Ketika aku mengangkat wajahku betapa terkejutnya aku. Ternyata Dhevan anak bungsu Bu Dewi yang kutabrak.
"Kamu nggak apa-apa kan?"
"Nggak apa-apa kok, maaf ya mas"
"Iya nggak pa pa"
"Aku permisi dulu ke dapur"
"Iya silahkan"
Baru kali ini aku melihat wajah anak Bu Dewi secara langsung, dia sangat tampan dengan wajah perpaduan asia dan barat. Manis dan ganteng! aku mengutuki pikiranku sendiri.
Aku berjalan menuju dapur kulihat ibu sedang sibuk memasak berbagai menu makanan.
"Ibu.."
Ibu menoleh kearahku.
"Kamu, sudah datang"
"Apa yang bisa Senja bantu bu"
"Ini". Ibu menyerahkan bawang merah, bawang putih dan cabe.
"Tolong kupas ya"
Aku mulai mengupasnya. Ibu tampak dengan cekatan memasak.
Tak beberapa lama kemudian suara Bu Dewi terdengar menghampiri kami.
"Ini, senja ya bi"
"ohhh iya Bu ini Senja anak saya"
"Sudah besar ya, kenapa jarang sekali main kerumah ini"
" Kemarin - kemarin dia sibuk les dan ujian akhir SMP bu" jelas ibuku
"Ohhh, udah lulus ya, Dhevan anak Ibu juga lulus SMP tahun ini, Senja mau melanjutkan di SMA mana?" tanyanya
JLEBBB
Aku bingung menjawabnya.
"Senja belum mendaftar ke sekolah mana pun Bu" jawab ibu sedih.
"Loh kenapa?"
Bu Dewi tampak melihat raut kesedihan di wajahku.
"Saya sudah meyakinkannya bahwa dia tetap harus melanjutkan sekolah, tapi Senja bersikeras tidak mau melanjutkan karena keadaan kami seperti ini". Aku melihat suara ibu yang terdengar sedih dan kecewa.
" Senja tetap harus melanjutkan sekolah masa depan kamu masih panjang. Jadi mumpung masih muda kamu harus berjuang untuk masa depanmu"
Aku menunduk sedih mataku berkaca-kaca. siapa yang tidak mau sekolah pikirku.Tapi takdir berkata lain, dengan kondisi kami yang seperti ini tidak mungkin aku memaksa untuk tetap melanjutkan sekolah.
Bu Dewi mendekatiku. Dia tampak mengetahui perasaanku saat ini. Dia menarik tanganku dan tangan ibuku. kami bertiga berdekatan.
"Aku mohon Bibi menerima niat baik saya, saya ingin membiayai sekolah Senja"
Ibu nampak kaget dan kebingungan.
"Maafkan saya bu, saya tidak bisa menerima niat baik ibu, ibu sudah terlalu banyak membantu kami" ibu terisak.
"Bi Yani tidak perlu khawatir. saya hanya membantu Senja untuk lanjut ke SMA"
"Kalau pun nanti Senja ingin melanjutkan kuliah, biar lah dia yang berusaha lebih giat lagi. Tolong terimalah niat baik saya bi"
Ibu menangis, air mata tampak membanjiri pipinya.
"Saya harus bagaimana membalas kebaikan Ibu selama ini" kata ibuku
"Shhhhh sudah yang penting senja tidak boleh mengecewakan saya dan ibumu ya"
Aku terdiam seribu bahasa, air mataku jatuh menetes. kenapa ada orang sebaik Bu Dewi.
"Terima kasih ya bu, Senja janji bakal membuat Bu Dewi dan Ibu bangga"
"Itu yang perlu kamu lakukan" ucapnya sambil tersenyum.
"Oya, besok kamu langsung daftar di SMA X ini ya"
Aku kaget, kenapa Bu Dewi menyuruhku daftar di SMA favorite kota ini. Memang tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah ku maupun rumah Bu Dewi.
"Tapi bu sa-ya"
Bu dewi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yang pasti besok kamu segera daftar kesana, sebelum ditutup. Okey"
Aku bingung harus menjawab apa. Aku hanya bisa mengangguk meng-iya kan orang yang baik hati mau menolong kesulitan kami.
"Oke Bi yani, Senja, lanjutkan memasaknya ya nanti malam anak gadisku datang dari Paris" katanya penuh bahagia.
"Terima kasih ya bu atas kebaikannya" ucap ibuku
"Iya, sama-sama bi" jawab Bu Dewi sambil mengusap - usap punggung ibu dan berlalu pergi.
*Happy Reading*
Seperti inilah sosok Dhevan Ganesha Wijaya (diperankan oleh Pon Nawasch)
Wajah baratnya ditularkan dari sang kakek (dari pihak ibu). ini foto kira-kira pas dia SMA ya gaes. hehe😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Umi Ian Hibban Oci
pas untuk para pemerannya, Kak. sesuai ekspetasi
2023-08-23
0
Raulan Rajahukguk
lanjut
2022-02-07
0
Ummu Aqila
aasa
2021-12-21
0