BAB 13

Keesokan harinya dimas mengajarkan semua pekerjaan dimas, karena almira yang memang sudah pintar, ia

dengan cepat memahami pekerjaan nya, jika seperti ini jangankan 1 minggu, 3 hari juga almira sudah paham.

“Oh iya nanti malam sekitar jam 7 ada makan malam dengan client sambil meeting, nanti kamu ikut ya, supaya kamu bisa mulai belajar pelan-palan” ujar dimas kepada almira

“Tapi pak” belum juga almira menyelasaikan ucapan nya, dimas sudah memotongnya “tenang nanti aku atau rangga bakalan jemput kamu koq, jadi kamu tidak perlu takut” tutur dimas dan mendapatkan anggukan dari almira.

“Jam 6.30 kamu sudah siap ya” tutur dimas kembali.

Ketika dimas sedang menjelaskan pekerjaan kepada almira, mereka tidak menyadari bahwa rangga sudah berada di ambang pintu memperhatikan mereka berdua.

“Ehm” sengaja rangga meninggikan suaranya.

“Pak rangga, sejak kapan anda berada” belum almira menyelesaikan ucapannya, rangga kembali memotong ucapannya

“Belikan saya kopi di café bawah” ujar rangga.

“Baik pak” jawab  almira dan langsung bergegas pergi.

Dimas yang bisa melihat raut wajah tidak suka, malah tertawa melihat teman nya seperti itu, jiwa jahil dalam tubuhnya benar benar bergejolak.

“Gimana rasanya bro, merasakan lagi api cemburu” ujar dimas yang masi tertawa

“Diem lo” jawab rangga.

“Inget ga, hati gw udah ada yang punya, dan lo tau siapa, sedangkan di bawah sana banyak laki-laki yang mungkin hatinya belum milik siapa-siapa dan suka sama almira” ujar dimas yang coba menahan tawa nya

“Ahh shit, suruh suruh almira balik lagi biar OB aja yang gantiin dia" perintah rangga dengan wajah yang kesal

Dimas pun merogoh saku jas nya untuk mengambil hp yang dia simpan disana.

"Cepetan. lama banget si lo, mau gw pindahin hah ke cabang gak usah balik lagi kesini” ancam rangga

“buset, kebiasaan lo, makanya rangga buruan iket, nunggu apa lagi si” jawab dimas, seraya menhubungi salah satu nomor yang ada di kontak nya. Rangga hanya terdiam.

Tak lama almira sudah ada di ruangan, ia bergegas menuju ruangan rangga. “Bapak manggil saya ?” tanya

almira.

“Temani saya makan” ujar rangga.

“Baik pak” jawab almira. ‘Ini hati kenapa sii, setiap kali kayak gini pasti dagdigdu’ batin almira.

Sebetulnya, almira juga mulai menyimpan rasa kepada rangga, namun ia selalu kembali mengingatkan dirinya bahwa dia tidak pantas bersama rangga.

***

Kini rangga dan almira sudah selesai dengan makan siang mereka. Almira membereskan meja yang tadi digunakan untuk makan siang, dan rangga kembali ke meja kerja nya, bukan untuk melanjutkan pekerjaan, tapi untuk lihat almira yang sedang membereksan meja.

'Cantik" gumam rangga.

Saat almira sudah selesai, rangga memalingkan wajah nya ke berkas yang ada dimeja, bersikap seoalah ia sedang fokus bekerja. Almira pun pamit kembali ke meja nya, untuk menyelasaikan pekerjaan yang tadi sudah diberikan dimas, karena dimas harus pergi meninjau salah satu project.

Setelah pekerjaan selesai, almira melihat jam yang ada di meja kerjanya. Sudah waktu nya pulang, dia membereskan barang-barang nya, menuju ruangan rangga untuk pamit, dan bergegas pulang.

Seperti biasa almira selalu pulang menggunakan ojek online, dan begitu pun hari ini, saat almira sudah berada di depan pintu gedung, abang ojek sudah siaga disana.

Terpopuler

Comments

Wina Ningsih

Wina Ningsih

bang rangga orang cemburu memang menyeramkan....

2021-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!