20-PPT

Marsa yang terus saja memaksa Nari agar datang ke pesta tersebut. Membuat Nari akhirnya mengiyakan, karna dia sudah sangat kesal dan bosan mendengar ocehan Marsa yang menginginkan Nari datang.

"Kamu siap-siap dikontrakan ku aja ya Nar," ujar Marsa.

Nari menggeleng dia tidak bisa, karna harus pulang dulu. Sekarang dia bukanlah wanita lajang yang bebas, ada suami yang harus di urusnya. Jadi dia harus memasakan untuk suaminya barulah datang ke pesta tersebut.

"Maaf kak, kalau itu aku ga bisa. Aku harus pulang dulu ke panti bantuin ibu masak buat adik-adik. Tapi kakak tenang aja aku bakalan datang kok, kita ketemuan di pesta," bohong Nari, terpaksa karna tidak mungkin dia menceritakan bahwa dirinya sudah menikah. Apalagi mas Argian mengingatkan agar pernikahan ini disembunyikan jangan sampai ada yang mengetahuinya.

"Kamu hati-hati di jalannya. Nanti kabari aku kalau kamu otw ke pestanya," ucap Marsa.

Nari mengangguk, lalu segera menyetop angkutan. Segera pulang, karena hari sudah sore.

.

"Nari!" seru Bi Sri dari arah dapur.

"Ada apa bi?" tanya Nari menghampiri.

"Tadi tuan, pulang sebentar. Terus pesan sama bibi suruh bilang ke non, kalau tuan malam ga pulang," ucap Bi Sri.

"Ga pulang, mas Argi ada bilang ga sama bibi kalau mau kemana gitu?"

"Gaada non, tuan cuman bilang gitu aja, terus tuan juga bilang non gausah nungguin,"

'Kemana ya, kira-kira mas Argi,' batin Nari, bukannya dia hanya ingin tahu tujuan suaminya kemana. Dan ia juga takut jika suaminya pergi ke tempat hiburan, dia tidak ingin suaminya minum-minuman seperti itu.

"Yaudah bi, kalau gitu makasih udah ngasih tahu. Aku ke atas dulu bi," ucap Nari melenggang pergi naik ke lantai atas.

Sampai diatas Nari masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia bersiap-siap memakai baju yang pernah di pijamkan oleh Denara padanya yang belum dikembalikannya. Karna Argian tidak akan pulang jadinya Nari memutuskan tidak memasak makan malam. Dia akan langsung menuju tempat pesta ulang tahun.

Saat turun ke bawah terlihat sepi, Nari berpikir mungkin Bi Sri telah kembali ke pavilium. Jadi dia memutuskan untuk langsung saja keluar, ia memilih untuk naik taxi.

"Ga apa-apalah, sekali-kali aku naik taxi," ujarnya.

Melambaikan tangannya menyetopkan taxi dan masuk. Supir taxi segera menjalan mobilnya setelah ia memberi tahu kemana tujuannya. Sesampainya di hotel AZ Pranaja yang sangat mewah, bahkan Nari tercengang saat memasuki hotel tersebut.

"Kak sa cantik banget," puji Nari saat melihat tampilan temannya.

"Makasih Nari cantik, kamu juga cantik malam ini," ujar Marsa memuji balik.

"Oh iya kak, kak May ga dateng ya?" tanyanya.

"Biasa, Maya ga suka acara beginian. Pasti banyak alasannya sakit perut lah, cape lah," kekeh Marsa menyebutkan alasan Maya.

Sepanjang jalan menuju ballroom hotel mereka saling mengobrol. Hingga tanpa sengaja ia bertabrakan, sampai kepala terbentur dada bidang yang keras.

"Awhh," ringis Nari.

"Maaf! Saya tidak sengaja, apa ada yang sakit?" tanya pria yang tidak sengaja menabrak Nari.

"Nar, nar kamu ditanyain sama pangeran," Marsa menepuk bahu Nari memberitahunya. Sambil mata Marsa tidak berkedip sedikitpun menatapa pria dihadapan mereka.

"Pangeran? Siapa kak?" tanya Nari bingung.

"Depan kamu," jawab Marsa

Nari mendongak menatapnya, sama seperti Marsa dirinya sempat terpesona. Tapi buru-buru menghentikan tatapannya, karna dia sadar bukanlah gadis lajang. Ia harus menjaga mata dan hatinya hanya untuk suaminya. Walaupun suaminya belum menerimanya sebagai istri.

"Apa ada yang sakit?" ulang pria tersebut menanyakannya lagi.

Nari secepatnya menggeleng, bahwa tida ada yang sakit. Lalu Nari menarik tangan Marsa untum segera menuju ke ballroom.

"Menarik," pria tersebut tersenyum tipis.

.

Acara ulang tahun pun dimulai dengan pemotongan kue setelah tadi Azka berpidato sedikit, berbicara tentang kata-kata untuk Ibundanya tersayang yang telah merawatnya hingga sebesar ini.

"Kak sa, aku mau ke toilet udah kebelet banget," ujar Nari.

"Mau aku temani ngga?" tanya Marsa menawari.

"Gausah kak sa, aku juga tahu dimana letak toiletnya," Nari segera melangkah cepat ke toilet, selesai itu ia langsung keluar dari dalam toilet. Mata Nari mengelilingi seluruh ballroom hotel mencari keberadaan Marsa yang entah kemana tidak terlihat. Tapi saat matanya melihat ke arah orang yang dikenalnya.

"Bukannya itu mas Argi," Nari mengucek matanya kembali. "Benar itu mas Argi, tapi sama siapa? Siapa perempuan itu?" pertanyaan bermunculan dalam otaknya, mencoba menebak-nebak tetapi dia takut menjadi fitnah nantinya.

Disana kedua orang tersebut tengah tertawa dan tangan Mas Argian melingkari pinggang perempuan tersebut dengan begitu eratnya. Dia melihat sesekali suaminya mencium pipi perempuan itu.

"Apa itu kekasih mas Argi," gumannya kembali, "Ngga, ini ga bisa di biarin," Nari ingin menghampiri tetapi suara seseorang menghentikannya.

"Nari," seru Bunda Aisyah memanggilnya.

"Bu Aisyah," balas Nari.

"Bunda senang kamu datang ke pesta putra tante. Oh ya, kamu kesini datang sama siapa?" tanya Bunda Aisyah.

"Aku datang sama kak Marsa bu, tapi entah kemana orangnya menghilang begitu saja," ujar Nari.

"Aku pamit dulu bu, mau cari kak Marsa," pamit Nari tapi langkah terhenti karna suara Bunda Aisyah.

"Tunggu Nari, bunda mau kenalin kamu sama anak bunda. Bentar lagi dia kesini" ucap Bunda Aisyah lalu memanggil putranya dengan melambaikan tangannya.

"Ada apa bunda?" tanya Azka yang sudah berdiri di hadapan Bunda Aisyah, sedangkan Nari menunduk.

"Ini bunda mau ngenalin kamu sama seseorang, yang sering bunda ceritakan sama kamu," tutur Bunda Aisyah.

Seketika Nari mendongak dan terkejut, bola matanya membulat ketika melihat putra dari bunda Aisyah. Pria tersebut adalah tadi yang tidak sengaja menabraknya.

"Kamu," "Kamu," serempak mereka berbicara berbarengan.

"Kalian saling kenal?" tanya Bunda Aisyah.

"Ngga bun, tadi aku ga sengaja nabrak gadis ini," beritahu Azka.

"Oh gitu, yaudah gih kenalan," kata Bunda Aisyah.

"Azka Pranaja," Azka mengulurkan tangannya, lalu dibalas oleh gadis depannya.

"Nari," singkatnya. "Bu, aku kesana dulu mau nyamperin kak Marsa," pamitnya lalu segera berjalan menghampir Marsa.

Bunda Aisyah mengangguk, lalu tatapan Bunda Aisayh beralih pada putranya, yang tersenyum-senyum melihat kepergian Nari.

"Hehh! Kenapa ini anak bunda senyum-senyum... Hayo, kamu naksir ya sama Nari," goda bunda Aisyah.

"Emang bunda setuju," ucap Azka.

"Kalau sama Nari, bunda setuju banget. Karna bunda udah kenal dia lama, intinya dia gadia yang baik lemah lembut, bicaranya sopan," ujar bunda Aisyah.

"Kok bunda bisa kenal dia," Azka penasaran.

"Bunda lupa ngasih tahu kamu, Nari udah kerja di toka bunda udah lama banget," beritahu bunda Aisyah.

"Pantes aja, bunda udah kenal lama," balas Azka, keduanya belum mengetahui jika sebenarnya gadis yang mereka bicarakan telah menjadi istri orang.

Lalu mereka berjalan menyambut tamu kolega bisnisnya. Sebenarnya ini bukan hanya pesta ulang tahun, tetapi juga peresmian hotel barunya yaitu 'Hotel AZ Pranaja'. Hanya saja pestanya di satuin dengan acara ulang tahunnya.

****

Follow ig aku yuk guys : @antiloversn

Bersambung. . .

Follow juga ya!!

Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.

Terimakasih💓

Terpopuler

Comments

Rosni Lim

Rosni Lim

Semangat

2021-05-25

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

mg nari m azka z y k....biar beda kek novel2 laen...nari jg brhak bhgia..

2021-05-22

4

FatayatulNASA Tarik-SDA

FatayatulNASA Tarik-SDA

kasian nari kalo argian gk ingt kalo udah prawanin nari..
qo argian bodoh bnget ya prcaya aja ma pcrnya.. uda dtinggalin tnpa alasan juga

2021-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 01- Nari Lestari
2 02- Argian Satria Bramantio
3 03. Menjadi pengantin pengganti
4 04. Acara resepsi
5 05. Pernikahan yang tak diinginkan
6 06- Perjanjian Pernikahan
7 07- Minta Izin
8 08- Panti Asuhan
9 09- Hanya Bisa Bersabar Menghadapi Sikap Ketus Argian
10 10-PPT
11 11-PPT
12 12-PPT
13 13-PPT
14 14-PPT
15 15-PPT
16 16-PPT
17 17-PPT
18 18-PPT
19 19-PPT
20 20-PPT
21 21-Azka Reganevan Pranaja
22 22- Cuma Dimanfaatin
23 23-PPT
24 24-PPT
25 25-PPT
26 26-PPT
27 27-PPT
28 28-PPT
29 29-PPT
30 30-PPT
31 31-PPT
32 32-PPT
33 33-PPT
34 34-PPT
35 35- Mencari Tahu Tentang Nari
36 36- Alasan Lamaran Azka Ditolak
37 37. Mengatakan kehamilan
38 38. Tak ada yang mempercayai
39 39. Melakukan dengan kasar
40 40. Bukan wanita yang dicintai
41 41. Pindah rumah
42 42. Tuduhan dan Kemarahan
43 43. Rumah baru
44 44. Pisah kamar
45 45. Mual
46 46. Rumah sakit
47 47. Rawat Inap
48 48. Kesalahapahaman kecil
49 49. Mengidam
50 50. Mengidam yang terpenuhi
51 51. Beberapa kali mengatakan kebohongan
52 52. Bertekad menjadi wanita lebih kuat lagi
53 53. Tidak setuju
54 54. Membawa wanita lain
55 55. Menggoda
56 56. Melawan
57 57. Kesempatan
58 58. Marah
59 59. Izin menggunakan dapur toko kue
60 60. Tatapannya tak lepas memperhatikan
61 61. Happy Birthday Fahira
62 62. Kabar bahagia
63 63. Kabar kepulangan mendadak
64 64. Oma Ayu bahagia punya cicit
65 65. Permintaan Oma Ayu
66 66. Surat Cerai
67 67. Mencari Nari
68 68. Melahirkan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
01- Nari Lestari
2
02- Argian Satria Bramantio
3
03. Menjadi pengantin pengganti
4
04. Acara resepsi
5
05. Pernikahan yang tak diinginkan
6
06- Perjanjian Pernikahan
7
07- Minta Izin
8
08- Panti Asuhan
9
09- Hanya Bisa Bersabar Menghadapi Sikap Ketus Argian
10
10-PPT
11
11-PPT
12
12-PPT
13
13-PPT
14
14-PPT
15
15-PPT
16
16-PPT
17
17-PPT
18
18-PPT
19
19-PPT
20
20-PPT
21
21-Azka Reganevan Pranaja
22
22- Cuma Dimanfaatin
23
23-PPT
24
24-PPT
25
25-PPT
26
26-PPT
27
27-PPT
28
28-PPT
29
29-PPT
30
30-PPT
31
31-PPT
32
32-PPT
33
33-PPT
34
34-PPT
35
35- Mencari Tahu Tentang Nari
36
36- Alasan Lamaran Azka Ditolak
37
37. Mengatakan kehamilan
38
38. Tak ada yang mempercayai
39
39. Melakukan dengan kasar
40
40. Bukan wanita yang dicintai
41
41. Pindah rumah
42
42. Tuduhan dan Kemarahan
43
43. Rumah baru
44
44. Pisah kamar
45
45. Mual
46
46. Rumah sakit
47
47. Rawat Inap
48
48. Kesalahapahaman kecil
49
49. Mengidam
50
50. Mengidam yang terpenuhi
51
51. Beberapa kali mengatakan kebohongan
52
52. Bertekad menjadi wanita lebih kuat lagi
53
53. Tidak setuju
54
54. Membawa wanita lain
55
55. Menggoda
56
56. Melawan
57
57. Kesempatan
58
58. Marah
59
59. Izin menggunakan dapur toko kue
60
60. Tatapannya tak lepas memperhatikan
61
61. Happy Birthday Fahira
62
62. Kabar bahagia
63
63. Kabar kepulangan mendadak
64
64. Oma Ayu bahagia punya cicit
65
65. Permintaan Oma Ayu
66
66. Surat Cerai
67
67. Mencari Nari
68
68. Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!