Jeratan Iblis: Sebuah Perjanjian Tanpa Akhir

Bab 6

Tidak ada akibat tanpa sebab. Bisa jadi hal buruk yang sedang terjadi pada diri kita adalah balasan atas keburukan yang pernah kita lakukan atau bahkan keburukan yang telah kita lupakan.

***

Dua minggu telah berlalu setelah kejadian perkenalan di perusahaan. Kejadian aneh yang dialami Jericho tidak lah berhenti sampai disitu, bahkan kejadian aneh itu dialami juga oleh seluruh penghuni di rumahnya meskipun dengan sosok yang berbeda. Dalam satu minggu terakhir ada tiga asisten rumah tangga nya yang mengundurkan diri. Dengan alasan yang baginya tak masuk akal. "Kami sering melihat penampakan di rumah ini, saya tidak kuat melihatnya, ". Saat ditanya hantu apa yang menggangu mereka, Dengan tubuh gemetar mereka bercerita; "Ada pocong dihalaman rumah, ada sosok hitam besar di tangga, ada anak-anak kecil yang sering berlarian di ruang tamu, ada suara orang menangis dan minta tolong dari ruang kerja tuan besar, serta satu lagi, ada sosok perempuan yang yang sering lompat dari lantai tiga. Kami kira itu nyonya besar ternyata bukan. "

Deg.

Sosok perempuan yang lompat itu, sama dengan yang Jericho lihat dua minggu lalu. Saat pertama datang setelah tiga tahun kuliah di luar negeri. Dulu, tak ada yang aneh dengan rumah ini. Rumah masa kecil mereka yang sedikit demi sedikit diubah hingga menjadi besar seperti sekarang. Tak pernah se-mengerikan ini sebelumnya. Dengan berat hati mamanya melepas asisten nya dengan harapan bisa mendapatkan penganti lagi. Padahal sebelum Jericho pulang ada dua asisten nya yang juga mengundurkan diri. Belum genap satu bulan sudah ada lima orang yang keluar dari pekerjaan nya Semenjak kematian sang papa. Jadilah kini hanya menyisakan delapan orang asisten di rumah mewah itu.

"Sebenarnya mama juga mengalami kejadian aneh akhir-akhir ini, " Kata mama Jericho, memecah keheningan mereka berdua setelah ketiga asisten nya berlalu.

"Maksud mama? " Tanya Jericho mulai curiga ke hal-hal mengenai penampakan mahluk tak kasatmata. Mamanya dengan tenang menyeruput kopi coklat kesukannya lalu mulai bercerita.

"Beberapa hari sebelum papamu meninggal karena sakit, mama sering bermimpi jika dia di seret oleh orang-orang berjubah hitam yang tidak mama ketahui wajahnya. Mama coba menolong papamu namun gagal. Papamu terus berteriak juga menagis. Tapi mama tidak bisa berbuat apa-apa. Mama gagal menyelamatkannya. Akhir-akhir ini mama sering mimpi yang sama jika adikmu Adelina di tarik oleh orang-orang berjubah hitam tapi mereka gagal membawanya karena ada kamu, Jer. " Mama menatap Jericho dengan mata berkaca-kaca. " Itu sebabnya mama sering telepon, chat atau video call Adelina untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja di Bandung. "

Jericho mengengam tangan mamanya tanpa menjawab apapun. Tapi dalam hati dia pun penasaran kemudian akhirnya bertanya.

"Apakah mama tidak pernah melihat penampakan di rumah ini? "

Mamanya mengalihkan pandangannya beberapa saat lalu menjawab pertanyaan putra kesayangan nya itu.

"Mama nggak pernah lihat apapun yang aneh disini, Jer. " Mamanya tersenyum lalu berganti mengenggam tangan Jericho. Dia seolah meyakinkan Jericho tentang jawabannya itu. "Eh, ada telepon dari Adel, mama angkat dulu yaa. " Tak lama kemudian mamanya pergi ke kamarnya meninggalkan Jericho seorang diri di meja makan. Dia tahu mamanya sedang berbohong. Ada sesuatu yang menganggu pikirannya bahwa semua ini ada kaitannya dengan kematian sang papa. Jericho sangat yakin itu.

Drtt.., drtt.., drtt.

"Selamat pagi pak Jericho, "

"Iya pagi pak Hendra, bagaimana soal lokernya? "Jawab Jericho to the point.

"Ini pak, sudah satu minggu lebih saya buka lowongan sekertaris pribadi untuk pak Jeri, namun hanya ada satu orang saja yang mengirimkan lamarannya. Saya rasa tidak ada pilihan lain. "

"Baiklah kalau begitu bapak wawancara saja dia, bila memang memenuhi kriteria kita, suruh saja dia langsung bekerja. "

"Baik, pak. CV nya sudah saya kirim ke email bapak. " Balas pak Hendra personalia nya di kantor logistik. Tanpa menjawab lagi Jericho langsung mematikan teleponnya.Sejak kehadirannya di kantor, Jericho meminta ke bagian personalia untuk membuka lowongan kerja bagi sekertaris pribadinya. Karena dia paham rasanya meng-handle jadwal tiga kantor sekaligus itu tak mudah. Dia juga sudah meminta ruangan almarhum Mirna dibersihkan untuk segera ditempati karyawan baru. Dengan seksama dia melihat isi emailnya. CV perempuan muda yang cantik, namanya singkat saja: ELISA.