Akira sedang menemani beberapa istri dari teman Vian, dan juga Aira yang selalu lengket dengan ibunya itu.
"mbak Akira, kenapa kok biarin mas Vian ngobrol sama mantan istrinya sih, gak takut ya," kata salah satu wanita.
"saya percaya sama suami saya kok mbak," jawab Akira.
"beruntung ya Vian mendapat dirimu Akira, tak semua istri bisa membiarkan suaminya berbincang berdua dengan mantan istri, apalagi modelan kayak Rini itu," jawab teman Vian.
sedang Akira hanya tersenyum, Akira begitu mudah bergaul dengan para wanita.
sedang Anis dan Ela sedang menguping apa yang di bicarakan oleh Vian dan Rini, apalagi samoai mencari tempat yang cukup sepi.
"apa yang kamu inginkan Vian, maaf aku tak bisa kembali padamu," kata Rini sombong.
"siapa yang ingin mengajak mu rujuk, aku hanya mau bilang, jaga mata suamimu, jika dia terus melihat istriku, jangan salahkan aku untuk mencongkelnya," ancam Vian.
"kenapa, Irwan tak mungkin tergoda oleh gadis kampung seperti istrimu," jawab Rini.
"kau yakin, lihat sekarang," kata Vian.
Rini melotot melihat Irwan yang terus menatap Akira, "itu pria yang kau nikahi, jadi jaga suamimu," kata Vian yang akan pergi.
"Vian apa kau sudah melupakan ku," kata Rini berpura-pura sedih.
Vian hanya diam, dia tak menampik jika Rini masih begitu ia cintai, Akira mencari Vian karena salah seorang temannya akan pulang.
"ayolah Vian, apa kau tak merindukan sentuhan ku, aku yakin istrimu tak akan sehebat aku," kata Rini mendekatkan tubuhnya kearah Vian.
Rini ingin mencoba mencium bibir Vian, Akira datang dan memisahkan mereka berdua.
plak... Akira menampar Rini yang menggoda Vian, bahkan dengan tanpa malu sedikit.
"gadis kampung!" bentak Rini.
"aku memang gadis kampung, tapi aku tidak kampungan, aku mengizinkan mbak untuk bicara tentang putri kalian, tapi malah menggoda suamiku, apa ini sikap wanita terhormat," kata Akira begitu kesal.
"Akira," kata Vian.
"kenapa bang, masih mau sama perempuan modelan begitu, cih ingat suamimu di sana, sana pergi, keluarga kami sudah tak mau menerima barang rusak dan busuk, hus.. hus.. hus...." kata Ela mengusir Rini.
Rini langsung menghampiri Irwan dan mengajaknya pulang, sedang semua binggung melihat Rini yang pergi tergesa-gesa.
"kau, awas aku akan membalas perbuatan mu tadi," kata Vian mengancam Akira dan meninggalkan ketiga wanita itu.
Akira hanya bisa menatap punggung Vian yang pergi menjauh, bahkan Akira sudah ikhlas dengan apapun yang akan Vian lakukan.
"yang sabar ya mbak, bang Vian tak mungkin melukai mu," kata Ela.
"iya, ya sudah ayo kita kembali ke depan," ajak Akira.
mereka pun melewati malam itu dengan tawa dan terus bersama, bahkan Vian terus mendapat pujian tentang kecantikan Akira.
malam pun datang, Akira sedang berada di kamar Vian, Akira melepas semua aksesoris yang dia gunakan.
Akira mengerai rambut hitam sebahu, Akira juga membersihkan make-up yang tadi dia gunakan.
Vian masuk karena tubuhnya begitu lelah, Akira menoleh ke arah Vian, sedang Vian sesaat terpaku pada wajah dan penampilan Akira.
"mas mau mandi dulu?" tanya Akira.
"tak usah sok perhatian kamu, aku mu mandi apa gak, apa urusannya dengan mu," kata Vian mengambil handuk dan melempar kemejanya ke ranjang.
Akira hanya diam sambil memunguti pakaian Vian yang berserakan, Akira mengambil hijab instan miliknya dan membuatkan kopi untuk suaminya itu.
sesaat Vian kembali terbayang wajah Akira yang polos tanpa make-up dan juga dengan rambut tergerai.
tiba-tiba tubuh bagian bawah Vian bangun, Vian kaget karena selama ini dia tak pernah tergoda hingga membuat adik kecilnya itu bangun, "shit.." umpat Vian yang kini merasa bergair*h.
Vian mandi cukup lama, bahkan Akira sudah mengunci rumah Karena Bu Ageng dan Aira akan menginap di rumah Fandi dan Anis meski tak jauh.
Vian keluar hanya mengunakan celana pendek dan juga kaos oblong, kini giliran Akira mandi dan dia lupa membawa bawahan piyama miliknya.
Akira melongok kan kepalanya sedikit dari kamar mandi, "mas boleh minta tolong," mohon Akira.
"apa?" jawab Vian ketus.
"tolong celana piyama ku ketinggalan, bisa berikan kepada ku," kata Akira memelas.
"ambil sendiri, kamu bisa jalankan, jadi gak usah manja," kata Vian yang sibuk dengan ponselnya.
Akira pun terpaksa keluar mengunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya, Vian tak sengaja melihatnya.
jiwa laki-laki Vian berontak, tapi egonya menahannya agar tak menyentuh Akira.
tapi Vian ingin membuktikan apa dia bisa sembuh saat bermain denfan Akira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Fhebrie
sdh mulao on.. mendekati bucin nih
2021-08-13
2
Erlinda
jangan mau Akira,biarkan si Vian itu impoten selamanya, lalu tinggalkan dia..
2021-07-09
0
Lovesekebon
Hmm..lama2 juga jd bucin tuh..vian🤔😑
2021-05-03
3