ketiga wanita itu membawa semua hasil sampah mereka ke kebun belakang dan membakar semu itu.
sedang ketiga suami mereka hanya mengawasi tanpa ingin menganggu, sedang Vian juga tak ingin menganggu ketiganya.
setelah selesai membakar semuanya, kini mereka mencari belanjaan yang sudah di beli tadi siang.
"para suami yang tampan, bantu kami untuk membawa ini ke kamar bang Vian," kata Vera.
"siap ibu komandan," jawab ketiganya.
Bima, Fandi dan Robi membawa semua belanjaan istri mereka, yang entah membeli apa.
saat sampai di kamar Vian pun mereka bertiga menguncinya dari dalam, Anis, Vera dan Ela menyiapkan kamar guna menyambut kakak ipar mereka.
sedang Vian memilih berbincang dengan ketiga pria itu, "bang ibu mengatakan jika akan ada pengajian lusa, sebagai acara pengenalan dari istrimu," kata Fandi.
"memang acaranya besar, kayaknya kalian begitu sibuk?" tanya Vian.
"bukan lagi, ini acara pengajian rutin satu kecamatan yang diikuti ibu, dan bahkan tiga wanita penguasa tadi sudah menyiapkan seragam kelurga juga," jawab Bima.
"kalian begitu sabar menghadapi istri modelan kayak mereka ya," goda Vian.
"asal Abang tau, kami bahkan rela melakukan appun demi mereka, karena mereka belahan jiwa kami, hiya...." kata Robi sambil tertawa.
malam itu kediaman Vian memang tak ada acara khusus selain kenduri yang tadi habis di laksanakan.
di rumah Akira semua orang sibuk menyiapkan acara besok pagi, sedang Akira di kamarnya di temani oleh sahabatnya.
Lani, Dewi dan Uus sedang menginap di rumah Akira untuk yang terakhir kalinya.
bahkan mereka bertiga tak menyangka Akira akan menikah terlebih dahulu, terlebih dengan juragan Vian yang terkenal kaya itu.
"Akira, kenapa pernikahan ini mendadak sekali, bukankah kemarin aku lihat keluarga mas Danang yang datang," kata Lani.
mendengar ucapan Lani, Uus terlihat sedih karena dia sangt menyukai pria itu.
"iya tapi aku menolaknya, aku menerima juragan Vian karena aku ingin jadi ibu sambung untuk putrinya," jawab Akira.
"wah kamu aneh ya, biasanya gadis seperti kota ini tak akan menyukai duda apalagi punya anak, lah kamu malah demi anaknya," jawab Uus.
"yey pemikiran mu kuno, memang kenapa dengan anaknya, Akira itu gadis baik jangan di samain sama kamu deh," jawab Dewi sambil menoyor kepala Uus
"sekarang Uus harus semangat mencari perhatian mas Danang, dan jngn terlalu menunjukkan kalau kamu suka, sedikit jual mahal gitu loh, bikin penasaran," kata Lani.
"idih, kamu kasih saran sama aku, kmu aja jomblo, gak malu," kata Uus menjawab Lani.
"Uus!" teriak Lani yang langsung memeluk usus sambil menggelitiki.
Akira pun sedikit merasa baik bersama ketiga sahabatnya itu, sebenarnya tanpa di ketahui yang lain Dewi juga menyimpan sesuatu.
"kalian aku ingin mengakui sesuatu," kata Dewi.
Lani dan Uus pun menghentikan aksi mereka, sedang kira juga langsung melihat ke arah Dewi.
"ada apa Dewi?" tanya mereka bertiga.
"sebenarnya aku juga akan menikah beberapa bulan lagi dengan pria pilihan dari orang tuaku," jawab Dewi.
"apa! kamu juga akan menikah!" kaget Lani dan Uus.
Dewi mengangguk lemah, Lani dan Uus langsung berpelukan dengan wajah di buat sedih.
"ih.. kalian mah tega, masak kami di tinggalin nikah sih, kan jadi gak asik cuma berdua," jawab keduanya.
"kalian juga pasti akan menikah siri saat nanti, sekarang ayo tidur besok kan panjang acara nya," kata Akira.
merekapun tidur bersama, sedang Mak Nur tak menyangka putrinya sudah besar, Rizal sedang begadang bersama para pria yang lain.
tak sengaja Rizal melihat motor Danang dari kejauhan, Rizal pun mendekat ke arah Danang.
"kenapa pak sekdes, masih belum bisa melepaskan nya?" tanya Rizal.
"aku hanya tak mu melihatnya terluka dan tersakiti menikh dengan pria seperti juragan itu," kata Danang.
"kamu tau Akira, dia tak akan mengubah keputusannya, dan lebih baik kmu cari pengganti Akira, apa perlu aku yang Carikan?" tanya Rizal.
"kau ini tak berubah Rizal, dari dulu suka menjodohkan orang, kamu sendiri malah di langkahi adik mu," kata Danang menahan tawanya.
"ya mau gimana lagi, jodoh Akira sudah datang duluan, sedang gadis yang ku cintai bahkan tak melihatku," jawab Rizal dengan tawanya.
"kamu ini bisa saja, ya sudah aku pergi dulu kalau begitu," kata Danang.
"wait, mau kemana ayo mampir kita ngobrol-ngobrol sama para sesepuh di sana, siapa tau ada yang mau mengangkat pak sekdes jadi mantu," kata Rizal.
"baiklah, asal kopi dan cemilannya ada, aku mah ikut," jawab Danang.
"wih tenang teman, masih hangat," jawab Rizal.
Danang pun mencoba mengiklaskan segalanya, dan Akira memang bukan jodohnya, dan Danang tak mungkin mengakhiri pertemanannya dengan Rizal Krena di tolak Akira.
malam itu mereka semua berbincang dan bercanda hingga subuh, tak lupa menyiapkan kembar Mayang untuk pernikahan Akira.
bahkan mereka juga membuat pelaminan sederhana, sesuai dengan permintaan Vian dan Akira yang tak ingin berlebihan.
meski begitu pelaminan terlihat begitu indah karena terbuat dari janur, buah dan bunga.
tak lupa janur kuning juga di siapkan sebagi tanda pernikahan sedang di laksanakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Fhebrie
kira kira siapa ya gadis incaran rizal .. apakah salah satu dr mereka bertiga sahabatnya akira
2021-08-13
0
Qodri Kiflie Kiflie
berasa q yg mau nikahan hahahaa
2021-07-29
0
cheruddin adam
lanjutt
2021-07-14
0