Argian tengah fokus terhadap laptopnya. Tetapi perasaan kesalnya pada istri tidak bergunanya masih terasa. Bagaimana tidak kesal, ia di hidangkan dengan sarapan seperti makan garam.
'Ceklek' Bunyi suara pintu yang dibuka dari luar. Dino pun masuk menghadap Argian.
"Ada apa Dino?" tanya Argian tanpa menatap lawan bicaranya. Karena fokusnya tetap pada laptopnya.
"Saya hanya ingin memberitahukan anda pak, bahwa hari ini saat jam sepuluh nanti ada meeting bersama para arsitek yang akan mempersentasikan rancangan bangunan mereka,"
Argian melihat jam tangannya."Baiklah sebentar lagi saya akan kesana. Ada berapa orang yang akan presentasi?" tanyanya.
"Ada lima orang pak," jawab Dino. Selesai memberitahukan agenda hari ini ia langsung keluar.
Didepan ada Malla sang seketaris, yang menunggu kedatangan Dino.
"Gimana boss?" tanya Malla, sebenarnya memberitahukan agenda tadi adalah tugasnya. Tapi saat melihat wajah Argian yang datang tidak mengenakkan, membuat Malla jadi serba salah untuk masuk keruangan bossnya. Makanya dia meminta tolong pada Dino.
"Aman," singkat Dino, lalu berlalu dari hadapan Malla.
"Ngeselin banget tu laki, jawab singkat banget. Untung ganteng sama baik," dumel Malla.
Dari kejauhan beberapa meter, Dino masih bisa mendengar dumelan Malla. Ia hanya tersenyum mendengar dumelan wanita itu dan meneruskan langkahnya balik ke ruang kerjannya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.
.
.
Argian menyelesaikan pekerjaannya terlebih dulu. Selesai menandatangani berkas-berkas yang sangat banyak. Barulah Argian keluar dari dalam ruangannya menuju tempat meeting.
Malla mengikuti langkah bossnya yang sangat cepat itu, seperti orang yang sedang berlari saja. Saat bossnya ingin membuka pintu, Malla mendahuluinya memegang engsel lalu membukakanya.
Semua para arsitek telah duduk dikursi mereka masing-masing. Mempersiapkan bahan presentasi untuk agar diterima diperusahaan besar 'Bramantio'.
Argian masih belum menyadari bahwa disalah satu kursi ada mantan yang masih dicintainya sampai sekarang. Sampai dimana Malla memanggil salah satu nama para arsitek, barulah Argian mengangkat kepala menatap pemilik nama tersebut.
"Ibu Ginara, silahkan maju kedepan untuk mempresentasikan hasil rancangan bangunan anda," ucap Malla.
Ginara namanya yang dipanggil, ia pun berdiri maju untuk mempresentasikan rancangannya. Argian terus memperhatikan wanita didepannya yang sedang berbicara mengenai rancangannya.
"Gimana pak Argi, apa anda tertarik dengan rancangan saya," kata Ginara. Argian malah diam, seperti tidak mendengar pertanyaan tersebut, akibat matanya yang tidak pernah lepas dari wanitanya.
Malla merasa bingung dengan bossnya yang hanya diam saja. Bossnya kelihatan seperti orang yang tidak fokus.
"Pak Argi," seru Malla.
"Ehh! Kenapa?" tanya Argian tersadar dari tatapan yang tadi tidak bisa melepaskan mangsanya.
"Emm, maaf bu Malla. Apa boleh saya ulang pertanyaanya," ujar Ginara bertanya sebelum mengulang kembali pertanyaanny.
"Silahkan! Bu Ginara, saya persilahkan untuk mengulang kembali pertanyaan anda," ucap Malla.
"Sebelumnya tadi saya mempertanyakan, apa pak Argi tertarik dengan rancangan saya," ulang Ginara.
Argian mengangguk."Ya, saya tertarik dengan rancangan anda. Tetapi saya ingin melihat presentasi rancangan para arsitek yang lainnya." katanya.
Lalu Malla memanggil arsitek selanjutnya untuk maju mempresentasikan rancangam bangunan mereka. Hingga tidak terasa waktunya untuk memilih siapa yang pantas menjadi arsitek proyek pembangunan perusahaan cabang.
Argian melakukan penilaian, melihat dari cara mereka mempresentasikan. Gambar rancangan bangunan-bangunan yang telah dipersiapkan oleh mereka. Argian tidak ingin melakukan kecurangan sama sekali, tetapi memang dari para arsitek lainnya. Gambar rancangan dan dari presentasi tadi, Ginara lah yang paling bagus serta baik dalam berbicara.
"Disini saya sebagai pemilik perusahaan, memutuskan yang berhak menangani proyek saya..."
Semuanya yang berada dalam ruangan meeting tampak tegang menunggu kelanjutan.
"Selamat untuk anda nona Ginara, anda berhak untuk menangani proyek ini," ucap Argian memberikan selamat.
Para arsitek lainnya berdiri dari duduk, mereka bergantian mengucapkan selamat pada Ginara dengan berjabatan tangan. Lalu beralih pada Argian, sebelum keluar mereka mengucapkan terimakasih karena diberi peluang untuk mempresentasikan hasil bangunan mereka. Walaupun ini belum keberuntungan bagi mereka.
Sekarang dirungan tersebut tersisa hany tiga orang yang masih belum keluar.
"Nona Ginara saya tunggu diruangan," kata Argian, lalu melenggang pergi begitu saja tanpa mengajak Malla sedikitpun.
.
.
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
Terimakasih💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
lanjut
tetap semnagat ya
2021-05-07
0
🐌KANG MAGERAN🐌
'bagaimana dengan ku?' hadir nih bawa boom like, rate sama gift .
udah ya feed backnya, maaf slow respon😊
silakan mampir😘
2021-05-06
0