Adel dan Bianca menjalani hukuman, Adel hanya bisa pasrah tapi tidak untuk Bianca, dia mempunyai rencana licik.
Setelah 10 menit…
Brugg…
Bianca jatuh, dia pingsan dan seketika itu orang-orang ramai mendekati Bianca dan membawa Bianca ke UKS.
“Selamat menjalani hukuman Adelia yang malang,” ucap Bianca dalam hati, dia tidak pingsan dia hanya sengaja menjatuhkan dirinya supaya Adel menjalani hukuman sendirian.
Tak beberapa lama ada seseorang yang datang dari luar pintu UKS.
“Bianca, apa yang terjadi sama lo, kenapa bisa pingsan gini?" ucap seorang pria, Devan!
“Ahh Devan, cepat juga kamu ya mendapatkan informasi. Aku gak papa kok, cuma gak kuat sama sinar matahari aja. Aku juga lakuin ini demi kamu, demi memberi pelajaran sama anak baru sialan itu, kan kita sahabat,” ucap Bianca dengan bangganya
“Bianca, gue peringatin lo. Urusan Adel adalah urusan gue, gak ada hubungannya sama lo. Kalo lo lakuin ini emang karena lo anggap gue sahabat lo, oke gue terima. Tapi, kalo ada hal yang lain, gue gak bisa. Lo tau kan kenapa lo adalah temen cewek gue satu-satunya,” ucap Devan dan seketika itu Devan meninggalkan Bianca sendiri
“Gue tau Devan, itu karena lo udah punya seseorang dihati lo sejak 12 tahun lalu,” seketika Bianca murung.
Tapi di sisi lain,,
“Ahh panasnya, aku benar-benar udah gak kuat lagi. Kenapa ini? Kenapa semuanya mulai menghitam..” dan tak beberapa lama akhirnya
Brugg..
Kini Adel terjatuh, dia benar-benar pingsan.
Tidak ada siapa pun disana, hanya ada Adel dan seorang pria, pria yang mulai mendekati Adel.
“Heh, anak itu benar-benar lemah. Apa aku harus menolongnya?” saat Devan mulai mendekati Adel, ada seseorang yang mendekati Adel lebih dulu
“Adel bangun, kenapa lo bisa pingsan gini,” ucap seorang pria yang dengan gesitnya membawa Adel ke UKS
“Heh, lo emang suka ngerebut sesuatu milik gue ya?” ucap Devan kesal
*****
“Del bangun” terdengar suara seorang pria, dan suara itu membagunkan Adel
“Adit, kok kamu bisa disini?” tanya Adel saat dia mengetahui orang yang memanggilnya tadi adalah Adit
“Tadi gue liat lo pingsan, dan gue bawa lo ke sini,” ujar Adit menjelaskan
“Sudahlah, sepertinya lo masih lemah. Lo isitirahat aja disini sampai watunya pulang, nanti gue yang akan minta ijin,” ucap Adit dengan perhatiannya
Adit meninggalkan Adel sendiri, dia tidak tau kalau ada orang lain di ruangan itu
“Heh Adel, lo bener-bener beruntungnya. Udah dibelain Devan, sekarang dikasih perhatian sama Adit.” Bianca, dia ada di balik tirai ruang UKS
“Bianca!”
“Gue gak bakalan tinggal diam, gue bakal balas lo,” Bianca dengan nada kesalnya meninggalkan Adel sendirian di ruang UKS.
*****
Bel pulang telah berbunyi, saatnya para siswa untuk pulang
Seperti biasa Adel akan pulang dengan sepeda miliknya, tapi ada yang aneh Adel tidak menemukan sepedanya, dia mencari kemana kemari tapi tidak ketemu sampai ada seseorang yang memberitahunya kalau…
“Heh anak baru, bukannya yang ada di truk sampah itu sepeda lo ya?” seseorang mengagetkan Adel dan memberitahu dia kalau sepedanya ada di truk sampah
“Apa? Bagaimana bisa sepedaku ada di dalam truk sampah itu?” ucap Adel penasaran
“Hahahhaahah, makanya lo jangan cari rebut dengan kita,” terlihat ada Bianca dan Kribo disana dan sepertinya mereka bekerja sama untuk mengerjai Adel, tapi mereka sudah ketelaluan
“Kalian ya yang buat sepedaku ada dalam truk sampah?” tanya Adel dengan nada kesal
“Emang iya, kenapa? Masalah? Makanya jangan suka cari masalah sama kita” Bianca bicara dengan riangnya, dia hanya puas saat Adel dalam kesusahan
“Heh anak baru, dari pada ribut mending lo kejar sepeda lo itu” ucap Kribo dengan nada sinisnya
“Kalian benar-benar keterlaluan,” Adel pergi dengan hati yang kesal.
Kini dia harus menunggu bus untuk pulang, tapi anehnya tidak ada satu pun bus yang lewat dan lagi cuaca mendung, awan mulai menghitam menandakan akan turun hujan dan benar saja tak beberapa lama hujan pun turun.
Adel harus mencari tempat untuk meneduh, dia tidak ingin jika harus kehujanan dan demam.
“Ehh bos, bukannya itu si anak baru ya, ngapain dia disana?” tanya Kribo yang menyadarkan Devan kalau sejak tadi Adel berdiri disana
“Kayaknya karena sepedanya lo rusak dan dia gak bisa pulang,” jawab Fatur menjelaskan
“Alahh, Cuma sepeda doang. Kenapa gak naik bus aja, kan banyak?” ucap Kribo
Mendengar itu Devan langsung beranjak dati tempatnya
“Dev, mau kemana lo?” tanya Fatur
“Balik!” jawab Devan singkat
Mereka keluar dari kafe dan disaat mereka berhadapan dengan Adel…
“Heh anak baru, ngapain lo masih disini. Wah gue tau nih, jangan-jangan lo lagi nunggu mobil om-om ya?” ujar Kribo sembarangan
“Apaan sih nuduh sembarangan, lagian ini juga karena kalian ngerusak sepedaku dan membuat truk sampah membawanya. Ini pasti karena perintah dari kamu kan Devan?” tanpa disadari Adel menuduh Devan
“Heh gadis, apa kamu gak tau kalau menuduh orang sembarangan bisa buat hidup kamu menderita,” ucap Fatur lembut namun menusuk
“Gak guna gue ngerusak sepeda lo, dan lagi gue gak punya waktu buat ngurusin hidup lo. Ayo buruan cabut!” Akhirnya mereka pun pergi. Tapi Adel bingung, dia harus sampai kapan menunggu.
15 menit telah berlalu, masih belum ada bus yang lewat ditambah hujan yang cukup deras membuat jarak mata semakin buruk
Adel mulai gelisah, dia takut karena terlalu lama diluar dengan suhu yang begitu dingin membuatnya sakit. Kegelisahannya bertambah saat dia sadar ada seseorang yang memerhatikannya dari jauh.
Adel mulai tidak nyaman dengan pria yang memperhatikannya, dia bingung harus bagaimana. Tapi akhirnya Adel memutuskan untuk melawan hujan dan pulang ke rumah.
Seseorang yang berhenti tepat di samping Adel
"Hei nak, kenapa hujan-hujanan. Sini bapak anter!" Ucap seorang pria menawarkan tumpangan
"Gak perlu pak, saya bisa sendiri," dengan lembutnya Adel menolak
"Kamu takut bapak ngapa-ngapain kamu ya. Ya udah gini aja, anggap aja bapak seorang ojek yang sedang mencari penumpang. Bapak antar kamu ke rumah, setelah itu kamu bayar bapak," ujar orang itu ramah
Adel bingung, dia tidak mau ikut tapi dia juga gak bisa nunggu semalaman dan akhirnya Adel memutuskan untuk menerima tawaran bapak tadi.
"Hei gadis bodoh, kamu seharusnya berterimakasih,"
*****
Hari telah berlalu, para siswa mulai memasuki gerbang sekolah. Semua siswa bersemangat untuk memulai pelajaran. Namun, tidak untuk Adel, dia tidak masuk sekolah karena sakit.
“Din, kita jenguk Adel yuk! Dia udah 2 hari gak masuk!” ajak Mia memulai pembicaraan dengan Dina
“Bener lo Mia, udah 2 hari Adel gak masuk, pas banget lagi besok weekend.” Ujar Dina
Dina dan Mia merencanakan untuk menjenguk Adel, dan berhubung besok adalah weekend Mia dan Dina bisa sepuasnya main di tempat Adel.
*****
Hari berlalu, weekend pun tiba. Mia dan Dina sudah sampai di depan pagar rumah Adel, rumahnya lumayan besar ditambah dengan taman yang luas membuat orang betah berlama-lama disana.
Mia dengan menggunakan baju berwarna kuning dengan dibalut jaket berwarna hijau muda membuat dia terlihat ceria dan Dina dengan memakai baju biru dengan kardigan putih membuat dia tampak sangat kalem.
Ting Tong...
Suara bel rumah berbunyi menandakan ada tamu yang datang.
Seseorang datang membuka pintu, terlihat seorang wanita setengah baya yang masih segar dan berenergi.
Ucapannya yang ramah membuat Mia dan Dina merasa hangat saat pertama kali masuk ke rumah Adel.
“Neng ada tamu untuk eneng,” Bi Ani, pembantu rumah Adel
Dia memang sangat ramah sehingga orang yang pertama kali bertemu dengannya pasti sangat senang dan Bi Ani selalu dijadikan teman curhat dikala Adel ingin mengeluarkan keluh kesah terhadap masalahnya jika ibunya sedang pergi keluar kota.
“Ahh Mia, Dina, kalian udah sampai. Yu sini!” ajak Adel
“Bi tolong buatkan minum untuk teman-temanku, juga jangan lupa makanan ringannya,” titah Adel sopan
“Baik neng!” jawab Bi Ani ramah,
Bi Ani mulai pergi ke dapur dan sekarang di ruang tamu hanya ada mereka bertiga
“Del, rumah lo gede juga yaa. Gak nyangka gue, lo anak orang kaya,” ujar Dina terkesan
“Ahh enggak kok, sebenarnya ini bukan rumahku. Ini rumah eyangku!” jawab Adel merendah
“Siapa bilang ini bukan rumah kamu,” ucap seseorang dari arah belakang Dina dan Mia, suara yang sangat familiar, suara yang setiap hari di dengar.
Dengan cepatnya mereka menengok ke belakang mereka tidak pernah membayangkan ini sebelumnya..
"Dia?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3 like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya
2021-08-17
0
Author Vanda
semangat terus untuk karyanya Thor 🤗
2021-06-16
0
Clara
semangat Thor!! Jangan lupa mampir yah
2021-04-07
2