Setelah pembagian rapor kami semua libur semester. Pagi ini aku bersama Anjar ke toko sepeda. Aku memilih sepeda berwarna pink muda untuk Senja.
setelah itu aku dan Anjar membawa sepeda itu kerumah Senja.
TOK TOK TOK
Pintu terbuka, kulihat Senja yang membukakan pintunya.
"Haiii Senja" Sapaku
"Hai Dhev, Njar, kok tumben main kesini berdua"
"Iya, nih"
"Silahkan duduk"
Kami bertiga duduk diteras depan rumahnya.
"Aku kesini ada perlu sama kamu"?
Tampak mata Senja kebingungan.
" Ada apa Dhev"
Aku berjalan menuju luar pagar rumahnya, aku kembali dengan membawa sepeda yang baru kubeli.
Senja tampak kaget, matanya membulat.
"Nja tolong terima ya"
" Aku nggak bisa Dhev, maafin aku"
"Aku nggak bisa menerimanya"
"Please tolong terima, anggap aja ini hadiah dariku karena kamu mendapat ranking 1"
"Ta-tapi tetep aja"
"Iya nja, kasian tuh Dhevan udah beliin buat kamu" kata Anjar
Aku berpikir lagi, kira-kira alasan apa agar Senja mau menerimanya.
"Oke, oke gini aja, anggap aja aku ngehutangin kamu sepeda, jika suatu saat nanti kamu udah kerja, kamu bisa ganti. gimana?"
senja tampak sedang berpikir. Di tampak ragu-ragu.
"Tapi bener ya, ini hutang. Dan nanti aku akan gantiin"
"Nah gitu dong"
Aku tersenyum puas karena akhirnya Senja mau menerimanya. Kami bertiga berbincang-bincang. Tak terasa sudah 2 jam kami dirumahnya.
"Senja, aku pamit dulu ya"
" Iya Dhev, makasih banyak ya"
"Iya, kamu jangan sedih lagi ya"
Dia mengangguk pelan, aku dan Anjar pulang. Kami pulang menuju rumahku. Anjar mau menginap dirumahku.
***
"Dhevvvvvvvv" terdengar suara Mama di pagi-pagi ini.
Aku menoleh melihat Anjar masih pulas.
Pintu terbuka, Mama masuk ke kamar.
"Dhev, Anjar bangun, udah jam 9 ini"
"Masih ngantuk Ma"
Mama menarik selimutku.
"Cepat bangun, sarapan dulu"
"Anjar, bangun ayo sarapan dulu"
" Iya Ma"
"Iya tante"
Akhirnya kami bangun juga, kami berdua kelantai bawah untuk sarapan.
Dan sosok itu kulihat sedang membantu Bi Yani di dapur. Senja ada disini.
Aku bergegas lari ke kamarku meninggalkan Anjar.
"Heiii lu mau kemana?" teriak Anjar
"Gue mau mandi dulu"
"Biasanya juga jarang mandi, sok rajin lu"
Sepuluh menit kemudian aku kembali ke meja makan.
"Ohhh gue tau, karena ada Senja disini makanya lu mandi?"
"Shhhhhhhh, berisik lu"
Anjar terkekeh melihat tingkahku.
Aku mulai sarapan dengan hati senang. Entah kenapa hatiku berbunga-bunga melihat wajah Senja.
Apakah aku menyukainya pikirku. Baru kali ini hatiku berdebar-debar, apakah ini yang dinamakan cinta pertama?
Dan Cinta pertamaku adalah Senja?
***
Sekitar pukul 10.00 aku melihat Senja keluar rumahku dengan membawa tas belanja. Aku segera mengambil motor mengikutinya.
TINNNNNN
Ku pencet klakson motorku, dia menoleh memutar kepalanya.
"Hayuk aku anter kepasar"?
"Ng-ngak us"
aku tarik tangannya agar mau naik motorku. Dia tidak bisa menolakku. Haha batinku senang.
"Nja kok tumben kerumahku"
"Iya, tadi ibu nelpon suruh bantuin"
"Sering-sering aja kerumah mumpung libur panjang"
"Biasanya ibu nggak ngebolehin"
"Kenapa?"
"Ibu bilang aku harus belajar"
"Ohh"
Tidak berapa lama kami sampai di pasar. Aku mengikuti dibelakangnya, Ku lihat dia tampak tidak jijik memegang ikan, daging, dll. Dia benar-benar gadis yang sempurna.
Setelah selesai dari pasar kami berdua pulang kerumah. Senja menyuruhku menurunkannya di pinggir jalan dekat rumahku. Dia beralasan tidak enak sama Mama. Tanpa ragu aku langsung membawanya masuk ke halaman rumahku. Senja memukul pundakku, dia sedikit mengomeli ku.
Tampak diteras ada Mama sedang berbincang-bincang dengan Papa. Mereka melihat kedatangan kami. Mama dan Papa tampak terkejut. Mungkin karena baru kali ini melihatku membonceng anak dari asisten rumah tangga kami.
Senja menunduk kan kepalanya melihat Mama dan Papa sedang memperhatikan kami berdua.
***
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Raulan Rajahukguk
Devan baik orang nya
2022-02-07
0
Lilis Nurhayati
sampai detik ini aku suka dg sosok Devan,, yg baik, gk sombong walaupun dia org yg berada
2021-04-24
0