BAB 8

Dimas masi mencoba menghubungi ponsel almira, namun masi belum bisa tersampung, ia melajukan kendaraan nya dengan kecepatan tinggi, namun sialnya tiba-tiba ada penutupan jalan, karena ada sebuah kecelakaan beruntun sehingga jalanan di tutup, sedangkan tidak ada jalan lain yang bisa di lewati untuk bisa ke hotel tersebut. Dimas segera mencari no tlpn rangga, dan menghubunginya

“Hallo” jawab rangga di sebrang sana

“Ga lo dimana?” tanya dimas

“Di hotel lah dimana lagi” jawab rangga

“Ga gw minta tolong sama lo, sekarang lo ke lt 7 kamar 707, lo bawa pengaman, almira dalam bahaya” jelas

dimas

“Maksud lo? Gw gak ngerti” tanya rangga

“Nanti gw jelasin, sekarang lo lakuin yang gw bilang, cepetan ga, jangan banyak mikir, anak orang bisa

kenapa-kenapa, kasian lamira, gw bentar lagi kesana” jawab dimas lalu mematikan hp nya

Rangga yang tengah memejamkan matanya, beranjak dari duduk nya, sebenarnya dia masi bingung, tapi dari nanda bicara dimas, rangga tau kalau dimas sedang khawatir.

Rangga pun menelpon bagian keamanan untuk menuju lt 7 , kamar 707. Saat rangga tiba di lantai 7 dan

berjalan ke kamar 707, ia melihat asisten Andrew sedang berdiri di depan kamar.Pikiran rangga mulai bisa menangkap apa yang di cemaskan dimas. Assiten adrew dan almira, ia langsung berlari ke arah kamar 707, asisten Andrew yang sedang berdiri begitu terkejut melihat kedatangan rangga

“Tuan rangga sedang apa disini ?” tanya asisten Andrew

“Mingir” jawab rangga , namun asisten itu tidak bergeming.

Rangga langsung menyuruh pengamanan untuk menyerang asisten Andrew, rangga pun langsung mengambil kunci yang ada di tangan laki-laki itu dan membuka pintu. Betapa terkejutnya rangga melihat Andrew yang sudah melepaskan kemeja nya , dan melihat almira yang berada di bawah kungkungan Andrew.

Rangga lansung menghampiri Andrew ia menarik tubuh Andrew dan melesatkan pukulan nya di wajah Andrew, Andrew langsung tekersiap saat melihat rangga yang ada di hadapannya. Rangga kembali menghampiri Andrew dan memukulnya kembali, hingga pengamanan masuk dan langsung membereskan Andrew.

Rangga mengahmpiri almira yang terduduk bersandar pada tembok dengan tubuh yang bergemetar hebat, air matanya tak berhenti mengalir, bekas darah di bibir nya pun masi terlihat, rambut yang tergerai indah kini sudah tak karuan, coat yang melindungi tubuhnya dari hawa dingin, kini sudah telihat robek di bagian bahu.

“Almira” ucap rangga sambil memegang bahu almira. Almira pun langsung melihat ke arah rangga , ia memegang

tangan rangga dengan kuat “tolong saya pak, tolong saya” ucap almira lirih.

“Kamu tenang ya, sudah ada saya disini” ucap rangga sambil mengelus tangan almira memberikan ketenangan. Almira langsung berhambur memeluk rangga, pelukan nya begitu erat tangis nya semakin pecah terlihat ada ketakutan yang begitu besar.

“Kita pergi dari sini ya” rangga merangkul bahu almira dan membantunya berdiri, namun saat hendak berdiri,

kepala almira begitu pusing, pandangan nya mulai kabur, dan ia pun tak sadakan

diri.

****

Almira sudah berada di kamar rangga, dan tengah di obati oleh dokter Rafael. Dokter pribadi keluarga

widjaya. Sedangkan rangga tengah mengambil hp nya dan menghubungi dimas

“Halo ga” jawab dimas

“Lo udah nyampe mana? Tanya rangga

“Gw masi deket apartemen, ada kecelakan jalanan di tutup, almira gimana ?” tanya dimas

“Almira udah sama gw, yaudah lo gak usah kesini, pagi aja lo kesini, sekalian lo bawain baju buat almira” jawab

rangga

“tapi dia baik-baik aja kan ga? Tanya dimas lagi

“udah loh gak usah khawatir, dia udah sama gw, besok gw certain dan lo juga masi hutang cerita sama gw” ucap

rangga menenangkan

“yaudah, besok pagi gw kesana”

Pangilan pun berakhir

Rangga kembali menghampiri dokter Rafael.

“Bagaimana dok?” tanya rangga

“Dia syock sekali nampaknya tuan rangga, biarkan dia istirahat dan habiskan infusan ini, saya sudah mengobati

luka di pipinya, jika nanti dia sudah sadar suruh dia mengoleskan ini di lukanya, dan mengompres pipinya agar cepat reda bengkak nya” jawab dokter Rafael.

Setelah memberi penjelasan dokter Rafael pun kembali pulang

***

Rangga melihat almira yang tengah tertidur pulas, ia menyentuh pipi almira yang bengkak

“Sialan kau Andrew, berani-beraninya membuat sekertaris ku seperti ini” ucap rangga penuh dengan amarah. Rangga menarik selimut sampai ke dada almira, lalu beranjak pergi dari tempat tidur, dan berjalan ke arah sofa, ia merebahkan tubuhnya masi menggunakan kemeja dan celana kerjanya, lalu terlelap disana.

Jam 03.00, almira terbangun, tenggorokan nya terasa kering. Ia bangun dengan rasa takut, melihat ke sekeliling, saat matanya tengah milihat ruangan ia melihat rangga tengah tertidur di sofa, ia pun mengingat kejadian beberapa jam lalu, dan rangga lah yang sudah meyelamatkan nya. Almira mencoba berdiri meskipun kepalanya masi terasa sakit dan badannya masi begitu lemas, infus yang menempel di tangannya terlihat baru ½ nya habis, ia berjalan menuju sofa dan membangunkan rangga

“Pak, pak bangun pak” ucap almira sambil menepuk pelan bahu rangga. Rangga pun mulai membuka matanya, saat ia melihat almira berada di sisi nya ia pun langsung bangun

“Kamu sudah sadar”ucap rangga pada almira. Almira hanya tersenyum

“Maapkan saya ya pak jadi merepotkan” ucap almira sambil tertunduk dan meremas tangannya.

“aku tidak sama sekali merasa di repotkan, tidur lah lagi kamu butuh banyak istirahat” jawab rangga.

“Saya tidur di sofa saja pak, bapak biar tidur di tempat tidur” ucap almira kembali karena merasa tidak enak

“Keadaan kamu sedang tidak baik, dan saya baik-baik saja, jadi saya bisa tidur di sofa” jawab rangga

“Ayo” lanjut nya sambil merangkul dan memapah almira ke tempat tidur

“Empp pak, saya boleh minta minum ? saya haus sekali” pinta almira. Tanpa memebrikan jawaban Rangga pun langsung menuangkan air yang ada di nakas dan memberikannya kepada almira

Setelah minum almira pun kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur, namun matanya tak kunjung tertutup, masi ada rasa takut di hati nya.

“Pak saya mau pulang saja” ucap almira.

“Almira ini sudah malam, kamu tidur disini saja dulu, besok baru pulang, kamu tidak mau kan mengkhawatirkan

ibu mu, pulang dengan keadaan seperti ini” jawab rangga, mendengar jawaban rangga almira teringat sesuatu, tadi sebelum ia pergi ia tidak pamit kepada ibunya, karena ibunya sudah tertidur

“Pak, tas saya dimana ya? Saya mau kasi kabar ke ibu, karena saya lupa kasi kabar” tanya almira

“Sebentar” rangga pun pergi mengambil tas almira lalu memberikannya kepada almira, almira pun langsung

mengeluarkan hp nya, mencharger dan menyalakan hp nya. Saat hp nya nyala, banyak sekali notif panggilan tak terjawab dari dimas, ia pun menjadi teringat kejadian tadi, almira mengarahkan hp nya ke aplikasi pesan, memberitahu ibunya bahwa ia sedang menginap di rumah teman, lalu menyimpan hp nya di atas nakas.

Rangga melihat mata almira mulai berkaca-kaca. “kenapa menangis?” tanya rangga

“Pak salah saya apa ya, sampai pak dimas setega ini sama saya” tanya almira sambil menahan air matanya

“Maksud kamu ? saya gak ngerti” tanya rangga balik. Almira pun menjelaskan semua nya, dari mulai sms dan tlpon

dari dimas, namun setelah itu juga rangga semua nya kenapa ia bisa tau almira ada disana. Rangga bisa menangkap kelicikan Andrew dari cerita almira, ia pun mencoba mengingat-ngingat kembali yang terjadi saat mereka makan malam. Namun untuk memastikan ia harus bertemu dan membicarakan nya dengan dimas.

“Yasudah kamu tidur sekarang” perintah rangga. Almira mengangguk.

Namun saat rangga hendak pergi, Almira menarik lengan kemeja rangga “Bapak tidak akan meninggalkan saya

sendirian disini kan?” tanya almira dengan sorot yang mata yang ketakutan. Rangga memegang tangan almira “Tidak”, Ia pun menarik sebuah bangku dan duduk disamping tempat tidur, ia menepuk nepuk tangan almira yang ia genggam untuk memberi almira ketenagan, tak lama almira pun terlelap, begitu pun juga rangga

Terpopuler

Comments

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

Alhamdulillah slmt

2021-05-30

0

Wina Ningsih

Wina Ningsih

untung rangga datang tepat waktu

2021-04-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!