Senyuman pertama di tahun penuh luka

..........

"Lo bilang apa?"

"Eleasha ke sana lagi, kali ini dia basah kuyup, dan cedera di pelipis karena terkena ember dari air yang disiram Leo"

Kayden mengepalkan tangannya, ini laporan ke sekian di bulan ini.

Apa gadis itu sebegitu tidak ada kegiatannya? Sampai-sampai dalam sebulan ini dia terus mencari gara-gara dengan keluarga Lana.

Jangankan Leo atau tante Sonia mama-- Lana dan Leo -- , pria ini sendiri ingin sekali mencekik leher gadis itu sampai patah. Suasana masih begitu panas dan gadis tidak tau diri itu seperti sengaja mencari gara-gara.

"Dia datang untuk minta maaf, lagi" Jerome terlihat berhati-hati menyampaikan informasi.

Sama sekali tidak ingin memprovokasi Kayden lebih jauh.

Kayden mendengus, menyeruput kopinya menatap keluar lewat dinding kaca.

"Dan Leo dilaporkan" lanjut Jerome memberi informasi

Dengan cepat kepala Kayden berputar menatap Jerome, sepupu sekaligus orang kepercayaannya.

"Bukan oleh gadis itu, tapi dari penggemarnya."

"Medsos heboh barusan dengan video amatir tentang kejadian itu, tapi tim IT kita sedang berusaha take down video yang sudah terlanjur menyebar" Jerome menjawab dengan cepat, dia tahu betul arti tatapan tajam itu.

"Seperti yang lo tau, pelipisnya cedera, robek, dan itu fatal untuk aktris papan atas seperti dia. Yang You know, penampilan adalah segalanya."

Pria tinggi dengan kulit kuning langsat itu menunjuk pelipisnya saat bicara, mencoba memberikan gambaran yang sebenarnya tentang cedera yang di dapatkan El kali ini.

Kayden tertawa mendengar ucapan Jerome, dalam hati dia berharap gadis itu mendapat sesuatu yang lebih dari itu, minimal patah tulang atau buta sekalian.

Kenapa Leo begitu murah hati dengan hanya membuat pelipisnya sobek?

"Tapi sudah Lo atasin kan?"

Jerome mengangguk "tanpa lo suruh pun gue pasti nggak akan biarin Leo masuk penjara, lagipula pihak dari El nggak ada laporan jadi semua bisa diatasi secara kekeluargaan"

Kayden mengangguk, dalam hati bertanya-tanya sampai kapan gadis itu akan kembali dirumah keluarga Lana.

Sampai dimana usahanya mencuci tangan atas dosa yang dia buat dengan cara merebut hati keluarga dari orang yang dia hilangkan nyawanya?

Sampai dimana dia akan berpura-pura sebagai korban juga?

"Dia akan bayar lunas semuanya sayang, cepat atau lambat" gumam Kayden dengan tatapan yang tertuju ke langit biru diatasnya.

.....

"Selesai" Ed meletakkan peralatan medis yang dia gunakan untuk membersihkan juga mengobati luka di pelipis gadis yang masih menutup mata dan terlihat berantakkan dengan keadaan pakaian cukup basah, tapi masih saja tetap terlihat cantik.

"gue berani jamin nggak akan ada bekas apapun, karena gue ngobatin dengan cinta, soalnya"

Mata itu terbuka, langsung tertuju pada sepasang mata Ed yang terhalang kacamata bening.

Dan gadis ini sangat tau kalau kacamata itu hanyalah untuk gaya-gayaan pria itu saja saja.

El mendengus kemudian bangkit berdiri, meraih handuk yang dia dapatkan tadi dari rumah Lana, hatinya menghangat ketika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Siapa akan menyangka kalau perjuangan untuk mendapatkan kata maaf dari keluarga Lana selama hampir dua bulan ini berbuah manis, mungkin belum terlalu manis karena adik dari korban masih belum bisa memaafkannya,

dan dia sangat mengerti hal itu.

Tadi saat tante Sonia menghampirinya, melilitkan handuk dipundaknya, menyentuh pelipisnya yang berdarah karena tergores pinggiran ember dengan tatapan khawatir dan meminta pengertian atas perbuatan Leo sang putra bungsu.

El bisa merasakan sedikit rasa lega di hatinya yang selama ini sesak dan tersiksa dari hari ke hari.

Itu saja cukup. cukup melapangkan sedikit dadanya yang tertimbun perasaan bersalah sejak kejadian tabrakkan itu.

Yang terhimpit oleh kenyataan pahit kalau dia sama sekali tidak memiliki daya untuk mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya.

Kalau ternyata dia bukanlah korban seperti yang selama ini diketahui publik.

"Jangan kesana lagi" ucapan Ed terdengar seperti sebuah permintaan ketimbangan larangan.

El membalasnya dengan senyuman lebar.

"Makasih" katanya masih dengan senyuman yang sama.

kening Ed berkerut "Lho kok makasih?" tanyanya binggung.

El menunjuk pelipisnya yang sudah berbalut perban

"karena udah ngobatin gue dengan cinta" lanjutnya dengan kedipan mata.

"Dihh.... centil"

El tertawa dan langsung menularkan senyum pada sahabatnya sejak masih memakai popok, Ed meraih tubuh kurus El memelukknya erat penuh sayang.

Dia bersyukur akhirnya gadis ini sudah bisa tersenyum bahkan tertawa.

Dan itu sudah lebih dari cukup. Sangat lebih dari cukup.

Pria ini ingin kebahagiaan juga datang pada El setelah semua peristiwa berdarah menyakitkan yang secara bertubi -tubi menghampiri dan merenggut keceriaannya beberapa bulan terakhir ini.

.............

"Okh my God baby, are you oke? Ini gimana gue mau makeup in kalo begini tampang lo?"

Alda sang MUA merangkap fashion stylish Pribadi El menjerit histeris saat gadis itu masuk ke ruangan ganti.

"lo kan tau ada syuting, kenapa bisa luka sihhh?" cecar Alda panik.

"Bisa di tutupin pake rambut nggak sih ini, Da? atau mungkin topi?"

El memperhatikan wajahnya di cermin besar didepan mereka.

"Bisa-bisanya lo tenang begini saat muka milyaran lo ini sobek? Aduhhhh..... Gustiii"

El baru ingin membalas kepanikkan Alda saat Alena masuk dan langsung menghampirinya dengan raut wajah khawatir.

Bertambah lagi orang yang akan panik sekarang.

"Kamu yakin nggak akan lapor polisi? Dia udah bikin kamu luka lho? Di bagian muka lagi. Terus yang lain nggak apa-apa kan? Kok kamu bisa nekat pergi kesana sendirian sih?!" Nada bicara Alena naik satu oktaf. Sejak video El viral di media sosial beberapa jam yang lalu, Alena sudah mendapat semprotan dari banyak pihak.

Tapi bukan hal itu yang membuatnya kesal, karena Alena juga menyadari kalau dia juga bersalah sudah membiarkan El sendirian disaat gadis itu masih begitu keukeuh dengan pendiriannya minta maaf pada keluarga korban.

Untuk yang satu itu -- rutinitas mengunjungi rumah Lana-- Alena tidak bisa lagi melarang, karena sebelumnya sudah ada perjanjian diantara mereka berdua bahwa sampai kapanpun El tidak akan pernah mengakui bahwa dialah yang ternyata duduk dibalik kemudi, kepada siapapun, demi apapun. Untuk kebaikkan semuanya.

Dan selama hampir dua bulan ini, dengan begitu keras kepala El selalu mengunjungi rumah Lana tidak peduli larangan, tidak peduli pemberitaan media, dan tidak peduli dengan reaksi keluarga itu yang saat melihatnya pertama kali terlihat ingin menguburnya hidup-hidup.

Apalagi adik laki-laki korban yang kali ini bahkan berhasil membuat luka di wajah El, setelah sebelum-sebelumnya meneriaki, menyumpahi, bahkan berani melemparkan benda yang masih tergolong lumayan aman, seperti telur atau tepung.

"Gue udah bilang nggak akan ada laporan apapun, gue udah telponan juga sama Pak Wijaya. Leo nggak sengaja Na, dia aja kaget dan langsung pergi pas tahu gue berdarah, niat awalnya cuma mau nyiram gue tapi embernya malah lepas dari tangan dan kena pelipis gue. But i'm fine. Jangan khawatir"

El tersenyum lebar.

Melihat senyuman selebar itu, membuat Alena tidak lagi berniat memperpanjang masalah. Karena ini merupakan senyuman lebar pertama El sejak kejadian naas itu.

Sebuah senyum yang benar-benar senyuman bukan sekedar akting senyum yang dibuat-buat.

"Kalian tau nggak siapa yang anterin gue ke Rs?" El bertanya kepada dua orang terdekatnya.

"Tante Sonia, beliau bilang udah melepaskan pengampunan buat gue dan anak itu"

El tidak bisa mencegah air mata lolos dari kedua matanya.

"Gue akan hidup lebih baik lagi sekarang. Gue akan menghargai semua yang udah gue punya, termasuk karir yang udah gue jalanin dari nol ini, "

"Nggak akan buat pelarian ke alkohol atau sesuatu yang negativ lagi." Janji El dengan nada penuh kelegaan

Dengan senyuman tulus pertama di tahun yang penuh luka.

..............

Next Chaptet>>>>

mohon dukungan buat Author

dengan like, vote dan komen

Terpopuler

Comments

Ni Ketut SriAryanti

Ni Ketut SriAryanti

ceritanya bagus banget

2024-12-07

0

Rini

Rini

langsung sukaa

2021-11-01

1

Senja Cewen

Senja Cewen

Like lagi...

Pria Pusaka

2021-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Buruk
2 Senyuman pertama di tahun penuh luka
3 Welcome to the (H)EL(L)
4 Tatapan Tajam
5 Perkenalan
6 Luka
7 Menyesal atau Masa bodoh
8 Hening
9 Tantangan
10 Prahara itu datang lagi
11 skandal
12 Circle
13 Masuk dalam pelukkan
14 Trauma
15 Bad girl is you
16 Apa semudah itu membuat orang jatuh hati?
17 Luka (2)
18 Selayaknya hubungan ibu dan putrinya
19 Bunga Lily
20 Poker Face
21 Awal
22 Pelukkan Untuk Ed
23 Pelukkan untuk Ed (2)
24 Liontin dengan inisial nama gadis itu
25 Lupa dengan alarm tanda bahaya
26 Masuk Jurang
27 Hilang
28 Terekam dalam ingatan
29 Visual Kayden Abraham
30 Mulai bergeser
31 Sebuah bahu untuk bersandar
32 Cepat bangun, El. Cepat sehat
33 Topeng
34 Menangis tanpa suara
35 Menghapus no panggilan cepat.1
36 Eduard akhirnya memilih
37 Amarah dan benci vs rasa bersalah yang tidak pernah habis
38 Dress berwarna soft lilac
39 Berharap bisa dilupakan
40 Wajah mereka memang memiliki kesamaan
41 Kekacauan
42 Cerita hari ini apa bisa berbeda?
43 Masih belum terlambat
44 Berurusan dengan orang yang salah
45 Keputusan
46 Lepaskan atau tidak?
47 Fakta
48 No: 3091
49 Kini bisa saling melepaskan
50 lLY
51 Kita akan menikah
52 Nama panggilan
53 Sorotan
54 Satu hari yang tenang
55 Kisah kita sudah selesai
56 Seutuhnya, sesungguhnya, dan sebenar-benarnya
57 Dibawah Pengaruh obat
58 Bra merah
59 Tanda
60 Salah
61 Jarak
62 Sebuah kartu As
63 kenyataan menyakitkan
64 Selamat tidur Ily
65 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
66 Bayaran untuk nyawa
67 Satu langkah lebih dekat (jauh)
68 Malam pertama untuk Eleasha
69 Kerinduan yang terpendam
70 Terluka Parah
71 Semanis Martabak manis
72 Sakit di tempat yang sama
73 Emosi telah menghancurkan semua
74 Akankah ada akhir yang bahagia untuknya juga?
75 Sebuah surat
76 Kabar buruk
77 KOMA
78 Merubah situasi
79 Bangun En, peluk gue
80 Siuman
81 Si cantik yang penuh luka
82 Tanggung jawab
83 Pulang ke rumah
84 Keajaiban yang menyakitkan
85 Lebih buruk
86 'Penyakit'
87 Marco
88 Rasa sakit yang tak seberapa
89 Can't believe
90 Can't believe
91 Can’t erase
92 it's (not) over now (?)
93 Tidak bisa lupa
94 mohon bersabar
95 Sudahi perang ini disini
96 Tidak mau kehilangan
97 Dia hadir karena cinta
98 Satu-satunya
99 Diantara kita
100 Cinta dalam tanggung jawab
101 Aku mohon sama kamu
102 Seberapa pantas
103 Sosok yang dirindukan
104 Pelangimu sudah datang
105 It's all coming back to me
106 Kesempatan Kedua
107 Tatapan mereka bertemu
108 Maaf dan Terima kasih
109 Ketakutan
110 Cinta dan Benci hanya terpisah oleh sebuah lapisan tipis
111 Dear future baby
112 World meet baby Kai
113 Debaran pertama
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Mimpi Buruk
2
Senyuman pertama di tahun penuh luka
3
Welcome to the (H)EL(L)
4
Tatapan Tajam
5
Perkenalan
6
Luka
7
Menyesal atau Masa bodoh
8
Hening
9
Tantangan
10
Prahara itu datang lagi
11
skandal
12
Circle
13
Masuk dalam pelukkan
14
Trauma
15
Bad girl is you
16
Apa semudah itu membuat orang jatuh hati?
17
Luka (2)
18
Selayaknya hubungan ibu dan putrinya
19
Bunga Lily
20
Poker Face
21
Awal
22
Pelukkan Untuk Ed
23
Pelukkan untuk Ed (2)
24
Liontin dengan inisial nama gadis itu
25
Lupa dengan alarm tanda bahaya
26
Masuk Jurang
27
Hilang
28
Terekam dalam ingatan
29
Visual Kayden Abraham
30
Mulai bergeser
31
Sebuah bahu untuk bersandar
32
Cepat bangun, El. Cepat sehat
33
Topeng
34
Menangis tanpa suara
35
Menghapus no panggilan cepat.1
36
Eduard akhirnya memilih
37
Amarah dan benci vs rasa bersalah yang tidak pernah habis
38
Dress berwarna soft lilac
39
Berharap bisa dilupakan
40
Wajah mereka memang memiliki kesamaan
41
Kekacauan
42
Cerita hari ini apa bisa berbeda?
43
Masih belum terlambat
44
Berurusan dengan orang yang salah
45
Keputusan
46
Lepaskan atau tidak?
47
Fakta
48
No: 3091
49
Kini bisa saling melepaskan
50
lLY
51
Kita akan menikah
52
Nama panggilan
53
Sorotan
54
Satu hari yang tenang
55
Kisah kita sudah selesai
56
Seutuhnya, sesungguhnya, dan sebenar-benarnya
57
Dibawah Pengaruh obat
58
Bra merah
59
Tanda
60
Salah
61
Jarak
62
Sebuah kartu As
63
kenyataan menyakitkan
64
Selamat tidur Ily
65
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
66
Bayaran untuk nyawa
67
Satu langkah lebih dekat (jauh)
68
Malam pertama untuk Eleasha
69
Kerinduan yang terpendam
70
Terluka Parah
71
Semanis Martabak manis
72
Sakit di tempat yang sama
73
Emosi telah menghancurkan semua
74
Akankah ada akhir yang bahagia untuknya juga?
75
Sebuah surat
76
Kabar buruk
77
KOMA
78
Merubah situasi
79
Bangun En, peluk gue
80
Siuman
81
Si cantik yang penuh luka
82
Tanggung jawab
83
Pulang ke rumah
84
Keajaiban yang menyakitkan
85
Lebih buruk
86
'Penyakit'
87
Marco
88
Rasa sakit yang tak seberapa
89
Can't believe
90
Can't believe
91
Can’t erase
92
it's (not) over now (?)
93
Tidak bisa lupa
94
mohon bersabar
95
Sudahi perang ini disini
96
Tidak mau kehilangan
97
Dia hadir karena cinta
98
Satu-satunya
99
Diantara kita
100
Cinta dalam tanggung jawab
101
Aku mohon sama kamu
102
Seberapa pantas
103
Sosok yang dirindukan
104
Pelangimu sudah datang
105
It's all coming back to me
106
Kesempatan Kedua
107
Tatapan mereka bertemu
108
Maaf dan Terima kasih
109
Ketakutan
110
Cinta dan Benci hanya terpisah oleh sebuah lapisan tipis
111
Dear future baby
112
World meet baby Kai
113
Debaran pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!