14-PPT

Nari masih terlelap nyenyak dalam tidurnya. Sehabis sholat subuh tadi Nari kembali berbaring di ranjang hingga terlelap. Karna badannya sangat lemas, membuatnya tidak bisa untuk turun ke bawah dan memasakkan semua keluarga sarapan pagi.

Sedang dibawah kedua wanita berdecak. Saat tidak melihat Nari, karna mereka sudah mempunyai rencana kembali agar gadis itu tidak betah tinggal disini.

"Ma, tumben sekali gadis kampung itu belum turun. Biasakan dia berada di dapur terus," ujar Argea berbicara dengan Felly.

"Iya sayang, mama rasa dia masih dikamar. Pasti males-malesan," sahut Felly.

"Aaa... Gea punya ide ma, gimana kalau kita bangunin aja. Bilang aja kak Argi minta di masakin sarapan pagi," ujar Argea otak bekerja dengan baik dengan merencanakan sesuatu.

"Benar sayang! Tapi, kalau nanti kakak kamu malah suka masakan dia, gimana dong?" kata Felly mepertanyakan itu.

"Gausah khawatir ma, nanti masakan dia kita masukin garam biar asin."

"Pinter juga kamu sayang."

"Iyalah anak mama gitu."

Kedua ibu dan anak itu bertos ria. Mereka segera naik ke lantai atas kembali. Tapi sebelum itu Felly sudah menyuruh pelayan lainnya sibuk dengan pekerjaan yang diberikannya.

Sudah berada didalam kamar Argian. Felly tidak menemukan putranya dimanapun.

"Kakak mu kok gaada ya ge," guman Felly pelan.

"Mungkin kaka tidur diruang kerja ma," ujar Argea menyahut pelan.

Kedua ibu dan anak tersebut berdia di depan gadis yang sangat nyenyak dalam tidurnya. Keduanya yang melihat itu bersedekap tangan.

"Benar-benar gadis pemalas," ujar Felly, sungguh kesal melihat menantu yang tidak diterima.

"Hehh, pemalas bangun kamu," Argea mengoyang bahu Nari dengan kencang.

Ketika melihat mama mertua dan adik iparnya membuat Nari tersentak dan terduduk.

"Bangun kamu, masak buat sarapan," tintah Felly.

"I-iya ma," ujar Nari.

"Cepat!" teriak Argea, tidak tahan melihat wajah Nari membuatnya muak.

Dengan langkah pasti Nari menuruni tangga berhati-hati. Sebenarnya tubuhnya sangat lemas, tapi tidak mungkin ia menolak perintah mama mertuanya. Dia masih ketakutan dengan kemarahan mas Argian, begitu mengerikan.

.

.

Setelah masakan selesai, Nari menyiapkan makanan diatas meja makan. Nari berniat ingin memanggil suaminya untuk makan tapi dia sudah ada disitu yang sedang duduk dan memainkan iphonenya.

Tanpa bicara terlebih dahulu, Nari mengambilkan sedikit nasi goreng dan menaruhnya dipiring. Lalu meletakkan piring yang sudah berisi di depan suaminya.

"Saya sarapan di kantor saja," Argian berucap dingin. Saat ingin berdiri suara Felly mamanya menghentikannya.

"Argian! Sarapan disini, mama gamau tahu," cegah Felly, membuat putranya duduk kembali. Dan dirinya mengedipkan sebelah mata ke putrinya.

Sedang Nari terlihat senang. Karna suaminya tidak jadi pergi dan akan mencoba nasi goreng buatannya.

"Hargai masakan istrimu," ucapan Felly diberi anggukan oleh Argian.

Sedang sang tuan besar Farhan hanya diam saja memperhatikan interaksi istrinya dan putranya. Ia tidak ingin menimpalinya sama sekali, bahkan dia tidak memakan nasi goreng itu.

Argian bersiap menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya. Nari yang masih berada didekatnya menjadi gugup, kira-kira masakan cocok atau tidak dilidah suaminya.

'Byuuurr' Argian menyemburkan nasi goreng itu dan mengambil air putih. Lalu meminumnya dan mengambil tisu mengelap mulutnya.

"Kamu mau racuni saya ya?" ketus Argian.

"Hah! ngeracuni, maksud mas apa?" Nari malah bertanya balik.

"Ni kamu rasain sendiri, mama, gea. Jangan sesekali makan nasi gorengnya," pesan Argian.

Nari mengambil nasi goreng yang berada di piring Argian dan menyuapkannya ke dalam mulutnya. Dengan cepat ia mengambil tisu mengeluarkan makanan itu.

"Asin," spontan Nari berkata.

"Habiskan, karna ini kamu yang masak. Jadi habiskan nasi goreng ini, jangan membuang-buang makanan," tukas Argian berkata ketus.

"Tapi mas-..."

"Tidak ada kata tapi, cepat habiskan."

Tanpa banyak bicara Argian bangkit dari duduknya. Melangkah keluar, karna nafsu makan sudah hilang gara-gara makanan itu. Sungguh emosinya sekarang tidak stabil, dari pada dia menyakiti wanita tadi seperti semalam dan membuat pekerjaan kantornya terbengkalai. Lebih baik ia memilih pergi.

"Cepat habiskan, jangan bengong aja," ujar Argea.

"Tapi ini banyak sekali, perutku tidak akan muat segini banyaknya. Apalagi nasi goreng asin," jelas Nari berkata lirih.

"Jangan banyak protes, turuti perintah putra saya," ketus Farhan yang baru mengeluarkan suaranya. Membuat senyuman istrinya mengembang mendengat nada bicaranya.

"Mah, papa juga akan ke kantor. Awasi gadis itu, jangan sampai makanannya tidak habis," ujar Farhab berpesan pada istrinya. Sebelum pergi ia mencium kening istri dan putrinya.

Nari melihat itu semua menjadi iri. Selama seminggu sudah pernilahannya, Argian tidak pernah memberikan ciuman kening saat akan berangkat bekerja. Jangan itu, mencium tangannya saja tidak boleh.

'Mas kapan kamu menerima ku sebagai istrimu, bahkan aku sudah menerima takdir ku dan pernikahan kita ini' batin Nari sedih atas semua sikap Argian padanya.

"Makan, jangan bengong lo," ketus Argea. Ia juga baru bisa bicara dengan kata lo, jika tidak ada papa dan kakaknya.

Nari mengangguk, perlahan memakan nasi goreng itu. Karna ini sungguh asin, bukan masakannya sama sekali. Dia berani bersumpah tidak pernah memasak sampai keasinan seperti ini. Nari mencurigai mama mertuanya dan adik iparnya.

'Tidak! mana mungkin mereka. Aku tidak boleh berpransangka buruk,' batinya.

.

.

Bersambung. . .

Follow juga ya!!

Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.

Terimakasih💓

Terpopuler

Comments

lina

lina

merayap 👍👍👍

2021-11-16

0

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

nari bangunkan jiwa pemberontak dalam dirimu agar tidak mudah ditindas orang

2021-09-28

1

Bunga Syakila

Bunga Syakila

kasian nari enggak yg bela hanya oma ayu

2021-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 01- Nari Lestari
2 02- Argian Satria Bramantio
3 03. Menjadi pengantin pengganti
4 04. Acara resepsi
5 05. Pernikahan yang tak diinginkan
6 06- Perjanjian Pernikahan
7 07- Minta Izin
8 08- Panti Asuhan
9 09- Hanya Bisa Bersabar Menghadapi Sikap Ketus Argian
10 10-PPT
11 11-PPT
12 12-PPT
13 13-PPT
14 14-PPT
15 15-PPT
16 16-PPT
17 17-PPT
18 18-PPT
19 19-PPT
20 20-PPT
21 21-Azka Reganevan Pranaja
22 22- Cuma Dimanfaatin
23 23-PPT
24 24-PPT
25 25-PPT
26 26-PPT
27 27-PPT
28 28-PPT
29 29-PPT
30 30-PPT
31 31-PPT
32 32-PPT
33 33-PPT
34 34-PPT
35 35- Mencari Tahu Tentang Nari
36 36- Alasan Lamaran Azka Ditolak
37 37. Mengatakan kehamilan
38 38. Tak ada yang mempercayai
39 39. Melakukan dengan kasar
40 40. Bukan wanita yang dicintai
41 41. Pindah rumah
42 42. Tuduhan dan Kemarahan
43 43. Rumah baru
44 44. Pisah kamar
45 45. Mual
46 46. Rumah sakit
47 47. Rawat Inap
48 48. Kesalahapahaman kecil
49 49. Mengidam
50 50. Mengidam yang terpenuhi
51 51. Beberapa kali mengatakan kebohongan
52 52. Bertekad menjadi wanita lebih kuat lagi
53 53. Tidak setuju
54 54. Membawa wanita lain
55 55. Menggoda
56 56. Melawan
57 57. Kesempatan
58 58. Marah
59 59. Izin menggunakan dapur toko kue
60 60. Tatapannya tak lepas memperhatikan
61 61. Happy Birthday Fahira
62 62. Kabar bahagia
63 63. Kabar kepulangan mendadak
64 64. Oma Ayu bahagia punya cicit
65 65. Permintaan Oma Ayu
66 66. Surat Cerai
67 67. Mencari Nari
68 68. Melahirkan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
01- Nari Lestari
2
02- Argian Satria Bramantio
3
03. Menjadi pengantin pengganti
4
04. Acara resepsi
5
05. Pernikahan yang tak diinginkan
6
06- Perjanjian Pernikahan
7
07- Minta Izin
8
08- Panti Asuhan
9
09- Hanya Bisa Bersabar Menghadapi Sikap Ketus Argian
10
10-PPT
11
11-PPT
12
12-PPT
13
13-PPT
14
14-PPT
15
15-PPT
16
16-PPT
17
17-PPT
18
18-PPT
19
19-PPT
20
20-PPT
21
21-Azka Reganevan Pranaja
22
22- Cuma Dimanfaatin
23
23-PPT
24
24-PPT
25
25-PPT
26
26-PPT
27
27-PPT
28
28-PPT
29
29-PPT
30
30-PPT
31
31-PPT
32
32-PPT
33
33-PPT
34
34-PPT
35
35- Mencari Tahu Tentang Nari
36
36- Alasan Lamaran Azka Ditolak
37
37. Mengatakan kehamilan
38
38. Tak ada yang mempercayai
39
39. Melakukan dengan kasar
40
40. Bukan wanita yang dicintai
41
41. Pindah rumah
42
42. Tuduhan dan Kemarahan
43
43. Rumah baru
44
44. Pisah kamar
45
45. Mual
46
46. Rumah sakit
47
47. Rawat Inap
48
48. Kesalahapahaman kecil
49
49. Mengidam
50
50. Mengidam yang terpenuhi
51
51. Beberapa kali mengatakan kebohongan
52
52. Bertekad menjadi wanita lebih kuat lagi
53
53. Tidak setuju
54
54. Membawa wanita lain
55
55. Menggoda
56
56. Melawan
57
57. Kesempatan
58
58. Marah
59
59. Izin menggunakan dapur toko kue
60
60. Tatapannya tak lepas memperhatikan
61
61. Happy Birthday Fahira
62
62. Kabar bahagia
63
63. Kabar kepulangan mendadak
64
64. Oma Ayu bahagia punya cicit
65
65. Permintaan Oma Ayu
66
66. Surat Cerai
67
67. Mencari Nari
68
68. Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!