Almira mengetuk pintu ruangan rangga, terdengar suara perintah masuk dari dalam sana, lalu ia pun mendorong pintu dan masuk kedalam “Permisi pak, kopi nya saya simpan dimana” tanya almira.
Rangga yang sedang sibuk melihat berkas yang ada di meja nya hanya mmeberikan jawaban lewat Gerakan tangannya tanpa bergeming. Almira pun meletakan kopi sesuai perintah rangga, lalu ia begegas keluar ruangan.
‘Ya ampun koq tegang banget ya, duh aku betah gak ya kerja disini, kalau bos nya kayak gitu’ batin almira sambil mengelus – elus dadanya.
***
Waktu sudah menunjukan pukul 9.45. Pintu masuk ruangan terbuka, dari sana terlihat 3 orang laki-laki yang berjalalan ke ruangan rangga salah satu nya adalah dimas, namun sebelum mereka masuk, salah satu laki-laki itu berhenti di depan meja almira dan memperhatikan almira yang tengah berdiri “Almira prandita” ucap nya, almira hanya memberikan senyum seraya menganggukan kepalanya.
“Dia adalah sekertaris pribadi Pak Rangga” ucap dimas memperkenalkan, laki-laki itu hanya tersenyum samar dan berjalan ke ruangan rangga. Dimas yang bisa menangkap senyum samar yang mencurigakan itu, mempehatikan almira yang tengah berdiri, almira pun yang melihat hanya memberikan senyuman, lalu dimas bergegas mengikuti mereka.
“Selamat pagi tuan rangga” ucap laki-laki tersebut.
“Selamat pagi tuan Andrew” jawab rangga sambil menjabat tangan laki-laki itu.
Andrew, adalah salah satu rekan bisnis rangga, ia terkenal sebagai laki-laki playboy, yang sering sekali mengahabiskan waktu nya dengan perempuan-perempuan. Ia tak kalah tampan dari rangga, karena itu banyak sekali perempuan yang bersedia menjadi penghibur Andrew disaat bosan.
“Bagaimana kabar anda ?” tanya rangga kepada Andrew
“Baik sekali” jawab Andrew.
Saat Andrew dan rangga sedang berbincang, dimas memotong pembicaraan mereka hendak menwarkan minum “Permisi tuan, mau minum apa ? Teh , Kopi , atau air putih ?” Tanya dimas.
“Kopi saja” jawab rangga, yang di ikuti oleh Andrew “Saya juga”.
“Kalau tuan ?” tanya dimas kepada salah satu laki-laki yang merupakan asistan Andrew
“Sama kan saja” jawab nya.
Dimas pun keluar ruangan, memberitau almira untuk menyiapkan 4 kopi, setelah selesai dimas memberitahukan almira, ia langsung masuk ke ruangan dan kembali duduk di posisinya. Sedangkan almira ia membuat kan kopi di meja kopi yang sudah tersedia di samping mejanya.
Tak lama, almira pun mengetuk pintu sambil membawakan kopi 4 kopi. Ia berjalan mengahmpiri meja, dan meletakan kopi di meja. Pandangan Andrew yang tidak beralih dari almira membuat almira risih merasa tidak nyaman, dan pandangan itu juga bisa di tangkap oleh dimas.
Sebetulnya dimas hanya ingin memastikan apa yang di lihat nya tadi, oleh karena itu dimas membiarkan almira yang menghidangkan kopi di atas meja, karena biasanya hal itu di lakukan oleh dimas. Dan itu membuat Rangga sedikit heran, tidak biasanya dimas membiarkan orang lain untuk menghidangkan kopi di atas meja. Perkara menghidangkan minuman untuk client memang sekarang harus dilakukan oleh dimas, Sekertaris lama rangga pernah menumpahkan minuman disaat meeting karena merasa gugup, semenjak itu rangga tidak mau kalau perkara menyiapkan minum di lakukan oleh orang lain.
Setelah kopi sudah tersaji di atas meja, almira langsung pergi meninggalkan ruangan untuk kembali ke mejanya.
“Sekertaris anda catik sekalia ya tuan rangga” ucap Andrew
“Benarkah ?” Jawab rangga sekenan nya, sebenernya rangga paling malas akan hal basa basi seperti ini
“Jadi bagaimana tuan Andrew ? apakah kita akan melakukan kerjasama ?” tanya rangga to the point.
“Tentu saja, saya sudah membaca proposal yang kemarin, kapan kita bisa meresmikannya ?” ucap Andrew.
“Secepatnya” jawab rangga. Perbincangan pun terjadi di antara mereka.
Tidak terasa waktu sudah berlalu selama 2 jam, mereka pun mengakhiri perbincangan mereka. Andrew beranjak dari tempat duduk nya, di ikuti oleh rangga, mereka berjalan ke luar ruangan, dan berhenti di depan meja almira, almira pun dengan sigap berdiri
“Oh iya tuan rangga, untuk merayakan kerja sama kita, bagaimana kalau besok malam kita makan malam bersama” tanya Andrew pada rangga. Rangga yang sebenernya enggan tapi tidak bisa menolak hanya bisa menyetujui nya “tentu tuan Andrew, ada bisa mengirimkan lokasi dan jam nya kepada sekertaris saya nanti” Jawab rangga.
“baiklah, saya akan berikan lokasi dan jam nya kepada sekertaris anda tuan rangga, dan saya harap anda bisa ikut bergabung nona almira” ucap Andrew sambil melihat ke arah almira. Almira yang berdiri hanya membalas nya dengan senyuman.
Dimas yang sudah melihat keanehan sejak tadi, langsung menyela perkataann Andrew “Maaf tuan, karena sekertaris kami masi baru bekerja, silahkan kirim jam dan lokasi ke nomor saya langsung” ucap dimas.
Andrew pun hanya mengangguk, lantas berpamitan.
***
“Kenapa, tadi membiarkan sekertaris itu yang menghidangkan minumannya ?” tanya rangga seraya duduk.
“Lupa, tadi gw terlalu focus” jawab dimas sekenan nya.
“Lo yakin ga, mau makan malem sama andrew ?” tanya dimas
“Males, tapi mau gimana lagi” jawab rangga
“Ajak almira ?” tanya dimas lagi
“Ngapain ? ngajak lo aja udah cukup” jawab dimas.
Seperti itu lah perbincangan dimas dan rangga saat hanya ada mereka, layak nya seorang teman, namun saat mereka di hadapan karyawan atau client mereka bak atasan dan bawahan.
***
Waktu menunjukan jam 5 sore, itu waktu nya semua orang yang berada di Gedung kembali ke rumah. Begitu pun almira, ia membereskan barang bawaannya, lalu menuju ruangan dimas untuk memastikan apakah dia sudah boleh pulang atau belum. Jika sudah mendapatkan jawaban, almira baru akan meninggalkan kantor nya.
Kini almira sudah berada di warung makan ibunya, masi menggunakan pakaian yang tadi ia gunakan, bedanya
saat ini rambut nya sudah ia gulung, karena dia sedang membantu ibunya mebereskan warung untuk tutup.
Sekitar jam 7 malam mereka sampai di rumah, jarak warung dengan rumah yang tidak terlalu jauh membuat mereka selalu pulang berjalan kaki.
“Gimana hari pertama kerja?” tanya maya
“Ya gitu aja bu, almira masi harus banyak belajar” jawab almira.
“Yasuah kamu makan, mandi , habis itu istirahat” ucap maya, yang hanya di respon dengan anggukan.
Almira sudah menghabiskan makanan nya, ia beranjak dari kursi, membawa tas nya yang tadi ia letakan di meja, lalu masuk ke kamar, ia merebahkan badannya, lalu memaikan hp nya, memeriksa email,
dan pesan whatsaap, setelah selesai ia bergegas mandi, dan bersiap tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lasmi Kasman
Andrew pintar
2021-05-30
0
Wina Ningsih
cowok playboy emang bener2 jeli klo liat yg bening
2021-04-01
1