Bab III - Ras Peri dan Kristal Jiwa

Yi Changyin dan Shen Lan sudah tiba di alam manusia. Masing-masing mereka menekan aura dewi dan roh agar para manusia itu tidak curiga atau apapun itu. Yi Changyin dan Shen Lan berjalan menyusuri kota yang tak dikenali. Mencari keberadaan seseorang yang berada di dalam mimpi Yi Changyin.

"Oh ya, Shen Lan.. aku ingin bertanya sesuatu padamu." Ujar Yi Changyin saat sedang berjalan.

"Katakanlah." Jawab Shen Lan datar.

"Apa itu ras peri? Mengapa aku tidak mengetahui atau melihat salah satu dari mereka?" Itulah yang ingin di tanyakan Yi Changyin. Dia sangat penasaran dengan apa yang di ucapkan kakak pertamanya. Ingin bertanya saat itu juga, tapi Yi Xuemei malah menengahi sambil mengejeknya. Menyebalkan!

Tanpa banyak omong lagi, Shen Lan langsung menceritakannya dengan senang hati. Kepribadiannya memang tidak ingin ambil pusing. Jika dia di minta untuk menceritakan, apa susahnya mengatakan semua jika dia tahu?

Ras peri adalah makhluk hidup yang berbeda dengan lainnya. Mereka memiliki sayap abadi dan ilmu sihir yang kuat. Tidak ada yang berani melawannya bahkan alam langit, hingga mereka menjadi ras yang paling di hormati setelah keberadaan alam langit. Mereka bahkan bisa menyembuhkan penyakit dalam dengan sendirinya, bagaimana mungkin tidak ras peri begitu istimewa dan di hormati.

Mereka hidup rukun tanpa ada perselisihan sedikitpun. juga tidak memandang derajat selama berjuta-juta tahun. Namun suatu hari mereka telah di ganggu oleh Dewa kegelapan yang tidak mempunyai hati nurani. Saat itu pula datang dua orang pahlawan yang baru selesai berkultivasi.

Dengan kekuatannya yang besar, mereka berdua berhasil mengalahkan raja kegelapan. kejadian membanggakan membuat mereka di juluki sebagai seseorang terkuat di seluruh alam semesta. Karena dahulu, dewa kegelapan lah yang paling kuat, tak heran jika mereka di puja-puja. Satunya bernama Wu Yun sebagai Dewa tertinggi dan Bai Suyue sebagai Dewi tertinggi. Di bilang serasi jika berpasangan, tapi sepertinya mereka tidak mementingkan hal itu.

Sayangnya mereka berdua tidak pernah menunjukkan wajah aslinya. Topeng perak selalu menutupi wajah Bai Suyue dari pandangan orang lain. Tapi topeng milik Wu Yun memiliki warna hitam dan sangat bertolak belakang dengan khas ras peri, yaitu berwarna putih. Tapi semua orang tidak mempersoalkannya. Entah di mana mereka mendapatkan topeng itu hingga enggan melepasnya. Atau mungkin mereka memiliki alasan lain yang memang sangat penting.

Bai Suyue, dia memiliki satu keistimewaan yang lain. Darah sucinya bisa di gunakan untuk mengobati penyakit dalam orang lain. Tapi sayangnya Bai Suyue mengetahui hal itu beberapa hari sebelum kematiannya saat di Medan perang.

Sang Dewi tertinggi sangat menyesal karena tidak mengetahui itu dari awal. Dia rasa darahnya akan menjadi sia-sia. Akhirnya dia meminta pada dewa jika bereinkarnasi darah itu akan tetap ada padanya, di gunakan sebaik mungkin untuk menyembuhkan orang-orang terdekatnya. Begitu dermawan nya seorang Bai Suyue.

Ketentraman hilang karena konflik terjadi. Bagaikan bahtera yang sedang nyaman berlayar kini di terjang badai. Entah kesalahan apa yang Wu Yun perbuat hingga jiwanya dan sebagian orang ras peri berubah menjadi iblis. Sayap mereka menghitam, terutama Wu Yun dengan aura iblis yang paling kuat di dalam sayapnya. Hal itu tentu saja menimbulkan pertentangan di antara mereka yang masih putih dan suci. Hingga di seluruh alam semesta membedakan mereka dengan ras peri putih dan ras peri hitam.

Awalnya Wu Yun bersikeras untuk tetap menyatukan semua yang ada di alam peri, karena dia tidak mau ras peri tercerai berai begitu saja. Tapi peri yang sudah terpengaruh oleh kekuatan iblis Berubah menjadi sesosok yang kejam, yang sering menindas peri putih yang lemah lembut.

Tentu saja hal itu membuat Bai Suyue geram dan mengusir Wu Yun beserta lainnya dari alam peri. Karena kejadian itu, Wu Yun sangat membenci Bai Suyue. Dia berjanji akan memisahkan diri, tapi dengan syarat memberi sebagian wilayah alam peri. Bagaimanapun dia beserta pengikutnya masih mempunyai darah keturunan ras peri.

Bai Suyue bukan wanita yang egois, akhirnya dia menyetujui keinginan Wu Yun untuk terakhir kali nya. Kini alam peri terpisah menjadi dua, menciptakan dua kerajaan yang sangat bertentangan. Tentu saja pemimpin mereka masing-masing adalah Wu Yun dan Bai Suyue.

Alam peri yang dahulunya aman tentram kini penuh dengan konflik. Berkali-kali kerajaan ras peri hitam menyinggung Bai Suyue, membuatnya rasa benci tumbuh berkali-kali lipat. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengadakan peperangan.

Seluruh laki-laki di kerajaan ras peri putih maupun ras peri hitam di latih selama seribu tahun hingga menciptakan pasukan yang kuat di antara kedua kubu. Perang pun di mulai melibatkan orang-orang yang kuat dan berlangsung selama seratus tahun.

Jika melebihi dari waktu itu, maka seluruh alam semesta akan terpengaruh buruk karena pertarungan Bai Suyue dan Wu Yun yang tak pernah henti. Untung saja saat tepat di tahun ke seratus, mereka menghilang secara misterius di dalam ledakan cahaya. Topeng dan pedang pusaka mereka di temukan di atas danau penghancur jiwa. Lalu di segel entah di mana oleh alam langit. Mungkin, hanya kaisar langit dan para Dijun yang mengetahuinya.

"Begitulah kisah singkatnya. Apa pendapatmu?" Tanya Shen Lan setelah menceritakan tentang ras peri yang terpisah tujuh belas ribu tahun lalu. Bahkan seribu tahun sebelum Yi Changyin lahir, dan peperangan itu berakhir di hari kelahirannya.

Raut wajah Yi Changyin menjadi suram, terpikirkan kejadian seperti itu ribuan tahun lalu. "Kisah ini masih penuh misteri, masih rumpang. Banyak kebenaran yang belum terungkap. Seperti mengapa mereka tidak mau melepaskan topengnya, siapa yang membuat jiwa Wu Yun terpengaruhi oleh iblis dan siapa yang meledakan cahaya hingga membuat mereka berakhir tenggelam di danau penghancur jiwa." Jelas Yi Changyin bingung.

"Ngomong-ngomong soal ras peri, tanda lahir di dahi mu itu tidak seperti ekor Phoenix atau semacamnya." Ujar Shen Lan.

"Benarkah? Lalu apa hubungannya dengan ras peri?" Tanya Yi Changyin dengan ekspresi penasaran.

"Di alam langit aku pernah mendengar rumor kalau Bai Suyue mempunyai tanda lahir seperti ekor Phoenix di dahinya. Tapi milikmu tidak terlalu jelas, tidak banyak yang menyadarinya. Mungkin jika tanda itu berubah menjadi warna merah muda, orang-orang akan menganggapmu sebagai Bai Suyue."

Yi Changyin mendengus. "Mana mungkin!" Bai Suyue dan Yi Changyin sangat jauh berbeda. Satu lahir di alam peri, satu lagi di alam langit sebagai rubah ekor sembilan. Tidak mungkin bisa di samakan! Kecuali jika Yi Changyin adalah reinkarnasi dari Bai Suyue. Tapi hal itu tidak memungkinkan sama sekali, kejatuhan Bai Suyue berdekatan dengan kelahiran Yi Changyin. Bereinkarnasi, butuh waktu seribu tahun untuk pengembangan jiwa yang baru.

"Karena membicarakan diriku, aku menjadi ingat satu hal. Mengapa saat itu pangeran dari klan Naga mengatakan kalau darahku bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Apa itu benar?" Yi Changyin memang merasa heran dengan apa yang di katakan pangeran biadab itu. Jika memang benar, mengapa keluarga nya menyembunyikan hal itu?

"Sebenarnya.. itu benar."

Yi Changyin terbelalak. "Apa katamu?"

"Ketika kau masih belia, nyonya Qin selalu sakit-sakitan. Lalu saat itu tangan mu terluka oleh pisau, nyonya Qin tak sengaja memakan darahmu ketika berusaha mengobatimu. Tiba-tiba dia sembuh begitu saja, dan penyakit dalam itu tidak pernah muncul lagi. Hanya ayahmu yang mengetahuinya."

Yi Changyin mengangguk, dia tahu mengapa ayahnya berusaha menyembunyikan kebenaran itu. Jika Feng Chao tahu, mungkin dia akan di manfaatkan sampai mati. Ayahnya memang yang terbaik, tapi kali ini dia harus meninggalkannya tanpa pesan. Yi Changyin akan berlutut dan meminta maaf suatu hari, dia berjanji!

Mereka berdua berjalan menyusuri kota dalam keheningan. Tidak ada topik menarik lagi yang harus di bicarakan. Tidak tahu kemana tujuannya, Yi Changyin hanya ingin mencari pria itu bahkan jika seorang dari klan iblis. Tidak mungkin.. dalam mimpi pria itu tidak terlihat seperti iblis.

Jika pria itu sakit, Yi Changyin mungkin bisa menyembuhkannya. Tidak ada yang susah, tapi kali ini dia sungguh berharap kalau pria itu ada di kota ini.

"Shen Lan.." Panggil Yi Changyin terdengar memelas. Sedari tadi, dia lah yang selalu mencari topik untuk Menghangatkan suasana. Bunga di sampingnya ini bagaikan suka dengan semua keadaan.

"Apa?"

"Aku lapar. Lebih baik kita berhenti di kedai itu dan makan mi dulu. Ya?" Tawar Yi Changyin dengan senyuman penuh harapan, tangannya masih setia menunjuk pada kedai kecil tak jauh dari tempatnya berdiri.

Shen Lan menghentikan langkahnya "Bunga tidak memakan mi." Ujarnya dengan datar.

Yi Changyin mendesah kasar, apa kesalahannya di kehidupan lalu hingga mempunyai peliharaan yang seperti ini?! Tanpa pikir panjang, Yi Changyin pun segera memasukan Shen Lan kedalam cincin ruang nya. Dia sangat kesal! Tapi pria itu tidak protes, membiarkan majikannya mengurungnya. Tidak masalah juga bukan?

Yi Changyin segera berlari kecil ke arah kedai mi dengan senyuman riangnya. Kebetulan kedai itu sedang sepi pembeli, sehingga dia tidak perlu memilih-milih akan duduk di mana.

"Pak kedai! Pesan satu porsi."

"Baik, nona."

.......

.......

.......

Dua titik cahaya putih perlahan muncul di permukaan meja. Cahaya itu menggulung membentuk awan kecil yang di sertai dengan kilatan cahaya. Tak lama kedua titik cahaya itu meletup masing-masing membentuk sembilan pecahan kristal yang mengambang di udara kosong. Hanya satu di antara sembilan yang bersinar terang layaknya hidup.

"Raja, apa itu?" Tanya seorang wanita terdengar lembut dan menggoda. Wajahnya sangat putih dan cantik dengan bibir yang di warnai hitam kemerah-merahan. Gaunnya lebar dan hitam pekat dengan beberapa bordiran merah membuatnya lebih menyala. Rambutnya di gelung indah dan rapi dengan beberapa konde emas yang menghiasinya.

Dari penampilan wanita itu, semua orang bisa mengenalnya. Dia adalah Aoyi Jinqi, Ratu dari kerajaan iblis atau istri dari sang raja iblis. Aoyi Jinqi adalah istri yang paling di cintai sang raja, tak heran jika dia sangat di manjakan. Bahkan Raja iblis enggan memiliki satupun selir di istana belakangnya.

Saat itu sang Raja sedang menciptakan sebuah benda yang menurut Ratu nya aneh. Dia tidak pernah atau melihat rajanya begitu antusias menciptakan benda itu.

"Ini hanyalah sebuah hologram yang bisa melacak pergerakan jiwa Raja peri hitam Wu Yun dan Ratu peri putih Bai Suyue." Jawab Raja iblis. Pria itu masih saja mengenakan topeng penuh mistisnya, seakan tidak bisa di lepaskan.

"Jinqi tidak mengerti bagaimana cara bekerjanya." Ujar sang Ratu masih dengan kebingungannya.

"Kedua hologram ini di ciptakan dari pecahan topeng milik keduanya. Tentu saja topeng itu terhubung dengan jiwa masing-masing. Yang tengah ini adalah.." Raja iblis menunjuk pada kristal yang berada di tengah-tengah dan bersinar lebih terang. "Sebagian jiwanya yang sedang hidup. Artinya, mereka sudah bereinkarnasi."

Aoyi Jinqi tampak terkejut. "Jadi.. pecahan itu adalah jiwa-jiwa mereka yang terpecah belah? Jika dalam hologram ini semuanya bergabung, maka jiwa Ratu Bai Suyue atau Raja Wu Yun akan bangkit?"

Raja iblis tersenyum tipis, merasa senang istrinya begitu pintar. "Kau benar.. Dengan mereka yang bangkit, maka pertarungan itu akan kembali berlanjut." Raja iblis tertawa senang. Sepertinya.. dia sangat menantikan kehancuran dunia karena pengaruh dari bertarungnya kedua dewa dan Dewi yang kuat itu.

"Tunggu...kristal itu.." Aoyi Jinqi merasa familiar dengan gambaran pecahan kristal itu. Raja iblis segera menoleh ke arah istrinya.

Aoyi Jinqi merogoh sesuatu di dalam lengan bajunya. Sebuah pecahan kristal yang sama persis dengan salah satu gambaran dari hologram, terlihat bercahaya di tangan sang Ratu.

Raja iblis tampak terkejut melihatnya. Dia pun segera meraih pecahan kristal dengan cepat. Seperti sesuatu yang penting dan tidak boleh di sentuh oleh orang lain. Raja iblis segera mengeluarkan aura hitam di tangannya, di lepaskan mengenai kristal itu.

Aura hitam menyelubungi kristal hingga kilatan kecil muncul tak beraturan di sana. Sang raja memejamkan matanya, seraya ingin mengetahui apa sebenarnya yang terpendam dari kristal itu.

Tiba-tiba matanya terbuka dengan terkejut, ia segera menarik kembali sihirnya. "Ini adalah pecahan jiwa milik Ratu Bai Suyue."

Mata Aoyi Jinqi membola. "Apa? Aku.. aku menemukan itu dengan tidak sengaja di taman istana. Raja, aku sungguh tidak tahu kalau itu adalah pecahan jiwa yang kau cari. Aku mengira itu hanyalah kristal berharga yang tak sengaja terbuang." Dia berusaha menjelaskan, takut kalau sang raja iblis yang penuh dendam itu marah kepadanya.

"Tidak apa, aku tidak marah kepadamu." Sahut Raja iblis datar.

Aoyi Jinqi tersenyum, nafasnya masih berderu tak karuan. "Terimakasih, raja."

"Kita.. hanya perlu menunggu pergerakan dari hologram ini. Dengan begitu kita bisa mencari keberadaan Ratu Bai Suyue dan Raja Wu Yun." Raja iblis tersenyum miring, senyumannya sangat mengerikan. "Lebih tepatnya aku menunggu kehancuran."

Aura-aura yang di keluarkan saat Bai Suyue dan Wu Yun bertarung, akan berpengaruh pada dunia. Setiap dentingan, akan menimbulkan getaran bak gempa bumi. Setiap sihir yang di keluarkan, akan menimbulkan bencana kecil-kecilan. Itu terjadi selama seratus tahun dan itu hampir menghancurkan dunia. Hanya alam iblis yang tak terpengaruh. Untunglah saat itu terhenti oleh ledakan misterius yang entah datang dari mana. Mungkinkah ada seseorang di balik semua ini?

.......

.......

.......

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen😉 Jangan lupa juga buat rate dan vote❤️❤️ Thanks for reading 😉

Terpopuler

Comments

HANNAH

HANNAH

Hannah mampir kk

2021-07-08

0

Ftl03

Ftl03

likee

2021-07-04

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

aku datang bw dukungan

2021-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG - Pertarungan Seratus Tahun
2 Bab I - Api Spiritual
3 Bab II - Pergi
4 Bab III - Ras Peri dan Kristal Jiwa
5 Bab IV - Pria Lumpuh
6 Bab V - Xuan Chen
7 Bab VI - Kontrak
8 VISUAL TOKOH
9 Bab VII - Cambukan petir
10 Bab VIII - Ketika Pengganggu Datang
11 Bab IX - Rela Demi Dia
12 Bab X - Berkunjung Ke Istana
13 Bab XI - Cambukan Siluman
14 Bab XII - Ketika Di Cambuk
15 Bab XIII - Bantuan Yi Xuemei
16 Bab XIV - Wilayah Zhongjian dan Akademi Tianjin
17 Penjelasan Tingkat Kultivasi dan Beberapa Pembagian di Dunia milik Author:v
18 Bab XV - Perpustakaan Langit
19 Bab XVI - Serangan dari Orang-orang Aneh
20 Bab XVII - Kemarahan Yi Wang
21 Bab XVIII - Sesuatu yang Dibuat Baiyun Dijun
22 Bab XIX - Ramuan Penghilang Cinta
23 Bab XX - Rubah Kecil
24 Bab XXI - Rencana Gaoqing Dijun
25 Bab XXII - Feng'er dan Heilong
26 Bab XXIII - Ruang Dimensi Spiritual
27 Bab XXIV - Bertemu Wei Qiao
28 Bab XXV - Cemburu?
29 Bab XXVI - Akademi Tianjin
30 Bab XXVII
31 Bab XXVIII - Kalajengking Hitam
32 Bab XXIX - Haruskah aku memanggilmu kakak seperguruan?
33 Bab XXX
34 Bab XXXI - Sebenarnya siapa aku?
35 Bab XXXII - Pecahan Ingatan Lagi
36 Bab XXXIII - Singa Roh Api
37 Bab XXXIV - Jebakan Wei Qiao
38 Bab XXXV - Kesalahan Pahaman Berujung Kelaparan
39 Bab XXXVI - Rencana Memutar Balikan Akibat
40 Bab XXXVII - Bodoh!
41 Bab XXXVIII - Tetua Ling Zhao Tahu?
42 Bab XXXIX - Bersama Kakek Bulan
43 Bab XL - Yue Xingfei & Hua Mu Dan
44 Bab XLI - Bayangan yang Menyerang
45 Bab XLII - Kekacauan
46 Bab XLIII - Batu Teleportasi
47 Bab XLIV - Aku mencintaimu..
48 Bab XLV - Mimpi terburuk Sepanjang Masa
49 Bab XLVI - Kau Kekasihku
50 Bab XLVII - Aku mencintainya, jangan halangi aku..
51 Bab XLVIII
52 Bab XLIX - Nasihat Dewi Yuan Ji
53 Bab L - Bulan dan Bintang
54 Bab LI - Pesan Pangeran Ketujuh
55 Bab LII - Rencana Qi Zhongma
56 Bab LIII - Kecelakaan Tak Terduga
57 Bab LIV - Persyaratan Yi Xuemei
58 Bab LV - Rencana Qi Xiangma
59 Bab LVI - Rencana Qi Xiangma (2)
60 Bab LVII - Rencana Qi Xiangma (3)
61 Bab LVIII - Rencana Qi Xiangma (4)
62 Bab LIX - Hadiah Zhang Bixuan
63 Bab LX - Kembalinya Bai Suyue
64 Bab LXI - Bersama Xuan Chen
65 Bab LXII - Kebahagiaan yang Berakhir
66 Bab LXIII - Di Hutan Bambu...
67 Bab LXIV- Penyelamatan Sang Dewi Rubah
68 Bab LXV - Rencana Tersembunyi Yi Changyin
69 Bab LXVI - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (2)
70 Bab LXVII - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (3)
71 Bab LXVIII - Balasan Untuk Wei Qiao
72 Bab LXIX - Akhir Untuk Sementara
73 Bab LXX - Kisah Phoenix dan Naga
74 Bab LXXI - Kisah Phoenix dan Naga (2)
75 Bab LXXII - Alam Peri yang Berubah
76 Bab LXXIII - Keindahan dan Kenikmatan Duniawi
77 Bab LXXIV - Awal Mula Gunung Tianjin
78 Bab LXXV - Usaha Membangunkan sang Pemimpi
79 Bab LXXVI - Untitled
80 Bab LXXVII - Tuduhan Lao Jun
81 Bab LXXVIII - Kemunculan Sesuatu
82 Bab LXXIX - Bangkit yang Kedua Kalinya
83 Bab LXXX - Bangkit yang Kedua Kalinya (2)
84 Bab LXXXI - Sesuatu yang tertanam
85 Bab LXXXII - Awal Mula Alam Peri
86 Bab LXXXIII - Awal Mula Alam Peri (2)
87 Bab LXXXIV - Untitled
88 Bab LXXXV - Qiao Jirong dan Kembalinya Alam Peri
89 Bab LXXXVI - Di Daerah Istana Bulan
90 Bab LXXXVII - Sesuatu Akan Terjadi
91 Bab LXXXVIII - Dia... Wu Yun?!
92 Bab LXXXIX - Ketika Racun Bereaksi
93 Bab XC - Pil Jamur Lingzhi
94 Bab XCI - Penjelasan si Hantu Wanita
95 Bab XCII - Upacara Penghormatan Terakhir
96 Bab XCIII - Di Atas Ayunan
97 Bab XCIV - Serangan Wanita itu
98 Bab XCV - Yi Changyin Jatuh Pingsan
99 Bab XCVI - Menjadi Putri Ketujuh
100 Bab XCVII - Rindu Ayah : 'Shui Jifeng'
101 Bab XCVIII - Mulai Sekarang
102 Bab XCIX - Berencana Pergi
103 Bab C - Adipati Zhaoyang
104 Bab CI - Mempermalukan Xuan Ye
105 Bab CII - Wu Yun kembali?
106 Bab CIII - Bertemu Kembali
107 Bab CIV - Mimpi di Tengah Badai
108 Bab CV - Merasa kehilangan sebelum membuat kenangan
109 Bab CVI - Derita dari Langit
110 Bab CVII - Rencana Mereka
111 Bab CVIII - Seribu Tahun Lalu, pernah menjadi masa lalu
112 Bab CIX - Hadiah Pernikahan
113 Bab CX - Pernikahan Kedua Kalinya
114 Bab CXI - Yi Changyin Pergi
115 Bab CXII - Menuju Alam Baka
116 Bab CXIII - Rencana Kotor
117 Bab CXIV - Sialan!
118 Bab CXV - Kemunculan Monster Alam Baka
119 Bab CXVI - Diselamatkan Dewi
120 Bab CXVII - Bertemu ayah
121 Bab CXVIII - Diguncang Sampai Karam
122 Bab CXIX - Kembali Memelukmu
123 Bab CXX - Dikacaukan
124 Bab CXXI - Keputusan Xuan Chen
125 Bab CXXII - Anak Kedua?
126 Bab CXXIII - Memecahkan Formasi
127 Bab CXXIV - Kembali Sepenuhnya
128 Bab CXXV - Tidak Seperti yang Dirumorkan
129 Bab CXXVI - Pengakuan Wei Qiao
130 Bab CXXVII - Takut Kehilangan
131 Bab CXXVIII - Di Halaman Belakang
132 Bab CXXIX - Racun Kembali Datang
133 Bab CXXX - Rencana Tersembunyi Xuan Chen
134 Bab CXXXI - Setelah Hukuman
135 Bab CXXXII - Kedatangan Wen Yuexin
136 Bab CXXXIII - Perbincangan
137 Bab CXXXIV - Yi Changyin marah
138 Bab CXXXV - Yi Changyin melahirkan
139 Bab CXXXVI - Xuan Sifeng & Xuan Sijiu
140 Bab CXXXVII - Mengunjungi klan Rubah ekor sembilan
141 Bab CXXXVIII - Kesedihan Xuan Rong
142 Bab CXXXIX - Perang
143 Bab CXL - Masa Lalu
144 Bab CXLI - Kehancuran hati yang sebenarnya
145 Bab CXLII - Yi Changyin bisa kembali
146 Bab CXLIII - Sebelum Mencari
147 Bab CXLIV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin
148 Bab CXLV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (2)
149 Bab CXLVI - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (3)
150 Bab CXLVII - Setelah pencarian
151 Bab CXLVIII - Menyatukan Potongan Jiwa Yi Changyin
152 Bab CXLIX - Jiwa Telah Memadat
153 Bab CL - Kebahagiaan yang Kembali
154 Bab CLI - Kebahagiaan yang Kembali (2)
155 Bab CLII - Ekstra Chapter 1 : Road To Ending
156 Bab CLIII - Ekstra Chapter 2 : ENDING
157 Dari Author ^_^
Episodes

Updated 157 Episodes

1
PROLOG - Pertarungan Seratus Tahun
2
Bab I - Api Spiritual
3
Bab II - Pergi
4
Bab III - Ras Peri dan Kristal Jiwa
5
Bab IV - Pria Lumpuh
6
Bab V - Xuan Chen
7
Bab VI - Kontrak
8
VISUAL TOKOH
9
Bab VII - Cambukan petir
10
Bab VIII - Ketika Pengganggu Datang
11
Bab IX - Rela Demi Dia
12
Bab X - Berkunjung Ke Istana
13
Bab XI - Cambukan Siluman
14
Bab XII - Ketika Di Cambuk
15
Bab XIII - Bantuan Yi Xuemei
16
Bab XIV - Wilayah Zhongjian dan Akademi Tianjin
17
Penjelasan Tingkat Kultivasi dan Beberapa Pembagian di Dunia milik Author:v
18
Bab XV - Perpustakaan Langit
19
Bab XVI - Serangan dari Orang-orang Aneh
20
Bab XVII - Kemarahan Yi Wang
21
Bab XVIII - Sesuatu yang Dibuat Baiyun Dijun
22
Bab XIX - Ramuan Penghilang Cinta
23
Bab XX - Rubah Kecil
24
Bab XXI - Rencana Gaoqing Dijun
25
Bab XXII - Feng'er dan Heilong
26
Bab XXIII - Ruang Dimensi Spiritual
27
Bab XXIV - Bertemu Wei Qiao
28
Bab XXV - Cemburu?
29
Bab XXVI - Akademi Tianjin
30
Bab XXVII
31
Bab XXVIII - Kalajengking Hitam
32
Bab XXIX - Haruskah aku memanggilmu kakak seperguruan?
33
Bab XXX
34
Bab XXXI - Sebenarnya siapa aku?
35
Bab XXXII - Pecahan Ingatan Lagi
36
Bab XXXIII - Singa Roh Api
37
Bab XXXIV - Jebakan Wei Qiao
38
Bab XXXV - Kesalahan Pahaman Berujung Kelaparan
39
Bab XXXVI - Rencana Memutar Balikan Akibat
40
Bab XXXVII - Bodoh!
41
Bab XXXVIII - Tetua Ling Zhao Tahu?
42
Bab XXXIX - Bersama Kakek Bulan
43
Bab XL - Yue Xingfei & Hua Mu Dan
44
Bab XLI - Bayangan yang Menyerang
45
Bab XLII - Kekacauan
46
Bab XLIII - Batu Teleportasi
47
Bab XLIV - Aku mencintaimu..
48
Bab XLV - Mimpi terburuk Sepanjang Masa
49
Bab XLVI - Kau Kekasihku
50
Bab XLVII - Aku mencintainya, jangan halangi aku..
51
Bab XLVIII
52
Bab XLIX - Nasihat Dewi Yuan Ji
53
Bab L - Bulan dan Bintang
54
Bab LI - Pesan Pangeran Ketujuh
55
Bab LII - Rencana Qi Zhongma
56
Bab LIII - Kecelakaan Tak Terduga
57
Bab LIV - Persyaratan Yi Xuemei
58
Bab LV - Rencana Qi Xiangma
59
Bab LVI - Rencana Qi Xiangma (2)
60
Bab LVII - Rencana Qi Xiangma (3)
61
Bab LVIII - Rencana Qi Xiangma (4)
62
Bab LIX - Hadiah Zhang Bixuan
63
Bab LX - Kembalinya Bai Suyue
64
Bab LXI - Bersama Xuan Chen
65
Bab LXII - Kebahagiaan yang Berakhir
66
Bab LXIII - Di Hutan Bambu...
67
Bab LXIV- Penyelamatan Sang Dewi Rubah
68
Bab LXV - Rencana Tersembunyi Yi Changyin
69
Bab LXVI - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (2)
70
Bab LXVII - Rencana Tersembunyi Yi Changyin (3)
71
Bab LXVIII - Balasan Untuk Wei Qiao
72
Bab LXIX - Akhir Untuk Sementara
73
Bab LXX - Kisah Phoenix dan Naga
74
Bab LXXI - Kisah Phoenix dan Naga (2)
75
Bab LXXII - Alam Peri yang Berubah
76
Bab LXXIII - Keindahan dan Kenikmatan Duniawi
77
Bab LXXIV - Awal Mula Gunung Tianjin
78
Bab LXXV - Usaha Membangunkan sang Pemimpi
79
Bab LXXVI - Untitled
80
Bab LXXVII - Tuduhan Lao Jun
81
Bab LXXVIII - Kemunculan Sesuatu
82
Bab LXXIX - Bangkit yang Kedua Kalinya
83
Bab LXXX - Bangkit yang Kedua Kalinya (2)
84
Bab LXXXI - Sesuatu yang tertanam
85
Bab LXXXII - Awal Mula Alam Peri
86
Bab LXXXIII - Awal Mula Alam Peri (2)
87
Bab LXXXIV - Untitled
88
Bab LXXXV - Qiao Jirong dan Kembalinya Alam Peri
89
Bab LXXXVI - Di Daerah Istana Bulan
90
Bab LXXXVII - Sesuatu Akan Terjadi
91
Bab LXXXVIII - Dia... Wu Yun?!
92
Bab LXXXIX - Ketika Racun Bereaksi
93
Bab XC - Pil Jamur Lingzhi
94
Bab XCI - Penjelasan si Hantu Wanita
95
Bab XCII - Upacara Penghormatan Terakhir
96
Bab XCIII - Di Atas Ayunan
97
Bab XCIV - Serangan Wanita itu
98
Bab XCV - Yi Changyin Jatuh Pingsan
99
Bab XCVI - Menjadi Putri Ketujuh
100
Bab XCVII - Rindu Ayah : 'Shui Jifeng'
101
Bab XCVIII - Mulai Sekarang
102
Bab XCIX - Berencana Pergi
103
Bab C - Adipati Zhaoyang
104
Bab CI - Mempermalukan Xuan Ye
105
Bab CII - Wu Yun kembali?
106
Bab CIII - Bertemu Kembali
107
Bab CIV - Mimpi di Tengah Badai
108
Bab CV - Merasa kehilangan sebelum membuat kenangan
109
Bab CVI - Derita dari Langit
110
Bab CVII - Rencana Mereka
111
Bab CVIII - Seribu Tahun Lalu, pernah menjadi masa lalu
112
Bab CIX - Hadiah Pernikahan
113
Bab CX - Pernikahan Kedua Kalinya
114
Bab CXI - Yi Changyin Pergi
115
Bab CXII - Menuju Alam Baka
116
Bab CXIII - Rencana Kotor
117
Bab CXIV - Sialan!
118
Bab CXV - Kemunculan Monster Alam Baka
119
Bab CXVI - Diselamatkan Dewi
120
Bab CXVII - Bertemu ayah
121
Bab CXVIII - Diguncang Sampai Karam
122
Bab CXIX - Kembali Memelukmu
123
Bab CXX - Dikacaukan
124
Bab CXXI - Keputusan Xuan Chen
125
Bab CXXII - Anak Kedua?
126
Bab CXXIII - Memecahkan Formasi
127
Bab CXXIV - Kembali Sepenuhnya
128
Bab CXXV - Tidak Seperti yang Dirumorkan
129
Bab CXXVI - Pengakuan Wei Qiao
130
Bab CXXVII - Takut Kehilangan
131
Bab CXXVIII - Di Halaman Belakang
132
Bab CXXIX - Racun Kembali Datang
133
Bab CXXX - Rencana Tersembunyi Xuan Chen
134
Bab CXXXI - Setelah Hukuman
135
Bab CXXXII - Kedatangan Wen Yuexin
136
Bab CXXXIII - Perbincangan
137
Bab CXXXIV - Yi Changyin marah
138
Bab CXXXV - Yi Changyin melahirkan
139
Bab CXXXVI - Xuan Sifeng & Xuan Sijiu
140
Bab CXXXVII - Mengunjungi klan Rubah ekor sembilan
141
Bab CXXXVIII - Kesedihan Xuan Rong
142
Bab CXXXIX - Perang
143
Bab CXL - Masa Lalu
144
Bab CXLI - Kehancuran hati yang sebenarnya
145
Bab CXLII - Yi Changyin bisa kembali
146
Bab CXLIII - Sebelum Mencari
147
Bab CXLIV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin
148
Bab CXLV - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (2)
149
Bab CXLVI - Mencari Potongan Jiwa Yi Changyin (3)
150
Bab CXLVII - Setelah pencarian
151
Bab CXLVIII - Menyatukan Potongan Jiwa Yi Changyin
152
Bab CXLIX - Jiwa Telah Memadat
153
Bab CL - Kebahagiaan yang Kembali
154
Bab CLI - Kebahagiaan yang Kembali (2)
155
Bab CLII - Ekstra Chapter 1 : Road To Ending
156
Bab CLIII - Ekstra Chapter 2 : ENDING
157
Dari Author ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!