Disisi lain…
Kelompok 3 (Adel dan Bianca)
“Ahh.. Cape banget, kita udah berjalan berapa jauh sih? Kaki gue udah pegel tau,” ucap Bianca mengeluh.
Selama perjalanan Bianca selalu mengeluh, dia tidak pernah membantu Adel mencari pita, dia selalu dan selalu minta istirahat saat mereka menemukan pita.
“Udah ah, kita istirahat dulu. Cape banget.. Haus..” ucap Bianca mengeluh lagi.
Selama perjalanan Bianca sudah menghabiskan minumannya dan kini minumannya sudah habis namun dia masih sangat haus.
“Hahh? Kok udah abis lagi sih minum gue” ucap Bianca sadar dengan botol minumnya yang sudah habis.
Adel yang melihat Bianca kehabisan minum akhirnya memberikan minumannya pada Bianca. Sebenarnya selama perjalanan Adel hanya sedikit minum air, tapi kini Adel ingin memberikan minumannya pada Bianca.
“Nih! Minum punyaku aja!” ucap Adel memberikan botol minumannya.
Bianca yang sangat kehausan hanya bisa menerima, walau gengsi tapi dia gak bisa apa-apa sekarang.
“Lo yakin? Gue liat lo cuma minum sedikit, yakin gak bakal dehidrasi?” tanya Bianca memastikan.
“Yakin! Udah minum aja,” jawab Adel.
“Ya udah, gue gak tanggung jawab kalo lo kenapa-napa,”
Bianca menghabiskan minuman yang diberikan Adel tanpa ada sisa sedikit pun. Sekarang mereka mulai melanjutkan permainan.
Namun tiba-tiba, mereka merasa ada hal yang aneh di hutan. Mereka merasa seperti ada yang mengawasi.
“Del, lo ngerasa ada hal yang aneh gak sih?” tanya Bianca yang mulai ketakutan.
“I.. ii.. iya!” jawab Adel yang juga mulai ketakutan.
Ketakutan mereka semakin menjadi-jadi sampai saat Adel melihat ke arah Bianca dan dia mendapati ada seekor serigala yang siap menerkam di belakang Bianca.
“Bianca, awas!!!”
Bianca yang terkejut langsung menunduk dan berteriak sekerasnya. Adel sempat mengelak namun gerakan serigala itu terlalu cepat sehingga tangannya tergores oleh cakaran serigala itu.
Bianca yang melihatnya semakin panik dan akhirnya dia bangun dan langsung menarik Adel dengan cepatnya menjauh. Adel lari dengan tangannya yang berdarah, sepanjang Adel lari darahnya bercucuran.
“Gue gak kuat lagi,” ucap Bianca yang mulai kehabisan tenaga.
Bukan hanya Bianca, Adel juga mulai kehabisan tenaga apalagi selama perjalanan dia hanya minum sedikit air dan sekarang ditambah dengan tangannya yang terluka, itu menimbulkan efek pada Adel. Pandangannya semakin buram dan tenaganya semakin habis.
Adel dan Bianca berhenti berlari, namun serigala itu tidak berhenti mengejar. Sampai akhirnya Adel kelelahan dan dia tidak punya cara lain lagi selain…
“Bianca cepat pergi dan cari bantuan aku akan menahan serigala ini, aku sudah kehabisan tenaga dan gak bisa lari lagi!” ucap Adel gila.
Kini Adel hanya mengandalkan pohon dibelakangnya untuk bersandar, dia sudah kehabisan tenaga.
“Lo gila ya? Gak! Gue gak akan ninggalin lo sendirian dengan kondisi kaya gini,” ucap Bianca tanpa sadar.
“Bianca aku mohon. Kamu pergi cari bantuan, aku janji gak akan terjadi apa-apa padaku,” ucap Adel keras kepala dan mendorong Bianca menjauh dengan sekuat tenaga.
Bianca yang sudah tidak punya cara lain pun menuruti kata-kata Adel, dia berlari dengan sisa tenaganya kembali ke tenda untuk mencari bantuan.
Adel menjatuhkan dirinya ke jurang supaya serigala teralihkan perhatiannya dan Bianca bisa kabur.
“Lo gila Adel!”
Adel tak berhenti berguling karena jurang itu lumayan dalam dan Adel hanya bisa pasrah. Akhirnya, tak beberapa lama Adel berhenti di dasar jurang dan ia setengah sadar, kini luka di tubuhnya bertambah sangat banyak dan serigala itu masih belum berhenti mengejar Adel, dengan sisa tenaganya Adel mengeluarkan kembang api dan menyalakannya.
“DORRR!!!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
10 like mendarat kak, salam dari Jacob and Alesha🤗
2021-03-10
0
Bagus Effendik
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut
2021-02-10
0
IG : Chocollacious
20 like kak
2021-02-07
0