The Fox Goddes Love Struggle

The Fox Goddes Love Struggle

PROLOG - Pertarungan Seratus Tahun

Note : Sebelum baca novel ini, sebaiknya baca bab tingkatan kultivasi dan pembagian dunia terlebih dahulu. Ada setelah bab XIV.

.......

.......

.......

Bulan bersinar suram dengan langit nya yang merah bagaikan berdarah. Memantulkan cahaya oranye yang menodai putihnya awan bergulung. Terkesan seram dan membuat bulu kuduk merinding. Sementara di bawah pemandangan langit, keadaannya jauh lebih mengerikan.

Orang-orang berbaju zirah terkapar dengan senjata tajam yang menembus bagian tubuh mereka tanpa belas kasihan. Darah membanjiri sekitarnya yang menciptakan bau amis yang menyengat. Tempat itu sudah seperti lautan maut manusia.

Tapi masih ada suara dentingan pedang yang sepertinya tengah bertarung dengan sengit. Tampak seorang wanita bertopeng putih penuh kilau perak. Mengenakan Zirah putih dan rambut yang di kuncir kuda, tengah bertarung dengan seorang pria yang serba hitam. Pria itu sama memakai topeng yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Topeng yang berwarna hitam pekat menandakan kegelapan yang ada dalam jiwanya.

Kedua orang itu tampak bertarung untuk memperebutkan kemenangan. Aura spiritual berwarna putih bercampur hitam kerap kali memancar saat mereka mengadu serangan. Menjadikan itu pertarungan tanpa henti mungkin sampai salah satu dari mereka tewas.

"Sudah seratus tahun kita bertarung!" Seru wanita itu, tapi terdengar halus dan lembut. Terdengar seperti seorang gadis berumur ribuan tahun. "Apakah kau tidak mau mengahirinya sekarang?" Tambahnya sambil terus fokus bertarung menyingkirkan tebasan pedang yang hendak melukai tubuhnya.

Pria yang berada di hadapannya mendengus kasar. "Jangan harap! Kau yang memulai dan aku tidak mau ini berakhir!"

'Keras kepala!' Pikir Wanita itu.

Kemudian dia sedikit menjauh dari si pria, mengeluarkan sayapnya yang putih dan di penuhi oleh aura spiritual suci yang kental di punggungnya. Pria itu pun melakukan hal sama, hanya saja sayapnya berwarna hitam dengan aura iblis yang kuat dan menakutkan.

Belum si pria siap, wanita bersayap putih itu langsung mendaratkan serangan gelombang spiritual mendadak yang melesat secepat cahaya kilat menyambar. Pria bersayap hitam itu tak mampu menghindarinya, hingga mau tak mau dia menerima serangan itu dan tersungkur ke tanah hingga beberapa meter kebelakang.

Sementara wanita bersayap putih itu menyunggingkan senyuman tipis, kemudian dia melesat terbang berbalik arah dengan tempat pria bersayap hitam itu. Dia pergi menjauh.

Si pria terbelalak melihat tingkah licik wanita itu, dia pun menegakkan badannya dengan susah payah, wajahnya tampak kesal. "Bai Suyue! Jangan kira kau bisa kabur!!" Serunya sambil terbang menggunakan sayap hitamnya, mengejar wanita bersayap putih yang bernama Bai Suyue itu.

Bai Suyue menoleh ke belakang. "Wu Yun, aku harus mengakhiri perang ini secara paksa!" Gumamnya masih terus dengan keadaan terbang. "Atau.. dunia ini akan hancur." Tak jarang dia menghindar dari serangan yang di lancarkan dari belakang.

"Bahkan jika bertemu di kehidupan selanjutnya, aku akan tetap membencimu!" Gumamnya lagi. Namun kali ini terdengar begitu serius, ada kilatan kebencian di mata jernihnya.

Tangan Bai Suyue membentuk silang di depan dadanya, kemudian di hempaskan hingga dia terbang lebih cepat. Kepakan sayapnya semakin mengencang. Bahkan sisa hempasannya itu berefek pada pria bersayap hitam yang bernama Wu Yun itu, dia sedikit terdorong kebelakang karenanya.

"Sial! Bahkan setelah bertarung selama seratus tahun, kekuatan peri so' suci itu masih kuat!" Setelah mengatakan hal itu dengan jengkel, Wu Yun kembali mengejar musuhnya yang berwarna putih itu. Sayangnya dia tertinggal begitu jauh walaupun masih terlihat kilatan putih dari Bai Suyue.

Mereka berdua begitu cepat melesat di atas lautan mayat-mayat yang bersimbangan darah. Hasil dari pertarungan antara ras peri putih dan ras peri hitam berlangsung selama seratus tahun. Selama itu di Medan tempur, menyisakan Bai Suyue dari ras peri putih dan Wu Yun dari ras peri hitam yang penuh dengan aura iblis. Mereka berdua harus melawan mati-matian demi kemenangan masing-masing.

.......

.......

.......

Suara rintihan memilukan terdengar dari dalam kamar, orang-orang berlari hilir mudik dengan wajah cemasnya. Beberapa pria dari yang berjenggot putih sampai muda berbaris dengan wajah khawatirnya. Menunggu seseorang di dalam kamar itu melahirkan dengan lancar.

"Nyonya Qin sebenarnya memiliki penyakit apa hingga sulit melahirkan?" Tanya pria yang berjanggut putih dan lebih tua dari yang lainnya itu. Dia adalah Yi Wutong, leluhur klan rubah ekor sembilan dan satu-satunya yang paling tua. Dia juga adalah leluhur yang bijak dan paling dihormati. Hanya saja, keberadaannya sangat jarang untuk di temui. Baru kali ini dia keluar untuk melihat generasi muda yang akan lahir.

Klan Rubah ekor sembilan tidak punya raja, tapi mereka punya pemimpin yang bijak dan tak pernah bertingkah merugikan masyarakat. Klan yang memimpin seluruh rubah ekor sembilan adalah keluarga Yi, keluarga yang memiliki pengaruh besar di alam langit atas maupun bawah.

Di alam langit, ada tiga klan yang paling di hormati. Yaitu klan Rubah ekor sembilan, klan Phoenix dan klan Naga. Mereka sama hal nya dengan orang-orang di istana langit yang hidup selama puluhan ribu tahun. Oleh manusia fana, kerap kali mereka di sebut sebagai makhluk abadi.

Para makhluk dari ketiga klan itu bisa melakukan kontrak dengan seseorang untuk di jadikan tuan mereka. Contohnya pada Dewa atau Dewi tertinggi dan pada manusia-manusia fana tertentu yang juga terpilih. Tidak sembarang orang dapat di jadikan tuan orang mereka.

Tapi bagi keluarga pemimpin atau raja dari klan itu sendiri, kontrak itu sangat di larang keras. Mengingat mereka adalah keluarga terhormat, tidak pantas untuk di perbudak.

Hari ini dari keluarga Yi klan rubah ekor sembilan, nyonya kedua mereka akan melahirkan generasi baru, walaupun agak sulit untuk dilahirkan. Yi Wang adalah ayah dari bayi yang hendak lahir itu, memiliki tiga istri sah dan empat selir. Wajahnya tampak cemas melihat sang istri belum saja berhenti berteriak.

Yi Wang sendiri adalah cucu dari Yi Wutong yang baru saja mewarisi kepemilikan kekuasaan klan rubah, setelah ayahnya menyerah dan pergi bertapa. Dia baru memiliki dua anak dari istri sah pertamanya, nyonya Feng Chao dari klan Phoenix.

Anak nyonya Feng yang pertama adalah laki-laki bernama Yi Huanfu yang sudah berumur sepuluh ribu tahun. Sedangkan yang kedua adalah Yi Xuemei, yang berumur lima ribu tahun. Dari perawakannya menurut alam fana, Yi Huanfu masih berumur sepuluh tahun, dan Yi Xuemei berumur lima tahun.

Ketiganya datang menemani hari melahirkan nyonya Qin Ruyi dari klan ular putih yang tidak terlalu terkenal popularitasnya. Karena itu, kerap kali nyonya Qin selalu mendapat rundungan dari Feng Chao.

.......

.......

.......

Di sisi lain tepatnya di alam peri, Bai Suyue kini sudah sampai di atas danau yang berada tak jauh dari bawah jurang. Air danau itu berwarna biru indah yang memanjakan mata. Kabut putih sedikit menyelimuti sungai putih itu hingga aura mistis begitu terasa pekat. Kala itu Bai Suyue, tepat berdiri di atasnya.

Wu Yun yang mengejar Bai Suyue tiba-tiba berhenti saat melihat gadis itu. Walaupun terhalang topeng, tapi jelas ekspresi wajahnya menunjukkan rasa kebingungan.

"Untuk apa kau berdiri di danau penghancur jiwa? Apakah kau ingin bunuh diri?" Wu Yun mendengus. "Sekeras itu kah kau ingin mengakhiri pertarungan ini?"

Bai Suyue hanya tersenyum miring, dia tahu apa yang akan di lakukan selanjutnya. Ya, dia sedang berada di atas danau penghancur jiwa. Walaupun kelihatannya memanjakan mata, tapi danau ini sangat berbahaya bagi makhluk hidup.

Siapapun yang melompat ke sana, jiwa mereka akan tercerai berai, roh nya akan menjadi debu dengan sia-sia. Mungkin bagi makhluk abadi seperti Bai Suyue dan Wu Yun masih bisa ditemukan kembali jiwanya. Tapi jika manusia fana yang melompat kesana, bahkan dengan alat dan kekuatan apapun tidak akan ada yang bisa selamat.

Beruntung makhluk abadi bisa di bangkitkan lagi suatu saat dengan kristal jiwa mereka, walaupun susah dan penuh rintangan, juga hanya orang-orang tertentu yang bisa melakukan penggabungan kembali jiwa itu.

Jika beruntung, sebagian jiwa makhluk abadi akan terlahir kembali menjadi pribadi yang berbeda, tapi dengan tubuh yang sempurna. Jika kurang beruntung, jiwa makhluk abadi akan terlahir kembali dengan tubuh yang cacat atau tidak sempurna. Dan yang terakhir yang tidak beruntung, jiwa mereka hanya akan seperti kepingan kaca yang pecah di dasar danau penghancur jiwa itu.

Selain itu, danau penghancur jiwa memiliki daya tarik yang bahkan tidak bisa di lawan oleh kekuatan apapun. Jika tak sengaja jatuh kesana, siapapun hanya bisa pasrah. Untung saja danau itu hanya berada di alam peri yang tersembunyi dari semua alam.

Sekarang Bai Suyue berada di atasnya, membuat Wu Yun berfikir kalau wanita itu akan bunuh diri atau akan melemparkannya masuk. Tapi jika di pikir-pikir, bukankah akan lebih mudah bagi Wu Yun jika bertarung di atas danau dan melemparkan Bai Suyue ke bawah?

Senyuman Wu Yun mengembang, dia telah memutuskan sesuatu yang licik. Wu Yun maju mendekatinya dengan serangan pertama di lancarkan sekali, tapi Bai Suyue berhasil menghindarinya. Kini wanita itu berada di belakang Wu Yun yang masih lengah. Dia menggunakan teknik teleportasi!

Bai Suyue mematikan auranya, mengangkat pedang itu dengan tinggi. Tapi dia menghidupkannya kembali saat pedang itu hendak meluncur ke arah sayap hitam Wu Yun. Belum tepat mengenai, tiba-tiba cahaya besar meledak menutupi mereka berdua. Ketika cahaya itu memudar, sosok Bai Suyue dan Wu Yun menghilang dari pandangan.

Mereka menghilang secara misterius!

.......

.......

.......

Suara rintihan Qin Ruyi semakin mengeras, menyebarkan aura kekhawatiran untuk semua orang. Wanita itu belum saja lolos melahirkan, sebenarnya apa yang terjadi?

Sedangkan Feng Chao yang berada di barisan para istri itu hanya tersenyum sedikit meremehkan. 'Setidaknya jika selamat, lahirkanlah anak perempuan.' Pikirnya sambil mengusap puncak kepala kedua anaknya yang masih belia itu.

Suara teriakan Qin Ruyi berhenti, di gantikan dengan tangisan bayi yang membuat siapa saja bernafas lega. Seorang pelayan keluar dari dalam pintu, memberi hormat pada semuanya. "Selamat tuan, nyonya Qin melahirkan bayi perempuan."

Tidak ada penyesalan di wajah Yi Wutong, paman-paman dan kakek dari bayi itu. Terutama untuk Yi Wang yang terlihat bahagia. Tak apa jika perempuan. Toh dia sudah punya Yi Huanfu, jika perempuan juga mungkin bisa menjadi Dewi tertinggi dan membanggakan klan rubah ekor sembilan.

Secara pribadi Yi Wang memasuki ruangan, untuk melihat istrinya yang kini sedang menimang gadis kecil itu. Qin Ruyi menoleh ke arah Yi Wang dengan senyuman. "Suamiku, lihatlah putri kecil kita. Tapi.. dia memiliki tanda lahir aneh di keningnya."

Kening Yi Wang mengkerut, kemudian mendekat ke arah putri kecilnya, melihat apa yang berada di dahinya. Ternyata itu tanda melengkung berwarna putih, sekilas seperti bulu ekor Phoenix. Tiba-tiba kedua mata Yi Wang tampak berbinar. Qin Ruyi yang melihatnya hanya mengerutkan kening. Ia tak mengerti, tapi melihat dari wajah suaminya.. itu pasti sebuah kabar yang baik.

"Aku pernah melihat tanda ini di perbukuan. Yi'er.. putri kita telah mendapatkan keberuntungan. Walaupun nantinya ada hal-hal yang dia perbuat begitu menjengkelkan, juga jalan apapun yang dia pilih.. dia tetap akan menjadi seseorang yang kuat." Jelasnya antusias.

"Benarkah?" Qin Ruyi juga turut terkejut. Apakah benar putrinya akan sehebat itu suatu hari nanti? Ini akan sangat menguntungkan baginya dan klan ular putih.

"Ya! dan aku akan menamai anak ini.. Yi Changyin."

.......

.......

.......

Hai Readers!

Ini adalah novel kedua author yang pastinya full fantasi. kalau novel pertama kan setengah-setengah ya fantasinya, tapi yang ini full hehehe

Maapken author kalo awalan rada membosankan, konfliknya berada di tengah-tengah, gak tengah amat sih wkwk, agak pinggiran. Karena sebelum konflik harus ada awal mula yakan:v

Author disini mau menegaskan juga. Novel ini bukan bergenre fantasi action. Tapi fantasi romantis. Jadi wajar aja kalau kebanyakan konflik romance dibandingkan pertarungan-pertarungan. Dan MC cewek belum sekuat yang kalian bayangkan (belum ya belum).

Dan di novel ini, pemeran utama perempuan dan laki-laki sangat kuat dan di segani, tapi sayangnya mereka tidak tahu hal itu, bahkan seluruh dunia pun tidak tahu.

Buat yang suka, usahakan untuk tinggalkan like dan komen, juga dukungan berupa rate dan vote.

Apapun jalan cerita di setiap babnya, jangan lupa KOMEN FOSITIF DI SETIAP BAB ya, awokawok:v Karena itu mood booster bagi author pemula dan recehan ini:) Boleh juga memberi saran jika ada kesalahan atau kekurangan.

Jangan lupa Favoritkan😗

Thanks for reading ❤️

Semoga suka and betah😉❤️

(Note : Segala sesuatu hanya karangan semata. Tidak ada maksud menyindir atau menghasut pihak-pihak tertentu)

^The Fox Goddess Love Struggle : Perjuangan Cinta Sang Dewi Rubah^

Terpopuler

Comments

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

aku mampir kak

2021-07-13

1

|°👑Roses🌹°|💎🍒🥇✨💰

|°👑Roses🌹°|💎🍒🥇✨💰

makasih, aku dah mampir, semangat thor

2021-07-08

0

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

semangat thor,q dah mampir..

2021-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - Pertarungan Seratus Tahun
2 Bab I - Api Spiritual
3 Bab II - Pergi
4 Bab III - Ras Peri dan Kristal Jiwa
5 Bab IV - Pria Lumpuh
6 Bab V - Xuan Chen
7 Bab VI - Kontrak
8 VISUAL TOKOH
9 Bab VII - Cambukan petir
10 Bab VIII - Ketika Pengganggu Datang
11 Bab IX - Rela Demi Dia
12 Bab X - Berkunjung Ke Istana
13 Bab XI - Cambukan Siluman
14 Bab XII - Ketika Di Cambuk
15 Bab XIII - Bantuan Yi Xuemei
16 Bab XIV - Wilayah Zhongjian dan Akademi Tianjin
17 Penjelasan Tingkat Kultivasi dan Beberapa Pembagian di Dunia milik Author:v
18 Bab XV - Perpustakaan Langit
19 Bab XVI - Serangan dari Orang-orang Aneh
20 Bab XVII - Kemarahan Yi Wang
21 Bab XVIII - Sesuatu yang Dibuat Baiyun Dijun
22 Bab XIX - Ramuan Penghilang Cinta
23 Bab XX - Rubah Kecil
24 Bab XXI - Rencana Gaoqing Dijun
25 Bab XXII - Feng'er dan Heilong
26 Bab XXIII - Ruang Dimensi Spiritual
27 Bab XXIV - Bertemu Wei Qiao
28 Bab XXV - Cemburu?
29 Bab XXVI - Akademi Tianjin
30 Bab XXVII
31 Bab XXVIII - Kalajengking Hitam
32 Bab XXIX - Haruskah aku memanggilmu kakak seperguruan?
33 Bab XXX
34 Bab XXXI - Sebenarnya siapa aku?
35 Bab XXXII - Pecahan Ingatan Lagi
36 Bab XXXIII - Singa Roh Api
37 Bab XXXIV - Jebakan Wei Qiao
38 Bab XXXV - Kesalahan Pahaman Berujung Kelaparan
39 Bab XXXVI - Rencana Memutar Balikan Akibat
40 Bab XXXVII - Bodoh!
41 Bab XXXVIII - Tetua Ling Zhao Tahu?
42 Bab XXXIX - Bersama Kakek Bulan
43 Bab XL - Yue Xingfei & Hua Mu Dan
44 Bab XLI - Bayangan yang Menyerang
45 Bab XLII - Kekacauan
46 Bab XLIII - Batu Teleportasi
47 Bab XLIV - Aku mencintaimu..
48 Bab XLV - Mimpi terburuk Sepanjang Masa
49 Bab XLVI - Kau Kekasihku
50 Bab XLVII - Aku mencintainya, jangan halangi aku..
51 Bab XLVIII
52 Bab XLIX - Nasihat Dewi Yuan Ji
53 Bab L - Bulan dan Bintang
54 Bab LI - Pesan Pangeran Ketujuh
55 Bab LII - Rencana Qi Zhongma
56 Bab LIII - Kecelakaan Tak Terduga
57 Bab LIV - Persyaratan Yi Xuemei
58 Bab LV - Rencana Qi Xiangma
59 Bab LVI - Rencana Qi Xiangma (2)
60 Bab LVII - Rencana Qi Xiangma (3)
61 Bab LVIII - Rencana Qi Xiangma (4)
62 Bab LIX - Hadiah Zhang Bixuan
63 Bab LX - Kembalinya Bai Suyue
64 Bab LXI - Bersama Xuan Chen
65 Bab LXII - Kebahagiaan yang Berakhir
66 Bab LXIII - Di Hutan Bambu...
67 Bab LXIV- Penyelamatan Sang Dewi Rubah
68 Bab LXV - Rencana Tersembunyi Yi Changyin
69 Bab LXVI - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (2)
70 Bab LXVII - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (3)
71 Bab LXVIII - Balasan Untuk Wei Qiao
72 Bab LXIX - Akhir Untuk Sementara
73 Bab LXX - Kisah Phoenix dan Naga
74 Bab LXXI - Kisah Phoenix dan Naga (2)
75 Bab LXXII - Alam Peri yang Berubah
76 Bab LXXIII - Keindahan dan Kenikmatan Duniawi
77 Bab LXXIV - Awal Mula Gunung Tianjin
78 Bab LXXV - Usaha Membangunkan sang Pemimpi
79 Bab LXXVI - Untitled
80 Bab LXXVII - Tuduhan Lao Jun
81 Bab LXXVIII - Kemunculan Sesuatu
82 Bab LXXIX - Bangkit yang Kedua Kalinya
83 Bab LXXX - Bangkit yang Kedua Kalinya (2)
84 Bab LXXXI - Sesuatu yang tertanam
85 Bab LXXXII - Awal Mula Alam Peri
86 Bab LXXXIII - Awal Mula Alam Peri (2)
87 Bab LXXXIV - Untitled
88 Bab LXXXV - Qiao Jirong dan Kembalinya Alam Peri
89 Bab LXXXVI - Di Daerah Istana Bulan
90 Bab LXXXVII - Sesuatu Akan Terjadi
91 Bab LXXXVIII - Dia... Wu Yun?!
92 Bab LXXXIX - Ketika Racun Bereaksi
93 Bab XC - Pil Jamur Lingzhi
94 Bab XCI - Penjelasan si Hantu Wanita
95 Bab XCII - Upacara Penghormatan Terakhir
96 Bab XCIII - Di Atas Ayunan
97 Bab XCIV - Serangan Wanita itu
98 Bab XCV - Yi Changyin Jatuh Pingsan
99 Bab XCVI - Menjadi Putri Ketujuh
100 Bab XCVII - Rindu Ayah : 'Shui Jifeng'
101 Bab XCVIII - Mulai Sekarang
102 Bab XCIX - Berencana Pergi
103 Bab C - Adipati Zhaoyang
104 Bab CI - Mempermalukan Xuan Ye
105 Bab CII - Wu Yun kembali?
106 Bab CIII - Bertemu Kembali
107 Bab CIV - Mimpi di Tengah Badai
108 Bab CV - Merasa kehilangan sebelum membuat kenangan
109 Bab CVI - Derita dari Langit
110 Bab CVII - Rencana Mereka
111 Bab CVIII - Seribu Tahun Lalu, pernah menjadi masa lalu
112 Bab CIX - Hadiah Pernikahan
113 Bab CX - Pernikahan Kedua Kalinya
114 Bab CXI - Yi Changyin Pergi
115 Bab CXII - Menuju Alam Baka
116 Bab CXIII - Rencana Kotor
117 Bab CXIV - Sialan!
118 Bab CXV - Kemunculan Monster Alam Baka
119 Bab CXVI - Diselamatkan Dewi
120 Bab CXVII - Bertemu ayah
121 Bab CXVIII - Diguncang Sampai Karam
122 Bab CXIX - Kembali Memelukmu
123 Bab CXX - Dikacaukan
124 Bab CXXI - Keputusan Xuan Chen
125 Bab CXXII - Anak Kedua?
126 Bab CXXIII - Memecahkan Formasi
127 Bab CXXIV - Kembali Sepenuhnya
128 Bab CXXV - Tidak Seperti yang Dirumorkan
129 Bab CXXVI - Pengakuan Wei Qiao
130 Bab CXXVII - Takut Kehilangan
131 Bab CXXVIII - Di Halaman Belakang
132 Bab CXXIX - Racun Kembali Datang
133 Bab CXXX - Rencana Tersembunyi Xuan Chen
134 Bab CXXXI - Setelah Hukuman
135 Bab CXXXII - Kedatangan Wen Yuexin
136 Bab CXXXIII - Perbincangan
137 Bab CXXXIV - Yi Changyin marah
138 Bab CXXXV - Yi Changyin melahirkan
139 Bab CXXXVI - Xuan Sifeng & Xuan Sijiu
140 Bab CXXXVII - Mengunjungi klan Rubah ekor sembilan
141 Bab CXXXVIII - Kesedihan Xuan Rong
142 Bab CXXXIX - Perang
143 Bab CXL - Masa Lalu
144 Bab CXLI - Kehancuran hati yang sebenarnya
145 Bab CXLII - Yi Changyin bisa kembali
146 Bab CXLIII - Sebelum Mencari
147 Bab CXLIV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin
148 Bab CXLV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (2)
149 Bab CXLVI - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (3)
150 Bab CXLVII - Setelah pencarian
151 Bab CXLVIII - Menyatukan Potongan Jiwa Yi Changyin
152 Bab CXLIX - Jiwa Telah Memadat
153 Bab CL - Kebahagiaan yang Kembali
154 Bab CLI - Kebahagiaan yang Kembali (2)
155 Bab CLII - Ekstra Chapter 1 : Road To Ending
156 Bab CLIII - Ekstra Chapter 2 : ENDING
157 Dari Author ^_^
Episodes

Updated 157 Episodes

1
PROLOG - Pertarungan Seratus Tahun
2
Bab I - Api Spiritual
3
Bab II - Pergi
4
Bab III - Ras Peri dan Kristal Jiwa
5
Bab IV - Pria Lumpuh
6
Bab V - Xuan Chen
7
Bab VI - Kontrak
8
VISUAL TOKOH
9
Bab VII - Cambukan petir
10
Bab VIII - Ketika Pengganggu Datang
11
Bab IX - Rela Demi Dia
12
Bab X - Berkunjung Ke Istana
13
Bab XI - Cambukan Siluman
14
Bab XII - Ketika Di Cambuk
15
Bab XIII - Bantuan Yi Xuemei
16
Bab XIV - Wilayah Zhongjian dan Akademi Tianjin
17
Penjelasan Tingkat Kultivasi dan Beberapa Pembagian di Dunia milik Author:v
18
Bab XV - Perpustakaan Langit
19
Bab XVI - Serangan dari Orang-orang Aneh
20
Bab XVII - Kemarahan Yi Wang
21
Bab XVIII - Sesuatu yang Dibuat Baiyun Dijun
22
Bab XIX - Ramuan Penghilang Cinta
23
Bab XX - Rubah Kecil
24
Bab XXI - Rencana Gaoqing Dijun
25
Bab XXII - Feng'er dan Heilong
26
Bab XXIII - Ruang Dimensi Spiritual
27
Bab XXIV - Bertemu Wei Qiao
28
Bab XXV - Cemburu?
29
Bab XXVI - Akademi Tianjin
30
Bab XXVII
31
Bab XXVIII - Kalajengking Hitam
32
Bab XXIX - Haruskah aku memanggilmu kakak seperguruan?
33
Bab XXX
34
Bab XXXI - Sebenarnya siapa aku?
35
Bab XXXII - Pecahan Ingatan Lagi
36
Bab XXXIII - Singa Roh Api
37
Bab XXXIV - Jebakan Wei Qiao
38
Bab XXXV - Kesalahan Pahaman Berujung Kelaparan
39
Bab XXXVI - Rencana Memutar Balikan Akibat
40
Bab XXXVII - Bodoh!
41
Bab XXXVIII - Tetua Ling Zhao Tahu?
42
Bab XXXIX - Bersama Kakek Bulan
43
Bab XL - Yue Xingfei & Hua Mu Dan
44
Bab XLI - Bayangan yang Menyerang
45
Bab XLII - Kekacauan
46
Bab XLIII - Batu Teleportasi
47
Bab XLIV - Aku mencintaimu..
48
Bab XLV - Mimpi terburuk Sepanjang Masa
49
Bab XLVI - Kau Kekasihku
50
Bab XLVII - Aku mencintainya, jangan halangi aku..
51
Bab XLVIII
52
Bab XLIX - Nasihat Dewi Yuan Ji
53
Bab L - Bulan dan Bintang
54
Bab LI - Pesan Pangeran Ketujuh
55
Bab LII - Rencana Qi Zhongma
56
Bab LIII - Kecelakaan Tak Terduga
57
Bab LIV - Persyaratan Yi Xuemei
58
Bab LV - Rencana Qi Xiangma
59
Bab LVI - Rencana Qi Xiangma (2)
60
Bab LVII - Rencana Qi Xiangma (3)
61
Bab LVIII - Rencana Qi Xiangma (4)
62
Bab LIX - Hadiah Zhang Bixuan
63
Bab LX - Kembalinya Bai Suyue
64
Bab LXI - Bersama Xuan Chen
65
Bab LXII - Kebahagiaan yang Berakhir
66
Bab LXIII - Di Hutan Bambu...
67
Bab LXIV- Penyelamatan Sang Dewi Rubah
68
Bab LXV - Rencana Tersembunyi Yi Changyin
69
Bab LXVI - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (2)
70
Bab LXVII - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (3)
71
Bab LXVIII - Balasan Untuk Wei Qiao
72
Bab LXIX - Akhir Untuk Sementara
73
Bab LXX - Kisah Phoenix dan Naga
74
Bab LXXI - Kisah Phoenix dan Naga (2)
75
Bab LXXII - Alam Peri yang Berubah
76
Bab LXXIII - Keindahan dan Kenikmatan Duniawi
77
Bab LXXIV - Awal Mula Gunung Tianjin
78
Bab LXXV - Usaha Membangunkan sang Pemimpi
79
Bab LXXVI - Untitled
80
Bab LXXVII - Tuduhan Lao Jun
81
Bab LXXVIII - Kemunculan Sesuatu
82
Bab LXXIX - Bangkit yang Kedua Kalinya
83
Bab LXXX - Bangkit yang Kedua Kalinya (2)
84
Bab LXXXI - Sesuatu yang tertanam
85
Bab LXXXII - Awal Mula Alam Peri
86
Bab LXXXIII - Awal Mula Alam Peri (2)
87
Bab LXXXIV - Untitled
88
Bab LXXXV - Qiao Jirong dan Kembalinya Alam Peri
89
Bab LXXXVI - Di Daerah Istana Bulan
90
Bab LXXXVII - Sesuatu Akan Terjadi
91
Bab LXXXVIII - Dia... Wu Yun?!
92
Bab LXXXIX - Ketika Racun Bereaksi
93
Bab XC - Pil Jamur Lingzhi
94
Bab XCI - Penjelasan si Hantu Wanita
95
Bab XCII - Upacara Penghormatan Terakhir
96
Bab XCIII - Di Atas Ayunan
97
Bab XCIV - Serangan Wanita itu
98
Bab XCV - Yi Changyin Jatuh Pingsan
99
Bab XCVI - Menjadi Putri Ketujuh
100
Bab XCVII - Rindu Ayah : 'Shui Jifeng'
101
Bab XCVIII - Mulai Sekarang
102
Bab XCIX - Berencana Pergi
103
Bab C - Adipati Zhaoyang
104
Bab CI - Mempermalukan Xuan Ye
105
Bab CII - Wu Yun kembali?
106
Bab CIII - Bertemu Kembali
107
Bab CIV - Mimpi di Tengah Badai
108
Bab CV - Merasa kehilangan sebelum membuat kenangan
109
Bab CVI - Derita dari Langit
110
Bab CVII - Rencana Mereka
111
Bab CVIII - Seribu Tahun Lalu, pernah menjadi masa lalu
112
Bab CIX - Hadiah Pernikahan
113
Bab CX - Pernikahan Kedua Kalinya
114
Bab CXI - Yi Changyin Pergi
115
Bab CXII - Menuju Alam Baka
116
Bab CXIII - Rencana Kotor
117
Bab CXIV - Sialan!
118
Bab CXV - Kemunculan Monster Alam Baka
119
Bab CXVI - Diselamatkan Dewi
120
Bab CXVII - Bertemu ayah
121
Bab CXVIII - Diguncang Sampai Karam
122
Bab CXIX - Kembali Memelukmu
123
Bab CXX - Dikacaukan
124
Bab CXXI - Keputusan Xuan Chen
125
Bab CXXII - Anak Kedua?
126
Bab CXXIII - Memecahkan Formasi
127
Bab CXXIV - Kembali Sepenuhnya
128
Bab CXXV - Tidak Seperti yang Dirumorkan
129
Bab CXXVI - Pengakuan Wei Qiao
130
Bab CXXVII - Takut Kehilangan
131
Bab CXXVIII - Di Halaman Belakang
132
Bab CXXIX - Racun Kembali Datang
133
Bab CXXX - Rencana Tersembunyi Xuan Chen
134
Bab CXXXI - Setelah Hukuman
135
Bab CXXXII - Kedatangan Wen Yuexin
136
Bab CXXXIII - Perbincangan
137
Bab CXXXIV - Yi Changyin marah
138
Bab CXXXV - Yi Changyin melahirkan
139
Bab CXXXVI - Xuan Sifeng & Xuan Sijiu
140
Bab CXXXVII - Mengunjungi klan Rubah ekor sembilan
141
Bab CXXXVIII - Kesedihan Xuan Rong
142
Bab CXXXIX - Perang
143
Bab CXL - Masa Lalu
144
Bab CXLI - Kehancuran hati yang sebenarnya
145
Bab CXLII - Yi Changyin bisa kembali
146
Bab CXLIII - Sebelum Mencari
147
Bab CXLIV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin
148
Bab CXLV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (2)
149
Bab CXLVI - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (3)
150
Bab CXLVII - Setelah pencarian
151
Bab CXLVIII - Menyatukan Potongan Jiwa Yi Changyin
152
Bab CXLIX - Jiwa Telah Memadat
153
Bab CL - Kebahagiaan yang Kembali
154
Bab CLI - Kebahagiaan yang Kembali (2)
155
Bab CLII - Ekstra Chapter 1 : Road To Ending
156
Bab CLIII - Ekstra Chapter 2 : ENDING
157
Dari Author ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!