Ketika sampai di depan rumah ibu menatap kami dengan gusar. Tampak di wajahnya ibu sedang marah.
Apakah ibu marah kepadaku? pikirku.
"Bi, Dhevan langsung pulang ya"
Ibu hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
"Ibu, tadi kak Dhevan ngajak aku dan kak Senja ke tempat rekreasi" kata Shanum
"Ohh, iya sana, kalian mandi dulu"
Aku dan Shanum ke kamar untuk mengambi handuk. Setelah selesai aku keluar kamar, Shanum sedang duduk di depan tv.
"Ayo kita makan dulu"
"Baik bu" aku duduk di kursi makan.
Kami bertiga makan bersama. Setelah selesai aku membereskannya. Ketika aku hendak ke kamar lagi ibu memanggilku.
"Senja, sini dulu ibu mau bicara"
"Iya bu" aku menerka-nerka, tidak biasanya ibu seperti ini.
Aku duduk dikursi ruang tamu sebelah ibu.
"Senja, ibu ingin bicara serius padamu"
"Ibu liat kamu begitu dekat dengan mas Dhevan"
DEGGG
"Apa kamu punya hubungan dengannya?"
"Tidak bu, aku dan dia hanya berteman"
"Kamu tidak menyukainya kan?"
Aku kaget ketika ibu melontarkan pertanyaan itu.
"Jawab ibu, kamu tidak menyukainya kan"
Aku terdiam, dari sudut mataku nampak air mata akan jatuh.
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan ibu, aku tidak tahu perasaan ku pada nya. karena aku rasa umurku masih terlalu kecil untuk tahu perasaan suka kepada lawan jenis. Tapi tidak tahu kenapa hatiku sedih sekali mendengar pertanyaan ibu.
"Nak, dengarkan ibu. Ibu tidak mau kamu menyukai mas Dhevan, karena apa? Bu dewi itu sudah terlalu baik pada kita. Sampai biaya sekolah mu beliau yang membayarnya" tiba-tiba suara ibu terisak.
Ibu menghela nafas panjang.
"Jadi, ibu tidak mau bu Dewi berpikir kita tidak tau terima kasih"
"Maafkan Senja ibu"
Aku memeluk tubuh ibuku yang sedang menangis.
"Senja memang tidak ada hubungan apa-apa dengannnya, Senja cuma berteman bu" air mata jatuh ke pipiku.
"Ibu percaya padamu nak, karena ibu yakin kamu anak yang baik"
"Tapi meskipun kamu cuma berteman tapi ibu berharap kamu menjauhinya, ibu takut bu Dewi kecewa"
Ibu menangkup wajahku dengan kedua tangannya.
"Janjilah pada ibu nak"
"Iya bu, Senja janji akan menjauhi Dhevan"
" Dan kejarlah cita-citamu, karena ini kesempatanmu untuk bisa merubah nasib, ibu yakin kalau kamu pasti bisa"
Aku mengangguk dan memeluk tubuh ibu dengan erat.
Aku berjanji bu, akan membuat hidup kita lebih baik.
Aku terisak ketika teringat semua kebaikan Dhevan dan bu Dewi.
"Ya sudah, istiratlah di kamar" kata ibu
Aku berjalan menuju kamar. Ku jatuhkan tubuh ku di kasur. Aku menangis!
Huhuhuuuuuuu
Aku teringat semua kebaikan Dhevan kepadaku selama ini. Aku harus bagaimana menjauhinya. Tidak mungkin aku berterus terang kalau ibu yang melarangku.
Mungkin aku harus berdamai dengan perasaanku dan kenyataan hidupku.
Aku tidak mau bu Dewi kecewa padaku. Beliau sudah begitu baik pada kami. Aku merasakan sakit dihatiku, perih. Aku menangis tersedu-sedu.
Aku lupa berapa lama aku menangis hingga akhirnya aku pun terlelap sendiri.
***
Tak terasa matahari pun kembali datang. Hari ini adalah hari terakhir libur semester. Besok aku harus kembali sekolah seperti biasanya.
Aku kembali teringat, alasan apa agar aku bisa menjauhinya. Aku harus mencari cara agar bisa menjauhi seperti yang ibu minta.
Maafkan aku Dhev.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Raulan Rajahukguk
sedih sangat sedih memang
2022-02-07
0