Bab 9. Tidak mau tahu.

Annisa sudah menungguku didipan teras

rumah. Dia duduk sambil memainkan

bonekanya. Sepertinya dia asyik sekali

bermain. Sampai-sampai aku yang tak

bersuara mendekati, tapi dia tidak

menyadari keberadaanku.

"Baaaaa...," ku kagetkan dia.

Dia terperanjat dengan aksiku.

"Ayaaaahhhh.....Nissa hayus di bawa ke

yumah cakit lho, nih...dug...dug...dug,"

tangannya menempel ke bagian dada

sebelah kiri sambil memancungkan

bibirnya.

"Aha..ha... anak ayah kan gak sakit, cuma

kaget...kaget nak," aku tertawa sambil

mencubit pipinya gemas.

"Maafin ayah napa, ayah kan mau bikin

kejutan sama Nissa, lagian ayah udah

pulang...eh...Nissa malah gak tau kalo ayah

uda disini," aku pura-pura ngambek

padanya.

"Nissa main sama Molly yah," sambil

mengacungkan bonekanya.

"Ini ada eskrim lho, rasa strawberry sama

rasa coklat, kamu mau makan yang mana

dulu?," tawarku.

Dia terlihat memikirkan sesuatu. Mungkin

dia bingung harus makan eskrim yang

mana dulu.

"Ayah tunggu sini ya," dia beranjak dari

dipan dan berlari masuk kedalam rumah.

Dua menit berlalu, dia membawa 3 gelas

plastik kecil. Aku hanya mengernyit

saja....bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang

anak ini akan lakukan? padahal kan tinggal

makan saja eskrimnya.

"Ayah...cini esklimnya, tapi...yang cokkat aja

duyu yah.. ," pintanya padaku.

Diambilnya eskrim yang aku sodorkan

padanya.

Dia mematahkan eskrim dengan

sendok. Setengah eskrim coklat dia

masukkan dalam gelas yang berbeda.

Jadi 2 gelas sudah terisi eskrim coklat.

"Yang scrobeyi mana yah," pintanya lagi.

Aku memberikan sisa eskrim padanya.

Dia mematahkan lagi eskrim itu menjadi dua

bagian, satu bagian dia taruh di gelas kosong

dan satu bagian lain dia campur dengan

eskrim coklat tadi. Dan sekarang 3 gelas

sudah terisi dengan eskrim.

Aku tersenyum melihatnya seperti itu.

"Ini semua mau Nissa makan sendirian ya?,"

tanyaku sambil tersenyum.

Nissa menggelengkan kepalanya.

"Nissa mau yang eskyim ini ajah. Yang ini

buat nenek, yang ini buat kakek," terangnya

sambil memegang gelas berisi campuran

eskrim strawberry dan coklat.

Nissa meletakkan gelasnya didipan.

Dia membawa 2 gelas sisanya masuk ke

dalam rumah. Terdengar dia memanggil

kakek dan neneknya.

"Anak pintar. Dia mau berbagi makanannya

dengan orang lain," batinku.

"Sudah yah. Nenek sama kakek lagi makan

eskyim. Sekarang kita makan eskyimnya yah,"

tawarnya padaku. Nissa sudah menyiapkan

sendok untuk memakan eskrimnya.

"Enak yah....yummy...bangett...," katanya

spontan.

"Tau yummy banget tuh darimana sayang?,"

Sambil menggelengkan kepalaku.

"Ya dayi tipi yah, banget ...banget...gitu,"

dengan gaya khas balita seusianya.

Aku tersenyum melihat tingkahnya. Setelah memakan eskrimnya sampai habis. Aku menggendong Nissa menuju kamar mandi. sudah sesore ini dia belum mandi karena sengaja menungguku makan eskrim.

Adzan Maghrib mulai terdengar. Kami

melaksanakan perintahnya dengan khidmat

dan khusyuk. Dalam doa, kami selalu meminta

kedamaian hidup dan ketenangan hati.

...----------------...

Ting....ting....ting

Terdengar suara sendok beradu dengan piring.

"Pasti Nissa yang memainkannya," gumamku

seorang diri.

Tap...tap...tap....

Suara langkah kaki terdengar menyusulku dari belakang. Kutolehkan pandanganku. Bapak keluar dari kamarnya.

"Bapak... tadi pagi, pagi sekali sih berangkatnya. Malik kan gak sempet pamit pak," ucapku padanya.

"Bapak udah janji sama pak Marjuki Lik.

Sawahnya harus di garap dan disuburkan

kembali. Maklum lah udah beberapa bulan

dianggurin," jawabnya.

"Kita makan dulu aja pak. keburu waktu Isya!,"

ajakku.

Kami beriringan menuju dapur. Didipan kayu

dapur, ibu dan Nissa sudah menunggu kami.

Makan malam seadanya khas kampung telah

tersaji. Menunggu untuk kami nikmati.

...----------------...

Pikiranku menyeruak kembali karena

kebenaran yang diungkapkan mas Kadir

padaku.

Ku hisap rokok dalam-dalam. Mengobati

kalutnya hatiku. Aku mulai merokok lagi

disaat gundah melanda hati dan pikiran.

Orangtuaku menghampiri. Kami bertiga duduk

santai didipan kayu luar menikmati dinginnya

angin malam dan pemandangan malam yang

temaram.

"Gak usah mikirin hal yang udah berlalu nak.

Biarkan saja dia, kamu harus melanjutkan

hidupmu! baik ada dia disini ataupun tidak,"

ibu menyampaikan pemikirannya.

"Ibumu benar Lik! ngapain kamu harus

memikirkan orang yang sudah tidak berharga

buatmu. Buang-buang waktu saja lho nak,"

bapak menambahkan.

Kusundutkan rokok yang masih tersisa

setengah.

"Makasih ya buk...pak...hanya

kalian yang mengerti keadaan Malik

selama ini."

"Kalo bukan kami siapa lagi yang bisa

menghiburmu Lik. Masa Fatma ibu suruh

kemari untuk menghiburmu sih," ibu

menggodaku.

"Fatma lagi nih yang mulai dibahas," sahutku.

"Daripada bahas perempuan itu. Ya wajarlah

ibu ngebahas Fatma. Anak gadis yang

manis, pintar dan baik," ibu sumringah.

"Calon mantu idamannya ibuk ya? tapi kan

ibu tau sendiri kalo Malik nganggep dia

tuh gimana," Jelasku lagi.

"Ibu tau sih. Tapi masalahnya kamu harus

membuka hatimu buat perempuan lain Lik.

ini asyik-asyik nariiiiikkk mulu gak ada

liburnya udah sebulanan ini," sungut ibuku

kesal.

"Belum ada yang pas di hati buk. Kalau

udah ada nanti Malik pasti kasih tau ibu dan

bapak....oke," kerlingku membalas kekesalan

ibu.

"Annisa tumben banget ya dia tidur awal

malam ini. jadi sepi gak denger celotehnya,"

akhirnya bapak buka suara setelah

mendengar perdebatan kecil antara aku dan ibu.

Kami hanya mengangguk tanda setuju.

...----------------...

Pagi menjelang. Aku melihat ada gelagat

seorang perempuan di seberang jalan depan

rumah. Dia terlihat gusar dan mondar-mandir

berkali-kali.

Aku hanya melihat dari jauh. Tak tau dia

siapa. Ku panaskan motor butut

kesayanganku sebelum berangkat

ke rumah pak Ahmad.

Annisa mendekat kepadaku. Sepertinya dia

baru bangun tidur dan mencariku.

Molly...boneka kesayangannya ada di

pelukannya.

"Ayah...Nissa mau naik motor bareng

ayah!," rengeknya padaku.

"Ayah kan harus kerja. Masak Nissa harus

ikut. Diluar itu panas banget lho," ujarku

lagi sambil meringis kepanasan.

"Tapi Nissa kan pengen ikut ayah. Nissa

pengen tau ayah kerja dimana," rengeknya

lagi.

Ku gendong gadis kecil ini. Ku seka peluh

yang mulai menetes dari dahinya.

"Emmm....gimana kalo nanti ayah libur.

ayah ajak Nissa naik motor. Kita keliling

kampung...oke," sambil ku acungkan jari

kelingking padanya.

"Oke.....ayah janji lho," dia mengaitkan jari

kelingkingnya yang mungil.

"Sekarang. Ayah harus pergi kerja. Nissa

masuk dulu sana. Mandi yang bersih! bauk

acem tawuuu...," kutirukan kata-katanya yang

biasa dia ucapkan padaku ketika pulang kerja.

Nissa berlari masuk ke dalam rumah sambil

memanggil neneknya.

Aku hanya menggelengkan kepala.

"Bocah itu...pasti dia bosan dirumah terus. Fatma kan udah jarang kesini semenjak kerja

di kota sebelah," gumamku seorang diri.

Perempuan itu memperhatikan kami sejak

tadi. Dipakainya topi ketika aku melihatnya.

"Daritadi cuma berdiri disana. ngapain coba?

aneh sekali, orang gila kali ya cuma berdiri

sambil mondar-mandir gak jelas," batinku

sambil meninggalkan rumah.

Aku melesatkan motorku di jalanan kampung

ini. Aku sudah tak mau tahu lagi. Apa yang

akan terjadi dengan wanita itu. Wanita

pengkhianat.

Pikiranku sudah normal kembali karena

aku harus mengalihkannya pada Annisa.

Gadis kecilku satu-satunya.

Aku bersiul sambil memecah kesunyian jalan

ini dengan suara motor butut ini. namanya

juga motor butut, pasti suaranya merdu

dan spesial....ha...ha...ha.

Terpopuler

Comments

Qirana

Qirana

Semangat lagi
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

2021-09-26

0

Lidia Dwi Pangkey

Lidia Dwi Pangkey

memangnya wanita itu rosyanti ibunya nisa ya

2021-09-13

0

Roses

Roses

mantap

2021-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PROLOG
2 Bab 2. Montir baru
3 Bab 3. Dialah Fatma.
4 Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5 Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6 Bab 6. Penyesalan
7 Bab 7. kejutan
8 Bab 8. Kesempatan
9 Bab 9. Tidak mau tahu.
10 Bab 10. Membujuk
11 Bab 11. Tak dihiraukan
12 Bab 12. Menghindar.
13 Bab 13. Berkenalan
14 Bab 14. Rumah sakit
15 Bab 15. Terungkap
16 Pengumuman......cuplikan sekilas
17 Bab 16. Cemburu
18 Bab 17. Perasaan
19 Bab 18. Sakit Hati
20 Bab 19. Kenyamanan semu
21 Bab 20. Insiden kecil
22 Bab 21. Lancang
23 Bab 22. Khawatir
24 Bab 23. Lelucon kecil
25 Bab 24. Mainan baru.
26 Bab 25. Kecurigaan
27 Bab 26. Tertangkap
28 Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29 Bab 28. Awal mula
30 Bab 29. Keputusan Zainab.
31 Bab 30. Menuju awal baru
32 Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33 Bab 32. Memikirkan
34 Bab 33. Tergiur
35 Bab 34. Sudah ketagihan.
36 Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37 36. Bertemu pria tak dikenal.
38 Bab 37. Harus bertahan
39 Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40 Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41 Bab 40. Keinginan
42 Bab 41. Awal kekecewaan
43 Bab 42. Elisa dimasa lalu
44 Bab 43. Kesalahan pertama kami
45 Bab 44. Marshella
46 Bab 45. Rahasia Marshella
47 Bab 46. Kisah singkat Marshella
48 Bab 47. Amarah Elisa
49 Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50 Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51 Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52 Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53 Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54 Bab 53. Lingkungan kosan
55 Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56 Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57 Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58 Bab 57. Berkelanjutan
59 Bab 58. Rencana jebakan
60 Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61 Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62 Bab 61. Pertolongan Elisa
63 Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64 Bab 63. Sudah sadar kembali
65 Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66 Bab 65. Penyitaan hak milik
67 Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68 Bab 67. Sembuh total.
69 Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70 Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71 Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72 Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73 Bab 72. Sarapan bersama Shella
74 Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75 Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76 Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77 Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78 Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79 Bab 78. Rexy yang khawatir
80 Bab 79. Alexandra yang cemburu
81 Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82 Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83 Bab 82. Malik bersedih
84 Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85 Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86 Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87 Bab 86.
88 Bab 87. Tawaran Evans
89 Bab 88. Cipto punya rencana lain
90 Bab 89.
91 Bab 90. Kegundahan Shella
92 Bab 91. Evans yang sedang galau.
93 Bab 92. Area permainan
94 Bab 93. Tak sengaja bertemu
95 Bab 94. Keputusan Cipto
96 Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97 Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98 Bab 97. Pulang kampung
99 Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100 Bab 99. Kesialan Sandra
101 Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102 Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103 Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104 Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105 Bab 104. Pengintaian Rexy
106 Bab 105.
107 Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108 Bab 107. Menyerah atau bertindak
109 Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110 Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111 Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112 Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113 Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114 Bab 113. Masih berencana
115 Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116 Bab 115. Patah hati
117 Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118 Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119 Bab 118. Jebakan
120 Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121 Bab 120. Mendekati anakmu
122 Bab 121. Meyakinkan Annisa
123 Bab 122. Rencana pernikahan
124 Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125 Bab 124. Janji suci pernikahan
126 Bab 125. Honeymoon
127 Pengumuman bonus chapter
128 B. C Setahun Kemudian.
129 B.C Part 2.
130 B.C Part 3
131 B. C Part 4
132 Bonchap End
133 PENGUMUMAN NOVEL BARU
134 Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 PROLOG
2
Bab 2. Montir baru
3
Bab 3. Dialah Fatma.
4
Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5
Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6
Bab 6. Penyesalan
7
Bab 7. kejutan
8
Bab 8. Kesempatan
9
Bab 9. Tidak mau tahu.
10
Bab 10. Membujuk
11
Bab 11. Tak dihiraukan
12
Bab 12. Menghindar.
13
Bab 13. Berkenalan
14
Bab 14. Rumah sakit
15
Bab 15. Terungkap
16
Pengumuman......cuplikan sekilas
17
Bab 16. Cemburu
18
Bab 17. Perasaan
19
Bab 18. Sakit Hati
20
Bab 19. Kenyamanan semu
21
Bab 20. Insiden kecil
22
Bab 21. Lancang
23
Bab 22. Khawatir
24
Bab 23. Lelucon kecil
25
Bab 24. Mainan baru.
26
Bab 25. Kecurigaan
27
Bab 26. Tertangkap
28
Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29
Bab 28. Awal mula
30
Bab 29. Keputusan Zainab.
31
Bab 30. Menuju awal baru
32
Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33
Bab 32. Memikirkan
34
Bab 33. Tergiur
35
Bab 34. Sudah ketagihan.
36
Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37
36. Bertemu pria tak dikenal.
38
Bab 37. Harus bertahan
39
Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40
Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41
Bab 40. Keinginan
42
Bab 41. Awal kekecewaan
43
Bab 42. Elisa dimasa lalu
44
Bab 43. Kesalahan pertama kami
45
Bab 44. Marshella
46
Bab 45. Rahasia Marshella
47
Bab 46. Kisah singkat Marshella
48
Bab 47. Amarah Elisa
49
Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50
Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51
Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52
Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53
Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54
Bab 53. Lingkungan kosan
55
Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56
Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57
Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58
Bab 57. Berkelanjutan
59
Bab 58. Rencana jebakan
60
Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61
Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62
Bab 61. Pertolongan Elisa
63
Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64
Bab 63. Sudah sadar kembali
65
Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66
Bab 65. Penyitaan hak milik
67
Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68
Bab 67. Sembuh total.
69
Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70
Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71
Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72
Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73
Bab 72. Sarapan bersama Shella
74
Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75
Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76
Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77
Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78
Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79
Bab 78. Rexy yang khawatir
80
Bab 79. Alexandra yang cemburu
81
Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82
Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83
Bab 82. Malik bersedih
84
Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85
Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86
Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87
Bab 86.
88
Bab 87. Tawaran Evans
89
Bab 88. Cipto punya rencana lain
90
Bab 89.
91
Bab 90. Kegundahan Shella
92
Bab 91. Evans yang sedang galau.
93
Bab 92. Area permainan
94
Bab 93. Tak sengaja bertemu
95
Bab 94. Keputusan Cipto
96
Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97
Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98
Bab 97. Pulang kampung
99
Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100
Bab 99. Kesialan Sandra
101
Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102
Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103
Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104
Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105
Bab 104. Pengintaian Rexy
106
Bab 105.
107
Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108
Bab 107. Menyerah atau bertindak
109
Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110
Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111
Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112
Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113
Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114
Bab 113. Masih berencana
115
Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116
Bab 115. Patah hati
117
Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118
Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119
Bab 118. Jebakan
120
Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121
Bab 120. Mendekati anakmu
122
Bab 121. Meyakinkan Annisa
123
Bab 122. Rencana pernikahan
124
Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125
Bab 124. Janji suci pernikahan
126
Bab 125. Honeymoon
127
Pengumuman bonus chapter
128
B. C Setahun Kemudian.
129
B.C Part 2.
130
B.C Part 3
131
B. C Part 4
132
Bonchap End
133
PENGUMUMAN NOVEL BARU
134
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!