Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.

Wanita itu.....wanita yang selama ini, telah

aku singkirkan dari hati dan pikiran. Bagaimana tidak, dia sudah meninggalkan

kami begitu saja.

Dialah Rosyanti, teman

sekolahku yang sudah menjadi mantan istri.

Langsung saja aku masuk ke kamar setelah

sampai dirumah dan memberikan salam,

tak kuhiraukan Annisa yang merengek

minta gendong.

Di dalam kamar langsung saja aku

menghempaskan diri dikasur yang nyaman,

pandanganku menatap langit-langit kamar,

tapi pikiranku melayang jauh di kehidupan lalu.

Dimana wanita itu mulai terbongkar semua

kebohongannya.

Kuhela nafasku, menghembuskannya

perlahan, seolah-olah meringankan beban

di pundak.

...----------------...

-- Flashback---

"Gak mungkin kamu sering keluar rumah

walaupun sore hari, kamu kan gak punya

kerjaan selain ngurusin Nisa!," bentakku

kasar pada Ros.

"Ya....aku emang gak punya kerjaan mas,

tapi aku punya temen, masak ketemu

temen sendiri ajah gak boleh sih." Belanya

tak terima.

"Temen, kamu bilang? emang ketemu temen

harus setiap hari? gak masuk akal kamu Ros,

kamu tuh punya anak bayi, dia butuh belaian

mu. Kalo setiap sore kamu keluar siapa yang

rawat nissa....ha?, apalagi setiap kamu keluar

hampir 3 jam kamu habiskan diluar." Aku

sudah berada diambang batasku.

"Kan ada ibuk mas, lagian 3 jam itu kan gak

lama, aku ada urusan sama temen makanya

aku keluar rumah." Sungutnya kesal.

"Aku tau kamu keluar sama siapa. Aku

pernah melihatmu dengan seorang lelaki."

Kataku mulai tak sabar.

"Lelaki? siapa mas? selama ini aku ketemuan

sama Nani kok," kilahnya.

"Sudahlah gak usah banyak alasan......."

oeeekkkkk.....oeeekkkk.....

Terdengar suara tangisan bayi, dan

perkataanku langsung terhenti ketika

menoleh ke arah Annisa yang tengah

menangis.

Ros langsung menepuk punggung nissa

perlahan dan mulai menyusuinya.

Kuurungkan niatku untuk mengekspos

Rosyanti dengan pria itu, walaupun aku tidak

tau wajahnya tapi aku sudah tau dimana dia

tinggal, rumahnya ada di desa sebelah yang

jaraknya tidak jauh dari kampung ini.

...Kuselidiki mereka berdua disuatu hari, dan...

firasatku tepat, Ros benar-benar tega

menghianatiku. Memang aku bukan

orang kaya, tapi aku selalu berusaha

memenuhi kebutuhannya selama ini.

Dan satu lagi yang membuat aku kecewa

berat dengannya karena dia tega

berselingkuh dengan pria lain, padahal anak

kami masih bayi dan perlu perhatian lebih

darinya.

Ataukah mungkin ini takdirku? entahlah aku

sudah diambang batasnya. Sudah sebulan

dia seperti ini. Membuat alasan keluar rumah

dan selalu saja berkilah kalau aku

membahasnya dengan pria lain.

...----------------...

Adzan shubuh berkumandang, berat

sekali rasanya membuka mata. Biasanya

Ibu dan bapak selalu mengetuk pintu kamar

ketika sudah shubuh.

Tok....tok.....tok....tokk....

Terdengar suara ketukan pintu yang tak sabar.

Kubuka mata perlahan dan mengerjab-ngerjab

beberapa kali supaya rasa kantukku

menghilang.

"Nak, mana istrimu?." Ibuku langsung

bertanya ketika pintu sudah kubuka.

"Adalah buk, dia..........," sambil ku tunjuk

arah kasur.

"Apa..?? kemana dia? bukankah semalam

dia tidur disini?," aku melongo tak percaya.

"Sebelum adzan shubuh, Ibu dengar ada

suara motor di jalan depan rumah nak, ibu

pikir mungkin orang lewat, jadi ibu gak

periksa. Setelah adzan, ibu keluar kamar.

Ternyata pintu depan tidak terkunci dan

pagar kayu kita juga terbuka, makanya ibu

tanya istrimu ada apa tidak di kamarmu?."

jelas ibuku panjang lebar.

"Ya sudah buk, biar aku cari dia di rumah

pria itu, dasar perempuan kurang ajar,

berani-beraninya dia....," sambil kukepalkan

tanganku tanda tak terima.

"Sabar dulu nak, sholat dulu sana, barulah

kamu pergi cari dia, kalo dia tak ada disana,

gak usah kamu cari kemana-mana lagi!, ibu

yang baik tidak akan pernah menelantarkan

anaknya. Apalagi, Nissa masih bayi yang perlu

ASI dan seorang Ibu yang memberinya

kehangatan."

Ibuku menasehati dengan sabar.

...----------------...

Aku sudah berada di depan rumah pria itu.

Ku ketuk pintu rumahnya berkali-kali, tapi

tidak ada siapapun yang menyahut.

"Cari siapa ya nak? temennya si Aan ya?,"

tanya seorang bapak tua yang melintas.

"Emmm....Aan... i- iya pak, nyari Aan, tapi

gak ada orang di dalam rumahnya pak."

Jawabku pada si bapak.

"Kayanya Aan udah pindah nak, seminggu

yang lalu orangtuanya berangkat ke kota,

tapi kalo Aannya pindah tadi malam

kayaknya." Jelas bapak tua.

"Pindah ke kota? kota mana pak? kenapa

pindah?," tanyaku mulai tak sabar.

"Kalo itu bapak tidak tau nak," lanjutnya lagi.

"Terimakasih pak atas waktunya, maaf

mengganggu," senyumku ramah.

"Ya sudah, bapak tinggal dulu nak," sambil

berlalu pergi meninggalkanku sendiri.

"Kurang ajar mereka berdua, sepertinya

mereka sudah merencanakan ini semua!,"

kataku sambil menggeletukkan gigi

tanda emosi yang sudah memuncak.

AKu kembali ke rumah dengan langkah

gontai dan wajah kecewa.

Ibu menghampiri dan menepuk

pundakku pelan.

"Ikhlaskan saja nak. Kalau sudah begini,

ya mau dilanjutkan bagaimana lagi.

Kamu sudah berusaha sebisamu, tapi

hasilnya nihil." Beliau menasehati sambil

menguatkan aku.

"Itu sudah jadi keputusan Rosyanti buk, aku

sudah jenuh membahas pria itu dengannya.

Kalau dia sudah memilih pria itu, mau

gimana lagi. Insya Allah Malik pasrah buk."

Sambil memeluk Ibu yang selama ini telah

membuatku lebih kuat dan tabah.

------Flashback off-------

Kehadiran wanita itu di kampung ini.

Menghadirkan luka lama yang sudah

hampir tertutup.

...Kuhempaskan pantatku diatas kursi kayu...

beralas kapuk. Aku tak mau lagi memikirkan

wanita itu.

"Sudah pulang nak, kenapa wajahmu gusar

gitu? apa ada masalah yang

mengganggumu?," tanya ibuku bertubi tubi.

"Sebenernya bukan masalah besar buk,

hanya saja.....," sambil menghela nafas.

Dan kembali melanjutkan perkataanku.

"Ros, aku melihat Rosyanti di jalan tadi,

waktu mau pulang kesini."

"Wanita tak tau diuntung, pergi tanpa

pamit hanya karena terbuai hawa nafsu.

Buat apa dia kembali ke kampung ini lagi?

emang dia masih punya muka untuk

menginjakkan kakinya di kampung ini?

orangtuanya saja sudah tidak peduli

dengan wanita murahan itu," sambil

menahan amarahnya ibuku

mengepalkan tangannya.

"Aku udah gak peduli dengannya lagi buk.

Aku hanya peduli dengan Anissa ibu dan

bapak. Malik hanya mau ibu dan bapak

menjaga Nissa kalo aku berangkat kerja

dan tidak ada dirumah, jangan sampai

wanita itu bertemu dengan Nissa, anakku!,"

tegasku pada ibu.

"Tenang saja nak, Nissa gak akan pernah

bertemu dengan wanita itu, dia bukan ibu

Nissa lagi. Nissa hanya butuh sosok ibu

yang memprioritaskan nya selalu.

Apalagi di umurnya sekarang yang

sedang tumbuh dan berkembang." Jelas ibuku.

"Bapak kenapa gak keliatan bu?, biasanya

jam segini udah ngopi diteras rumah. Bapak

belum pulang ya bu." Cecarku sambil

melihat-lihat ruangan rumah.

"Bapakmu bawa Annissa kerumah pak Ahmad,

tadi bu Zainab telpon, ada baju bekas

keponakannya, masih bagus-bagus katanya.

Jadi, ibu suruh bapak antar nissa kesana, ibu

kan harus masak. Ibu pikir kalian ketemu

dijalan dan pulang bersama tapi ternyata,

malah kamu pulang duluan." Jawab ibu.

"Tapi tadi pas setoran, aku gak liat tuh ada

bapak atau Nissa. Pak Ahmad juga gak bilang

apa-apa." Aku mengernyit heran.

Ada suara memberi salam dari arah luar.

"Assalamualaikum." salam terdengar

bersamaan.

"Waalaikumsalam.... baru aja diomongin,

udah sampe aja dirumah," jawabku

tersenyum pada bapak dan Nissa.

Aku menggendong Nissa dan menciuminya

bertubi-tubi. Kucubit pipi gembulnya gemas.

"Ayah kangen sama kamu, nak!,"

"Yah, Nissa kan gak kemana-mana, kok bisa

kangen sih?," Nissa bertanya heran.

Tak kuhiraukan tampang lucunya disaat

memikirkan perkataanku tadi, aku

melanjutkan mencium dan mengelus

pucuk kepalanya dengan lembut.

Berharap anakku mendapat Ibu sambung

yang peduli dan sayang padanya

suatu saat nanti.

Terpopuler

Comments

Suyatno Galih

Suyatno Galih

kisah MJ yg pahit menyayat leher, ini cm cerita apa lagi kl kisah nyata, hmmm pahit madu n gula pun jd pahit apalagi Brotowali /Sob//Sob/

2024-01-17

0

👑

👑

moga dapet pengganti ny yahh

2022-04-11

0

Djibril Omar

Djibril Omar

anak 3 tahun ngomongnya lancar amat yak...??? aku punya anak 3 pas umur 3 tahun belum selancar itu ngomongnya...?? 😁😁

2022-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PROLOG
2 Bab 2. Montir baru
3 Bab 3. Dialah Fatma.
4 Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5 Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6 Bab 6. Penyesalan
7 Bab 7. kejutan
8 Bab 8. Kesempatan
9 Bab 9. Tidak mau tahu.
10 Bab 10. Membujuk
11 Bab 11. Tak dihiraukan
12 Bab 12. Menghindar.
13 Bab 13. Berkenalan
14 Bab 14. Rumah sakit
15 Bab 15. Terungkap
16 Pengumuman......cuplikan sekilas
17 Bab 16. Cemburu
18 Bab 17. Perasaan
19 Bab 18. Sakit Hati
20 Bab 19. Kenyamanan semu
21 Bab 20. Insiden kecil
22 Bab 21. Lancang
23 Bab 22. Khawatir
24 Bab 23. Lelucon kecil
25 Bab 24. Mainan baru.
26 Bab 25. Kecurigaan
27 Bab 26. Tertangkap
28 Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29 Bab 28. Awal mula
30 Bab 29. Keputusan Zainab.
31 Bab 30. Menuju awal baru
32 Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33 Bab 32. Memikirkan
34 Bab 33. Tergiur
35 Bab 34. Sudah ketagihan.
36 Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37 36. Bertemu pria tak dikenal.
38 Bab 37. Harus bertahan
39 Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40 Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41 Bab 40. Keinginan
42 Bab 41. Awal kekecewaan
43 Bab 42. Elisa dimasa lalu
44 Bab 43. Kesalahan pertama kami
45 Bab 44. Marshella
46 Bab 45. Rahasia Marshella
47 Bab 46. Kisah singkat Marshella
48 Bab 47. Amarah Elisa
49 Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50 Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51 Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52 Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53 Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54 Bab 53. Lingkungan kosan
55 Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56 Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57 Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58 Bab 57. Berkelanjutan
59 Bab 58. Rencana jebakan
60 Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61 Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62 Bab 61. Pertolongan Elisa
63 Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64 Bab 63. Sudah sadar kembali
65 Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66 Bab 65. Penyitaan hak milik
67 Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68 Bab 67. Sembuh total.
69 Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70 Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71 Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72 Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73 Bab 72. Sarapan bersama Shella
74 Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75 Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76 Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77 Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78 Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79 Bab 78. Rexy yang khawatir
80 Bab 79. Alexandra yang cemburu
81 Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82 Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83 Bab 82. Malik bersedih
84 Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85 Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86 Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87 Bab 86.
88 Bab 87. Tawaran Evans
89 Bab 88. Cipto punya rencana lain
90 Bab 89.
91 Bab 90. Kegundahan Shella
92 Bab 91. Evans yang sedang galau.
93 Bab 92. Area permainan
94 Bab 93. Tak sengaja bertemu
95 Bab 94. Keputusan Cipto
96 Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97 Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98 Bab 97. Pulang kampung
99 Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100 Bab 99. Kesialan Sandra
101 Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102 Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103 Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104 Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105 Bab 104. Pengintaian Rexy
106 Bab 105.
107 Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108 Bab 107. Menyerah atau bertindak
109 Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110 Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111 Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112 Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113 Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114 Bab 113. Masih berencana
115 Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116 Bab 115. Patah hati
117 Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118 Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119 Bab 118. Jebakan
120 Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121 Bab 120. Mendekati anakmu
122 Bab 121. Meyakinkan Annisa
123 Bab 122. Rencana pernikahan
124 Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125 Bab 124. Janji suci pernikahan
126 Bab 125. Honeymoon
127 Pengumuman bonus chapter
128 B. C Setahun Kemudian.
129 B.C Part 2.
130 B.C Part 3
131 B. C Part 4
132 Bonchap End
133 PENGUMUMAN NOVEL BARU
134 Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 PROLOG
2
Bab 2. Montir baru
3
Bab 3. Dialah Fatma.
4
Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5
Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6
Bab 6. Penyesalan
7
Bab 7. kejutan
8
Bab 8. Kesempatan
9
Bab 9. Tidak mau tahu.
10
Bab 10. Membujuk
11
Bab 11. Tak dihiraukan
12
Bab 12. Menghindar.
13
Bab 13. Berkenalan
14
Bab 14. Rumah sakit
15
Bab 15. Terungkap
16
Pengumuman......cuplikan sekilas
17
Bab 16. Cemburu
18
Bab 17. Perasaan
19
Bab 18. Sakit Hati
20
Bab 19. Kenyamanan semu
21
Bab 20. Insiden kecil
22
Bab 21. Lancang
23
Bab 22. Khawatir
24
Bab 23. Lelucon kecil
25
Bab 24. Mainan baru.
26
Bab 25. Kecurigaan
27
Bab 26. Tertangkap
28
Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29
Bab 28. Awal mula
30
Bab 29. Keputusan Zainab.
31
Bab 30. Menuju awal baru
32
Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33
Bab 32. Memikirkan
34
Bab 33. Tergiur
35
Bab 34. Sudah ketagihan.
36
Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37
36. Bertemu pria tak dikenal.
38
Bab 37. Harus bertahan
39
Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40
Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41
Bab 40. Keinginan
42
Bab 41. Awal kekecewaan
43
Bab 42. Elisa dimasa lalu
44
Bab 43. Kesalahan pertama kami
45
Bab 44. Marshella
46
Bab 45. Rahasia Marshella
47
Bab 46. Kisah singkat Marshella
48
Bab 47. Amarah Elisa
49
Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50
Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51
Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52
Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53
Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54
Bab 53. Lingkungan kosan
55
Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56
Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57
Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58
Bab 57. Berkelanjutan
59
Bab 58. Rencana jebakan
60
Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61
Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62
Bab 61. Pertolongan Elisa
63
Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64
Bab 63. Sudah sadar kembali
65
Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66
Bab 65. Penyitaan hak milik
67
Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68
Bab 67. Sembuh total.
69
Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70
Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71
Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72
Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73
Bab 72. Sarapan bersama Shella
74
Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75
Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76
Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77
Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78
Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79
Bab 78. Rexy yang khawatir
80
Bab 79. Alexandra yang cemburu
81
Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82
Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83
Bab 82. Malik bersedih
84
Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85
Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86
Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87
Bab 86.
88
Bab 87. Tawaran Evans
89
Bab 88. Cipto punya rencana lain
90
Bab 89.
91
Bab 90. Kegundahan Shella
92
Bab 91. Evans yang sedang galau.
93
Bab 92. Area permainan
94
Bab 93. Tak sengaja bertemu
95
Bab 94. Keputusan Cipto
96
Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97
Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98
Bab 97. Pulang kampung
99
Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100
Bab 99. Kesialan Sandra
101
Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102
Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103
Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104
Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105
Bab 104. Pengintaian Rexy
106
Bab 105.
107
Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108
Bab 107. Menyerah atau bertindak
109
Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110
Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111
Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112
Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113
Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114
Bab 113. Masih berencana
115
Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116
Bab 115. Patah hati
117
Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118
Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119
Bab 118. Jebakan
120
Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121
Bab 120. Mendekati anakmu
122
Bab 121. Meyakinkan Annisa
123
Bab 122. Rencana pernikahan
124
Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125
Bab 124. Janji suci pernikahan
126
Bab 125. Honeymoon
127
Pengumuman bonus chapter
128
B. C Setahun Kemudian.
129
B.C Part 2.
130
B.C Part 3
131
B. C Part 4
132
Bonchap End
133
PENGUMUMAN NOVEL BARU
134
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!