Bab 8. Kesempatan

*POV Kadir

Aku tengah bersantai diruang kerja.

Sambil memperhatikan karyawanku di

balik kaca ruangan. Mobil yang kukenal

terparkir sempurna didepan bengkel.

Kupikir pemiliknya yang datang.

Malik keluar dari mobilnya. Aku langsung

tergopoh mendekati. Aku tak mau terjadi

sesuatu dengannya. Apalagi ini menyangkut

masalalu terburuk dalam hidupnya.

Aku tidak bisa menyembunyikan raut

wajah gusarku. Susah rasanya ketika tau

sesuatu tapi seakan-akan tak tau apa-apa.

"Kenapa sih mas? ada setan ngikutin ya?

kok celingak celinguk gak jelas gitu?" ujarnya

terkekeh.

"Jiah....kamu gitu amat ya. Bentar lagi

maghrib Lik. Mulutmu jangan iseng,

shuuuutttt.....," Aku menyuruhnya diam.

Memang kusadari tanpa sengaja tadi. Aku

celingak-celinguk mencari keberadaan Andi.

"Udahlah gak usah dibahas lagi. Kamu

ngapain kemari?" tanyaku tanpa basa-basi.

"Kalau kemari kan, pasti ada yang gak beres

sama kendaraan mas. Masa aku gak beres

mau di servis disini sih. Ogah kali...bau

oli...he..he," Cengir Malik.

"Jadi, mobil Toni onderdilnya ada yang harus di servis Lik? kenapa dia gak kesini sendiri?" tanyaku bertubi-tubi.

"Biasa...orang sibuk. Mana sempet dia

kemari mas. Kerjaannya tuh dia bilang

selalu numpuk. Makanya aku yang disuruh

bawa ini mobil kemari," jawab Malik sambil

menepuk badan mobil.

"Ya udah siniin kuncinya. Biar aku aja yang

bawa masuk," tawarku padanya.

Diberikannya kunci mobil Toni padaku.

Terlihat Malik mencari keberadaan

seseorang. Pandangannya mengitari seluruh isi

bengkel.

Jraaaasssshhhh......

Tiba-tiba terdengar suara ban mobil kempes.

Ya, aku melihatnya disana. Andi

menaik-turunkan dongkrak mengganti ban

mobil di sebelah mobil Honda civic.

Terdengar suara gumaman Malik sambil

tersenyum. Sebenarnya aku tau dia

bergumam apa. Tapi, aku pura-pura saja tak

dengar.

"Kamu ngomong apa Lik? kesambet apa ya!"

aku berkata sambil mengusap pucuk

kepala Malik.

"Hush....bener-bener deh mas kadir nih.

Amit-amit mas, jangan sampe kesambet.

Itu lho mas... si Andi, aku tadi nyariin dia

ada dimana. Eh... malah nongol mendadak,"

terang Malik panjang lebar.

"Oh.. Andi? emang kamu kenal dimana

Andi Lik?" tanyaku penasaran.

"Kapan ya Malik kenal sama Andi? perasaan

aku gak pernah ngenalin mereka berdua," aku

berpikir sambil berkata dalam hati.

"Kenal disini mas. Emang kenal dimana

lagi sih?" kernyit Malik heran sambil

menatapku.

"Oh ya. Aku ingat sekarang. Waktu itu dia

ambil angkot malem-malem. Aku nyuruh

Andi yang nungguin Malik," batinku.

"Ooo...kirain dari dulu kalian udah saling kenal,

pantesan kamu biasa ajah sama dia,"

lanjutku lagi.

"Aku biasa ajah ama Andi? maksudnya mas

Kadir tuh apa? aku gak ngerti nih," tanya

Malik heran padaku.

Aku menghela nafas. Berpikir sejenak.

Apa yang harus kukatakan pada Malik?

aku bingung sekali, padahal sudah jelas

kemarin sore Rosyanti kemari menemui

Andi. Dan aku juga baru tau bahwa Andilah

yang membawa Ros kabur dari Malik.

"Hadeuh...bener bener aku gak tega melihat

orang baik di depanku ini. Udah ah

kuceritain ajah." Kataku dalam hati.

"Jadi kemaren tuh..." Aku mulai bercerita.

-----Flash back-----

Sore itu aku keluar hendak pulang. Karena

sudah waktunya aku beristirahat di rumah.

Aku melihat seorang perempuan di parkiran

bengkel. Dia seperti mencari-cari seseorang.

Sudah lama aku tidak melihatnya.

Ya ...sudah 2 tahun dia pergi dan menghilang tanpa kabar dari kampung ini.

Dia melihatku dan menghampiriku.

Sambil tersenyum dia menjulurkan

tangannya. Tanda ingin berjabat tangan.

"Mas kadir apa kabar? lama kita gak ketemu,"

dia berkata sambil melepaskan jabatan tangannya.

"Alhamdulillah baik. Kamu....kenapa kamu

bisa disini? ada perlu apa emangnya Ros?"

aku bertanya-tanya. Reaksi itu, reaksi raut

wajah terkejut akan pertanyaanku.

"Oh....itu....aku...aku mau ketemu sama Aan

mas," jawabnya sambil menundukkan wajah.

"Aan? siapa Aan...?" kernyitku bingung.

Setahuku gak ada karyawanku yang

bernama Aan disini.

"Itu dia mas, orangnya...," tunjuk Rosyanti

padaku.

Aku melihat Andi menghampiri kami.

"Ada apa dengan mereka? kenapa Rosyanti bisa kenal dengan Andi?" batinku bertanya-tanya.

Aku terperanjak memikirkan keterkaitan

mereka berdua. Ternyata...Aan yang

dimaksud Ros itu si Andi. Montir baruku

sekaligus teman dari adikku.

"Andi?... jadi kamu sama Andi....?" tanpa

melanjutkan pertanyaanku. Raut wajah

Rosyanti di depanku seakan-akan sudah

menjawab pertanyaanku yang belum

selesai.

"Ngapain kamu kemari Ti. Bukankah sudah

kubilang jangan kembali ke kampung ini?

apalagi kamu sampai berada di tempat ini.

Ayo kita pulang!" seru Andi pada Rosyanti

sambil menarik lengannya kasar.

Pemandangan di depanku sungguh tak

biasa. Mungkin ini karma yang harus

di terima Ros karena sudah menyia-nyiakan

suami dan anaknya.

Andi bersikap kasar padanya.

"Maaf sebelumnya mas Kadir. Aku pamit

sebentar ya! mau nganterin Yanti pulang mas,"

wajahnya tampak tak enak hati.

"Daripada mereka nanti berantem disini.

mending aku langsung iyakan aja deh.

Bisa-bisa jadi tontonan orang-orang

di bengkel ini," batinku.

"Iya....iya....lagian kan Imran udah dateng.

sementara kerjaanmu tinggal ajah sebentar.

kalian pulanglah dulu," ku ijinkan mereka

secepatnya untuk meninggalkan bengkel ini.

"Makasih mas pengertiannya. Kami pamit,

Assalamualaikum." Ucap Andi sambil

menyeret Ros keluar.

"Waalaikumsalam," jawabku sambil

memperhatikan tingkah mereka berdua.

"Ternyata Aan itu Andi? dan Ros itu Yanti?

sepertinya Ros kesulitan dengan sikap Andi

yang tempramen. Dia kasar sekali pada Ros.

Kuikuti arah pandangku pada mereka berdua.

Di tempat parkir motor. Aku melihat Mereka

berdua mendebatkan sesuatu. Sepertinya itu

membuat Andi naik pitam pada Rosyanti.

Kuhembuskan nafasku perlahan. Tuhan

memang maha adil. Dia memang membalas

orang-orang yang berbuat dzalim di dunia ini.

Salah satu contoh adalah pasangan

di depanku ini.

"Sudahlah mereka bukan urusanku.

Sekarang aku harus pulang dan

memperhatikan anak-anakku dirumah."

Ku melangkah ketempat mobilku berada dan masuk ke dalamnya.

Kuarahkan mobil menuju jalan pulang.

------- Flashback Off-----

Malik mendengar ceritaku. Reaksinya

berlebihan sambil memegang dadanya.

Pandangannyaa menyiratkan sebuah kebencian yang dia pendam.

Sekarang dia sudah tahu. Pria yang sudah

membawa istrinya kabur dari rumah.

Dan aku tak menyangka. Bahwa Andi itu

adalah Aan yang pernah dicari Malik dulu

waktu istrinya baru meninggalkan rumah.

Waktu itu Malik pergi ke rumah pria di

kampung sebelah dan ternyata hasilnya nihil.

Dua tahun berlalu. Pria itu sudah ada di depan

matanya dan mereka saling kenal tanpa tau

masalalu mereka yang saling terkait.

Malik pamit dan langsung pergi meninggalkan

ku seorang diri.

Aku tau pikirannya berkecemuk kali ini.

Mungkin sekarang dia mendapat

shock terapi dari kejadian ini.

Dia berjalan seorang diri menuju rumah

majikannya. Pak Ahmad, sang bos angkot

satu-satunya di kampung ini.

"Lebih baik dia sama Fatma aja. Diakan

gadis manis, pintar dan baik hati." Batinku

sambil berlalu pergi menuju kendaraanku

yang terparkir rapi.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JGN LO MAU BALIKN SAMA ISTRI YG UDH KHIANATI LO. APALAGI SDH DIPAKE SI ANDI.. KCUALI LO LKI2 GOBLOK & TK BSA MOVE ON..

2023-04-26

0

🎐Tsubaki

🎐Tsubaki

aduh aduh om Kadir..
untung aja bang MJ ga punya penyakit jantung, om..

2022-01-10

1

Qirana

Qirana

NICE QUEEN

2021-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PROLOG
2 Bab 2. Montir baru
3 Bab 3. Dialah Fatma.
4 Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5 Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6 Bab 6. Penyesalan
7 Bab 7. kejutan
8 Bab 8. Kesempatan
9 Bab 9. Tidak mau tahu.
10 Bab 10. Membujuk
11 Bab 11. Tak dihiraukan
12 Bab 12. Menghindar.
13 Bab 13. Berkenalan
14 Bab 14. Rumah sakit
15 Bab 15. Terungkap
16 Pengumuman......cuplikan sekilas
17 Bab 16. Cemburu
18 Bab 17. Perasaan
19 Bab 18. Sakit Hati
20 Bab 19. Kenyamanan semu
21 Bab 20. Insiden kecil
22 Bab 21. Lancang
23 Bab 22. Khawatir
24 Bab 23. Lelucon kecil
25 Bab 24. Mainan baru.
26 Bab 25. Kecurigaan
27 Bab 26. Tertangkap
28 Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29 Bab 28. Awal mula
30 Bab 29. Keputusan Zainab.
31 Bab 30. Menuju awal baru
32 Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33 Bab 32. Memikirkan
34 Bab 33. Tergiur
35 Bab 34. Sudah ketagihan.
36 Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37 36. Bertemu pria tak dikenal.
38 Bab 37. Harus bertahan
39 Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40 Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41 Bab 40. Keinginan
42 Bab 41. Awal kekecewaan
43 Bab 42. Elisa dimasa lalu
44 Bab 43. Kesalahan pertama kami
45 Bab 44. Marshella
46 Bab 45. Rahasia Marshella
47 Bab 46. Kisah singkat Marshella
48 Bab 47. Amarah Elisa
49 Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50 Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51 Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52 Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53 Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54 Bab 53. Lingkungan kosan
55 Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56 Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57 Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58 Bab 57. Berkelanjutan
59 Bab 58. Rencana jebakan
60 Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61 Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62 Bab 61. Pertolongan Elisa
63 Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64 Bab 63. Sudah sadar kembali
65 Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66 Bab 65. Penyitaan hak milik
67 Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68 Bab 67. Sembuh total.
69 Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70 Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71 Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72 Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73 Bab 72. Sarapan bersama Shella
74 Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75 Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76 Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77 Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78 Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79 Bab 78. Rexy yang khawatir
80 Bab 79. Alexandra yang cemburu
81 Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82 Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83 Bab 82. Malik bersedih
84 Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85 Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86 Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87 Bab 86.
88 Bab 87. Tawaran Evans
89 Bab 88. Cipto punya rencana lain
90 Bab 89.
91 Bab 90. Kegundahan Shella
92 Bab 91. Evans yang sedang galau.
93 Bab 92. Area permainan
94 Bab 93. Tak sengaja bertemu
95 Bab 94. Keputusan Cipto
96 Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97 Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98 Bab 97. Pulang kampung
99 Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100 Bab 99. Kesialan Sandra
101 Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102 Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103 Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104 Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105 Bab 104. Pengintaian Rexy
106 Bab 105.
107 Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108 Bab 107. Menyerah atau bertindak
109 Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110 Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111 Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112 Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113 Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114 Bab 113. Masih berencana
115 Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116 Bab 115. Patah hati
117 Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118 Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119 Bab 118. Jebakan
120 Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121 Bab 120. Mendekati anakmu
122 Bab 121. Meyakinkan Annisa
123 Bab 122. Rencana pernikahan
124 Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125 Bab 124. Janji suci pernikahan
126 Bab 125. Honeymoon
127 Pengumuman bonus chapter
128 B. C Setahun Kemudian.
129 B.C Part 2.
130 B.C Part 3
131 B. C Part 4
132 Bonchap End
133 PENGUMUMAN NOVEL BARU
134 Pengumuman
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 PROLOG
2
Bab 2. Montir baru
3
Bab 3. Dialah Fatma.
4
Bab 4. PSG -- Persatuan supir gesrek
5
Bab 5. Sekelebat bayangan masalalu.
6
Bab 6. Penyesalan
7
Bab 7. kejutan
8
Bab 8. Kesempatan
9
Bab 9. Tidak mau tahu.
10
Bab 10. Membujuk
11
Bab 11. Tak dihiraukan
12
Bab 12. Menghindar.
13
Bab 13. Berkenalan
14
Bab 14. Rumah sakit
15
Bab 15. Terungkap
16
Pengumuman......cuplikan sekilas
17
Bab 16. Cemburu
18
Bab 17. Perasaan
19
Bab 18. Sakit Hati
20
Bab 19. Kenyamanan semu
21
Bab 20. Insiden kecil
22
Bab 21. Lancang
23
Bab 22. Khawatir
24
Bab 23. Lelucon kecil
25
Bab 24. Mainan baru.
26
Bab 25. Kecurigaan
27
Bab 26. Tertangkap
28
Bab 27. Musibah keluarga Wiguna
29
Bab 28. Awal mula
30
Bab 29. Keputusan Zainab.
31
Bab 30. Menuju awal baru
32
Bab 31. Sebuah pengalaman baru
33
Bab 32. Memikirkan
34
Bab 33. Tergiur
35
Bab 34. Sudah ketagihan.
36
Bab 35. Naik turunnya kehidupan
37
36. Bertemu pria tak dikenal.
38
Bab 37. Harus bertahan
39
Bab 38. Sepenggal kisah Elisa
40
Bab 39. Kemanakah aku harus pergi
41
Bab 40. Keinginan
42
Bab 41. Awal kekecewaan
43
Bab 42. Elisa dimasa lalu
44
Bab 43. Kesalahan pertama kami
45
Bab 44. Marshella
46
Bab 45. Rahasia Marshella
47
Bab 46. Kisah singkat Marshella
48
Bab 47. Amarah Elisa
49
Bab 48. Pencarian Fatma menemukan titik terang.
50
Bab 49. Sumiyati bernafas dengan lega.
51
Bab 50. Dendi dan keluarganya.
52
Bab 51. Kebahagiaanku kembali perlahan
53
Bab 52. Kisah singkat Cipto Cahyono
54
Bab 53. Lingkungan kosan
55
Bab 54. Kenyamanan Fatma.
56
Bab 55. Pertengkaran ibu dan anak tiri
57
Bab 56. Rencana yang telah disusun.
58
Bab 57. Berkelanjutan
59
Bab 58. Rencana jebakan
60
Bab 59. Visual Supir untuk sang nyonya
61
Bab 60. Menjalankan rencana jebakan.
62
Bab 61. Pertolongan Elisa
63
Bab 62. Bertemu di rumahsakit.
64
Bab 63. Sudah sadar kembali
65
Bab 64. Kekecewaan yang mendalam
66
Bab 65. Penyitaan hak milik
67
Bab 66. Kecemburuan Alexandra Cahyono.
68
Bab 67. Sembuh total.
69
Bab 68. Ujian datang tanpa henti
70
Bab 69. 2nd Male lead muncul kepermukaan
71
Bab 70. Menjalankan keinginan Sandra
72
Bab 71. Fatma yang berusaha move on
73
Bab 72. Sarapan bersama Shella
74
Bab 73. Berkenalan dengan Evans Anderson
75
Bab 74. Usaha Rexy kembali pada Sandra.
76
Bab 75. Pertemuan pertama Malik dengan Rexy
77
Bab 76. Cipto yang mulai berbicara
78
Bab 77. Kesalahan terbesar dalam hidup
79
Bab 78. Rexy yang khawatir
80
Bab 79. Alexandra yang cemburu
81
Bab 80. Marshella yang sudah tidak ketakutan
82
Bab 81. Kabar yang mengejutkan
83
Bab 82. Malik bersedih
84
Bab 83. Rencana licik kedua Sandra
85
Bab 84. Kecurigaan Marwah terbukti.
86
Bab 85. Cipto yang mulai terpancing
87
Bab 86.
88
Bab 87. Tawaran Evans
89
Bab 88. Cipto punya rencana lain
90
Bab 89.
91
Bab 90. Kegundahan Shella
92
Bab 91. Evans yang sedang galau.
93
Bab 92. Area permainan
94
Bab 93. Tak sengaja bertemu
95
Bab 94. Keputusan Cipto
96
Bab 95. Kehilangan kesempatan dan pekerjaan
97
Bab 96. Tak ada lagi kesempatan
98
Bab 97. Pulang kampung
99
Bab 98. Bertemu dengannya lagi
100
Bab 99. Kesialan Sandra
101
Bab 100. Pertemuan kembali dengan Malik
102
Bab 101. Kesedihan Elisa yang berlanjut
103
Bab 102. Rencana Jessy selanjutnya
104
Bab 103. Mulai melangkah tanpa mu
105
Bab 104. Pengintaian Rexy
106
Bab 105.
107
Bab 106. Rahasia bunda Marwah
108
Bab 107. Menyerah atau bertindak
109
Bab 108. Acara peresmian apotek baru
110
Bab 109. Kesedihan Elisa yang terulang
111
Bab 110. Takdir yang menentukan segalanya
112
Bab 111. Kehidupan yang mulai berubah
113
Bab 112. Kebahagiaan Elisa
114
Bab 113. Masih berencana
115
Bab 114. Rencana Evans yang berhasil
116
Bab 115. Patah hati
117
Bab 116. Cerita dibalik kedatangan Elisa
118
Bab 117. Cerita dibalik kedatangan Elisa part2
119
Bab 118. Jebakan
120
Bab 119. Akhirnya tertangkap.
121
Bab 120. Mendekati anakmu
122
Bab 121. Meyakinkan Annisa
123
Bab 122. Rencana pernikahan
124
Bab 123. Fatma dan Evans telah halal.
125
Bab 124. Janji suci pernikahan
126
Bab 125. Honeymoon
127
Pengumuman bonus chapter
128
B. C Setahun Kemudian.
129
B.C Part 2.
130
B.C Part 3
131
B. C Part 4
132
Bonchap End
133
PENGUMUMAN NOVEL BARU
134
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!