Tantangan

...----------------...

"Pihak agensi tiba-tiba kasih kabar kalau kamu dapat tawaran main sinetron lagi"

El mengangguk, sambil melanjutkan menyuap makanannya. Hari ini tekstur makanan sudah kembali seperti semula. Meskipun Alena tetap memilih segala sesuatunya dengan yang paling lembut dan mudah di ditelan.

"Maaf nggak bisa mengulur waktu lebih lama. Karena tanpa konfirmasi ke aku, mereka sudah setuju menerima peran itu. Dan Hari ini juga kamu harus, ikut proses pembacaan naskah dengan cast dan sutradaranya" Alena melanjutkan informasi yang baru saja dia dapat beberapa menit yang lalu.

Ini jelas sangat keterlaluan. Bagaimana mungkin mereka sama sekali tidak menganggap keputusan El itu penting?

"Ok nggak apa-apa. Aku masih punya waktu berapa lama sebelum berangkat?"

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut El, membuat sang manajer menghembuskan nafas berat "kamu bisa nolak El, kita nggak harus menerima peran ini. Lagipula kamu sama sekali nggak dapat bocoran apapun tentang peran apa? Genre apa? Siapa lawan main kamu, ini benar-benar gelap"

"Na, anggap aja ini balesan untuk aku yang menghilang tanpa kabar hampir sebulan ini. Nggak apa-apa kok, demi alek nggak apa-apa" senyum El merekah saat dia mengucapkan kalimat terakhir.

Alena memutar bola mata "aku serius lho ini"

Masih dengan senyum yang merekah, El menepuk punggung tangan Alena lembut "gue beneran nggak -apa." Katanya berusaha membuat sang Manajer yakin.

"Tapi kamu masih dalam masa pemulihan, kita juga masih harus medical check up. Takutnya ada dampak dari kejadian itu sama tubuh kamu"

"Aku ngerasa baik-baik aja. Kalo memang pas syuting ada yang aneh, kita bisa langsung ke rumah sakit buat periksa. Untuk sekarang aku benar-benar nggak apa-apa"

...----------------...

"Tranding satu lagi" Jerome berdecak dengan apa yang dia lihat. matanya masih menelusuri layar laptop dengan antusias.

melihat-lihat kehebohan apa yang tercipta kali ini.

"Masuk akun gosip lagi, ini termasuk prestasi nggak sih?" Jerome bersuara lagi, untuk dirinya sendiri.

Tapi Kayden yang sedang asyik memeriksa berkas di meja kebesarannya, tidak bisa tidak penasaran dengan setiap celetukan yang spontan keluar dari mulut Jerome.

Pria yang mendapat Garis wajah campuran spanyol dari sang ibu dan China-Jawa dari sang Ayah itu menatap sang sepupu yang asyik dengan laptop tidak jauh darinya.

Kayden ingin bertanya, tapi dia mengurungkan niat dan memutuskan untuk mencari tahu sendiri.

Pria itu menyalahkan layar monitor komputer, membuka aplikasi twitter dan mencari daftar tranding di sana.

El

#cantikalami

welcome back El

Kayden memutuskan untuk membuka aplikasi instagram, mencari tahu postingan Akun gosip seperti yang di kicaukan Jerome.

Tanpa sadar Kayden sudah menahan nafas sejak foto terbaru gadis itu muncul di layar monitor didepannya.

Pria itu kemudian tersadar untuk kembali bernafas di detik selanjutnya.

Sebuah seringaian nampak diwajah tampan itu.

Umpannya di tangkap, usahanya memancing berhasil.

...----------------...

"Lo beneran ke luar negeri buat nikah?"

Kening El mengernyit saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria didepannya. Bagaikan sebuah rutinitas wajib, orang pertama yang dia temui setelah menghilang hampir sebulan adalah bertemu dengan pria ini. Itu merupakan sebuah keharusan mutlak.

"Dan apa-apaan ini, lo lupa ini Indonesia? Iklimnya tropis dan sekarang lagi musim panas. Bisa-bisanya lo pake turtleneck begitu. Nggak gerah apa?"

El refleks memegang lehernya. Dalam masa pemulihan hampir sebulan itu, ada satu momen dimana bekas cekikan berubah warna dari kemerahan menjadi biru keunguan, dan bekas itu terlihat begitu mengerikan.

El bahkan tidak mau bercermin sampai berhari-hari karena tidak mau melihat jejak itu yang ujung-ujungnya selalu membuat dia menangis sampai merinding.

Mulai dari saat itulah turtleneck, scarf atau syal langsung menjadi style fashionnya sendiri.

"Kenapa? Lo sakit yah? Kok tiba-tiba pucat?" Ed mendekat, mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi gadis itu yang anehnya malah terasa dingin.

"Keluhannya apa El? Kasih tau gue sekarang"

El menatap sahabat masa kecilnya, yang sedang menanti jawaban dari mulutnya dengan wajah khawatir.

"Nggak ada keluhan kok, lo aja yang lebay"

"Gue buat resep vitamin yah? Atau mau di infus aja gimana?"

Salah satu hal yang gadis ini syukuri dalam hidupnya adalah memiliki laki-laki ini. Ed bisa menjadi apapun untuknya.

Menjadi sosok ayah yang protektif, kekasih yang penyayang, atau sahabat yang paling peduli. Pria itu selalu berhasil menempatkan dirinya di posisi yang tepat saat gadis itu butuh.

Ed adalah keberuntungan yang dia dapatkan dari segala hal kelam dalam hidup. Gadis ini bahkan tidak yakin akan bisa bertahan sampai sejauh ini, kalau Tuhan tidak menempatkan Ed disampingnya. Ed adalah Hadiah dari Tuhan yang selalu El syukuri.

"Entar aja, gue masih ada syuting lagi" tolak El halus.

"Makanya jangan capek-capek dong, lo hobby banget buat orang khawatir mulu" protes pria itu dengan wajah yang dibuat kesal "lagian ngilang hampir sebulan nggak ada kabar, emang sesusah itu chatting gue? Lo udah nggak ngangep gue yah sekarang?"

El tersenyum saat mendengar dan melihat aksi sahabatnya ini. Terkadang Ed memang suka lebay. Tapi hal itu selalu menjadi favorit El.

"Ya... maafin. Gue sama Alena kecopetan. Dan lo tau dong gimana ribetnya hal itu pas diluar negeri? Kita berdua juga pernah ngalamin dulu pas liburan di eropa kan?"

Dalam hati yang paling dalam, El merasa bersalah karena sudah mengarang cerita bohong untuk Ed. Tapi dia sama sekali tidak punya pilihan, tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya kan?

Masalah akan semakin panjang dan melelahkan, gadis ini sama sekali tidak ingin menambah urusan lagi.

Karenanya, El tidak punya pilihan lain selain mengatakan kebohongan ini.

Maafin gue yah...Ed.

Tampang kesal Ed berubah, raut wajahnya mulai terlihat khawatir bercampur iba. El meremas tangannya, mencoba untuk tidak tertawa dan mengacaukan karangan bebasnya ini.

"Tapi lo nggak kenapa-napa kan?"

Berhasil.

Eduard termakan dengan cerita karangannya."seperti yang lo lihat? Gue masih cantik, masih mempesona dan masih menyilaukan" jawab El percaya diri.

Ed berdecak, menyesal sudah bertanya "memang kemarin lo kemana sih?"

"Thailand?" Di detik berikutnya El langsung menyesal saat selasai menjawab satu kata itu. Tapi mau bagaimana lagi, negara itulah yang muncul dalam pikirannya pertama kali. Apa mungkin karena semalam dia habis menonton film dari negara itu? Bisa saja kan?

Ed melotot "Thailand? Jadi Lo beneran kesana buat nikah?" Tanya Ed dengan suara yang naik 1 oktaf. merasa dikhianati.

"Kok nikah sih?"

"Gosipnya kan begitu, lo ngilang karena bakalan nikah sama si aktor Thailand yang siapa namanya itu? Purat? Parut?

Tawa El pecah mendengar nama yang keluar dari mulut pria yang sekarang sedang menatapnya senewen "parah lo, nama orang lo rubah-rubah" ucap gadis itu di sela tawa "namanya Arthur "

"Whatever, pokoknya awas aja lo sampe nikah, terus gue nggak tau yah?" Ucap Ed dengan nada sarat ancaman disertai wajah super serius.

"Iyahh...bawel.Masa iya sih, lo nggak gue libatin dalam momen penting dalam hidup gue Ed?"

Ed terharu dia langsung meraih kepala gadis itu, menyandarkan dalam pelukkannya. Suatu kebiasaan yang sudah ada sejak mereka kecil "pinter sih sekarang, kamu"

Katanya dengan nada bangga, yang sedetik kemudian langsung berganti dengan teriakkan karena El sudah menjitak kepalanya dengan sadis.

...----------------...

Kayden menatap tajam dari dalam mobil kearah cafe yang terletak di pinggiran kota depok, sebuah cafe kecil yang tidak banyak pengunjung.

Gadis itu dan sosok pria yang memakai bucket hat berwarna hitam datang kesini berdua, dengan mobil yang terdaftar dengan nama Alena.

Keduanya terlihat begitu akrab, bahkan tidak segan untuk berpelukkan di siang hari. Artinya mereka punya hubungan yang spesial lebih dari sekedar teman biasa.

En kesulitan mengenali sosok pria itu, hanya saja dia merasa sangat familiar dengannya.

sosok itu seperti pernah dia lihat entah dimana.

Pria itu tersenyum, jari jempolnya mengusap bibir. "Ini semakin menarik" bisiknya pelan, dengan tatapan yang belum lepas dari dua sosok yang sedang asyik duduk bercengkrama di dalam kafe.

Kayden jadi merasa tertantang. Dan dia tidak pernah sekalipun melewatkan tantangan. Apapun itu.

...----------------...

Next chapter>>>>>>

Terpopuler

Comments

Rini

Rini

lanjutt

2021-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Buruk
2 Senyuman pertama di tahun penuh luka
3 Welcome to the (H)EL(L)
4 Tatapan Tajam
5 Perkenalan
6 Luka
7 Menyesal atau Masa bodoh
8 Hening
9 Tantangan
10 Prahara itu datang lagi
11 skandal
12 Circle
13 Masuk dalam pelukkan
14 Trauma
15 Bad girl is you
16 Apa semudah itu membuat orang jatuh hati?
17 Luka (2)
18 Selayaknya hubungan ibu dan putrinya
19 Bunga Lily
20 Poker Face
21 Awal
22 Pelukkan Untuk Ed
23 Pelukkan untuk Ed (2)
24 Liontin dengan inisial nama gadis itu
25 Lupa dengan alarm tanda bahaya
26 Masuk Jurang
27 Hilang
28 Terekam dalam ingatan
29 Visual Kayden Abraham
30 Mulai bergeser
31 Sebuah bahu untuk bersandar
32 Cepat bangun, El. Cepat sehat
33 Topeng
34 Menangis tanpa suara
35 Menghapus no panggilan cepat.1
36 Eduard akhirnya memilih
37 Amarah dan benci vs rasa bersalah yang tidak pernah habis
38 Dress berwarna soft lilac
39 Berharap bisa dilupakan
40 Wajah mereka memang memiliki kesamaan
41 Kekacauan
42 Cerita hari ini apa bisa berbeda?
43 Masih belum terlambat
44 Berurusan dengan orang yang salah
45 Keputusan
46 Lepaskan atau tidak?
47 Fakta
48 No: 3091
49 Kini bisa saling melepaskan
50 lLY
51 Kita akan menikah
52 Nama panggilan
53 Sorotan
54 Satu hari yang tenang
55 Kisah kita sudah selesai
56 Seutuhnya, sesungguhnya, dan sebenar-benarnya
57 Dibawah Pengaruh obat
58 Bra merah
59 Tanda
60 Salah
61 Jarak
62 Sebuah kartu As
63 kenyataan menyakitkan
64 Selamat tidur Ily
65 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
66 Bayaran untuk nyawa
67 Satu langkah lebih dekat (jauh)
68 Malam pertama untuk Eleasha
69 Kerinduan yang terpendam
70 Terluka Parah
71 Semanis Martabak manis
72 Sakit di tempat yang sama
73 Emosi telah menghancurkan semua
74 Akankah ada akhir yang bahagia untuknya juga?
75 Sebuah surat
76 Kabar buruk
77 KOMA
78 Merubah situasi
79 Bangun En, peluk gue
80 Siuman
81 Si cantik yang penuh luka
82 Tanggung jawab
83 Pulang ke rumah
84 Keajaiban yang menyakitkan
85 Lebih buruk
86 'Penyakit'
87 Marco
88 Rasa sakit yang tak seberapa
89 Can't believe
90 Can't believe
91 Can’t erase
92 it's (not) over now (?)
93 Tidak bisa lupa
94 mohon bersabar
95 Sudahi perang ini disini
96 Tidak mau kehilangan
97 Dia hadir karena cinta
98 Satu-satunya
99 Diantara kita
100 Cinta dalam tanggung jawab
101 Aku mohon sama kamu
102 Seberapa pantas
103 Sosok yang dirindukan
104 Pelangimu sudah datang
105 It's all coming back to me
106 Kesempatan Kedua
107 Tatapan mereka bertemu
108 Maaf dan Terima kasih
109 Ketakutan
110 Cinta dan Benci hanya terpisah oleh sebuah lapisan tipis
111 Dear future baby
112 World meet baby Kai
113 Debaran pertama
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Mimpi Buruk
2
Senyuman pertama di tahun penuh luka
3
Welcome to the (H)EL(L)
4
Tatapan Tajam
5
Perkenalan
6
Luka
7
Menyesal atau Masa bodoh
8
Hening
9
Tantangan
10
Prahara itu datang lagi
11
skandal
12
Circle
13
Masuk dalam pelukkan
14
Trauma
15
Bad girl is you
16
Apa semudah itu membuat orang jatuh hati?
17
Luka (2)
18
Selayaknya hubungan ibu dan putrinya
19
Bunga Lily
20
Poker Face
21
Awal
22
Pelukkan Untuk Ed
23
Pelukkan untuk Ed (2)
24
Liontin dengan inisial nama gadis itu
25
Lupa dengan alarm tanda bahaya
26
Masuk Jurang
27
Hilang
28
Terekam dalam ingatan
29
Visual Kayden Abraham
30
Mulai bergeser
31
Sebuah bahu untuk bersandar
32
Cepat bangun, El. Cepat sehat
33
Topeng
34
Menangis tanpa suara
35
Menghapus no panggilan cepat.1
36
Eduard akhirnya memilih
37
Amarah dan benci vs rasa bersalah yang tidak pernah habis
38
Dress berwarna soft lilac
39
Berharap bisa dilupakan
40
Wajah mereka memang memiliki kesamaan
41
Kekacauan
42
Cerita hari ini apa bisa berbeda?
43
Masih belum terlambat
44
Berurusan dengan orang yang salah
45
Keputusan
46
Lepaskan atau tidak?
47
Fakta
48
No: 3091
49
Kini bisa saling melepaskan
50
lLY
51
Kita akan menikah
52
Nama panggilan
53
Sorotan
54
Satu hari yang tenang
55
Kisah kita sudah selesai
56
Seutuhnya, sesungguhnya, dan sebenar-benarnya
57
Dibawah Pengaruh obat
58
Bra merah
59
Tanda
60
Salah
61
Jarak
62
Sebuah kartu As
63
kenyataan menyakitkan
64
Selamat tidur Ily
65
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
66
Bayaran untuk nyawa
67
Satu langkah lebih dekat (jauh)
68
Malam pertama untuk Eleasha
69
Kerinduan yang terpendam
70
Terluka Parah
71
Semanis Martabak manis
72
Sakit di tempat yang sama
73
Emosi telah menghancurkan semua
74
Akankah ada akhir yang bahagia untuknya juga?
75
Sebuah surat
76
Kabar buruk
77
KOMA
78
Merubah situasi
79
Bangun En, peluk gue
80
Siuman
81
Si cantik yang penuh luka
82
Tanggung jawab
83
Pulang ke rumah
84
Keajaiban yang menyakitkan
85
Lebih buruk
86
'Penyakit'
87
Marco
88
Rasa sakit yang tak seberapa
89
Can't believe
90
Can't believe
91
Can’t erase
92
it's (not) over now (?)
93
Tidak bisa lupa
94
mohon bersabar
95
Sudahi perang ini disini
96
Tidak mau kehilangan
97
Dia hadir karena cinta
98
Satu-satunya
99
Diantara kita
100
Cinta dalam tanggung jawab
101
Aku mohon sama kamu
102
Seberapa pantas
103
Sosok yang dirindukan
104
Pelangimu sudah datang
105
It's all coming back to me
106
Kesempatan Kedua
107
Tatapan mereka bertemu
108
Maaf dan Terima kasih
109
Ketakutan
110
Cinta dan Benci hanya terpisah oleh sebuah lapisan tipis
111
Dear future baby
112
World meet baby Kai
113
Debaran pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!