BAB 3

Kini almira sudah duduk di ruangan tadi, Ayu pun sudah berada disana “Mari almira, saya langsung perkenalkan kepada CEO kami” ajak ayu , yang di jawab anggukan oleh almira. Ia berjalan di belakang ayu, memasuki sebuah pintu kaca dan lagi semua mata kembali tertuju kepada almira, almira hanya bisa menundukan wajah nya karena merasa risih. Kini ia sudah berhenti disebuah Pintu yang terbuat dari kayu dan berukuran besar.

“Ini Ruangan CEO, di dalam ada 2 ruangan. 1 Ruangan Pak Rangga dan 1 ruangan asisten beliau, anda memang bekerja sebagai sekertaris pribadi Pak Rangga, tapi nanti asisten beliau yang mungkin akan lebih banyak berinteraksi dengan anda” tutur ayu. Almira hanya menganggukan kepalanya

Tak lama ayu membuka pintu dan menuju sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, dia mengetuk pintu kaca, saat seseorang mempersilahkan masuk, ayu baru membuka pintu tersebut sedang almira menunggu di luar “Selamat siang pak dimas, saya ingin memperkenalakan sekertaris baru untuk pak rangga, apakah pak rangga ada di ruangan nya?” tanya ayu.

‘Dimas … Dimas, koq kayaknya namanya gak asing ya’ batin almira.

“Sebentar, saya hubungi beliau dulu” terdengar jawaban dari seorang laki-laki di dalam sana. Tak lama laki-laki tersebut keluar “Kamu” ucap dimas kepada almira, almira yang juga terkejut hanya bisa memberikan senyuman.

“Apakah anda sudah mengenal nya pak dimas ?” tanya bu ayu.

“Tadi sempat ketemu di bawah” jawab dimas sambil tersenyum.

‘Untung gak bilang tadi aku nabrak orang’ batin iliana kembali.

“Baik, Almira ini pak dimas, beliau adalah asisten Pak Rangga, beliau yang selalu membantu pak rangga dan menggantikan pak rangga jika beliau tidak bisa mengahadiri meeting atau sebuah acara” jelas ayu. Dimas pun mengulurkan tangannya, dan di terima oleh almira, ini kali ke 2 mereka berjabat tangan.

“Mari ikut saya, pak rangga ada di dalam” ucap dimas sambil berjalan ke ruangan yang ada disamping ruangan nya. Ia membuka pintu tanpa mengetuk nya sama sekali.

“Pak Rangga, ada bu ayu yang mau bertemu, beliau mau memperkenalkan karyawan baru yang nantinya akan menjadi sekertaris pribadi anda” Jelas dimas. Rangga mengangguk “Suruh dia masuk” .

Tak lama ayu dan almira pun masuk ke ruangan tersebut, dan betapa terkejutnya Almira saat yang ia melihat laki-laki yang sedang duduk di kursi itu adalah laki-laki yang ia tabrak tadi, wajah nya mulai memucat, ia takut kalau – kalau ia tidak jadi bekerja disini. “Perkenalkan diri anda nona” ucap dimas sambil tersenyum, ia sangat tau gadis yang di hadapan nya saat ini mungkin sedang

merasa takut, karena kejadian tadi pagi. ”Sa-saya almira prandita, bapak bisa memanggil saya almira” ucap almira dengan nada gugup, Rangga hanya menganggukan kepalanya , dan mengibaskan tangannya sebagai pertanda cukup. Mereka bertiga pun langsung keluar dari ruangan tersebut.

“Ini nanti meja kerja kamu, semua dokumen masuk dan keluar tolong di catat, setiap dokumen yang memerlukan tanda tangan pak rangga, kamu bisa kabari saya dulu, karena sebelum beliau tanda tangan saya harus memastikan terlebih dahulu dokumennya, setiap telpon dan kegiatan pak rangga kamu wajib mencatat nya, jika kamu mau menghubungi ruangan pak rangga kamu bisa menggunakan telpon ini, tombol 1 untuk ruangan pak rangga, dan 2 untuk ruangan saya, sedangkan telpon disebelahnya bisa kamu gunakan untuk melakukan sambungan ke ruangan atau divisi lain dan sambungan keluar kantor.

Apa kamu paham ?” tutu dimas. “Paham pak “ jawab almira sambil menganggukan kepalanya.

“Baiklah, berikan no telpon pribadi mu, jika ada telpon dari aku atau pak rangga, jangan sesekali mengabaikan nya sekalipun itu di luar jam kerja, karena saya atau pun pak rangga tidak akan menghubungi kamu jika tidak penting, . Karena perusahaan sudah menggajimu lebih besar, maka itu setimpal dengan apa yang harus kamu kerjakan" jelas dimas kembali sambil menyodorkan hp nya. “Baik pak” jawab Almira, ia langsung mengambil hp tersebut dan menuliskan nomor nya di hp dimas.

“Saya sudah mengirimkan pesan ke nomor mu, dan sudah mengirimkan no pak rangga juga. Sekarang kamu boleh pulang, persiapkan dirimu untuk bekerja besok” ucap dimas sambil berlalu ke ruangan nya.

Ayu dan almira pun meninggalkan ruangan tersebut. “Sampai jumpa besok almira, hati-hati di jalan,  sekali lagi selamat bergabung di Widjaya Grup” ucap ayu yang sudah mengantarkan almira ke depan lift.

Almira tersenyum lalu masuk kedalam lift.

****

Brug..

Almira menjatuhkan tubuhnya di

tempat tidur, sesampai nya ia di rumah .

“Ahh hari yang melelahkan” gumamnya dalam hati, namun meskipun demikian senyum di wajah almira selalu terlihat, bagaimana tidak hari ini dia di terima bekerja disalah satu perusahaan ternama, di tambah lagi posisi yang di dapatkan juga tergolong bagus. Ia mengambil HP nya, melihat pesan yang di kirimakan dimas tadi, dan menyimpan nomor dimas dan rangga.

“Tapi koq pak rangga jutek amat yak, apa dia masi kesel sama aku gara-gara kejadian pagi, duh gimana ya, aku jadi gak enak, eh tapi pak dimas juga aneh, pas di café dia negur duluan, senyum , tapi koq pas tadi diruangan dia nyeremin yaa” gumam almira. “Ahh bodo amat deh, tidur aja sekarang, besok harus kerja, semangat almira” ucapnya pada diri sendiri. Almira pun menyimpan hp nya di nakas, mematikan lampu, dan menarik selimut nya lalu tak lama terpejam.

Terpopuler

Comments

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

nmnya jg Boss

2021-05-30

0

Cute Girl

Cute Girl

like

2021-04-28

0

Wina Ningsih

Wina Ningsih

biasanya yg jutek2 itu yg jadi jodoh almira....

2021-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!