.
174 S2_sembuh pasti
175 S2_ pulang
176 S2_pria mesum
177 S2_murka Alfin.
178 S2_Alfin atau Alwi
179 S2_rencana Vivi berhasil.
180 S2_sadar.
181 S2_aku tak mau melihatnya.
182 S2_libur....
183 S2_berpelukan.
184 S2_rencana buruk.
185 S2_gagal..
186 S2_masalah Adri.
187 S2_masalah Adri 2
188 S2_hari bahagia.
189 S2_hari bahagia 2
190 S2_hari bahagia 3
191 S2_rahasia Alfin.
192 S2_pertama kali.
193 S2_pasangan.
194 S2_tetap seperti dulu.
195 S2_hal lama
196 S2_hal tak terduga
197 S2_punya adik lagi.
198 S2_bukan tak mau.
199 S2_membantu.
200 S2_hal buruk
201 S2_salah pilih lawan.
202 S2_menjadi musuh Alfin.
203 S2_kamu tak sendiri.
204 S2_musuh rahasia Alfin.
205 S2_kau seharusnya tak seperti ini
206 S2_teman Rafa yang tak terlihat
207 S2_liburan berakhir.
208 S2_penangkal bahaya.
209 S2_cuma bercanda
210 S2_kesedihan Adi.
211 S2_suami siaga.
212 S2_cinta mulai hadir
213 S2_ini hanya bantuan kecil.
214 S2_duren sawit.
215 S2_kebenaran Alfin.
216 S2_bimbang
217 S2_pasangan baru.
218 S2_nasihat
219 S2_ayah bikin jantungan.
220 S2_maafkan aku sayang.
221 S2_kebenaran Risa
222 S2_aku pulang sayang
223 S2_adri tertangkap.
224 S2_buka puasa apa perang
225 S2_bukan aku..
226 S2_pernikahan kedua.
227 S2_sahur pertama bersama.
228 S2_ berbelanja bersama.
229 S2_keistimewaan Raka.
230 S2_lebaran pertama.
231 S2_tak terasa
232 S2_basmi hama.
233 S2_kunjungan keluarga besar.
234 S2_rencana Uus.
235 S2_hadiah terindah
236 S2_kelahiran Al-Fath, Abidzar, dan Anaya
237 S2_terbongkar semuanya
238 rencana bodoh
239 S2_rencana bodoh gagal.
240 S2_karma is real.
241 S2_karma is real 2
242 S2_aku sakit hati.
243 Keteguhan Hati
244 S2_aku tak bisa memaafkan.
245 S2_berakhir.
246 seoson selanjutnya
247 pengumuman
Episodes

Updated 247 Episodes

1
duda dingin
2
gadis desa itu
3
penolong Akira
4
masa lalu vian
5
kehancuran Vian.
6
gadis baik.
7
kasih sayang
8
lamaran datang
9
berjalan dengan Aira
10
pilihan Akira
11
bicara hati ke hati
12
rahasia Vian
13
tukang pembersih..
14
pernikahan sederhana
15
pria yang beruntung
16
dia cantik.
17
jangan kepedean
18
ingat kau istriku
19
apa kau gila..
20
berubah baik.. meski
21
kesedihan Dewi..
22
dia om juragan Vian..
23
butuh waktu..
24
bukankah itu pemikiran mu
25
masalah itu datang
26
masalah itu namanya Rini
27
kasih sayang
28
car free day..
29
bersama itu indah
30
hadiah untuk istriku..
31
ini dariku
32
teman lama..
33
kamu cantik..
34
aku sakit melihatnya..
35
luka kecil..
36
kalian berdua kenapa?
37
dasar...
38
persiapan..
39
jangan bermain bola tidak..
40
dia istriku...
41
dia istriku2.
42
duet cinta..
43
salah sasaran
44
saling pengertian
45
ujian untuk Vian.
46
Vian sakit
47
cinta Akira..
48
suruh pergi
49
makin dekat
50
impian Akira
51
dasar kamu..
52
kurang satu..
53
maaf merahasiakan.
54
kesedihan Aira
55
kabar bahagia
56
manja sekali..
57
kembali..
58
sedekah desa
59
tiga bulanan
60
bersih desa.
61
megengan..
62
pertama bersama mu.
63
sahur pertama
64
rempong sendiri
65
rempong sendiri 2
66
masih berlanjut.
67
Semangat...
68
aku akan mencobanya
69
masalah datang.
70
kenapa sayang
71
penolong..
72
sambang
73
huru hara
74
istri tercinta.
75
ternyata belum kapok
76
bukan tandingan
77
Rizal, Asih dan Eko.
78
Rizal, Asih dan Eko 2.
79
heboh lagi
80
tolong Carikan...
81
tidur sendiri
82
sama sakitnya.
83
menghilang.
84
manusia bodoh.
85
Rafa dan Raka.
86
permintaan besar Akira.
87
persyaratan Vian.
88
hanya tiga bulan saja.
89
cinta ini masih ada?
90
karma itu nyata.
91
takbir berkumandang.
92
tidak bisa pergi (Rini)0
93
menguatkan diri.
94
sungkeman.
95
kejutan besar.
96
rumah orang tua
97
siapa dia?
98
pria yang pernah berharga
99
PELAKOR dan pebinor
100
jaga milikmu.
101
buram..
102
pekerjaan Vian.
103
buat apa ini?
104
senyum itu menenangkan
105
usaha dadakan.
106
mupeng (muka pengen)
107
kehidupan terus berjalan
108
pengumuman
109
kau mau bermain..
110
pria tak peka.
111
kamu bicara!
112
hal yang tak ku inginkan
113
senyuman Akira
114
ceraikan aku.
115
aku tak ingin
116
aku sudah pernah memperingatkan.
117
pernikahan ini tak ku harapkan
118
menata hidup.
119
jangan ceraikan aku.
120
hari paling kelam untuk Akira
121
semua salah saya.
122
masih di lindungi.
123
satu keluarga harus berkumpul
124
ikatan kuat itu Aira
125
kesempatan kedua
126
hukuman ini pasti.
127
karma itu berlaku.
128
kesalahan terulang.
129
terlalu baik.
130
membaik.
131
kembali menata.
132
kesedihan Akira.
133
tak ingin merepotkan
134
akhirnya bersama lagi
135
keluarga bahagia.
136
akhirnya Vian...
137
suami mesum...
138
begal bentar (David)
139
balik ke cerita yuk
140
harus kembali.
141
tangis Ela dan Robi.
142
putra angkat.
143
keusilan Vian.
144
mengantar sekolah.
145
masih jauh..
146
acara besar..
147
istri yang tegas..
148
aku bukan yang dulu...
149
ketegasan Akira.
150
bucin tingkat dewa.
151
hari bahagia..
152
semuanya lancar
153
salah sasaran.
154
kebenaran terungkap.
155
keputusan Eko.
156
kebenaran tentang Anita.
157
S2_pagi yang sibuk.
158
S2_pria tampan.
159
S2_kakak kesayangan.
160
S2_ pelindung..
161
S2_pria dingin..
162
S2_pria ini milikku.
163
S2_jangan marah.
164
S2_do'a
165
S2_pelindung untuk Aira.
166
S2_ sekedar tau
167
S2_sebuah rahasia besar
168
S2_permintaan Alfin
169
S2_pernikahan dadakan.
170
S2_dukungan yang di tunggu.
171
S2_aira kesal.
172
S2_ketakutan Vian.
173
S2_berpisah sebentar saja.
174
S2_sembuh pasti
175
S2_ pulang
176
S2_pria mesum
177
S2_murka Alfin.
178
S2_Alfin atau Alwi
179
S2_rencana Vivi berhasil.
180
S2_sadar.
181
S2_aku tak mau melihatnya.
182
S2_libur....
183
S2_berpelukan.
184
S2_rencana buruk.
185
S2_gagal..
186
S2_masalah Adri.
187
S2_masalah Adri 2
188
S2_hari bahagia.
189
S2_hari bahagia 2
190
S2_hari bahagia 3
191
S2_rahasia Alfin.
192
S2_pertama kali.
193
S2_pasangan.
194
S2_tetap seperti dulu.
195
S2_hal lama
196
S2_hal tak terduga
197
S2_punya adik lagi.
198
S2_bukan tak mau.
199
S2_membantu.
200
S2_hal buruk
201
S2_salah pilih lawan.
202
S2_menjadi musuh Alfin.
203
S2_kamu tak sendiri.
204
S2_musuh rahasia Alfin.
205
S2_kau seharusnya tak seperti ini
206
S2_teman Rafa yang tak terlihat
207
S2_liburan berakhir.
208
S2_penangkal bahaya.
209
S2_cuma bercanda
210
S2_kesedihan Adi.
211
S2_suami siaga.
212
S2_cinta mulai hadir
213
S2_ini hanya bantuan kecil.
214
S2_duren sawit.
215
S2_kebenaran Alfin.
216
S2_bimbang
217
S2_pasangan baru.
218
S2_nasihat
219
S2_ayah bikin jantungan.
220
S2_maafkan aku sayang.
221
S2_kebenaran Risa
222
S2_aku pulang sayang
223
S2_adri tertangkap.
224
S2_buka puasa apa perang
225
S2_bukan aku..
226
S2_pernikahan kedua.
227
S2_sahur pertama bersama.
228
S2_ berbelanja bersama.
229
S2_keistimewaan Raka.
230
S2_lebaran pertama.
231
S2_tak terasa
232
S2_basmi hama.
233
S2_kunjungan keluarga besar.
234
S2_rencana Uus.
235
S2_hadiah terindah
236
S2_kelahiran Al-Fath, Abidzar, dan Anaya
237
S2_terbongkar semuanya
238
rencana bodoh
239
S2_rencana bodoh gagal.
240
S2_karma is real.
241
S2_karma is real 2
242
S2_aku sakit hati.
243
Keteguhan Hati
244
S2_aku tak bisa memaafkan.
245
S2_berakhir.
246
seoson selanjutnya
247
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!