Bab 13

"El, bangunlah, El, ingat adikmu Erik menunggumu. "

Suara itu.

Aku hafal betul pemilik suara itu. Riana.

Air mataku langsung meleleh saat melihat Riana berada dihadapkan ku. Aku memeluk nya sangat erat, untuk memastikan bahwa dia adalah manusia seutuhnya.

"Ri, aku takut. Aku takut,"

Riana beberapa kali menepuk punggungku ketika memelukku. "Udah, El, ada aku disini. " Dia seolah meyakinkanku bahwa aku aman. Setelah beberapa saat menenangkan diri di temani sahabatku, aku baru paham jika aku sekarang berada di ranjang rumah sakit. Di tangan kananku terdapat selang infus yang mengalirkan cairan. Dia bilang aku pingsan di tempat kerja dan aku sudah tidak sadarkan diri selama dua malam. Hah, aku terkejut mendengar itu. Dua malam??? Padahal aku merasa hanya sebentar saja berada di dimensi lain.

"Bosmu selain membawa kamu kesini dia juga membawa ahli spiritual kemari, " Jelas Riana kepadaku.

"Lalu apa yang ahli spritual itu katakan, Ri? " Rasa penasaran ku meningkat ketika mendengar tentang ahli spiritual.

"Dia bilang tubuh halusmu sedang berkelana ke masa lalu, ya flasback lah istilahnya. Bila dirasa sudah cukup tubuhmu akan kembali sendiri. Dia hanya menyarankan untuk sesering mungkin memanggil namamu. Apa kamu mendengarnya?? " Tanya Riana.

Aku hanya menggelengkan kepala. Otakku rasanya seperti aplikasi yang baru saja di install ulang. Butuh beberapa saat untuk bekerja kembali.

"Memangnya apa yang kamu lihat? Kenapa bisa blank begitu? " Tanya Riana sambil mengambilkan aku segelas air putih juga beberapa potong roti.

Ingatanku kembali menerawang peristiwa yang ku saksikan. Aku baru ingat, saat kakiku tersandung akar pohon ada seorang pria berambut putih dengan pakaian serba putih memanggilku, melambaikan tangan ke arahku. Aku tak mengenalinya sama sekali. Ketika aku menanggapi lambaian pria itu, akhirnya aku bisa kembali. Apa mungkin dia ahli spiritual yang di maksud?

"Terlalu mengerikan, Ri. Aku tak ingin mengingatnya. Apa kamu tahu wajah ahli spiritual itu? "

Riana memandangku heran. . "Jangan bilang kamu sudah bertemu dengan orang itu? Ayo minum dulu, aku yakin kamu haus. "

Aku meminum air yang disodorkan Riana. Rasanya tenggorokanku benar-benar kering. Aku meminta segelas lagi dan ya, dahagaku sudah hilang.

"Dia pria tua, rambutnya sudah beruban semua bahkan kumisnya juga. Cara bicaranya sangat halus. Dia bilang dia asli Jogja tapi sekarang domisili di Jakarta. Kamu udah ketemu ya? " Riana kembali bertanya. Sahabatku ini adalah satu-satunya orang yang memahami kemapuan ku, kami berteman sejak sekolah dasar hingga SMA. Riana yang paham bagaimana seringnya aku kesurupan zaman SMA dulu. Namun, saat kuliah kami terpisah karena dia kuliah di luar kota, sedangkan aku tetap tinggal di Jakarta dengan memanfaatkan universitas terbuka. Tuhan seakan ingin kami selalu bersama, hingga tanpa sengaja kami bekerja di perusahaan yang sama. Sayangnya, aku di pecat lalu mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan Aditama grup dengan bantuan dari Riana pula.

"Entahlah, aku tidak yakin. Bagaimana keadaan Erik?? "

Riana menghela nafasnya dalam. "Belum ada perkembangan berarti, El. "

Aku menundukan kepalaku mencoba menahan air mataku sendiri. 'Adikku sayang, maafkan kakak ya, kakak belum bisa membiayai pengobatan terbaik untukmu'. Riana memelukku erat. Dia paham, sekuat apapun aku menahannya air mataku akan jatuh juga.

Pov Jericho August Aditama

Drrtt... Drrtt... Drrtt

"Halo, selamat pagi pak. "

"Iya, pagi. "

"Pak, mbak Elisa sudah sadarkan diri, saya sudah siapkan surat pemecatannya. "

"Terimakasih untuk infonya, mengenai surat itu tunggu dulu. "

"Kenapa, pak? "

"... "

Terpopuler

Comments

senja

senja

ihir benih asmara keknya Pak Jeri

2022-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!