Adel risih melihat keakraban Alice dan Devan. Devan yang selalu menjauh ketika didekati Bianca sekarang saat didekati Alice, Devan tidak menghindar apalagi menolak.
“Adel!” ucap Adit yang ada di sebelah Adel.
“Iya Dit, ada apa?” tanya Adel spontan.
“Bisa ikut gue sebentar, ada yang ingin gue bicarakan sama lo,” ucap Adit menjelaskan.
Setelah itu Adel pergi bersama Adit, sekarang mereka berada di taman belakang restoran.
“Ada apa Dit?” tanya Adel to the point.
“Enggak, cuma penasaran aja. Sepertinya lo ada sedikit masalah dengan Alice, kenapa?” tanya Adit penasaran.
“Ohh itu, gimana ya..” ucap Adel kebingungan karena harus mulai bicara dari mana.
“Hmm.. Aku juga sebenarnya gak tau kenapa Alice bersikap seperti itu, dia selalu ingin menang dariku dalam hal apapun termasuk Putra. Sebanarnya Alice gak pernah suka sama Putra, walau Putra selalu dikejar banyak wanita tapi Alice mendekatinya hanya agar aku marah dan hubungan kita berakhir,” ucap Adel menjelaskan.
“Suatu hari aku dan Putra dijebak. Saat itu waktunya pulang sekolah, tapi saat aku mau keluar kelas aku ditarik oleh teman-teman Alice menuju ke halaman belakang sekolah. Saat aku tiba, aku melihat Alice dan Putra bermesraan, sebenarnya aku tau ini cuma jebakan Alice tapi.. mungkin karena aku udah terlalu cape dengan kelakuan Alice dan aku udah disakiti berkali-kali akhirnya aku marah.''
''Aku datang memergoki mereka dan marah-marah sama Putra. Putra udah berusaha menjelaskan tapi aku gak mau denger dan aku malah putusin dia saat itu juga. Keesokan harinya aku langsung pindah ke Jakarta, sebenarnya aku pindah bukan karena masalah itu tapi karena seminggu sebelum kejadian itu eyang minta aku pindah dan waktu itu sebenarnya aku mau kasih tau Putra tapi akhirnya jadi gini. Aku pindah tanpa sepengetahuan Putra,” tuturnya lagi.
“Jadi.. sampai sekarang lo masih merasa bersalah sama Putra?” tanya Adit.
“Iya, tapi aku tadi udah minta maaf dan rasanya agak lega,” ujar Adel.
“Ohh ya, apa kamu pernah bertemu dengan Alice sebelumnya?” tanya Adel penasaran.
“Enggak. Gue belum pernah ketemu Alice sebelumnya, baru hari ini ketemu dia. Ada apa?” ujar Adit.
“Hmm.. nggak. Aku cuma penasaran aja kenapa Alice bisa kenal Devan dan mereka sepertinya terlihat akrab,” ujar Adel menjelaskan.
“Hmm.. Gimana kalau lo tanya Fatur aja, dia udah kenal Devan sejak SMP mungkin aja tau,” ucap Adit memberi solusi.
Setelah mendengar itu Adel hanya mengangguk mengerti dan setelah percakapan itu mereka kembali ke meja.
Makan siang berakhir, kini Adel, Adit dan Devan sudah berada di bus sekolah dan mereka langsung pulang ke Jakarta.
“Assalamu’alaikum.. Aku pulang,” ucap Adel yang sudah ada di pintu depan.
“Wa’alaikum salam.. Ehh kesayangan mamah udah pulang. Sini, Nak.'' ucap Linna yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.
“Kesayangan mamah, berarti aku bukan kesayangan mamah dong,” ucap Dimas cemburu.
Dimas adalah adik kandung Adel, dia beda 4 tahun dengan Adel, sekarang Dimas duduk di bangku SMP kelas 2, Dimas juga sangat pintar seperti kakaknya.
“Apaan sih, Dek.” ucap Adel mendekati mereka.
“Ahh.. Cucu eyang udah pulang. Sini, Nak!” ucap kakek Adel ketika tau bahwa cucunya sudah datang.
Adel mendekati kakeknya dan memeluk eratnya.
“Selamat ya sayang. Kamu akhirnya menang,” ucap kakek Adel senang.
“Iya sayang, mamah udah denger katanya kamu menang. Selamat ya sayang,” ucap Linna gembira.
“Selamat!” ucap Dimas dingin pada kakaknya.
“Dihh.. Si dingin dari kutub selatan,” ucap Adel kesal.
“Ehh.. Di kutub selatan mana ada penghuninya," ucap Dimas ketus.
"Pinter kok gak dipake!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Esti. W
semangaat akak...
2020-10-31
0
Bagus Effendik
mampir terus pokoknya
2020-10-30
0
ayyona
mampir lg akak, semangat 😍😘
2020-10-15
0