Semua keluarga kumpul di ruang tengah, termasuk Rachel assisten pribadi kepercayaan oma Ayu juga ikut duduk bersama.
"Apa yang ingin mama sampaikan?" tanya Farhan.
"Tunggu sebentar Farhan. Dimana istrimu Argi?" tanya Oma Ayu, karena anggota keluarganya belum lengkap. Hanya Nari saja yang belum ada.
"Paling lagi nyuci piring oma," ujar Argea berkata sedikit sinis.
"Gea panggil kakak ipar mu kesini," tintah oma Ayu menyuruh Argea.
"Tidak usah oma," kata Nari mengintrupsi, menghentikan agar Argea tidak jadi memanggilnya. Lalu dia berjalan duduk disebelah suaminya.
"Lanjutkan mah, apa yang ingin mama sampaikan," kata Farhan.
"Besok oma akan berangkat ke Jerman, untuk pengobatan disana. Rachel akan ikut bersama oma," tutur oma Ayu.
"Oma minta untuk Argi segera kasih oma cucu," lanjut oma Ayu.
"Emm, akan diusahakan." ujar Argian.
"Oma ingin, jika kembali sudah ada anak kecil yang lucu dirumah ini." tukas oma Ayu.
Mereka sekeluarga pun mengobrol dengan ringan. Percakapan seputar bisnis antara Argian dan Farhan. Lalu para wanita membahas tentang fashion dan obrolan itu hanya berlaku untuk ibu dan anak, tidak dengan menantu dirumah itu hanya diam.
Nari ingin sekali ikut dalam obrolan mereka. Entahlah, ibu dan anak itu seperti enggan untuk mengajaknya. Dan ya, dia hanya diam mendengarkan. Sesekali tersenyum senang melihat begitu bahagianya dia jika ibunya masih hidup. Mungkin dia akan seperti ibu dan anak di hadapannya sekarang.
"Nari!" panggil oma Ayu.
"Iya oma," jawab Nari.
"Ikut oma sebentar ke kamar." setelah mengatakan itu oma Ayu bangkit dari tempat duduk, melangkah menuju kamar dengan diikuti Nari dan Rachel.
Ketika hendak membuka engsel pintu oma Ayu melepaskan tangan dari gagang pintu tersebut dan menolek kebelakang.
"Rachel tunggu di luar saja, oma hanya ingin berbicara berdua sama Nari." ucap oma Ayu.
"Siap oma."
Mereka berdua masuk ke dalam kamar, lalu duduk di tepian ranjang. Oma Ayu membelai rambut cucu menantunya dengan sayang.
Sebelum berbicara oma Ayu membuka laci dikamarnya dan menyerahkan kotak merah sedang ke tangan Nari.
"Ini apa oma?" tanya Nari bingung apa maksudnya ini dan apa isi didalam kotak ditanganya.
"Bukalah," suruh oma Ayu.
Nari pun membuka kotak tersebut dan dia dibuat tercengang dengan isi didalamnya kotak tersebut.
"Apa ini maksudnya oma?"
"Itu milikmu, jagalah dengan baik.Oma percayakan sama kamu, jika sewaktu-waktu ada acara yang mengharuskan kamu menemani Argian. Pakailah perhiasan itu atau kamu mau pakai jalan-jalan. Silahkan! Itu hak milik kamu, oma tidak akan mengambilnya lagi." jelas oma Ayu memberitahu.
"Tapi oma, Nari tidak bisa menerima ini." Nari menolak halus.
"Apa perhiasan kurang menarik?"
"Bukan oma, tapi ini sangat berlebihan untuk Nari. Sungguh Nari tidak bisa menerima perhiasan sebegitu banyaknya." kata Nari.
Oma Ayu tersenyum paham sekarang, cucu Argian benar-benar sangat beruntung mendapatkan gadis yang tidak memandang harta mereka.
"Terimalah Nari, anggap saja itu kenang-kenang dari oma. Karna kita akan lama tidak bertemu."
Nari memeluk oma Ayu dengan sangat erat, rasanya sedih sekali ditinggalkan wanita tua yang dipeluknya. Karna hanya oma Ayu dirumah ini menerimanya sebagai menantu.
"Nari akan menerima dan menjaganya dengan baik," kata Nari.
"Oma senang mendengarnya. Jaga dirimu baik-baik selama oma tidak berada disini, karna oma yakin kamu bisa meluluhkan hati orang-orang yang berada disini, agar bisa menerima mu." ujar oma Ayu.
Nari memberi senyuman manis. Ternyata oma Ayu tahu, jika dia tidak dianggap oleh mereka yang tidak menerimanya di rumah ini.
Setelah itu keluar dari kamar oma Ayu membawa kotak tersebut. Nari memberi senyuman ke arah Rachel lalu melangkah menuju tangga dan naik ke lantai atas.
Nari membuka pintu kamar, melihat di ranjang disana suami telah berbaring. Berjalan menuju laci di dekat ranjang, menyimpan perhiasan tadi. Saat ia ingin membaringkan tubuhnya, suara bariton menghentikannya.
"Saya tidak ingin satu tempat tidur dengan mu," ketus Argian membicara.dengan nada dingin.
"Ta-tapi Nari harus tidur dimana mas?" tanyanya.
"Disana ada sofa, tidurlah di situ saja." kata Argian.
"Emm," Nari berguman menyahut.
Nari pun membawa bantal menuju sofa didekat kaca jendela. Lalu membaringkan tubuh yang terasa sudah penat. Memejamkan matanya tertidur.
Di ranjang Argian melirik sebentar ke arah Nari, hanya sebentar saja lalu mulai memejamkan matanya kembali.
.
.
-Bandara-
Semua keluarga sudah berada di bandara mengantar kepergian oma Ayu ke Jerman. Oma Ayu memeluk satu-satu anggota keluarganya.
"Jaga diri mamah baik-baik disana." ucap Farhan.
Oma Ayu beralih memeluk menantunya Felly."Berlakulah dengan baik kepada menantu mu," bisik ke telinga Felly.
Wajah Felly berubah masam."Iya mah," ucapnya. 'Liat saja nanti apa yang bakal aku lakuin sama cucu menantu kesayangan mamah.' lanjutnya di dalam hati terseyum jahat.
"Jaga istri mu dengan baik, segeralah kasih cucu untuk oma," ucap oma dipelukan cucunya Argian. Argian hanya mengangguk membalasnya.
"Nari akan sangat merindukan oma disini," tutur Nari yang dipeluk oma Ayu.
"Oma juga akan sangat merindukan mu cantik." balas oma Ayu.
"Oma, Gea rasanya ingin ikut," rengek Argea memeluk manja.
"Ga boleh, cucu oma yang manja ini kan harus kuliah. Jika libur, kamu boleh mengunjungi oma." kata oma Ayu.
Oma Ayu segera menuju ke pesawat, karna tadi mendapat pemberitahuan pesawat akan segera landing.
Mereka yang mengantar, kembali pulang ke mansion. Tapi tidak dengan kedua laki-laki kembali ke kantor melanjutkan pekerjaan.
.
.
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
Terimakasih💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
ɳσҽɾ
Think u from " Dilema "
2021-03-26
1
Indri Hapsari
next up kak 👍
2021-03-17
1
Nur LloVve
Di tunggu feedback nya yah kak.Kalo udah feedback komen aja yah,ntar aku kasih vote karya kakak.
#I'm A Special Girl
2021-03-12
0