Menaruh Harapan dan Kecewa

“Del, yuk ke kantin!” ajak Mia.

Adel yang tidak memberi respon membuat Mia dan Dina kebingungan. Mereka menyadari bahwa Adel selama pelajaran tidak fokus.

“Din, ada apa dengan Adel? Gak biasanya,” ucap Mia kebingungan.

“Iya nih, gak kaya biasanya. Gue coba panggil lagi. Del? Adel?” ucap Dina mengagetkan Adel.

“Ada apa?” ucap Adel terkejut.

“Lo kenapa? Gak biasanya gak fokus gini, ayuk buruan ke kantin kita udah laper,” omel Dina.

“Apa? Udah istirahat? Sejak kapan?” Adel yang dari tadi bengong kini sadar bahwa sekarang sudah waktunya isitirahat.

“Mikirin apa sih, udah ahh ayo!” rengek Mia

Kini mereka sudah tiba di kantin, mereka makan seperti biasanya. Sekarang Adel mulai fokus lagi, tidak melamun seperti tadi lagi.

“Udah yuk ke kelas!” ajak Mia karena mereka sudah selesai makan.

Tapi di tengah perjalanan seseorang memanggil Adel.

“Adel kesini sebentar!” ucap seorang guru laki-laki bernama Gugun menghentikan langkah Adel.

“Ehh Del, dipanggil Pak Gugun tuh,” ucap Dina.

“Iya. Ya udah, aku kesana dulu ya,”

“Kalo gitu kita balik ke kelas duluan ya,” ucap Mia mengajak Dina duluan.

Mia dan Dina sudah ke kelas duluan, kini Adel sudah ada dihadapan Pak Gugun, menanyakan ada apa dia dipanggil.

“Iya pak ada apa?” tanya Adel sopan.

“Setelah istirahat pelajarannya Bu Ana kan? Saya minta kamu berikan dokumen ini pada Bu Ana. Ingat! Hati-hati ya. Dokumen ini sangat penting, harus langsung diberikan pada Bu Ana,” ucap Pak Gugun memberikan setumpuk kertas.

“Baik pak. Kalau gitu saya kembali dulu ya pak,” ucap Adel sopan.

Sekarang Adel diberikan amanat untuk menyampaikan dokumen yang diberikan Pak Gugun kepada Bu Ana. Namun, ditengah perjalanan saat Adel menuju kelasnya, seseorang mencoba memberi pelajaran pada Adel.

Bianca yang membawa sebotol air datang menghampiri Adel dengan raut wajah yang kesal. Terlihat seperti bom yang akan segera meledak.

Bianca sudah berada dihadapan Adel, betapa terkejutnya Adel dengan apa yang dilakukan Bianca.

Dia mengguyur Adel dengan sebotol air yang ada ditangannya. Kini baju Adel basah dan tidak hanya bajunya saja namun dokumen yang ada ditangannya pun ikut basah. Dia ingat bahwa dokumen itu sangat penting namun kini dokumen itu basah akibat ulah Bianca.

Kejadian itu mengundang banyak orang, kini orang yang ada disekitar mulai memperhatikan pertengkaran mereka, Adel sudah sangat emosi dia benar-benar ingin membalas apa yang sudah diperbuat Bianca, namun sebelum itu langkahnya terhenti dikarenakan ada seorang laki-laki yang datang mendekat memisahkan mereka berdua.

“Bianca! Lo apa-apaan sih?” ucap Devan marah mengetahui kelakuan Bianca.

“Devan, lo kenapa sih? Kemarin lo ajak cewek murahan ini main dan sekarang lo belain dia. Ohh,, gue tau. Pasti lo udah disihir sama dia, ya kan?” ucap Bianca menaikkan nada bicaranya.

Devan yang mendengar itu marah, dia benar-benar marah sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa tangannya mengayun menampar pipi Bianca.

Plakkk…

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi lembut Bianca.

“Devan lo bener-bener keterlaluannya. Sekarang lo berani nampar gue, bahkan di depan banyak orang,” ucap Bianca yang marah karena ditampar.

“Denger ya Bianca! Gue peringatin lo jangan pernah nyakitin Adel lagi! Kalo lo gak mau usaha lo selama 3 tahun di sekolah ini sia-sia,” ucap Devan marah.

“Kenapa? Apa hubungannya?” tanya Bianca tidak mengerti namun masih dalam nada marah.

“Karena Adel adalah cucu kepala sekolah. Kalo lo gak mau berurusan sama kepala sekolah, lebih baik lo jauhin Adel,” ucap Adit yang datang tiba-tiba.

Semua orang yang mendengar perkataan Adit tercengang, mereka berbisik apakah mereka pernah menyinggung Adel sebelumnya. Mereka takut Adel mengadu pada kepala sekolah.

“Ohh, gue tau. Jadi lo kemarin ajak Adel jalan itu karena lo tau kalo Adel cucunya kepala sekolah. Lo merasa takut karena lo pernah ganggu Adel dan lo lakuin ini supaya Adel percaya sama lo dan dia gak lapor sama kakeknya itu. Oke lah Devan, kalo ini memang alasan lo, gue gak papa deh ditampar kayak tadi lagi. Gue akhirnya tenang,” ucap Bianca yang sudah lumayan tenang.

“Bianca!” ucap Devan marah.

Disisi lain, Adel yang mendengar perkataan Bianca kini pergi menjauh dari tempat itu. Adel merasa kecewa dengan apa yang dia dengar, dia kira dia sudah benar dengan menaruh harapan pada Devan tapi ternyata salah. Adel benar-benar kecewa, hatinya hancur berkeping-keping.

Adel menjauh diikuti dengan Adit. Devan yang ingin mengejar Adel ditahan oleh Bianca, dia takut Adel akan salah paham tapi sepertinya sudah terlambat kini Adel mempercayai ucapan Bianca dan dia kecewa dengan Devan.

“Del, lo mau kemana?” ucap Adit mengejar Adel.

“Ke kelas,” ucap Adel dingin.

“Lo yakin mau ke kelas dengan baju yang basah itu, sebaiknya ganti baju dulu gih,” ucap Adit menyadarkan Adel.

“Baiklah! Lebih baik sekarang kamu pergi ke kelas, sebentar lagi bel masuk akan segera bunyi,” ucap Adel lesu.

“Baiklah!” Adit yang mendengar perkataan Adel sedikit khawatir, dia takut akan terjadi sesuatu pada Adel setelah itu.

Setelah beberapa lama Adel akhirnya kembali ke kelas, dia sudah mengganti pakaiannya dengan baju olahraga.

Adel yang hanya memikirkan perkataan Bianca tadi sama sekali tidak menyadari bahwa dokumen yang diberikan oleh Pak Gugun tadi sudah basah, dia juga tidak menyadari kalau pelajaran sudah dimulai 10 menit yang lalu, sekarang Adel terlambat masuk kelas.

“Permisi bu, maaf saya terlambat,” ucap Adel yang melangkah dari luar pintu, kini dia sudah sadar kalau dia terlambat.

“Dari mana saja kamu Adel? Pelajaran sudah dimulai 10 menit yang lalu dan lagi kenapa kamu memakai baju olahraga bukannya kamu tau kalau saya paling benci dengan siswa yang tidak menaati peraturan,” ucap Bu Ana mengomel.

“Maaf bu, tadi ada sedikit masalah dan sekali lagi saya minta maaf untuk dokumen ini, dokumen ini basah karena kecerobohan saya,” ucap Adel jujur seraya memberikan dokumen yang sudah basah.

“Kamu ini kenapa sih? Sudah telat, memakai baju olahraga dan sekarang dokumen ini pun basah. Sebenarnnya kenapa?” tanya Bu Ana marah.

“Maaf bu, saya tadi tidak sengaja menabrak Adel dan membuat dokumennya basah,” ucap Devan membela.

Semua orang di kelas terkejut karena mereka tau apa yang sebenarnya terjadi tadi diluar.

“Kamu ini Devan! Sudah. Kalian berdua akan ibu hukum. Pergi keluar dan berdiri di depan pintu kelas, kalian tidak boleh ikut pelajaran ibu!” ucap Bu Ana menghukum Adel dan Devan.

Mia dan Dina yang mendengar itu kesal, mereka mencoba untuk menghentikan Bu Ana, tapi Bu Ana berkata jika ada yang membela mereka berdua maka harus ikut dihukum bersama.

Sekarang Adel dan Devan sama-sama sedang berdiri diluar, mereka tidak ikut pelajaran Bu Ana.

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

pria idola hadir kk thor

Salam dan mampir ya thor ke
⚘PRIA IDOLA DAN
MENIKAHI PRIA URAKAN⚘
yuk saling vote n dukung

2021-03-11

0

RN

RN

bloom like kk feedback ya

2021-02-22

0

IG : anissah_31

IG : anissah_31

nyicil like 🤭
10 like mendarat 😁

2021-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama
2 Bekas Luka!
3 Hukuman dan Balas Dendam
4 Rasa Penasaran
5 Masa Lalu
6 Masuk Rumah Sakit
7 Sahabat Karib
8 Ternyata Dia
9 Perasaan yang Kacau Balau
10 Menaruh Harapan dan Kecewa
11 Putra
12 Membohongi Diri Sendiri
13 Demam
14 Menyebalkan..
15 Alice!
16 Hutang Maaf!
17 Si Dingin dari Kutub Selatan
18 Camping!
19 Camping 2
20 Serigala!
21 Jurang!
22 Racun!!
23 Berbisik Geli
24 Pesta Ulang Tahun
25 CPR!
26 Kenapa ada sama Kamu!
27 FLASHBACK
28 Pertemuan Pertama
29 FLASHBACK OFF
30 Cita-Cita
31 Kembali
32 Momen
33 Kelulusan
34 Selamat Tinggal
35 Secepatnya Pergi
36 7 Tahun Kemudian
37 Pertemuan Kembali
38 Blacklist
39 5 Menit Sebelum Kejadian
40 Kejadian 2 tahun lalu
41 Kecelakaan Pesawat
42 Flashback On
43 Flashback Off
44 Kevin!
45 Pacar Baru
46 Salah Paham!
47 Udah cukup lo yang dilupain
48 Obat
49 Rumah Sakit
50 Pesta
51 Preman
52 Teror
53 Cowok Gila
54 Dia Emang gak Inget
55 Perpustakaan
56 Dasar Bodoh
57 Kesempatan
58 Hasil Uji
59 Teman-teman
60 Dev, ikut gue!
61 Satu Atap
62 Pengkhianat
63 Tuan, sekarang kamu adalah milikku
64 Terbongkar!
65 Nisa!!
66 Terekspos
67 Aku Sayang Kamu
68 Salah Mencintai Seseorang
69 Pembatalan Pertunangan
70 Kecelakaan
71 Sepupu
72 Tunangan Baru
73 Hal Luar Biasa
74 Sadar
75 Berhasil
76 Panas
77 Kabar Duka
78 Merebut Kembali
79 Pesta Pertunangan
80 Nggak ada Yang Jomblo
81 Kanker
82 Suruhan
83 Berkas
84 Pelatuk
85 Bye, by
86 Hari Pernikahan
87 I Love You
88 Rencana
89 Pameran
90 Tenang
91 Hadiah
92 Rencana Baru
93 Bulan Madu
94 6 tahun berlalu
95 Berangkat Sekolah
96 Diculik
97 Kecelakaan
98 Menaiki Jurang
99 ~End~
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Hari Pertama
2
Bekas Luka!
3
Hukuman dan Balas Dendam
4
Rasa Penasaran
5
Masa Lalu
6
Masuk Rumah Sakit
7
Sahabat Karib
8
Ternyata Dia
9
Perasaan yang Kacau Balau
10
Menaruh Harapan dan Kecewa
11
Putra
12
Membohongi Diri Sendiri
13
Demam
14
Menyebalkan..
15
Alice!
16
Hutang Maaf!
17
Si Dingin dari Kutub Selatan
18
Camping!
19
Camping 2
20
Serigala!
21
Jurang!
22
Racun!!
23
Berbisik Geli
24
Pesta Ulang Tahun
25
CPR!
26
Kenapa ada sama Kamu!
27
FLASHBACK
28
Pertemuan Pertama
29
FLASHBACK OFF
30
Cita-Cita
31
Kembali
32
Momen
33
Kelulusan
34
Selamat Tinggal
35
Secepatnya Pergi
36
7 Tahun Kemudian
37
Pertemuan Kembali
38
Blacklist
39
5 Menit Sebelum Kejadian
40
Kejadian 2 tahun lalu
41
Kecelakaan Pesawat
42
Flashback On
43
Flashback Off
44
Kevin!
45
Pacar Baru
46
Salah Paham!
47
Udah cukup lo yang dilupain
48
Obat
49
Rumah Sakit
50
Pesta
51
Preman
52
Teror
53
Cowok Gila
54
Dia Emang gak Inget
55
Perpustakaan
56
Dasar Bodoh
57
Kesempatan
58
Hasil Uji
59
Teman-teman
60
Dev, ikut gue!
61
Satu Atap
62
Pengkhianat
63
Tuan, sekarang kamu adalah milikku
64
Terbongkar!
65
Nisa!!
66
Terekspos
67
Aku Sayang Kamu
68
Salah Mencintai Seseorang
69
Pembatalan Pertunangan
70
Kecelakaan
71
Sepupu
72
Tunangan Baru
73
Hal Luar Biasa
74
Sadar
75
Berhasil
76
Panas
77
Kabar Duka
78
Merebut Kembali
79
Pesta Pertunangan
80
Nggak ada Yang Jomblo
81
Kanker
82
Suruhan
83
Berkas
84
Pelatuk
85
Bye, by
86
Hari Pernikahan
87
I Love You
88
Rencana
89
Pameran
90
Tenang
91
Hadiah
92
Rencana Baru
93
Bulan Madu
94
6 tahun berlalu
95
Berangkat Sekolah
96
Diculik
97
Kecelakaan
98
Menaiki Jurang
99
~End~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!