13-PPT

Setelah ngobrol cukup lama di cafe bersama Angel. Nari baru sadar jika hari mulai petang. Saat ingin pamit, Angel menawarkan untuk mengantar. Tidak ada pilihan lain, Nari menerima tumpangan yang ditawarkan kepadanya.

Melihat sudah tidak punya cukup waktu, untuk menunggu angkutan umum. Karena jam sebentar lagi masuk waktu maghrib. Apalagi dia belum masak untuk makan malam. Setahunya suaminya sudah pulang jam segini, rasa ketakutan akan dimarahi menghinggapinya.

Selama perjalanan Nari terus berdoa dalam hati. Semoga yang di pikiran tidak terjadi sama sekali.

Sampai didepan rumah bak istana mewah kediaman Bramantio. Membuat mulut Angel menganga tidak percaya rumah semewah ini seperti layaknya istana. Dia tidak menyangka pria tua yang sudah menjadi suami temannya sekaya itu.

"Ini beneran rumahnya Nar, ga salah alamat?" tanya Angel memastikan pengelihatannya.

"Iya Angel, ini rumah suamiku," jawab Nari.

"Makasih ya Ngel udah nganterin aku," saat Nari ingin membuka pintu mobil, suara Angel menghentikannya.

"Nari, tunggu sebentar!"

"Kenapa Ngel?"

"Kapan-kapan boleh ngga aku main kesini," ujar Angel bertanya dengan hati-hati.

Nari memberikan respon mengangguk yang berarti membolehkan."Boleh dong Angel, kamu kan tetap teman aku," ucapnya tersenyum manis dengan menampakan gigi rata putihnya.

"Makasih Nari," bales Angel tersenyum juga, tapi senyuman itu tidak tulus.

"Yaudah aku masuk dulu, assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Setelah Angel menjawab salamnya, Nari segera turun. Gerbang pun dibuka oleh satpam rumah yang berjaga. Nari juga mengucapkan terimakasih kepada pak satpam yang telah membukakan gerbang tersebut. Lalu ia melanjutkan jalan sampai didepan pintu utama rumah.

.

.

"Pah, mama sama Gea kenapa?" tanya Argian yang baru saja pulang dari kantor.

"Ini semua gara-gara Nari," bukan Felly dan Farhan yang menyahut tetapi Argea menjawab dengan menggeram marah.

"Kenapa dengan gadis itu," ujar Argian duduk di sofa tunggal.

"Gara-gara nyari dia keliling mall, mama sampai kecapekan," ucapan Argea membuat rahang Argian mengeras.

Argian mendekat kearah Felly, yang berada dipelukan Farhan. Lalu ia meraih bahu mamanya dan melihat wajah wanita kesayangan terlihat begitu letih.

"Ma,"

Hampir saja Felly pingsan, Argian langsung mengendong dan membawa mamanya ke lantai atas dimana kamar kedua orangtua terletak.

Farhan ingin menghubungi dokter, dengan cepat Felly mencegahnya. Semua dilakukannya agar tidak ketahuan bahwa ini hanya kebohongannya bersama putrinya.

"Jangan telpon dokter pa, mama cuman butuh istirahat aja."

"Kamu juga Argi istirahat sana gih, baru pulang kerja pasti kamu capek banget."

Dengan lembutnya Felly menangkup wajah putranya. Dan bicara menyuruh Argian untuk berisitirahat.

"Gea juga sana gih istirahat, kamu pasti cape juga. Kan tadi kita keliling bersama nyari Nari."

"Iya ma, Gea balik kekamar dulu. Nanti kalau ada apa-apa panggil aja." kata Argea tersenyum, memeluk dan mencium bergantian pipi kedua orangtuanya.

Sekarang Argian dan Argea sudah keluar menuju kamar mereka masing-masing. Tinggal Felly dan Farhan dikamar. Farhan menuju kamar mandi, tapi sebelum itu ia menyelimuti istrinya agar tidur dengan nyaman.

.

.

Nari membuka pintu utama pelan, saat sudah berada didalam terlihat sangat sepi. Biasanya diruang tamu ada saja yang duduk disana.

Tanpa pikir panjang Nari segara menaiki anak tangga satu persatu untuk sampai diatas. Berjalan menuju ke kamarnya, ketakutkan saat masih berada dimobil tadi. Dirasakannya kembali, ketika ingin membuka engsel pintu. Dengan penuh keberanian, Nari membuka pintu kamar.

"Darimana?"

Tubuh Nari menegang ketika mendengar suara bariton seorang pria. Ya, suara itu berasal dari Argian suaminya yang tengah bersandar di ranjang sambil membaca buku. Kaca mata putih baca yang bertengger di hidung mancung miliknya, semakin membuat ketampanan memancar diwajahnya.

"Kalau orang tanya itu dijawab, bukannya diam aja," tekan Argian.

"Anu itu ma-mas, Na-nari habis dari cafe," jawab Nari terbata-bata.

Argian bangun dari sandaran nyamannya. Berdiri melangkah menghampiri Nari. Mereka berdua saling berhadapan, membuat tubuh Nari keringat dingin.

"Oh, ternyata kamu enak-enak di cafe. Mama saya cape-cape keliling ma nyariin kamu," Argian berkata sinis.

"Dasar gadis gatau diri," lanjutnya mengatakan yang seharusnya tidak keluar dari bibir itu.

"Tunggu mas! Tadi kamu bilang, mama keliling mall nyariin aku. Aku gaada ke mall mas, bahkan ak-..." kalimat Nari terhenti saat memikirkan, tidak seharus dia bilang begitu. Ia tidak ingin dirumah ni terjadi pertengkaran, lebih baik dia diam saja dulu.

"Aku apa, kamu mau bilang apa hahh?" murka Argian mengepalkan tangan. Mengingat wajah letih Felly.

"Ngga ada mas, ma-ma ken-apa ma-mas," ujar Nari.

"Kamu sudah buat mama saya kecapekan. masih tanya kenapa, sini kamu," Argian menarik tangan Nari keluar dari kamar menuju ke kamar orangtuanya. Membuka pintu itu perlahan, disana terlihat Felly sedang tidur dengan wajah pucatnya.

"Sudah lihatkan!"

"Iya mas, ta-tapi-..."

"Gausah kesana, kamu hanya mengganggu mama saya beristirahat."

Nari ingin melangkah menuju mertuanya. Tapi dilarang Argian yang malah menarik tangan keluar dari kamar tersebut. Nari dibawa masuk kekamar, bukan melepaskan. Argian malah semakin kuat menekan tangan Nari dan menarik ke kamar mandi.

Amarah yang menggebu, membuat Argian berlaku kasar. Beberapa kali ia mencelupkan kepala Nari ke dalam air di bathup yang sudah terisi penuh.

"Ber...hen-ti ma-mas, Na-nari su..sah na...fas," Nari berkatan tersenggal-senggal akibat nafas yang tidak teratur.

Argian menghentikan dan melepaskan tangan dari leher Nari. Lalu meninggalkan Nari seorang diri di dalam kamar mandi.

Setelah kepergian Argian. Nari menangis tergugu, ia sama sekali tidak menyangka jika suami bisa melakukan itu padanya. Nari awalnya berpikir jika Argian tidak akan mungkin sekasar itu. Tapi nyatanya dia salah besar. Bahkan Argian mampu melakukan itu terhadapnya.

Malangnya nasib Nari, harus menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Kedua mertua dan adik ipar membencinya. Mereka berbohong dan ia harus menerima kemarahan Argian.

Mengingat kata oma Ayu. Membuat Nari harus bersabar, karna wanita paruh baya itu berharap ia mampu meluluhkan seluruh keluarga ini agar menerimanya sebagai menantu.

"Hiks sema...ngat Nari, ka-kamu pas-ti bi-sa," katanya terendam tangisan.

Nari bangun dari terduduknya, baju telah basah akibat tadi. Melepaskan seluruh bajunya, lalu membersihkan tubuhnya.

Keluar dari dalam kamar mandi. Dia tidak melihat suaminya disudut mana pun.

"Mungkin mas Argi di ruang kerja," pikirnya.

Nari segera memakai baju dan berbaring diranjang. Tubuhnya rasanya sangat lelah sekali, jadinya ia tidak turun ke bawah. Padahal tadi dia ingin memasak sesuatu untuk keluarga ini. Tapi apalah daya tubuh sekarang tidak memungkinan untuk turun ke bawah menuju dapur. Ia memejamkan matanya, supaya bisa terlelap dan melupakan kejadian tadi.

.

.

Bersambung. . .

Follow juga ya!!

Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.

Terimakasih💓

Terpopuler

Comments

Fatmi Alfarizi

Fatmi Alfarizi

kasiyan tari thòr

2022-07-23

0

Oppo A5s

Oppo A5s

sabar ya nari,nanti pasti kamu bisa bahagia

2022-02-11

0

lina

lina

semangat tor

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 01- Nari Lestari
2 02- Argian Satria Bramantio
3 03. Menjadi pengantin pengganti
4 04. Acara resepsi
5 05. Pernikahan yang tak diinginkan
6 06- Perjanjian Pernikahan
7 07- Minta Izin
8 08- Panti Asuhan
9 09- Hanya Bisa Bersabar Menghadapi Sikap Ketus Argian
10 10-PPT
11 11-PPT
12 12-PPT
13 13-PPT
14 14-PPT
15 15-PPT
16 16-PPT
17 17-PPT
18 18-PPT
19 19-PPT
20 20-PPT
21 21-Azka Reganevan Pranaja
22 22- Cuma Dimanfaatin
23 23-PPT
24 24-PPT
25 25-PPT
26 26-PPT
27 27-PPT
28 28-PPT
29 29-PPT
30 30-PPT
31 31-PPT
32 32-PPT
33 33-PPT
34 34-PPT
35 35- Mencari Tahu Tentang Nari
36 36- Alasan Lamaran Azka Ditolak
37 37. Mengatakan kehamilan
38 38. Tak ada yang mempercayai
39 39. Melakukan dengan kasar
40 40. Bukan wanita yang dicintai
41 41. Pindah rumah
42 42. Tuduhan dan Kemarahan
43 43. Rumah baru
44 44. Pisah kamar
45 45. Mual
46 46. Rumah sakit
47 47. Rawat Inap
48 48. Kesalahapahaman kecil
49 49. Mengidam
50 50. Mengidam yang terpenuhi
51 51. Beberapa kali mengatakan kebohongan
52 52. Bertekad menjadi wanita lebih kuat lagi
53 53. Tidak setuju
54 54. Membawa wanita lain
55 55. Menggoda
56 56. Melawan
57 57. Kesempatan
58 58. Marah
59 59. Izin menggunakan dapur toko kue
60 60. Tatapannya tak lepas memperhatikan
61 61. Happy Birthday Fahira
62 62. Kabar bahagia
63 63. Kabar kepulangan mendadak
64 64. Oma Ayu bahagia punya cicit
65 65. Permintaan Oma Ayu
66 66. Surat Cerai
67 67. Mencari Nari
68 68. Melahirkan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
01- Nari Lestari
2
02- Argian Satria Bramantio
3
03. Menjadi pengantin pengganti
4
04. Acara resepsi
5
05. Pernikahan yang tak diinginkan
6
06- Perjanjian Pernikahan
7
07- Minta Izin
8
08- Panti Asuhan
9
09- Hanya Bisa Bersabar Menghadapi Sikap Ketus Argian
10
10-PPT
11
11-PPT
12
12-PPT
13
13-PPT
14
14-PPT
15
15-PPT
16
16-PPT
17
17-PPT
18
18-PPT
19
19-PPT
20
20-PPT
21
21-Azka Reganevan Pranaja
22
22- Cuma Dimanfaatin
23
23-PPT
24
24-PPT
25
25-PPT
26
26-PPT
27
27-PPT
28
28-PPT
29
29-PPT
30
30-PPT
31
31-PPT
32
32-PPT
33
33-PPT
34
34-PPT
35
35- Mencari Tahu Tentang Nari
36
36- Alasan Lamaran Azka Ditolak
37
37. Mengatakan kehamilan
38
38. Tak ada yang mempercayai
39
39. Melakukan dengan kasar
40
40. Bukan wanita yang dicintai
41
41. Pindah rumah
42
42. Tuduhan dan Kemarahan
43
43. Rumah baru
44
44. Pisah kamar
45
45. Mual
46
46. Rumah sakit
47
47. Rawat Inap
48
48. Kesalahapahaman kecil
49
49. Mengidam
50
50. Mengidam yang terpenuhi
51
51. Beberapa kali mengatakan kebohongan
52
52. Bertekad menjadi wanita lebih kuat lagi
53
53. Tidak setuju
54
54. Membawa wanita lain
55
55. Menggoda
56
56. Melawan
57
57. Kesempatan
58
58. Marah
59
59. Izin menggunakan dapur toko kue
60
60. Tatapannya tak lepas memperhatikan
61
61. Happy Birthday Fahira
62
62. Kabar bahagia
63
63. Kabar kepulangan mendadak
64
64. Oma Ayu bahagia punya cicit
65
65. Permintaan Oma Ayu
66
66. Surat Cerai
67
67. Mencari Nari
68
68. Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!