Bab 12. Menghindar.

Sore hari ini...angin bertiup semilir. Sejuk

terasa.

"Lumayan lah angin ini bisa

ngademin badan yang lengket," batinku

sambil mengendarai motor menuju rumah

setelah pulang kerja.

Pekkkk....kepekkkk....kepekkk

"Lho....lho....kenapa lagi ini motor?," heran Malik.

Terdengar suara motor bututnya yang aneh

dan tiba-tiba berhenti di tengah jalan.

"Aih...kalo kayak gini. Mau gak mau harus

aku bawa ke bengkel mas Kadir nih,"

gumamku seorang diri sambil menghela

nafas.

Aku menuntun motor bututku.

...----------------...

Setibanya di bengkel mas Kadir. Aku

celingukan mencari seseorang yang

memang aku ingin hindari tuk sementara

waktu.

"Syukurlah dia belum datang. Pasti dia

masuk sore lagi hari ini," gumamku

seorang diri.

"Lik, kenapa bengong disana? motornya

rusak lagi ya? bawa masuk sini!," ajaknya.

Mas Helmi menyuruhku masuk membawa

motot. Cuma dia karyawan mas Kadir

yang paling lama bekerja disini.

"Tau nih mas. Tadi suara motor

ini ...pek..kepekkk...kepekkk...eh langsung

mendadak mati walopun dah aku coba

nyalain lagi," aku menirukan suara motor

yang bermasalah.

"Gak bisa ditunggu ni motor Lik. Lumayan

lama benerinnya! harus bongkar mesinnya

dulu!," terang mas Helmi.

"Gak pa-pa mas. Asalkan nanti bisa aku

layak pakai lagi. Mau beli motor baru

belum ada dana mas. Annisa bentar lagi

kan mau masuk sekolah dini. Eh ...kok jadi

curhat aku mas ...he...he..," cengirku pada

mas Helmi.

"Santuy ajah Lik. Semua orang punya

kesulitan juga kok. Cuma beda aja

masalahnya," sambil tersenyum ramah.

"Telpon aku aja mas. kalo udah selesai ya!,"

ujarku.

"Siap ndan," sahut mas Helmi.

"Mas Kadir kok gak keliatan? kemana

dia mas? biasanya kan selalu bantuin

montir-montirnya," tanyaku heran sambil

mencari sosok mas Kadir.

"Ada urusan Lik. ba2ru aja pergi kok orangnya,"

jawab mas Helmi.

"Owh...begitu ya mas. Ya udah mas. Aku

tinggal ya...udah sore gini," sambil berlalu

pergi keluar bengkel.

"Orang itu...kenapa juga harus papasan.

padahal aku udah cepet-cepet mau pulang

dari sini," lirihku kesal.

Dia menyadari kehadiranku dan tersenyum

ramah. seol2ah tidak ada apapun yang terjadi.

"Kali ini bawa mobil siapa mas?," tegurnya basa-basi.

"Bawa motorku," kujawab enteng.

"Owh...gitu ya. Kirain bawa mobil mas Toni

lagi," ujarnya sambil tersenyum.

"Nggak." Jawabku singkat.

Aku tak menghiraukan tatapan herannya.

Mungkin dia bertanya-tanya kenapa aku

berubah seperti ini. Apa mungkin dia

pura-pura gak tau aku ini siapa?.

Aku berlalu meninggalkan dia di belakang

tanpa sepatah katapun. Ku lebarkan

langkahku agar bisa jauh dari tempat ini.

"Pinter banget dia akting nya. Seakan-akan

gak bersalah sudah membawa kabur istri

orang," geramku sambil mengepalkan tangan.

...----------------...

Sementara itu. Andi yang mengernyit

heran nampak memikirkan sesuatu.

"Mas Malik kenapa ya? tiba-tiba saja berubah

dingin padaku. Padahal kemaren waktu

ngambil angkotnya. Baik bener dia....ramah,"

gumamnya seorang diri.

"Andi.....bantuin aku sini! jangan melamun

di tengah pintu, pamali ," panggil Helmi.

"Eeeh...iya mas, maaf....," Andi melangkah

masuk menghampiri Helmi dan bekerja

bersama.

...----------------...

Malam hari di kota tempat Toni

menawarkan barang yang dijualnya.

Dia berada disebuah pub malam. Disanalah

dia menjajakan barang haram itu.

Langganannya sudah banyak. Tidak peduli

lelaki ataupun perempuan. Mereka yang

tau kehadiran Toni langsung saja

mengerumuninya.

Pantas saja Toni selalu pulang malam

diatas jam 10. Dia menjerat mangsanya di

salah satu pub malam terbesar di kota

seberang, yang perjalanannya saja bisa

menghabiskan waktu 2 jam lebih dari

kampungnya tinggal.

Setelah dirasa barangnya sudah banyak

berkurang. Dia tersenyum senang menghitung

hasil yang dia dapat malam ini.

"Lumayan....cukup lah untuk hari ini." Sambil

mencium bau uang di tangannya.

Setelah mengantongi uang yang bertumpuk

itu. Toni dihampiri wanita-wanita malam yang

ingin bersenang-senang dengannya.

"Mas...kalo punya duit itu. Ya dibagi-bagi

sama kita," wanita itu mengerling nakal

sambil mengelus paha Toni.

"Kita keluar aja mas! Disini berisik. Mas

bisa pilih salah satu dari kami atau....,"

Wanita itu menghentikan obrolannya.

Dia mendekatkan mulut ke telinga Toni

sambil berbisik.

"Mas Toni bisa bawa kami semua check-in," usulnya pada Toni.

Selama ini Toni hanya berani menjual barang

itu tanpa memakainya. Dan urusan perempuan.

Dialah juaranya. Dia memang terkenal baik dan

sopan di kampungnya. Tapi, di luar sana watak

aslinya terlihat kalau dia memang tidak bisa

mengendalikan hawa nafsunya.

"Yeeee...kalian ini kalo ada duit aja. Matanya

langsung ijoo," cibir Toni pada wanita-wanita

itu.

"Sorry beb....aku gak tertarik sama kalian.

Aku udah punya pilihanku sendiri, tapi....

jangan kuatir. Temenin aku minum nanti aku

kasih 2 lembar duit merah. Satu orang dua

lembar...gimana?," Toni mengedipkan

matanya pada beberapa wanita disana.

"Boleh...siapa takut. Kuy tambah minumannya,"

teriak wanita paling sexy.

Mereka menghabiskan malam bersama

sambil di kelilingi minuman haram.

Setelah dirasa hampir mabuk. Toni

mengeluarkan ponselnya dan menelpon

seorang wanita.

"Hai...sayang. Kamu jemput aku ya ditempat

biasa! Kepalaku udah pusing nih...buruan gak

pake lama," langsung mematikan teleponnya.

Tak berapa lama. Seorang perempuan cantik

datang menghampiri Toni dan langsung

memapah sambil membawanya pergi.

Perempuan itu mencari kunci mobi Toni.

Dan membantu Toni masuk ke dalam

mobil.

Didalam mobil, Toni yang mulai mabuk mulai mengelus paha perempuan itu. Tangannya mulai bergerak nakal. Dan menjelajah wajah perempuan didepannya.

Perempuan itu menghentikan gerakan Toni dan mulai berbisik sesuatu. Toni terdiam di tempatnya sambil menyeringai licik.

Perempuan itu mulai menjalankan mobil dan melesatkannya. Menjauh dari pub malam itu.

...----------------...

Hotel El-kiano

Toni yang mulai sadar dari pusingnya.

Tersenyum melihat wanitanya sedang

memapah dan merangkulnya.

"Cindy....wanitaku sayang," gumamnya sambil

mengelus pipi wanita yang di panggilnya

Cindy.

Mereka sudah tiba didalam kamar hotel.

Waktu sudah menjelang pagi.

Toni langsung memeluk Cindy dari belakang

ketika Cindy menutup pintu kamar.

"Mas...mandi dulu sana! bau alkohol,"

suruh Cindy.

Toni hanya tersenyum simpul.

Dia merengkuh tubuh Cindy. Mencium pipi

hingga turun ke bibir Cindy yang ranum.

Cindy tak tinggal diam. Dia yang selama ini

merindukan sentuhan kekasihnya membalas

ciuman Toni.

Keduanya sudah berada di ranjang. Ciuman

mereka tak terlepas. Mereka berdua sama-sama menghangatkan suasana.

Setelah selesai dengan pemanasan.

Akhirnya mereka melakukan penyatuan

sampai terkulai lemas kehabisan tenaga.

Dan akhirnya tertidur pulas.

Mereka tau yang dilakukannya itu adalah

suatu dosa besar. Tapi mereka tidak peduli.

Mereka berdua hanya mementingkan hawa

nafsu semata yang nantinya akan

membuat mereka lebih terjerat dan

terjerumus lebih dalam lagi.

Terpopuler

Comments

🎐Tsubaki

🎐Tsubaki

yah mas Toni, ternyata dirimuh...

2022-01-14

0

Aroel Andykha

Aroel Andykha

cerita intinya mana,,,pada hal judulx supir untuk sang nyonya

2022-01-11

0

Yulie_82

Yulie_82

nyonya nya mana. yak....????

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PROLOG
2 Bab 2. Montir baru
3 Bab 3. Dialah Fatma.
4 Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5 Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6 Bab 6. Penyesalan
7 Bab 7. kejutan
8 Bab 8. Kesempatan
9 Bab 9. Tidak mau tahu.
10 Bab 10. Membujuk
11 Bab 11. Tak dihiraukan
12 Bab 12. Menghindar.
13 Bab 13. Berkenalan
14 Bab 14. Rumah sakit
15 Bab 15. Terungkap
16 Pengumuman......cuplikan sekilas
17 Bab 16. Cemburu
18 Bab 17. Perasaan
19 Bab 18. Sakit Hati
20 Bab 19. Kenyamanan semu
21 Bab 20. Insiden kecil
22 Bab 21. Lancang
23 Bab 22. Khawatir
24 Bab 23. Lelucon kecil
25 Bab 24. Mainan baru.
26 Bab 25. Kecurigaan
27 Bab 26. Tertangkap
28 Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29 Bab 28. Awal mula
30 Bab 29. Keputusan Zainab.
31 Bab 30. Menuju awal baru
32 Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33 Bab 32. Memikirkan
34 Bab 33. Tergiur
35 Bab 34. Sudah ketagihan.
36 Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37 36. Bertemu pria tak dikenal.
38 Bab 37. Harus bertahan
39 Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40 Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41 Bab 40. Keinginan
42 Bab 41. Awal kekecewaan
43 Bab 42. Elisa dimasa lalu
44 Bab 43. Kesalahan pertama kami
45 Bab 44. Marshella
46 Bab 45. Rahasia Marshella
47 Bab 46. Kisah singkat Marshella
48 Bab 47. Amarah Elisa
49 Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50 Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51 Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52 Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53 Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54 Bab 53. Lingkungan kosan
55 Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56 Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57 Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58 Bab 57. Berkelanjutan
59 Bab 58. Rencana jebakan
60 Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61 Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62 Bab 61. Pertolongan Elisa
63 Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64 Bab 63. Sudah sadar kembali
65 Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66 Bab 65. Penyitaan hak milik
67 Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68 Bab 67. Sembuh total.
69 Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70 Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71 Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72 Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73 Bab 72. Sarapan bersama Shella
74 Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75 Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76 Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77 Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78 Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79 Bab 78. Rexy yang khawatir
80 Bab 79. Alexandra yang cemburu
81 Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82 Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83 Bab 82. Malik bersedih
84 Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85 Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86 Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87 Bab 86.
88 Bab 87. Tawaran Evans
89 Bab 88. Cipto punya rencana lain
90 Bab 89.
91 Bab 90. Kegundahan Shella
92 Bab 91. Evans yang sedang galau.
93 Bab 92. Area permainan
94 Bab 93. Tak sengaja bertemu
95 Bab 94. Keputusan Cipto
96 Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97 Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98 Bab 97. Pulang kampung
99 Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100 Bab 99. Kesialan Sandra
101 Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102 Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103 Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104 Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105 Bab 104. Pengintaian Rexy
106 Bab 105.
107 Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108 Bab 107. Menyerah atau bertindak
109 Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110 Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111 Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112 Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113 Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114 Bab 113. Masih berencana
115 Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116 Bab 115. Patah hati
117 Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118 Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119 Bab 118. Jebakan
120 Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121 Bab 120. Mendekati anakmu
122 Bab 121. Meyakinkan Annisa
123 Bab 122. Rencana pernikahan
124 Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125 Bab 124. Janji suci pernikahan
126 Bab 125. Honeymoon
127 Pengumuman bonus chapter
128 B. C Setahun Kemudian.
129 B.C Part 2.
130 B.C Part 3
131 B. C Part 4
132 Bonchap End
133 PENGUMUMAN NOVEL BARU
134 Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 PROLOG
2
Bab 2. Montir baru
3
Bab 3. Dialah Fatma.
4
Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5
Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6
Bab 6. Penyesalan
7
Bab 7. kejutan
8
Bab 8. Kesempatan
9
Bab 9. Tidak mau tahu.
10
Bab 10. Membujuk
11
Bab 11. Tak dihiraukan
12
Bab 12. Menghindar.
13
Bab 13. Berkenalan
14
Bab 14. Rumah sakit
15
Bab 15. Terungkap
16
Pengumuman......cuplikan sekilas
17
Bab 16. Cemburu
18
Bab 17. Perasaan
19
Bab 18. Sakit Hati
20
Bab 19. Kenyamanan semu
21
Bab 20. Insiden kecil
22
Bab 21. Lancang
23
Bab 22. Khawatir
24
Bab 23. Lelucon kecil
25
Bab 24. Mainan baru.
26
Bab 25. Kecurigaan
27
Bab 26. Tertangkap
28
Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29
Bab 28. Awal mula
30
Bab 29. Keputusan Zainab.
31
Bab 30. Menuju awal baru
32
Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33
Bab 32. Memikirkan
34
Bab 33. Tergiur
35
Bab 34. Sudah ketagihan.
36
Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37
36. Bertemu pria tak dikenal.
38
Bab 37. Harus bertahan
39
Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40
Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41
Bab 40. Keinginan
42
Bab 41. Awal kekecewaan
43
Bab 42. Elisa dimasa lalu
44
Bab 43. Kesalahan pertama kami
45
Bab 44. Marshella
46
Bab 45. Rahasia Marshella
47
Bab 46. Kisah singkat Marshella
48
Bab 47. Amarah Elisa
49
Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50
Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51
Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52
Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53
Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54
Bab 53. Lingkungan kosan
55
Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56
Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57
Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58
Bab 57. Berkelanjutan
59
Bab 58. Rencana jebakan
60
Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61
Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62
Bab 61. Pertolongan Elisa
63
Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64
Bab 63. Sudah sadar kembali
65
Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66
Bab 65. Penyitaan hak milik
67
Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68
Bab 67. Sembuh total.
69
Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70
Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71
Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72
Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73
Bab 72. Sarapan bersama Shella
74
Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75
Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76
Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77
Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78
Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79
Bab 78. Rexy yang khawatir
80
Bab 79. Alexandra yang cemburu
81
Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82
Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83
Bab 82. Malik bersedih
84
Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85
Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86
Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87
Bab 86.
88
Bab 87. Tawaran Evans
89
Bab 88. Cipto punya rencana lain
90
Bab 89.
91
Bab 90. Kegundahan Shella
92
Bab 91. Evans yang sedang galau.
93
Bab 92. Area permainan
94
Bab 93. Tak sengaja bertemu
95
Bab 94. Keputusan Cipto
96
Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97
Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98
Bab 97. Pulang kampung
99
Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100
Bab 99. Kesialan Sandra
101
Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102
Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103
Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104
Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105
Bab 104. Pengintaian Rexy
106
Bab 105.
107
Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108
Bab 107. Menyerah atau bertindak
109
Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110
Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111
Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112
Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113
Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114
Bab 113. Masih berencana
115
Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116
Bab 115. Patah hati
117
Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118
Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119
Bab 118. Jebakan
120
Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121
Bab 120. Mendekati anakmu
122
Bab 121. Meyakinkan Annisa
123
Bab 122. Rencana pernikahan
124
Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125
Bab 124. Janji suci pernikahan
126
Bab 125. Honeymoon
127
Pengumuman bonus chapter
128
B. C Setahun Kemudian.
129
B.C Part 2.
130
B.C Part 3
131
B. C Part 4
132
Bonchap End
133
PENGUMUMAN NOVEL BARU
134
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!