Bab 16. Cemburu

Aisyah hanya tersenyum melihat celoteh

riang Fatma dengan Malik ditelepon.

Walaupun senyumnya menyiratkan sedikit

rasa kecewa.

Dia sudah menyukai Malik ketika mereka

pertama kali bertemu, walaupun penampilan

Malik sederhana, tapi Aisyah menyukai tutur

kata Malik yang memang terdengar santun.

Fatma sudah menutup obrolannya di telepon,

dia memberikan ponsel ibunya sambil berkata.

"Nanti mas Malik bilang mau kesini bu, setelah

pulang narik dia mampir bentar," raut wajahnya

berbinar.

"Kan besok kamu udah pulang, gak kasian

sama Malik apa? biar besok aja dirumah

jenguk kamu lagi!" suruh Zainab.

"Fatma juga udah bilang kok kalo besok

pulang, mas Malik aja yang pengen kesini,"

sahut Fatma lagi.

"Ya sudahlah kalo begitu, asalkan dia kesini

atas kemauannya sendiri," lanjut Zainab lagi.

Zainab memperhatikan Aisyah, dia merasa

Aisyah menatap Fatma dengan pandangan

yang sulit diartikan.

"Ehhh...sampe lupa....mari sini duduk bu Lis,

nak Aish...," tawar Zainab mempersilahkan

keduanya duduk disampingnya.

Mereka berdua hanya mengangguk sambil

tersenyum dan duduk di sebelah Zainab.

"Ini buk...buat Fatma, tadi ibu-ibu yang lain

pada nitip," ujar Aisyah menyodorkan

bingkisan berisi buah dan makanan ringan.

"Makasih ya Ais...salam buat ibu-ibu yang

lain juga ya...makasih atas pemberiannya,"

Fatma yang melihat zainab menerima

bingkisan dari Aisyah, akhirnya membuka

suaranya kembali.

"Iya....nanti aku sampein," angguk aisyah

mantap.

"Toni...kemana dia pak? kenapa gak

kelihatan?" Zainab bertanya sambil mencari

sekeliling ruangan dimana anaknya berada.

"Tadi dia pamit ke toilet sebentar, sekalian

cuci muka bilangnya," jawab Ahmad.

"Owh...gitu...bapak sama Toni udah makan

apa belum?

ibu belikan sarapan tadi di jalan," tanya Zainab

pada suaminya

"Aku sama Toni belum beli makanan apapun,

ngeliat Fatma bangun jadi lupa

segalanya...he..he...," cengir Ahmad.

"Bapak sarapan dulu, pergi ke toilet cuci

muka langsung ke kantin rumah sakit saja pak,

sekalian ajak Toni, nih sarapannya di bawa!"

sodor Zainab memberikan bungkusan plastik

biru.

"Iya...bu, mumpung ada yang jaga Fatma,

aku permisi ya bu Lis, nak ais...," toleh Ahmad

kearah ibu dan anak disamping istrinya duduk.

"Silahkan saja pak, gak usah terburu-buru,"

sahut Lisna.

Ahmad beranjak pergi dari kamar perawatan

Fatma, dia segera ke toilet untuk mencari Toni,

dan mengajaknya makan bersama di kantin

rumah sakit.

Toni yang sudah selesai dengan hajatnya,

segera keluar dari toilet dan....

Kruuuukkk....kriuuuukkkk...

Perutnya berbunyi pertanda minta diisi.

"Sampe laper gini, gimana gak laper ...dari

semalem ni perut gak diisi," rintihnya pelan

sambil memegang perutnya.

Ahmad yang mendekat kearah Toni langsung

menyapa anaknya.

"Ton, kamu tuh ditungguin lama amat sih...ayo ke kantin rumah sakit!

tapi bapak mau ke dalam dulu ya, pegang nih!"

sambil menyodorkan bungkusan plastik dan

beranjak masuk kedalam Toilet di depannya.

Toni hanya meringis dan mengangguk tanpa

bersuara. Dia melihat-lihat isi bungkusan

plastik ditangannya.

"Ehmm...baunya wangi nih, tapi...harus

jauh-jauh dari sini," gumamnya seorang diri

sambil menyingkir dari depan toilet.

Ahmad segera keluar dan mencari keberadaan

anaknya, mereka berdua melangkah bersama

menuju kantin rumah sakit yang jaraknya tidak

terlalu jauh dari toilet tadi.

...----------------...

Sore hari....Malik yang sudah seharian bekerja,

mengganti bajunya di kamar mandi terminal.

Dia mau menjenguk Fatma, orang yang selama

ini sudah menyayangi Annisa.

Dua orang berbadan tinggi besar, berbicara

di depan kamar mandi.

"Gimana kalo kita bujuk aja Toni bro....dia

jualan di Kota S sana udah setahun gak

terendus," usul pria berambut cepak.

"Jangan...bisa berabe, dia itu cerdik bro,

mana mungkin pasarnya mau di kasih sama

orang begitu saja," tolak pria berambut

gondrong sebahu.

"Jadi gimana dong...kita udah nyari mangsa

baru tapi hasilnya nol, apalagi dikampung ini

mereka pada tobat, gak mau berurusan sama

kita lagi...jalan satu-satunya kita harus

menemui Toni dan berbicara dengannya,"

ucap pria cepak lagi.

Sebelum pria gondrong menjawab pria cepak,

Malik melintas di depan mereka dan

mendengar secara tak sengaja percakapan

mereka berdua.

"Hmmm....mereka kenal sama mas Toni.

Sebenarnya ada hubungan apa mereka sama

mas Toni?", batin Malik sambil bertanya-tanya.

Mereka berdua berhenti berbicara ketika Malik

melintas persis di depan mereka berdua.

Malik memandang mereka sepintas, raut

wajahnya terlihat bertanya-tanya akan sesuatu.

Kedua pria itu tak peduli akan Malik yang

melintas, mereka hanya tau kalo Malik

salah satu supir yang mangkal di terminal ini.

"Ah...sudahlah bro ...nanti aku hubungin

si bos dulu gimana baiknya," tutup pria

gondrong sambil mengajak temannya pergi

dari tempat itu.

...----------------...

Malik sudah mengendarai angkotnya kerumah

sakit Harapan Bangsa yang jaraknya lumayan

memakan waktu. Dia sengaja lebih awal

pulang narik agar bisa menjenguk Fatma

yang sudah sadar.

Sore hari itu.....angin berhembus sepoi-sepoi,

lumayan memberikan efek segar pada Malik

yang membuka jendela angkotnya.

Selang beberapa lama tibalah dia di halaman

RS Harapan Bangsa. Malik langsung

melangkahkan kakinya ke kamar perawatan

Fatma, penampilannya yang casual, hanya

memakai kaos lengan pendek dan celana

bluejeans, jaket yang dia pakai, dia lepas dan

digantungkan kelengannya begitu saja.

Para perawat berbisik ketika Malik melintas

didepan mereka. Penampilannya, walaupun

sederhana tapi terlihat Malik lebih tampan

dari biasanya.

Tok....tok....tok.

Pintu kamar Fatma di ketok seseorang.

Aisyah beranjak membuka pintu melihat

siapa yang datang, sedangkan Fatma sudah

menduga siapa dibalik pintu itu.

Dikamar perawatan VIP hanya ada Fatma yang

terbaring di brankarnya, sedangkan Aisyah

duduk di sofa sebelah brankar Fatma untuk

menemaninya.

Keluarga Fatma pulang sebentar, begitupula

ibu Lis, ibunya Aisyah pulang duluan karena

ada urusan, jadi tinggallah Aisyah di rumah

sakit menemani Fatma.

"Assalamualaikum," salam Malik.

"Waalaikumsalam," jawab Keduanya

bersamaan ketika Aisyah membuka pintu

kamar.

"Mas Malik....mari...silahkan masuk mas!"

senyum teduh Aisyah pada pria didepannya.

"Kamu....kamu disini ya Ais?" tanya Malik

tersenyum lebar ketika tau Aisyah yang

menemani Fatma di rumah sakit ini.

"Iya mas....keluarga Fatma pulang sebentar,

nanti juga kesini lagi sebelum Maghrib tiba,"

jelas Aisyah.

Malik melangkah, mendekati Fatma di

brankarnya. Fatma duduk perlahan, dia

sumringah melihat Malik didepannya.

"Gimana keadaanmu Fat...udah baikan?"

tanya Malik.

Sambil mengangguk Fatma berucap.

"Alhamdulillah mas, udah enakan...besok

pagi kan juga udah boleh pulang," jawab Fatma tersenyum lebar.

"Itu....sakit gak?" Malik menyentuh perban di

kepala Fatma.

Ketika Malik perhatian kepada Fatma, ada

sepasang mata melihat dengan penuh

kecemburuan.

"Oh...ini....masih perih, cuma sudah rada

baikan kok mas.. gak perih kayak tadi pagi,

lagian juga udah di ganti sama dokter tadi,"

sahut Fatma lagi.

Malik yang terlupa akan sesuatu......

"Oh ya.....Aisyah...kenapa kamu berdiri di sudut

sana? sini kita ngobrol!" ajak Malik pada

Aisyah yang terlupakan tadi.

"Ehm....gimana ya....Nanti malah ganggu Mas

malik sama Fatma lagi," ujarnya tak enak hati.

"Gak lah...gak ganggu kok...iya kan Fat?" Malik

melihat kearah Fatma sedangkan Fatma

hanya bisa mengangguk pelan sambil

memaksakan senyumnya.

"Mas malik nih...jadi terganggu deh sama

Aisyah yang tiba-tiba di ajak ngobrol,"batin

Fatma jengkel.

Aisyah mendekat kearah sofa sambil

tersenyum melihat mereka berdua.

Sementara Fatma yang sengaja memegang

tangan Malik untuk mengusap kepalanya

yang diperban.

Malik hanya tersenyum gemas melihat

kelakuan Fatma, ya....begitulah Fatma,

si manja yang selalu ingin diperhatikan

orang-orang sekitarnya.

Terpopuler

Comments

🎐Tsubaki

🎐Tsubaki

mampir thoorr..

2022-02-08

0

Muhtar Ndori

Muhtar Ndori

malik gk peka.... ad yg cemburu🤣🤣

2021-09-25

0

den x

den x

mantap

2021-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PROLOG
2 Bab 2. Montir baru
3 Bab 3. Dialah Fatma.
4 Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5 Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6 Bab 6. Penyesalan
7 Bab 7. kejutan
8 Bab 8. Kesempatan
9 Bab 9. Tidak mau tahu.
10 Bab 10. Membujuk
11 Bab 11. Tak dihiraukan
12 Bab 12. Menghindar.
13 Bab 13. Berkenalan
14 Bab 14. Rumah sakit
15 Bab 15. Terungkap
16 Pengumuman......cuplikan sekilas
17 Bab 16. Cemburu
18 Bab 17. Perasaan
19 Bab 18. Sakit Hati
20 Bab 19. Kenyamanan semu
21 Bab 20. Insiden kecil
22 Bab 21. Lancang
23 Bab 22. Khawatir
24 Bab 23. Lelucon kecil
25 Bab 24. Mainan baru.
26 Bab 25. Kecurigaan
27 Bab 26. Tertangkap
28 Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29 Bab 28. Awal mula
30 Bab 29. Keputusan Zainab.
31 Bab 30. Menuju awal baru
32 Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33 Bab 32. Memikirkan
34 Bab 33. Tergiur
35 Bab 34. Sudah ketagihan.
36 Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37 36. Bertemu pria tak dikenal.
38 Bab 37. Harus bertahan
39 Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40 Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41 Bab 40. Keinginan
42 Bab 41. Awal kekecewaan
43 Bab 42. Elisa dimasa lalu
44 Bab 43. Kesalahan pertama kami
45 Bab 44. Marshella
46 Bab 45. Rahasia Marshella
47 Bab 46. Kisah singkat Marshella
48 Bab 47. Amarah Elisa
49 Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50 Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51 Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52 Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53 Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54 Bab 53. Lingkungan kosan
55 Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56 Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57 Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58 Bab 57. Berkelanjutan
59 Bab 58. Rencana jebakan
60 Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61 Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62 Bab 61. Pertolongan Elisa
63 Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64 Bab 63. Sudah sadar kembali
65 Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66 Bab 65. Penyitaan hak milik
67 Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68 Bab 67. Sembuh total.
69 Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70 Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71 Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72 Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73 Bab 72. Sarapan bersama Shella
74 Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75 Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76 Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77 Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78 Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79 Bab 78. Rexy yang khawatir
80 Bab 79. Alexandra yang cemburu
81 Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82 Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83 Bab 82. Malik bersedih
84 Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85 Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86 Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87 Bab 86.
88 Bab 87. Tawaran Evans
89 Bab 88. Cipto punya rencana lain
90 Bab 89.
91 Bab 90. Kegundahan Shella
92 Bab 91. Evans yang sedang galau.
93 Bab 92. Area permainan
94 Bab 93. Tak sengaja bertemu
95 Bab 94. Keputusan Cipto
96 Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97 Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98 Bab 97. Pulang kampung
99 Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100 Bab 99. Kesialan Sandra
101 Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102 Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103 Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104 Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105 Bab 104. Pengintaian Rexy
106 Bab 105.
107 Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108 Bab 107. Menyerah atau bertindak
109 Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110 Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111 Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112 Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113 Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114 Bab 113. Masih berencana
115 Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116 Bab 115. Patah hati
117 Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118 Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119 Bab 118. Jebakan
120 Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121 Bab 120. Mendekati anakmu
122 Bab 121. Meyakinkan Annisa
123 Bab 122. Rencana pernikahan
124 Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125 Bab 124. Janji suci pernikahan
126 Bab 125. Honeymoon
127 Pengumuman bonus chapter
128 B. C Setahun Kemudian.
129 B.C Part 2.
130 B.C Part 3
131 B. C Part 4
132 Bonchap End
133 PENGUMUMAN NOVEL BARU
134 Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 PROLOG
2
Bab 2. Montir baru
3
Bab 3. Dialah Fatma.
4
Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5
Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6
Bab 6. Penyesalan
7
Bab 7. kejutan
8
Bab 8. Kesempatan
9
Bab 9. Tidak mau tahu.
10
Bab 10. Membujuk
11
Bab 11. Tak dihiraukan
12
Bab 12. Menghindar.
13
Bab 13. Berkenalan
14
Bab 14. Rumah sakit
15
Bab 15. Terungkap
16
Pengumuman......cuplikan sekilas
17
Bab 16. Cemburu
18
Bab 17. Perasaan
19
Bab 18. Sakit Hati
20
Bab 19. Kenyamanan semu
21
Bab 20. Insiden kecil
22
Bab 21. Lancang
23
Bab 22. Khawatir
24
Bab 23. Lelucon kecil
25
Bab 24. Mainan baru.
26
Bab 25. Kecurigaan
27
Bab 26. Tertangkap
28
Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29
Bab 28. Awal mula
30
Bab 29. Keputusan Zainab.
31
Bab 30. Menuju awal baru
32
Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33
Bab 32. Memikirkan
34
Bab 33. Tergiur
35
Bab 34. Sudah ketagihan.
36
Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37
36. Bertemu pria tak dikenal.
38
Bab 37. Harus bertahan
39
Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40
Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41
Bab 40. Keinginan
42
Bab 41. Awal kekecewaan
43
Bab 42. Elisa dimasa lalu
44
Bab 43. Kesalahan pertama kami
45
Bab 44. Marshella
46
Bab 45. Rahasia Marshella
47
Bab 46. Kisah singkat Marshella
48
Bab 47. Amarah Elisa
49
Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50
Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51
Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52
Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53
Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54
Bab 53. Lingkungan kosan
55
Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56
Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57
Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58
Bab 57. Berkelanjutan
59
Bab 58. Rencana jebakan
60
Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61
Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62
Bab 61. Pertolongan Elisa
63
Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64
Bab 63. Sudah sadar kembali
65
Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66
Bab 65. Penyitaan hak milik
67
Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68
Bab 67. Sembuh total.
69
Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70
Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71
Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72
Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73
Bab 72. Sarapan bersama Shella
74
Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75
Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76
Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77
Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78
Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79
Bab 78. Rexy yang khawatir
80
Bab 79. Alexandra yang cemburu
81
Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82
Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83
Bab 82. Malik bersedih
84
Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85
Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86
Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87
Bab 86.
88
Bab 87. Tawaran Evans
89
Bab 88. Cipto punya rencana lain
90
Bab 89.
91
Bab 90. Kegundahan Shella
92
Bab 91. Evans yang sedang galau.
93
Bab 92. Area permainan
94
Bab 93. Tak sengaja bertemu
95
Bab 94. Keputusan Cipto
96
Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97
Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98
Bab 97. Pulang kampung
99
Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100
Bab 99. Kesialan Sandra
101
Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102
Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103
Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104
Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105
Bab 104. Pengintaian Rexy
106
Bab 105.
107
Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108
Bab 107. Menyerah atau bertindak
109
Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110
Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111
Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112
Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113
Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114
Bab 113. Masih berencana
115
Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116
Bab 115. Patah hati
117
Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118
Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119
Bab 118. Jebakan
120
Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121
Bab 120. Mendekati anakmu
122
Bab 121. Meyakinkan Annisa
123
Bab 122. Rencana pernikahan
124
Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125
Bab 124. Janji suci pernikahan
126
Bab 125. Honeymoon
127
Pengumuman bonus chapter
128
B. C Setahun Kemudian.
129
B.C Part 2.
130
B.C Part 3
131
B. C Part 4
132
Bonchap End
133
PENGUMUMAN NOVEL BARU
134
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!