BAB 8 - Hati tak karuan (POV) Senja

Entah sejak kapan aku dan Dhevan mulai dekat, hal itu membuat Gisca cemburu padaku. Pernah suatu ketika semua teman-teman kelasku sedang keluar semua. Gisca menghampiriku dan mengatakan kata-kata yang membuat hatiku sakit.

"Hei, Senja, kamu tuh ngaca sih. Apa gak punya kaca?"

"Apa maksudmu?"

"Kamu tuh siapa dan Dhevan siapa?"

"Trus apa masalahnya denganmu?" hardikku

"Aku menyukainya, aku ingin kamu menjauhi dia, kalau gak?"

"Kalau gak apa?" mataku memerah menahan marah

"Aku tahu kok siapa kamu, kamu tuh orang gak tau diri"

Wajahku merah dan tanganku mengeras.

"Mau aku jelasin, kamu bisa sekolah disini karena bantuan Mamanya Dhevan, DANNN apa balasannya kamu malah mendekati anaknya"

Aku tidak tahu kenapa Gisca bisa tau semuanya. Aku terdiam mendengar ucapan yang menyakitkannya itu. Semua benar adanya memang aku tidak tahu diri! Mama Dhevan sudah baik padaku, tapi aku malah mendekati anaknya.

Aku tidak tahan mendengar kata-kata Gisca.

"Kamu mengancamku?" tantangku

"Kamu merasa terancam"

"Nggak sama sekali, justru aku kasihan padamu. Wajahmu cantik tapi tidak dengan hatimu"

"Kalau kamu ingin mendapatkan hati Dhevan, setidaknya berjuanglah dengan cara yang baik bukan dengan cara jahat seperti ini"

Aku berdiri dan berjalan sengaja menabrak bahunya. Tampak kemarahan di wajah cantiknya. Aku tidak perduli, aku merasa hanya berteman. Memang aku punya perasaan lebih pada Dhevan. Tapi itu hanya hatiku yang tahu. Aku tahu diri siapa aku yang hanya Upik Abu!!

Aku berjalan menuju kursi panjang dibelakang sekolah. Aku menangis, hatiku teramat sakit.

Huhuhuhuuuuu, dadaku bergetar. Aku kembali terisak teringat ucapan Gisca kepadaku.

Kulihat ada yang menyodorkan tissue didepanku. Aku menatap pemilik tissue itu. Buru-buru aku usap air mataku.

"Kamu kenapa menangis nja?" tanya Dhevan

"Nggak pa pa Dhev"

"Cerita aja biar kamu lega"

Tidak mungkin aku cerita sebenarnya kalau aku dan Gisca bertengkar karena dia. Huftttttt

"Aku cuma kangen sosok Ayah aja kok" jawabku lirih

Tampak dia menarik napas panjang.

"Aku tau gimana perasaanmu Nja, doain aja semoga ayahmu bahagia disana ya"

Dia mengusap-usap punggung berharap aku tenang.

"Bersihin air mata kamu, kita kembali ke kelas yuk, jelek tau kamu nangis gitu"

"Ishhhhhhh"

Dia tersenyum melihatku. Aku malu dengan wajah berantakan ku. Dia menarik tanganku dan mengajakku masuk kelas.

Sampai didekat kelas aku buru-buru melepaskan pegangan tangannya. Aku tidak mau memperkeruh suasana antara aku dan Gisca.

***

Tidak terasa ujian akhir semester 1 tinggal di depan mata. Aku berusaha belajar keras siang malam agar aku mendapatkan nilai yang memuaskan.

Ketika UAS berlangsung aku dengan cepat bisa menyelesaikan soal-soalnya. Aku diberkahi kecerdasan sejak masih kecil. Aku selalu mendapat peringkat 1 di kelas, pernah peringkat 2.Tapi lebih banyak peringkat 1 yang ku dapat.

UAS berlangsung selama tiga hari. Aku dan Dhevan masih tetap dekat seperti biasa. Dia terkadang menghampiriku mengajak ke kantin atau ingin mengantarkan ku pulang. Aku selalu menolak dan beralasan aku bawa sepeda dan tidak mau merepotkan lagi.

Hari ini hari terakhir UAS, sekitar pukul 11.00 wib aku keluar kelas.

Akhirnya selesai juga ujian pikirku lega.

Sesampainya diparkiran aku tidak menemukan sepedaku. Kemana sepedaku? mataku berputar mencari-cari sepedaku.Tapi tak kutemukan juga, aku mulai gelisah kenapa sepeda ku bisa hilang. Siapa yang tega mengambilnya.

Kucari kemana-mana tapi tidak kutemukan juga sepeda bututku.

"Senja kamu sedang mencari apa" aku mendengar suara Dhevan mendekatiku.

"Aku mencari sepedaku, tapi tidak ada"

"Tadi pagi kamu taruh dimana?"

"Tadi pagi aku taruh disini, aku yakin"

Dia membantuku mencari-cari kebelakang sekolah dan dimana-mana. Tapi yang dicari tidak kunjung ketemu juga.

"Pasti ada yang dengan sengaja mengambilnya" kata Dhevan menerka-nerka

"Maksud kamu, ada yang ngambil! tapi itu kan sepeda butut"

"Mana mungkin tiba-tiba hilang begitu saja, kalau tidak ada yang sengaja ngambil"

Pikiranku tiba-tiba teringat pada sosok Gisca.

Apa mungkin Gisca yang melakukannya.

Segera kubuang jauh-jauh pikiran jelekku. Terus gimana aku tidak bisa ke sekolah tanpa sepeda itu. Hatiku kembali sedih. Aku ke sekolah naik sepeda agar aku bisa irit tidak banyak pengeluaran.

"Senja" Dhevan memegang pundakku

" Jangan sedih ya, sekarang kuantar kamu pulang dulu"

Tubuhku lemas, sudahlah ini memang nasibku. Setelah sampai rumah nanti aku akan menjelaskan pada ibu.

Aku naik ke motornya. Motor mulai melaju dengan kecepatan sedang.

***

Terpopuler

Comments

Dewi Indrawati Shirley

Dewi Indrawati Shirley

bahasanya baik tertats rapi👍👍

2022-12-06

0

Raulan Rajahukguk

Raulan Rajahukguk

iri gitu lohhh

2022-02-07

0

Suyatno Galih

Suyatno Galih

sepeda senja hilag, jgn2 digantung di pohon, waduh......Sedih jg ya

2021-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 -Namaku Senja Zevalin Putri (POV) Senja Setting waktu 2012
2 BAB 2 -Pertemuan Pertama (POV) Senja
3 BAB 3 -Aku melanjutkan sekolah (POV) Senja
4 BAB 4 -Bertemu dengannya lagi (POV) Dhevan
5 BAB 5 - Gadis imut (POV) Dhevan
6 BAB 6 - Wanita bodoh (POV) Senja
7 BAB 7 - Berteman (POV) Senja
8 BAB 8 - Hati tak karuan (POV) Senja
9 BAB 9 - Aku bangga padamu (POV) Dhevan
10 BAB 10 - Cinta Pertamaku (POV) Dhevan
11 BAB 11 - Sadar siapa aku (POV) Senja
12 BAB 12 - Menjauh (POV) Senja
13 BAB 13 - Kecewa (POV) Dhevan
14 BAB 14 - Berubah (POV) Senja
15 BAB 15 - Semakin jauh (POV) Dhevan
16 BAB 16 - Acuh (POV) Senja
17 BAB 17 - Kelulusan (POV) Senja
18 BAB 18 - Pergi (POV) Dhevan
19 BAB 19 - Sedih (POV) senja
20 BAB 20 - Hari-hariku (POV) Senja
21 BAB 21 - Mencari gadisku (POV) Dhevan
22 BAB 22 - Seorang direktur utama (POV) Dhevan
23 BAB 23 - Pertemuan part 1 (POV) Senja
24 BAB 24 - Pertemuan part 2 (POV) Dhevan
25 BAB 25 - Merawatmu (POV) Senja
26 BAB 26 - Cinta berbalas (POV) DHevan
27 BAB 27 - LDR (POV) Senja
28 BAB 28 - Kencan pertama (POV) Dhevan
29 BAB 29 - Kerikil (POV) Senja
30 BAB 30 - Cemburu (POV) Senja
31 BAB 31 - Marah (POV) Dhevan
32 BAB 32 - Bertemu (POV) Senja
33 BAB 33 - Dijebak (POV) Dhevan
34 BAB 34 - Rumit (POV) Dhevan
35 BAB 35 - Badai (POV) Senja
36 BAB 36 - Dipaksa (POV) Dhevan
37 BAB 37 - Tamu (POV) Senja
38 BAB 38 - Terungkap (POV) Dhevan
39 BAB 39 - Baikan (POV) Senja
40 BAB 40 - Dilema (POV) Senja
41 BAB 41 - Menculikmu (POV) Dhevan
42 BAB 42 - Ketahuan (POV) Senja
43 BAB 43 - Melamar (POV) Dhevan
44 BAB 44 - Minggat (POV) Senja
45 BAB 45 - Lampu Hijau (POV) Dhevan
46 BAB 46 - Menemukannya (POV) Dhevan
47 BAB 47 - Berdua (POV) Senja
48 BAB 48 - Pulang (POV) Senja
49 BAB 49 - Melamar Lagi (POV) Dhevan
50 BAB 50 - Hari-hari sebelum pernikahan (POV) Senja
51 BAB 51 - Akhirnya Nikah! (POV) Senja
52 BAB 52 - Malam Pertama yang Gagal (POV) Dhevan
53 BAB 53 - Berhasil (POV) Dhevan
54 BAB 54 - Malam-malam indah (POV) Dhevan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
BAB 1 -Namaku Senja Zevalin Putri (POV) Senja Setting waktu 2012
2
BAB 2 -Pertemuan Pertama (POV) Senja
3
BAB 3 -Aku melanjutkan sekolah (POV) Senja
4
BAB 4 -Bertemu dengannya lagi (POV) Dhevan
5
BAB 5 - Gadis imut (POV) Dhevan
6
BAB 6 - Wanita bodoh (POV) Senja
7
BAB 7 - Berteman (POV) Senja
8
BAB 8 - Hati tak karuan (POV) Senja
9
BAB 9 - Aku bangga padamu (POV) Dhevan
10
BAB 10 - Cinta Pertamaku (POV) Dhevan
11
BAB 11 - Sadar siapa aku (POV) Senja
12
BAB 12 - Menjauh (POV) Senja
13
BAB 13 - Kecewa (POV) Dhevan
14
BAB 14 - Berubah (POV) Senja
15
BAB 15 - Semakin jauh (POV) Dhevan
16
BAB 16 - Acuh (POV) Senja
17
BAB 17 - Kelulusan (POV) Senja
18
BAB 18 - Pergi (POV) Dhevan
19
BAB 19 - Sedih (POV) senja
20
BAB 20 - Hari-hariku (POV) Senja
21
BAB 21 - Mencari gadisku (POV) Dhevan
22
BAB 22 - Seorang direktur utama (POV) Dhevan
23
BAB 23 - Pertemuan part 1 (POV) Senja
24
BAB 24 - Pertemuan part 2 (POV) Dhevan
25
BAB 25 - Merawatmu (POV) Senja
26
BAB 26 - Cinta berbalas (POV) DHevan
27
BAB 27 - LDR (POV) Senja
28
BAB 28 - Kencan pertama (POV) Dhevan
29
BAB 29 - Kerikil (POV) Senja
30
BAB 30 - Cemburu (POV) Senja
31
BAB 31 - Marah (POV) Dhevan
32
BAB 32 - Bertemu (POV) Senja
33
BAB 33 - Dijebak (POV) Dhevan
34
BAB 34 - Rumit (POV) Dhevan
35
BAB 35 - Badai (POV) Senja
36
BAB 36 - Dipaksa (POV) Dhevan
37
BAB 37 - Tamu (POV) Senja
38
BAB 38 - Terungkap (POV) Dhevan
39
BAB 39 - Baikan (POV) Senja
40
BAB 40 - Dilema (POV) Senja
41
BAB 41 - Menculikmu (POV) Dhevan
42
BAB 42 - Ketahuan (POV) Senja
43
BAB 43 - Melamar (POV) Dhevan
44
BAB 44 - Minggat (POV) Senja
45
BAB 45 - Lampu Hijau (POV) Dhevan
46
BAB 46 - Menemukannya (POV) Dhevan
47
BAB 47 - Berdua (POV) Senja
48
BAB 48 - Pulang (POV) Senja
49
BAB 49 - Melamar Lagi (POV) Dhevan
50
BAB 50 - Hari-hari sebelum pernikahan (POV) Senja
51
BAB 51 - Akhirnya Nikah! (POV) Senja
52
BAB 52 - Malam Pertama yang Gagal (POV) Dhevan
53
BAB 53 - Berhasil (POV) Dhevan
54
BAB 54 - Malam-malam indah (POV) Dhevan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!