Keesokan harinya..
“Pagi bu” Almira sudah rapih
dengan pakaian nya, kali ini ia menggunakan kemeja berwarna pastel di padukan
dengan rok berwarna hitam, rambutnya di ikat ke atas.
“Kamu mau kemana ? Gimana kemarin
interview nya ? semalam ibu ke kamar kamu, kamu sudah tidur” tanya maya.
Maya adalah ibu dari almira ,
seorang perempuan yang bekerja dengan keras untuk bisa membiayai putri semata
wayang nya, ia membuka sebuah warung makan sunda untuk bisa menghidupi dia dan
almira.
“Lancar bu,alhamdulillah almira keterima, dan hari
ini almira udah mulai kerja, kemarin almira cape banget bu, maapin almira ya
gak bisa bantu ibu beres-beres di warung” jawab almira.
“Alhamdulillah kalau keterima,
kamu yang semangat kerja nya ya, nak” tutur maya sambil membelai kepala almira
“Iya bu, do’ain almira, supaya
bisa bahagiain ibu ya , supaya ibu gak perlu jualan lagi” jawab almira sambil
memeluk ibu nya. “Bu Almira berangkat dulu ya , takut kesiangan” ucap almira
setelah ia menghabiskan sarapannya.
“Kamu mau bawa bekal makan siang gak ?” tanya maya
“Besok aja bu, sekarang kan ibu
juga belum siapin” jawab almira sambil mencium tangan maya.
***
Kini almira sudah sampai di lobby
kantor, seperti biasa ia diantar oleh abang ojek online yang selalu siap siaga
mengantar nya, ( haha namanya juga ojol yak ). Namun sebelum ia naik ke lantai
6 , ia harus terlebih dulu menghampiri receptionist karena ia belum memiliki
kartu access. Setelah mendapatkan kartu access ia berjalan ke lift, saat pintu lift
akan tertutup sesorang menekan tombol lift hingga pintunya terbuka kembali, dan
orang itu adalah dimas.
“Selamat pagi pak dimas” ucap almira
sambil menundukan kepala nya. “Pagi” jawab dimas, ia melihat kartu acces yang
menggantung dengan tulisan visitor
“Kamu belum dapat kartu acces?” tanya dimas.
“Iya pak belum , kemarin saya
langsung pulang, lupa juga tanyakan ke bu ayu” jawab almira. Dimas hanya
menganggukan kepalanya.
Tak lama mereka tiba di lt 6, dan
langsung berjalan ke ruangan.
“Kamu langsung ke ruangan bu ayu
ya, langsung minta kartu access dan id pengenal, hari ini akan ada meeting
dengan client jam 10, jangan sampai kamu tidak memakai id pengenal kamu” ucap
dimas sambil berlalu.
Almira pun bergegas ke ruangan
HRD, setelah ia bertanya ke salah satu OB yang sedang membersihkan ruangan. Almira,
memang belum sama sekali tau letak ruangan-ruangan yang ada disini , karena
kemarin dia hanya di perkenalkan kepada dimas dan rangga selebih nya tidak ada.
“Selamat pagi, apakah bu ayu nya
ada ?” tanya almira setelah sebelumnya mengetuk pintu yang terbuka.
“Ada mba disana, langsung masuk
saja” jawab seorang perempuan yang baru saja sampai di mejanya.
Almira pun mengangguk dan pergi
ke salah satu meja di ujung ruangan tersebut.
“Permisi bu ayu, tadi saya di
minta pak dimas menghadap ibu agar bisa mendapatkan kartu access dan id
pengenal, beliau bilang akan ada meeting dengan client sehingga saya harus
menggunakan id pengenal” jelas almira.
“Oh iya, saya lupa kemarin, kamu
ikut saya untuk di foto terlebih dahulu ya” jawab ayu.
Almira pun mengikuti ayu kesebuah
ruangan, melakukan foto untuk id dan kartu access,di bantu salah satu karyawan
HRD, “Almira Prandita” ucap rara, seorang karyawan bagian HRD yang tadi
membantu almira untuk berfoto.
“Iya mba” jawab almira sambil
tersenyum. “Aku rara” jawab rara sambil mengulurkan tangannya yg disambut oleh
almira, “emang yaa kalau orang udh cantik mau foto dadakan aja tetep cantik”
ucap rara sambil memberikan id dan kartu access yang sudah jadi. Disana tertera
nama Almira prandita dan foto dirinya. Benar apa yang di bilang rara, foto yang
terpampang di kartu access dan id almira masi terlihat sangat cantik meskipun
di ambil alakadarnya. Almira hanya tersenyum dan pamit keruangan nya.
Saat ia masuk ruangan, ia melihat
rangga sudah berdiri di mejanya. Ia bergegas menghampiri rangga.
“Selamat pagi pak, ada yang bisa
saya bantu?” tanya almira.
“Dimana dimas? Saya keruangan nya
tapi dia tidak ada di tempat” tanya rangga
“Tadi pak dimas sudah datang pak,
lalu menyuruh saya ke ruangan bu ayu untuk memintakan kartu acsess dan id
pengenal, ini saya baru kembali dari ruangan bu ayu, sebentar ya pak saya coba
hubungi beliau” jawab almira yang gugup tapi mencoba tenang.
“Tidak perlu, biar saya yang
hubungi dia, kamu buatkan kopi saja, simpan di meja saya” ucap rangga yang
langsung berlalu meninggalkan meja almira. Almira menghela nafas, melihat wajah
rangga yang begitu telihat kaku membuat almira ketakutan apalagi mengingat dosa
nya kemarin.
Begitulah Rangga Widjaya laki-laki
penerus perusahaan keluarga widjaya, memliki wajah tampan tapi mempunyai sikap yang dingin, seorang
pengusaha muda yang terlahir dari keluarga kaya, kemampuan dalam bisnis membuat
semua orang kagum kepada Rangga. Banyak sekali perempuan yang tergila gila kepada ketampanan nya, namun sikap dingin rangga
membuat tidak ada satu wanita pun yang bisa mendekatinya, rangga selalu membuat
dinding penghalang yang tinggi untuk semua orang, dan tak ada yang bisa
melewatinya kecuali dimas.
Ya, Dimas adalah satu-satunya
sahabat rangga dan satu satunya orang
yang bisa melewati dinding itu, dia bisa melihat sisi lain dari rangga, bukan
rangga yang dingin, melainkan rangga yang penuh dengan kehangatan, penuh dengan
kasih sayang dan kebaikan. Persahabata mereka sejak kecil membuat dimas dan
rangga sudah seperti saudara sendiri.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lasmi Kasman
Ayo Almira taklukkan Rangga
2021-05-30
0
Cute Girl
like lagi
2021-04-28
0
Wina Ningsih
tetap semangat almira....
2021-04-01
0