Hari telah berlalu, sekarang adalah weekend waktunya bagi para siswa untuk beristirahat dari pelajaran.
Hari ini Adel berencana ke taman hiburan, karena kemarin Mia ngajak untuk main. Sekarang Adel bersiap-siap menuju taman hiburan. Mia dan Dina janji ketemu di depan taman hiburan.
“Devan, Fatur dan Kribo kenapa bisa disini?'' itu lah yang dipikirkan Adel ketika dia melihat mereka juga ada disana bersama Mia dan Dina.
“Haii semuanya, maaf aku terlambat!”
Semua orang menoleh ke arah sumber suara dan mereka menemukan Adel disana.
Adel yang menggunakan dress berwarna biru muda membuatnya terlihat sangat feminin. Rambut terurai dengan pita yang mengikat sebagian rambutnya membuatnya terlihat sangat cantik ditambah hembusan angin yang menerpa rambut Adel seolah-olah melambai-lambai mengajak untuk bermain-main menghabiskan waktu weekend ini. Mata yang berbinar terkena cahaya matahari menyorotkan pandangan indah yang tajam.
“Cantik!!” tanpa sadar Devan terpana oleh Adel dan seketika itu dia disadarkan oleh perkataan Mia.
“Gak papa kok. Yuk main!!”
Berbagai wahana mereka mainkan, satu persatu wahana ditaklukan.
“Mia, kok ada Devan dan Kribo juga sih?” kata Adel yang sebenarnya ingin dia katakan sejak pertama dia mengetahui bahwa Devan juga ikut.
“Hmm,, kamu gak tau ya? Sebenarnya yang mengajak ke taman hiburan ini adalah Devan. Dia meminta Fatur buat ngajak gue supaya gue bisa ngajak lo, kelihatannya Devan suka deh sama lo,” goda Mia.
“Apa sih Mia jangan bercanda ahh. Udah, kita lanjutkan!” jawab Adel dan mulai memainkan wahana lain.
“Jadi Devan yang ajak, sebenarnya kenapa ya?”
Semua wahana mereka coba. Mia sangat antusias apalagi ini kencan pertamanya dengan Fatur. Mereka berlari-lari ingin menaiki berbagai wahana seperti anak kecil yang baru saja dibawa ke taman hiburan. Saking bersemangatnya mereka, Adel dan Devan tertinggal dibelakang.
Tiba-tiba suasana menjadi canggung, Adel yang tau bahwa mereka kesini karena ajakan Devan membuat Adel benar-benar ingin bertanya sebenarnya apa yang ingin Devan lakukan namun itu tak kunjung berhasil karena Adel tidak memiliki keberanian untuk menanyakannya.
Dina ingin mencoba sesuatu yang menantang, dia ingin masuk ke rumah hantu dan akhirnya pada saat mereka tiba di depan pintu masuk Adel pun berkata…
“Hmm,, Heii! Aku gak usah masuk ya?” ucap Adel pelan.
“Loh, kenapa Del? Lo takut ya sama hantu,” ucap Dina.
“Hehh,, dasar cewek penakut lo. Masa udah segede gini masih takut sama yang gituan,” ucap Kribo nyeleneh.
“Hmm,, b… bb… bukan itu, cuma…,” ucap Adel terbata-bata.
Devan yang melihat Adel seperti itu tau apa yang ditakutkan Adel dan dia pun berinisiatif.
“Dia takut ruangan gelap. Kalian aja yang masuk, gue temenin Adel nyobain wahana yang lain,” ucap Devan membantu Adel.
Adel yang mendengarnya benar-benar kaget, bagaimana Devan tau bahwa Adel benar-benar takut dengan ruangan yang gelap.
Namun, itu dijadikan kesempatan oleh Mia, supaya Adel dan Devan bisa berduaan karena dia melihat ada percikan api cinta diantara keduanya.
“Ya udah deh sana! Manfaatin baik-baik momennya,'' bisik Mia di telinga Adel dengan nada menggoda.
Sekarang Mia dan yang lainnya sudah masuk ke rumah hantu dan tinggal Adel dan Devan berdua disana.
“Lo takut ketinggian gak?” tanya Devan memastikan.
“Enggak!”
“Ya udah, sekarang kita naik bianglala!” ajak Devan lembut.
Tanpa disadari tangan Devan menggenggam tangan lembut Adel, dia mengajak Adel naik bianglala. Sekarang mereka ada tepat di paling atas, terlihat ada pemandangan yang sangat indah. Dari tadi Devan hanya menikmati pemandangan, dia tidak memikirkan perasaan Adel.
Perasaan Adel sekarang benar-benar kacau, dia dibuat kacau karena tadi Devan menggenggam tangannya.
Adel juga benar-benar dibuat bingung oleh Devan, bagaimana dia tau kalau Adel takut ruangan gelap dan karena Adel benar-benar penasaran akhirnya dia memustuskan untuk bertanya.
“Devan?”
Devan ynag dari tadi fokus menikmati pemandangan sekarang dia berbalik dan fokus melihat Adel.
“Apa?” tanya Devan sedikit lembut.
“Dari mana kamu tau kalo aku takut sama ruangan yang gelap?” tanya Adel penasaran.
Setelah mendengar pertanyaan dari Adel, kini Devan diam mematung. Dia tidak tau harus menjawab apa.
Devan memalingkan mukanya melihat pemandangan untuk mencari sebuah alasan.
“Devan?” tanya Adel sekali lagi.
Kini Devan mempunyai alasan untuk menjawab pertnyaan Adel, namun sayang dia harus berbohong.
“Ohh itu? Hmm,, cuma nebak aja. Emangnya bener lo takut sama ruangan gelap?” Devan yang sudah memiliki alasan sekarang balik lempar pertanyaan pada Adel.
“Iya emang bener aku takut sama ruangan gelap. Tapi apa bener kamu cuma asal nebak?” tanya Adel tak percaya.
“Ya iya lah. Di rumah hantu itu selain ada hantu-hantu yang menyebalkan disana juga ruangannya gelap. Tadi lo bilang gak takut sama hantu, berarti lo takut sama ruangan gelap, ya kan?” ucap Devan.
Mendengar jawaban itu Adel puas, namun tetap saja dia merasa aneh. Adel merasa kalau Devan sudah benar-benar mengenal Adel jauh sebelum mereka bertemu.
*****
Weekend berakhir, sekarang semua siswa kembali ke sekolah. Pagi ini Adel lebih ceria dari biasanya, entah kenapa hatinya jadi lebih senang saat dia pulang dari taman hiburan kemarin.
“Halo semuanya,” sapa Adel pada Mia dan Dina.
Dina dan Mia yang melihat ekspresi Adel terlihat sedikit curiga, mereka bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan sahabat mereka itu.
“Del, lo kenapa? Gak kaya biasanya?” tanya Dina heran.
“Iya Del. Jangan-jangan lo salah minum obat ya?” lanjut Mia.
“Apa sih kalian jahat banget. Gak seneng apa liat sahabat sendiri bahagia?” tanya Adel merubah ekspresinya menjadi tampang kesal.
“Ya seneng. Cuma lo gak kaya biasanya, kaya anak kecil yang baru dibeliin mainan baru tau gak?” ucap Dina.
“Udah ahh,, moodku jadi ancur denger kalian ngomong gini,” ucap Adel.
“Makanya ngomong dong, ada apa. Jangan disimpan sendirian, kita juga mau denger kali,” ucap Mia membalas ucapan Adel.
“Gak papa sih. Udah ah,, udah bel kita belajar dulu,” ucap Adel mengalihkan perhatian.
Saat sedang belajar pun Adel tidak fokus, dia diam-diam melirik Devan yang ada di ujung barisan. Adel sama sekali tidak menyadari apa yang dilakukannya, sampai bel istirahat pun dia tidak mendengar.
“Del, yuk ke kantin!” ajak Mia
Adel yang tidak memberi respon membuat Mia dan Dina kebingungan. Mereka menyadari bahwa Adel selama pelajaran tidak fokus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
R_armylove ❤❤❤❤
balik lagi aku ya
2021-03-25
0
Puan Harahap
pria idola hadir thor
Salam dan mampir ya thor ke
⚘PRIA IDOLA DAN
MENIKAHI PRIA URAKAN⚘
yuk saling vote n dukung
2021-03-11
0
Ayuwidia
Like kak, semangat UP
2021-02-11
0