Bab 15 (Pov Jericho)

Pov Jericho August Aditama

Beberapa minggu sudah berlalu semenjak kejadian itu. Sekarang semuanya sudah kembali normal. Mengenal seorang Elisa membuatku merubah beberapa hal, yaitu sikapku terhadap para karyawan. Jika biasanya perusahaan hanya sebatas memberi gaji dan bekerja sama dengan pihak asuransi, sekarang lebih dari itu. Dari hari pertama mereka bekerja di perusahaan yang di naungi oleh Aditama grup, mereka para karyawan sudah mendapatkan uang tabungan yang di hitung dari potongan gaji, ditambah lagi juga uang bonus yang akan di cairkan tiap bulan apabila ada keuntungan perusahaan, uang tunjangan karyawan tidak sebatas pada hari besar keagamaan tapi bisa di berikan sesuai kinerjanya. Pada dasarnya perusahaan ingin menjalin kedekatan lebih dengan para karyawannya dan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka, bukan sekedar perusahaan membutuhkan karyawan lalu karyawan membutuhkan pekerjaan.

"El, Bagaimana dengan adikmu jika besok kita berangkat ke Banjarmasin? " Tanyaku pada Elisa yang sedang sibuk dengan berkas-berkas di mejaku. Ada banyak laporan offline yang harus dia kerjakan dan harus selesai hari ini juga. Elisa menghentikan aktivitasnya, memandang lawan bicaranya yaitu aku.

"Saya sudah membayar seorang perawat untuk menjaga adik saya untuk beberapa hari, pak. " Dia tersenyum tapi kemudian mata Elisa berkaca-kaca, "Saya sangat berterima kasih atas bantuan yang sudah bapak berikan. "

"Sudah jangan di bahas, El, kamu sudah mengucapkan terimakasih berulang kali. " Jawabku dengan malas. Setelah dia pulang dari rumah sakit tempo hari, aku memberikan bantuan uang sejumlah lima puluh juta kepadanya. Uang dari Dompetku pribadi bukan uang kantor. Aku berpesan untuk biaya operasi Erik. Dan benar, beberapa hari setelahnya operasi kepala Erik dilaksanakan. Uang yang kecil jumlahnya bagiku ternyata sangat berarti besar bagi orang lain.

Elisa tersenyum sambil menyeka air matanya yang lolos di sudut matanya.

"Anda selalu begitu, saya merasa berhutang budi kepada bapak, "

"Aku tidak merasa memberimu hutang apapun, El. Aku tahu, ada Budi yang harus kamu balas di ruangan Engginering. " Candaku kepada Elisa. Akhir-akhir ini aku lihat para pemuda kantor sering mengoda Elisa terutama salah satu staf ku yang bernama Budi Sadega.

Dia tertawa kecil, jelas dia mengerti yang aku maksud; dia kira aku tak paham tingkah konyol para staf saat mengoda perempuan incarannya.

Tak lama kemudian aku lihat Elisa menundukan kepalanya. Aku tahu apa yang dia lakukan adalah salah satu hal yang bisa membuatku runtuh; air mata perempuan.

"Ambil ini! " Kusodorkan beberapa tisu yang sengaja ku ambilkan untuknya. Di saat seperti itu pun dia masih membalasku dengan senyuman.

"Terimakasih, pak" Kata Elisa sambil meraih tisu dari tanganku.

Aku baru paham ucapan temanku saat kuliah dulu; Ada beberapa perempuan yang justru terlihat lebih cantik saat mereka sedang menangis, mereka serupa daun maple di musim gugur walaupun daunnya berjatuhan satu per satu tapi mereka tetap terlihat menawan. Perempuan di hadapanku salah satunya.

"El, bagimana menurutmu jika besok kita menginap dirumah kakakku tidak di hotel? Sebenarnya aku sudah menolak tapi dia memaksa." Tanyaku mengalihkan rasa harunya.

"Tidak apa-apa, pak. Saya tidak keberatan, mungkin kakak bapak sangat rindu sekali dengan anda, saya bisa memahaminya,"

"Baguslah jika kamu paham, El. Sudah hampir empat tahun kami tidak bertatap muka. Saat aku pulang dari Inggris dia tidak bisa datang ke Jakarta karena sedang hamil tua bahkan minggu ini perkiraan dia melahirkan. Nanti uang sewa hotel untuk uang sakumu, " Lanjutku.

"Tidak usah, pak. Itu telalu berlebihan. "

Aku hanya tersenyum melihat Elisa yang kembali sibuk dengan tumpukan berkasnya. Satu hal lagi yang berubah dari cara pikirku, 'Time is money'. Aku sudah tidak setuju lagi. Waktu bukan sekedar melulu tentang uang. Waktu juga keluarga, kasih sayang dan cinta.

-

Eits, skip dulu horrornya🤭. Tapi tetap ada di bab selanjutnya. Jangan lupa di baca ya para reader yang baik hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!