BAB 17

Mobil melaju dengan kencang.

Almira sudah benar-benar merasa ketakutan “Bapak mau bawa saya kemana ?” tanya almira kepada rangga. Rangga tidak menjawab, ia hanya melajukan kendaraan nya. Sampai mereka tiba di sebuah apartemen. Rangga turun dari mobil, sedangkan almira masi termenung di mobil.

Rangga membuka pintu mobil almira, lalu mencengkram tangan almira. Almira ingin menolak tapi ia takut rangga akan semakin marah, jadi ia hanya bisa pasrah mengikuti rangga.

Lift apatemen itu membawa mereka ke lantai 15, saat pintu lift terbuka mereka langsung tiba si depan sebuah pintu. Rangga masuk, sedangkan almira masi terdiam disana.

“Masuk” bentak rangga. Almira pun langsung masuk. Saat ia masuk, ia melihat banyak sekali foto seorang perempuan yang terbingkai rapi disana.

Rangga menjatuhkan badannya di sofa, kenangan dulu dia bersama danisa kini hadir kembali di ingatannya.

“Kenapa tuan membawa saya kemari?” tanya almira ragu. Rangga hanya melirik ke arah almira, membenarkan

duduknya lalu memeluk almira. Nafasnya berhembus begitu kasar, pertanda sedang

manaha gejolak di dalam hati nya.

”Pak, bapak kenapa?” tanya almira.

“Perempuan yang ada di foto itu danisa, dia adalah orang yang dulu aku cintai, namun 1 tahun yang lalu dia sudah meninggal karena penyakit kanker, setelah kematian danisa ,aku sama sekali tidak pernah membuka hati ku untuk siapapun, karena di hati ku  hanya danisa, dan aku takut saat aku mulai membuka hati, aku akan kembali merasakan rasa sakit kehilangan” tutur rangga.

Almira terkejut mendengar perkatataan rngga, dia mengusap punggung rangga untuk menenangkan nya.

“Dan kali ini, hati ku bisa benar-benar terbuka kembali untuk seseorang dan itu kamu, aku tidak mengerti kenapa, dan aku tidak tau kenapa, aku meminta mu untuk menunggu hati ku sampai aku benar-benar yakin, karena aku takut jika ini hanya perasaan kasian bukan cinta, tapi semakin aku membiarkan nya, rasanya semakin sesak. Aku tidak mau mau kamu dekat dengan laki-laki lain, aku tidak mau kamu berhubungan dengan laki-laki lain, aku tidak suka saat ada orang yang memperhatikan mu, dan aku hanya mau kamu tetap bersama ku” tutur rangga kembali.

Almira, tekesiap dengan apa yang dikatakan rangga

“Aku juga menyukai bapak, tapi saya juga tidak mungkin merebut bapak dari kekasih bapak” ucap almira. Perkataan almira sontak membuat rangga melepaskan pelukannya “Kekasih?Kekasih yang mana, bahkan aku saja baru bisa membuka hati ku , bagaimana aku bisa mempunyai kekasi” tanya nya merasa bingung,

“Perempuan cantik yang tadi tidur di paha bapak” jawab almira sambil menundukan wajahnya.

Rangga yang mendengarnya tertawa, ia sudah bisa menebak apa yang terjadi.

“Apa kamu seperti tadi karena merasa cemburu?’ tanya rangga, almira hanya teridiam wajah nya memerarh malu.

Rangga memegang dagu almira, dan menghadapkan wajah almira untuk menatap wajah nya.

 “Almira dia bukan kekasih ku, tapi dia adik ku” ujar rangga, almira yang mendengar nya begitu terkejut

“Adik bapak ? tapi tadi nona itu bilang kalau bapak kekasihnya” jawab almira.

“Kau tidak percaya ?” tanya rangga, ia langsung mengeluarkan hp nya , menekan sebuah nomor dan melakukan

video call. Tidak lama seseorang di sebrang sana menerima panggilan, dan vcall pun tersambung

“Hey anak nakal, sedang dimana kamu” tanya rangga pada lisa, kini layar hp nya sudah di penuhi wajah lisa.

“Di jalan, mau makan malam dengan kekasih ku” menunjukan layar ke hadapan dimas, dimas melambaikan tangannya.

“ada apa ka ?” tanya lisa.

“apa yang sudah kau katakana pada almira tadi ?” tanya rangga

“Aku hanya menanyakan kaka saja” jawab lisa sambil tertawa.

“Dasar anak nakal” ujar rangga.

“Kaka masi bersama nona almira? Jika ia, sampaikan permohonan maaf ku karena sudah membuat nya salah paham” tutur lisa. Rangga mengangguk dan mematikan panggilannya.

“Kau sudah percaya ? Kalau dia adik ku , dan kekasih yang dia maksud adalah dimas, asistan sekaligus sahabat ku

sendiri” ujar rangga, almira yang mengetahui itu begitu sangat malu, wajah nya memerah.

Rangga membelai wajah almira yang mulai memerah, ia merapihkan rambut almira yang berantakan dan menyelipkan nya di belakang telinga almira.

“Almira, apakah kamu mau menemaniku ? menemani ku di saat terburuk ku, bersama ku apapun yang akan terjadi nantinya , dan terus bertahan bersama ku?” tanya rangga kepada almira

Almira hanya menganggukan kepala nya, wajah nya semakin memerah. Rangga yang mendapat jawaban lewat anggukan almira, merasa sangat senang, ia langsung memeluk almira ‘Danisa , aku rasa aku sudah menemukan pengganti mu sekarang’batin rangga.

***

Rangga dan almira kini sudah di lobby apartemen, tangan rangga terus menggenggam tangan almira tak membiarkan telepas sedikit pun.

Mereka Sudah berada di dalam mobil ,rangga melajukan mobil nya untuk mengantar almira pulang. Sesampai nya ia di depan rumah almira, ia menyuruh almira masuk dan mencium kening nya. Tak lupa rangga mengatakan besok akan menjemputnya. Almira pun langsung bergegas masuk kedalam rumah.

Terpopuler

Comments

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

kenapa engak mampir

2021-05-30

0

Nur Aini

Nur Aini

haisssshhhhh.......

2021-04-30

0

Wina Ningsih

Wina Ningsih

biarlah masa lalu hanya menjadi kenangan...

2021-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!