Bab 3

Hari ini Jericho sangat sibuk sekali. Jadwalnya sangat padat dari jam per jam. Dalam satu hari ini dia berencana mengecek tiga perusahaan keluarganya yang tergabung dibawah naungan Aditama Grup. Sejak papanya masih hidup dia sudah memberi tahu bahwa masing-masing anaknya memiliki satu perusahaan untuk bekal mereka mengasah kemampuan berbisnis. Sehingga saat mereka lulus kuliah tak perlu susah payah mencari pekerjaan karena sang papa sudah menyiapkan kursi pimpinan untuk mereka.

Sebenarnya Jericho bukanlah anak pertama, dia adalah anak kedua. Sulungnya seorang perempuan, bernama Evelyn May Aditama. Dia sudah menikah dan mengelola perusahaan pertambangan batu bara dengan sang suami di Kalimantan. Dari kabar yang diberikan sang kakak, dia juga sedang hamil anak pertama sekarang setelah bertahun-tahun menanti datangnya momongan.

Untuk Jericho August Aditama, sang papa menyiapkan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang logistik dan jasa.

Sedangkan untuk si bungsu Adelina July Aditama, dia mendapatkan sebuah perusahaan tekstil yang sudah berusia puluhan tahun yang dibeli sang papa dari rekan bisnisnya. Berhubung Adelina baru saja lulus SMA dan melanjutkan kuliahnya di Bandung jadilah sekarang Jericho yang memegang kendali.

Eits. Masih ada satu bisnis lagi yang menjadi sumber keuangan keluarga ini, yaitu bisnis properti yang baru beberapa tahun di rintis oleh papanya. Dia pandai memanfaatkan peluang dan asupan dana yang cukup. Usaha properti itu berkembang dengan pesat. Jadi total ada empat perusahaan yang dimiliki keluarga Aditama.

Dengan di dampingi penasehat hukum keluarga Jericho mendatangi perusahaan logistik miliknya. Sedikit prakata di ucapakan si penasehat hukum kepada seluruh karyawan bahwa Jericho August Aditama adalah pimpinan baru mereka sekarang. Beberapa dari mereka melihat takjub kearah Jericho. Yups, tentunya itu para karyawan perempuan. Siapa yang menolak pesona Jericho; Tubuh tinggi, kulit yang putih bersih, hidung mancung, bibir yang merah delima karena tak pernah menghisap rokok dan satu lagi, ada sepasang lesung pipit menghiasi pipinya. Sebagian ada yang berbisik sambil senyum-senyum; "Wajahnya mirip ibu Lusi ya? ". Sebagian lagi tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Jericho.

"Silahkan bawa laporan bulan ini ke ruangan saya! Saya ingin lihat kinerja kalian. Sekarang saya ingin berkeliling dahulu. " Ucap Jericho dingin kepada para staffnya.

Beberapa karyawan merasa tak percaya dengan pimpinan baru ini. Papanya saja, Pak Aditama atau akrab di sapa pak Adi enggan melihat-lihat, dia lebih sering berada di ruang kerjanya kemudian pulang atau pergi ke kantor nya yang lain, dia mempercayakan sepenuhnya kepada bawahannya.

Satu jam lebih Jericho berada berkeliling, mengamati berbagai barang yang datang dari dalam maupun luar negeri. Melihat betapa besarnya usaha ini berkembang, tentulah papanya dahulu telah bekerja keras untuk semua ini. Hingga ucapan sang papa masih ia ingat hingga sekarang; "Saat papa menjadi orang nggak punya (miskin harta-benda) salah satu yang paling berharga adalah uang, tapi ketika papa memiliki banyak uang ternyata yang paling berharga adalah waktu. Papa kehilangan banyak waktu bersama kalian. Papa harap kalian bisa mengerti. "

Bertahun-tahun ia mencerna ucapan papanya, hingga akhirnya dia memahami itu sekarang, papanya kerja keras hingga lupa waktu demi keluaga yang ia cintai.

Memasuki ruangan kerja sang papa, Jericho merasakan kerinduan mendalam di lubuk hatinya, di ruangan kerja itu banyak terpajang banyak foto keluarga nya. Papanya jarang bicara, tapi dia paham kasih sayangnya begitu dalam. Ada benda aneh yang menarik perhatian nya. Sebuah dupa mengebulkan asap seolah-olah baru saja dinyalakan seseorang. Namun dia berpikir mungkin itu hanya benda menyerupai dupa yang dinyalakan dengan aroma terapi. Baunya sedikit membuat Jericho pusing karena asing baginya aroma itu.

Perlahan dia mulai membaca laporan di meja kerjanya, mulai dari keuangan hingga catatan tentang karyawan yang membuat ia tercengang. Pada laporan itu tertulis bahwa dalam sepuluh hari terakhir ada lima karyawan nya yang meninggal dunia saat bekerja atau lebih tepatnya mereka mengalah kecelakaan kerja sehingga perusahaan harus membayar sejumlah uang untuk keluarganya. Sesaat kemudian dia segera menelpon bagian personalia untuk menanyakan mengenai hal tersebut secara langsung.

"Bisa Anda jelaskan kenapa kecelakaan kerja ini bisa terjadi? " Tanya Jericho kepada pria yang berusia jauh di atas nya. Menurut perkiraan Jericho usia nya sekitar empat puluhan.

"Itu terjadi karena human error, pak. " Jawabnya dengan tertunduk.

"Bukankah semua ada S.O.P nya? kenapa bisa kecolongan begini? Ini nyawa manusia bukan binatang, " Suara Jericho meninggi.

Pria itu terdiam, tapi memandang Jericho beberapa saat.

"Sebenarnya... Ada hal lain yang membuat semua ini terjadi, " Jawabnya berhati-hati. "Ada yang bilang, mereka telah menjadi tumbal, pak" Lanjutnya sambil menunduk kembali.

'Brakk'

Sebuah suara mengejutkan pria personalia itu hingga terkaget-kaget.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!