Suatu pagi di rumah pak Ahmad.
Terlihat Malik memasuki halaman rumah
majikannya, dia sumringah hari ini bisa narik
seperti biasa. Kemarin setelah pulang, dia
kepikiran angkotnya yang belum selesai di
servis.
"Untunglah Andi cekatan. Jadi hari ini
rejeki ku gak kepatok ayam," ujarku dalam hati
sambil menarik nafas lega.
Dari dalam rumah. Terlihat seorang gadis
berpakaian ala kantor. Memperhatikan pria di
halaman rumahnya.
Wajahnya tersenyum penuh makna. Terlihat
pria itu sudah memasuki rumahnya.
"Assalamualaikum, buk, pak," terdengar pria
itu memberikan salamnya.
"Waalaikumsalam mas, masuk aja kuncinya
ada di tempat biasa!" jawab gadis tadi.
"Udah rapi kamu Fat, mo kemana jam segini?"
pria itu bertanya sambil mengernyitkan dahi
dan menelisik gadis manis di depannya.
"Oh....ini mas, Fatma mau interview kerja di
anak cabang perusahaan Forest, di kota
sebelah." Jawabnya sambil sumringah.
"Wah...keren kamu Fat, gak lama lulus kuliah
udah mau kerja aja...hebat," sambil
mengacungkan jempolnya.
"Fatma tuh mau interview mas, bukan mau
kerja kok," sanggahnya.
"lha, emang intrepiu itu gak kerja gitu?" Malik
bertanya sambil mengangkat kepalanya sok
mikir keras ...ha..ha.
"Hadeuh," dengus Fatma sambil menepuk
jidatnya. Dia melanjutkan perkataannya.
"Interview mas bukan intrepiu...I-N-T-E-R-V-I-E-W, interview itu
wawancara kerja mas, jadi kalo udah lulus
interview baru deh kita di panggil buat
memulai kerja," Fatma menjelaskan panjang
kali lebar, selebar jalan kenangan bersama
mantan 😄.
Malik hanya manggut-manggut tanda mengerti
walaupun tak sepenuhnya dia paham,
perkataan gadis di depannya ini.
"Semoga lulus ya Fat, biar kamu gak terjebak
di kampung ini, kan enak tuh kerja di kota. Pasti
nanti banyak pria kota yang suka ama kamu.
Secara kamu kan manis kayak gula,
he...he...he..," Malik menggoda gadis di
depannya.
Fatma menunduk sambil tersenyum malu
mendengar perkataan pria di depannya.
"Dikatain kek gitu sama cowok yang disuka.
Gimana gak mau terbang coba," Fatma berkata
dalam hati.
( Busyet dah lu, turun woi kagak usah terbang, gak balik kapok lu, gue tendang dari karakter novel gue😜 suara hati Author )
"Gak mau ah mas kalo jadi gula. Nanti di
kerubung semut dong. Kalau semutnya mas
Malik ya gak masalah," sahutnya sambil
menatap pria di depannya.
Gleeekkkkk......
Malik menelan salivanya.
"Baru kali ini Fatma
terang terangan kek gitu. Ada yang salah kali ya
sama dia," suara hati Malik.
Tiba tiba Malik menempelkan telapak
tangannya ke dahi Fatma. seketika perempuan
itu langsung terlonjak kaget.
"Gak kayak biasanya mas Malik spontan kek gini," katanya dalam hati.
"Dahi mu gak panas kok. Normal kaya punyaku.
Tapi kenapa hari ini kamu beda ya?" tanya
Malik penasaran.
"Beda apanya sih mas, perasaan dari dulu
aku tuh ya ...gini gini ajah, ngayal kali mas
Malik," jawab Fatma tersenyum.
"Udahlah mas, aku permisi sekarang, dijalan
ajah nanti harus pake waktu 40 menit. Belom
lagi naik ojek ke kantor Forest. Gawatkan kalo
telat," Fatma menghentikan obrolannya.
"Oke deh, lanjut ajah. Good luck ya Fat,
semoga lulus wawancaranya dan bisa
langsung kerja disana... Aamiin," Doa tulus
Malik kepada Fatma.
"Para orangtua sepertinya sibuk di dapur. Aku
ngobrol sama anaknya aja bisa sampe gak
tau," suara hati Malik.
Dia melangkahkan kakinya ke ruang belakang mencari majikannya untuk pamit narik angkot pagi ini.
...----------------...
Sementara Malik berangkat kerja mengejar
setoran. Dilain sisi, dua orangtuanya
mengobrol santai akan anaknya yang sudah
2 tahunan ini betah menjomblo.
( Eitssss yang jomblo cung ☝️ Author doakan supaya gak jones tapi jadi jojoba ya😂🙏)
"Pak, gimana ya pak anak kita, sampe
sekarang kok ya betah sendiri. Kasian Nissa lho.
Dia butuh figur seorang ibu." Ibu Sumiyati
memulai obrolan dengan sang suami dengan
tampangnya yang agak kuatir.
"Kita harus ngapain lagi buk, lha wong
Maliknya sendiri yang pengen sendiri dulu.
Bukannya ibu tau sendiri. Banyak gadis
kampung yang terang-terangan suka sama dia.
tapi dianya biasa aja tuh." Balas pak Sugeng
santai.
"Iya juga sih pak, bahkan anak pak Ahmad. Si
Fatma jelas-jelas sering kemari dan ngajak Nissa bermain tujuannya ya itu, suka sama anak kita. Dia gadis baik dan penyayang tapi, sayang sekali. Malik hanya melihatnya sebagai teman dan adik sendiri," Bu Sum menarik nafasnya yang terasa berat.
"Pasrahkan saja semuanya sama Allah buk.
Kalau dah jodoh tak kan kemana. Lagian kita
udah tuwir buk. Gak pantes ngurusin anak
muda. Kita arahin saja Malik biar jadi lelaki
yang bertanggung jawab dan kuat
menanggung biaya hidup...eh...beban hidup
maksudnya." Pak Sugeng cengengesan.
"Bapak nih bisa-bisanya becanda. Orang lagi
ngomongin hal anak kok." Sungut bu Sum
kesal.
"Udahlah buk gak usah serius amat kalo punya
masalah hidup. Kita kan udah tua. Ngapain juga
mikir yang berat-berat. Nanti pikiran tambah
mumet, biarkan aja lah Malik dengan
keputusannya. Lha wong anak kita udah pernah
berumah tangga kok. Mungkin dia memilih
berhati-hati takut salah pilih lagi." Pak Sugeng
mengakhiri obrolannya dengan sang istri
sambil beranjak menuju belakang rumah.
"Tapi ibu lebih percaya sama Fatma,
dibandingkan gadis lain. Cuma dia yang peduli
sama Nissa. Gadis lain mana ada kek gitu.
Bertamu juga nanya Malikkkk terus gak pernah
nanya Nisa, gadis centil" batin Bu Sum sambil
berlalu pergi ke kamar cucunya.
Siang hari yang terik ini. Terlihat Annisa
memejamkan matanya tanda tidur pulas. Di
elus-elusnya kening sang bocah dengan
teratur. Mata neneknya sungguh sayu
melihat cucu kesayangannya yang hidup
tanpa belaian dan kasih sayang seorang ibu di
sisinya.
"Cucu nenek harus jadi gadis yang kuat dan
tabah ya sayang, suatu saat kamu dan ayahmu
akan bahagia serta menemukan sosok wanita
yang akan menemani kalian sampai dewasa," lirih sang nenek disamping cucunya yang masih tertidur pulas.
...----------------...
Terlihat seorang gadis berjalan dengan
tergesa-gesa. Matanya berbinar tanda bahagia.
Kabar ini harus segera di beritahukan pada
orangtua kesayangan serta kakak satu-
satunya.
"Ibuk, bapak, mas Toni," teriak gadis itu tak
sabar.
Orang di dalam rumah langsung berlari.
mendengar suara gadis itu berteriak. Berpikir
yang tidak-tidak. Mereka khawatir terjadi apa-apa
dengan putri satu-satunya.
"Ada apa nak? kenapa teriak gitu sih?" tanya
ibu kuatir.
"Ibuk," gadis itu merangkul dan memeluk
ibunya sambil tertawa senang.
Sang ibu hanya mengernyitkan kening tanda
heran.
"Fatma keterima jadi sekretaris di anak
perusahaan Forest buk. min3ggu depan sudah
bisa langsung masuk kerja." Tuturnya
antusias.
Bapak dan saudara lelaki yang mendengarnya
langsung mengucap syukur tanda bahagia.
"Alhamdulillah," jawab mereka serentak.
"Kali ini kamu gak boleh menyia-nyiakan
kesempatan ini nak. Artinya kamu harus bisa
bekerja keras tapi harus ingat batasan bergaul
dengan partner kerja." Nasehat Ibu pada anak
gadisnya.
"Iya buk, pak, mas. Fatma akan bekerja keras
meraih cita-cita. Terimakasih sudah
mendukung Fatma selama ini. Aku gak akan
mengecewakan kalian kok," ujar gadis itu
berapi-api.
Mereka sekeluarga menuju ruang tengah
sambil bercengkrama dan menikmati indahnya
kebersamaan di hari itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
NO NAME
.
2022-11-12
0
Sutikno 23
asik Fatma diterima kerja
2022-09-30
0
🎐Tsubaki
ciyee ada yang curcol, curhat colongan di novel wkwkwk
2022-01-04
0