Matahari sudah terbit, burung
sudah berkicau, tanda pagi sudah datang
Suara bel di kamar rangga terdengar beberapa kali, hingga membuat rangga terbangun. Dilihatnya almira
yang masi tengah tertidur, dia beranjak dari kursi dan membuka pintu, saat membuka pintu disana sudah ada dimas , membawa sebuah paper bag dengan wajah cemas.
“Diamana almira ?” tanya nya,
“Masi tidur” jawab rangga
Ia pun berjalan masuk di ikuti dimas, mereka duduk di sofa sambil menunggu almira bangun. Dimas menjelaskan
seperti apa kejadian semalam, setelah rangga memberitahukan apa yang terjadi pada almiran semalam.
“Koq bisa hp lo yang sms almira” tanya rangga
“Justru itu gw gak tau, seinget gw…” ucapan dimas berhenti, dia sudah mengetahui dimana kesalahannya “Ahh shit ,ini pasti udah di rencanain sama mereka.”
“Maksudnya?’ Tanya rangga yang masi bingung
“Lo ingetkan, pas asisten nya si Andrew jatohin minuman keg w, itu pas banget di jas gw sebelah kiri tempat gw simpen hp, jadi mau gak mau gw harus keluarin hp gw, bego nya gw, gw simpen itu hp di meja, gak gw bawa, kayak nya dia manfaatin itu” tutur dimas kepada rangga. Rangga yang mendengarnya merasa geram, tangan nya terkepal, ada kemarahan di dalam hatinya
“Batalin semua kerja sama kita sama dia” perintah rangga
“Lo yakin ga?” tanya dimas
“Gw gak mau kerja sama, sama orang brengsek kayak dia , dan gw juga gak rugi kehilangan client kayak dia”
jawab rangga. Dimas menagnggukan kepalanya, pertanda ia setuju dan akan mengurus semuanya.
Tak lama almira terbangun, ia duduk di tempat tidur, mengumpulkan kesadarannya. Dimas yang melihat itu langsung menghampiri almira
“Almira, maaf kan aku” ucap dimas. Almira tersenyum “Bapak tidak perlu minta maaf, semalam pak rangga sudah jelaskan ke saya , kalau tidak ada bapak, pak rangga juga tidak akan bisa menolong saya , bahkan tidak akan ada yang tau saya seperti apa” jawab almira.
“Kamu sudah enakan? Jika sudah biar dimas bantu mencabut infusan mu, dia sudah biasa melakukannya, setelah itu gantilah pakaian mu dengan ini” ucap rangga sambil memberikan paper bag di tangannya. Almira pun mengangguk dan mengambil paper bag tersebut.
Dimas membantu almira melepaskan infusan nya, dimas memang sudah biasa melakukannya, karena kalau rangga sedang sakit, ia yang akan menjaga rangga semalaman dan melepaskan infusan rangga.
****
Almira sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Kemeja bergaris hitam, dan rok selutut serta pantopel, yang
di bawakan dimas terlihat sangat pas di badan almira. Almira pun menghampiri ke dua atasannya tersebut.
“Kamu tidak usah bekerja hari ini, pulang dan beristirahat lah, jangan lupa gunakan obat kamu” ucap rangga
“Tidak pak, saya sudah baikan, saya masuk kerja saja, kalau saya gak masuk kerja dan pulang jam segini nanti ibu saya curiga” jawab almira meyakinkan.
“Yasudah kamu berangkat sama kita aja” timpal dimas .
“Saya naik taksi saja pak, nanti malah merepotkan” jawab almira
“Kamu seperti semalam karena saya, jadi tidak perlu sungkan” ucap dimas. Almira pun akhirnya pergi bekerja bersama dimas dan rangga.
Kini mereka bertiga sudah berada di mobil dimas.
Almira yan tengah berbincang dengan dimas duduk di samping dimas, dan rangga duduk di belakang. Saat almira sedang berbincang dengan dimas, rangga memperhatikannya dari belakang.
“Padahal semalam dia ketakutan sekali, tapi sekarang dia bisa tersenyum seperti itu?” batin rangga.
Tak lama kemudian mereka sampai di kantor. Mereka bertiga langsung turun dari mobil. Dimas langsung memberikan kunci mobilnya kesalah satpam disana untuk memarkirkan mobil nya.
Rangga berjalan lebih dulu di depan mereka , dan almira juga dimas berjalan di belakang rangga.
Almira berhenti di depan lift yang biasa dia gunakan.
“Suruh dia Gunakan lift ini saja” ucap rangga sambil terus bejalan. Dimas tersenyum lalu membalikan badannya ke
arah almira dan memberikan isyarat untuk mengikutinya, almira pun segera berjalan mengikuti dimas
“Kita mau kemana pak” tanya almira berbisik
“Naik ke atas” jawab dimas, “Koq lewat sini” tanya almira kembali
“Gunaian lift nya presidr” jawab dimas sambil ternsenyum
Di Gedung itu memang ada lift khusus untu digunakan presdir yang tak lain adalah rangga, lift itu berada di
paling ujung, disesuaikan dengan ruang kerja rangga. Karena lift tersebut memang di design untuk berhenti di ruangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lasmi Kasman
semangat Kak
2021-05-30
0
Cute Girl
boom like
2021-04-28
1
nobita
boom like utkmu thor
2021-04-10
2