BAB 6

“Permisi pak” ucap amlira sambil mengetuk pintu ruangan dimas

“Masuk” jawab dimas

“Mohon maaf pak sebelumnya, terkait ucapan pak Andrew kemaren mengenai makan malam apakah boleh jika saya tidka ikut hadir ? tanya almira

“Kenapa ?” tanya dimas balik

“Saya belum terbiasa pak, jadi saya masi sedikit takut” jawab almira, sungguh entah kenapa almira merasa tidak

suka dengan Andrew , caranya melihat almira membuat almira begitu risih.

“Baiklah tidak apa, kamu tidak perlu datang” jawab dimas

Almira pun merasa lega, dan kembali ke meja nya. Dimas hanya melihat almira dari ruangan nya ‘Gimana andrew

gak suka, cantik gitu’ gumam dimas dalam hati

***

‘Hotel XXX Lt 10 jam 20.00’ sebuah pesan masuk di terima oleh dimas ,yang tidak lain adalah pesan dari

sekertaris Andrew, dimas pun langsung meneruskan pesan itu kepada rangga dan hanya di jawab dengan kata “Oke”..

Tidak terasa waktu sudah berlalu, jam kerja pun telah berakhir, almira pamit pulang. Karena hari ini warung ibunya tutup jadi almira pun langsung pulang ke rumah.

Sampai di rumah, almira langsung mandi, lalu setelah selesai ia menyalakan laptop di depan nya dan menonton

sebuah drama korea kesukaan nya.

***

Di hotel XXX

Waktu sudah menunjukan jam 20.00

Dimas dan rangga sudah berada di Lt 10 tepatnya di restoran hotel tersebut, restoran terbaik yang menyajikan pemandangan kota dari atas sana. Dimas mulai mencari dimana kursi yang Andrew tempati, dan tak lama lambaian tangan seketaris Andrew terlihat oleh dimas , mereka pun bergegas menghampiri Andrew.

“Kalian hanya berdua ?” tanya Andrew

“Iya tuan, kami hanya berdua, almira sedang ada keperluan sehingga tidak bisa menghadiri undangan anda,

beliau menitipkan permohanan maaf nya melalui saya” ucap dimas

“Sayang sekali” ucap Andrew.

Mereka pun mulai memesan makanan, setelah selesai menyantap makanan mereka berbincang bincang. Namun di sela perbincangan mereka, asisten Andrew tidak sengaja menumpahkan minuman ke jas dimas, yang mengharuskan dimas membersihkan nya ke toilet.

“Maafkan saya tuan” ucap astiten Andrew

“Tidak apa tuan,saya permisi ke toilet sebentar” ucap dimas. Karena jas yang basah persis di bagian saku kiri dimas, ia merogoh katong jas mengambil hp nya dari sana, dan meletakan hp nya di meja.

Rangga dan Andrew pun melanjutkan kembali pembicaraannya. Tanpa rangga sadari, asisten Andrew sudah mengambil hp dimas, lalu mengirimkan pesan kesalah satu no yang ada disana dan melakukan panggilan. Saat ia melihat dimas yang sudah kembali dari kamar mandi, ia bergegas menghapus log panggilan yang ia lakukan.

Malam semakin larut, jam sudah menunjukan pukul 22.00, mereka mengakhiri perbincangan mereka. Dan bergegas meninggalkan restoran

“Lo balik apa tidur sini” tanya dimas pada rangga

“Gw tidur sini aja deh, besok lo jemput gw disini ya, gw males balik, di rumah juga gak ada orang” jawab rangga

“Yaudah gw balik ya” jawab dimas

Rangga dan dimas pun langsung turun ke bawah, rangga berhenti di lt 8 hotel sedangkan dimas turun di lobby.

Keluar dari lift rangga lansung menuju kamar nya, kamar khusus yang disediakan untuk rangga. Bagaimana tidak.

Pemilik hotel ini adalah Brata widjaya ayah dari rangga, dan saat ini hotel ini di kendalikan langsung oleh rangga, dan tidak ada yang tau akan hal itu, yang tau hanya brata, rangga, dan dimas. Selama ini orang-orang hanya mengetahui bahwa hotel itu di pimpin oleh seorang investor asirng.

Rangga sudah berada di kamarnya, ia membuka jas yang ia kenakan, menyandarkan tubuhnya di kursi, melihat kearah jendela yang langsung menunjukan pemandangan malam di kota, di raihnya hp yang ada di saku jasnya, lalu membuka gallery hp. Nampak foto seorang perempuan yang ada ada di layar hp tersebut. Perempuan cantik berambut Panjang yang tengah tersenyum manis. Dia adalah danisa. Gadis yang sangat rangga cintai, yang akan

rangga nikahi, namun 3 tahun yang lalu danisa di diagnosa mempunyai penyakit kanker darah, dan tuhan telah membawa kembali danisa ke sisi nya setelah 2 tahun danisa berjuang dengan penyakitnya.

Kepergian danisa merupakan pukulan terberat bagi rangga, danisa yang dia cintai harus pergi selamanya,

 danisa yang selalu membuat nya tersenyum dan merasa Bahagia, kini telah tiada. Sampai saat ini rangga menutup rapat hatinya, di hatinya tetap tersimpan danisa.

Bayangan kenangan, menghadirkan kerinduan di hati rangga, ia mengusap layar nya “danisa, apakah kamu Bahagia disana” ucapnya lirih. Rangga termenung dengan pikirannya, dia memejamkan matanya untuk menikmati kenangan yang begitu menyesakan hati nya.

****

Terpopuler

Comments

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

lindungilah Almira

2021-05-30

0

Wina Ningsih

Wina Ningsih

jangan2 tuch c asisten andrew mau jebak c mira lagi? Omg...

2021-04-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!