Bab 17

"Saya bisa menutup mata batinmu tapi hanya sementara, karena ini adalah bawaan dari lahirmu, pemberian dari Tuhan Yang Maha Kuasa, sesuatu yang tidak mungkin bisa saya hapuskan dari dalam dirimu. Nanti jika sudah menemukan frekuensi yang pas, mata batinmu akan terbuka seperti sedia kala"

"Apakah bapak tahu kapan mata batin saya akan terbuka kembali? "

"Saya tidak bisa mengetahuinya dengan pasti, nak. Selalu berhati-hatilah, aku merasakan energi negatif menaungi perusahaan tempatmu bekerja. Jangan pernah lupa dengan Tuhan, jaga selalu kedekatanmu dengan Tuhan, agar Dia senantiasa melindungimu, "

Itu adalah percakapan Elisa dengan ahli spiritual beberapa minggu yang lalu setelah kejadian di pabrik tekstil. Jericho, Riana dan staf HRD sepakat mendatangkan orang tersebut karena keadaan Elisa yang tak kunjung sadarkan diri. Dari perjalanannya saat itu Elisa mendapatkan beberapa gambaran masa lalu tentang apa yang pernah terjadi di tanah tempat pabrik itu berdiri. Usut punya usut, ternyata pabrik itu memang sudah berdiri sejak zaman Belanda, namun sudah bergonta-ganti kepemilikan juga mengalami renovasi besar-besaran di tangan tuan Aditama.

Semula, Elisa melihat pembataian terhadap noni Belanda yang di lakukan oleh serdadu Jepang di lantai dasar gedung ini, itu sebabnya dia banyak melihat potongan tubuh dan barisan tentara tanpa kepala. Perempuan yang dibunuh dengan cara keji itu ternyata bernama Elissa Van De Verkerk. Dia seorang piatu, dia dan ayahnya, tertangkap oleh serdadu Jepang saat menuju pelabuhan hendak kembali ke negaranya. Ayahnya tewas di tembak. Kemudian kepalanya di tebas dengan katana lalu di buang ke laut. Noni Elissa Van De Verkerk menampakkan diri karena merasa namanya di panggil atau di sebut, tentu saja itu karena kemiripan nama mereka. Saat noni itu mengetahui bahwasanya Elisa dapat melihatnya dia mencoba meminta tolong agar di pertemukan dengan ayahnya. Itulah salah satu hal yang membuat Elisa bertanya-tanya hingga kini; Kenapa mereka yang meninggal belum tentu bersatu? Sekalipun mereka meninggal secara bersamaan. Bukankah menyedihkan sekali, saling mencari satu sama lain tapi tak dapat bertemu.

Lalu yang berikutnya, Elisa ditarik ke ratusan tahun kebelakang, dimana dia melihat pertumpanan darah pada zaman-zaman kerajaan. Ahli spiritual itu mengatakan;" andai kamu tidak segera sadarkan diri, sebenarnya kamu akan melihat lagi satu peristiwa pertumpahan darah, tahun enam puluhan, pembantaian anak bangsa kepada sesamanya. Salah satu sejarah kelam di negeri ini. Eksekusinya di sebuah perkebunan yang tidak jauh dari lokasi pabrik, sebelum di bawa untuk di eksekusi, mereka lebih dulu di interogasi di salah satu ruangan di pabrik tekstil. "Elisa sangat bersyukur dia tidak sampai melihat kejadian itu, semua hal tentang pembataian mengingatkan dirinya tentang kematian keluarganya.

Kala itu,

Disuatu siang yang terik, seorang gadis berambut curly sebahu berjalan menyusuri jalan untuk pulang ke rumahnya. Ayahnya sudah berpesan agar dia pulang sendiri naik angkot langganan tapi siang itu dia tak mendapati mobil angkot itu di tempat biasanya mangkal, biasanya pula jika ayahnya sudah berpesan demikian ibunya akan menjemputnya tapi entah kenapa sepanjang matanya memandang di sekitar sekolah tak ada ibunya di sana. Ayahnya pengusaha mebel yang sedang naik daun karena motif ukiran pada barang buatannya yang dinilai khas oleh para pembeli. Biasanya jika sibuk begini, ayahnya sedang banyak pesanan antar ataupun mengukir langsung pesanan pembeli. Jarak antara toko yang merangkap tempat produksi dan rumah mereka lumayan jauh. Serta tak searah dengan sekolahnya.

Tak ada yang salah dengan hari yang cerah itu, dia sampai di rumah setelah dua puluh menit berjalan kaki. Didalam tas ranselnya sudah dia siapkan dua mainan untuk adiknya tersayang, satu mainan yoyo untuk Erik, satu lagi balon warna merah muda untuk adik bungsunya yang masih berumur dua tahun bernama Erina.

Ada yang berbeda saat dia memasuki halaman rumahnya, suaranya begitu sepi. Padahal biasanya si kecil Erin asyik bermain di halaman rumah bersama sang nenek. Nampak berbagai mainannya terhambur di halaman, pintu rumah pun tertutup rapat. Ibunya adalah orang super bersih, meninggalkan mainan bukanlah hal yang ibu sukai. 'Kemana orang rumah? Apakah mereka pergi ke suatu tempat tanpa mengajakku?'. Tanyanya dalam hati.

Berulang kali dia mengucap salam dan memanggil satu persatu nama penghuni di rumahnya tapi tak ada yang menyahuti, pintu depan terkunci rapat. Dia teringat ada satu pintu lagi dibagian belakang rumahnya, perlahan tapi pasti dia menuju pintu itu. Benar dugaannya, pintu belakang tidak di kunci.

Beberapa langkah dia memasuki rumah, sepatunya menginjak kenangan yang awalnya dia air.Rumahnya berlantai dua jadi wajar jika ada ruangan yang perlu penerangan sepanjang hari. Dengan santainya dia mencari saklar lampu dan menekannya.

Alangkah terkejutnya gadis itu saat mendapati pemandangan apa yang didapatkan setelah lampu dinyalakan. Cairan yang dia kira air itu adalah darah yang keluar dari tubuh neneknya. Dia menjerit ketakutan, tubuhnya gemetar, melihat pisau menancap kuat di punggung sang nenek. Kepala bagian belakangnya remuk seperti terkena hantaman.

Dia berlari kedalam rumah berniat mencari ibunya tapi tak ada suara, ' Mungkin mereka berada di lantai dua' .Dengan sekuat tenaga dia berlari menaiki anak tangga di rumahnya. Matanya terbelalak melihat semua penghuni rumahnya tergeletak bersimah darah. Leher ayahnya nyaris putus, Ibunya penuh luka di punggung dan kepala karena tubuhnya meringkuk melindungi Erina, nampak sebuah parang menghunus punggung ibunya hingga tembus ke tubuh Erina. Tubuh pembantunya memeluk erat tubuh Erik, mereka semua tak bergerak tapi tiba-tiba terdengar suara Erik terbatuk-batuk. 'Itu artinya dia masih hidup'. Segera saja dia berteriak-teriak minta tolong. Berlari ke luar rumah meminta bantuan.

Berita tentang pembunuhan satu keluarga itu menghebohkan publik. Tak berselang lama, pelakunya tertangkap. Ternyata dia pesaing bisnis ayahnya yang sejak lama menyimpan dendam. Niatnya hanya ingin melukai namun entah setan apa yang merasuki dirinya dan dua orang temannya hingga menghabisi nyawa lima orang sekaligus. Kemudian mengambil beberapa benda berharga sebagai bawaan. Sekarang ketiga pelaku telah divonis hukuman mati dan hukuman seumur hidup.

Hari yang cerah siang itu, berubah sendu dan kelabu bagi Elisa dan Erik. Melewati masa itu bukanlah hal yang mudah, di bawah asuhan kakek-nenek dari pihak ayahnya dia dan adiknya harus melakukan serangkaian terapi untuk menghilangkan trauma atas kejadian itu. Sayangnya, kejadian itu merubah Erik yang awalnya normal menjadi seorang anak tunawicara. Elisa yang periang berubah menjadi pendiam dan murung. Seiring berjalannya waktu, Elisa menemukan lagi semangat hidupnya. Dia masih memiliki Erik sang adik, dia harus meneruskan hidupnya apapun yang terjadi.

-

"Elisa, aku lihat dari tadi kamu melamun saja. Ada apa? "

Tanya Jericho yang kini duduk di sebelah Elisa. Dia sedikit terkejut dengan kehadiran bosnya.

"Ah, tidak, pak Jer. Saya sedang melihat pemandangan bunga yang indah itu, " Taman di belakang rumah kakak Jericho sangat luas, didesain cantik warna-warni memanjakan mata.

"Apa agendaku hari ini? "

"Bapak selalu begitu, selalu malas membuka pesan yang saya kirim, " Jawab Elisa dengan malas.

"Sudah sebutkan saja, " Paksa Jericho. Kemudian Elisa membuka handphonenya.

"Setelah makan siang nanti ada pertemuan dengan Mr. Shanshan dari China, selanjutnya jam tiga sore ada tanda tangan kontrak dengan Mr. Takeda dari perusahaan Japan corporation. Mereka semua investor di perusahaan Bu Evelyn. Untuk lokasi sebentar lagi akan di beri kabar, "

"Baiklah, setelah ini kita berangkat. " Jericho berdiri dari duduknya lalu melangkah memasuki istana kakaknya. Diikuti oleh Elisa yang berjalan di belakangnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!