"Sungguh ini hanya mimpi kan, ini tidak nyatakan."guman Nari masih berada ditengah tangga bersama Winda.
"Kamu ga mimpi Nari, sekarang kamu sudah menjadi menantu orang kaya. Kamu senengkan? berterimakasihlah kepada putri saya yang meminta kamu menggantikannya."kata Winda ketus, Nari menghadap kearahnya.
Nari menggeleng."Maksud tante Angel kabur, da-dan Nari sebagai penggantinya."ucapnya menutup mulut meneteskan air mata.
"Iya anak itu kabur, dan kami yang harus menanggung ini, jadi kamu sebagai temannya tolong balas budilah kepada keluarga kami dengan menerima pernikahan ini."tukas Winda.
"Kenapa harus dengan menikah, Nari belum siap."
"Winda bawa pengantinnya kesini."seru Wijaya menyuruh istrinya membawa pengantin pengganti tersebut.
"Hapus air mata kamu, ingat berlakulah seperti istri yang menerima pernikahan ini. Jangan membuat keluarga saya malu."tegas Winda membuat Nari lagi dan lagi harus menurut, tidak bisa berbuat apa-apa selain itu.
Mereka berdua berjalan dengan sampai ketempat dimana pengantin pria sedang menunggu.
"Nari salim tangan suami mu nak."kata Winda lembut untuk menutupi topengnya.
Nari mengangguk saja dan mencium tangan suaminya...
"Argi cium kening istrimu."ucap oma Ayu. Argian mencium kening wanita yang sudah menjadi istrinya.
"Sekarang kalian tukar cincin."ucap Felly mama Argian menyuruh kedua pasangan tersebut.
Kedua pasangan tersebut memasangkan cincin masing-masing dijari manis dengan bergantian. Tangan Nari bergetar memasang cincin dijari manis pria yang sudah menjadi suaminya. Lalu sekarang giliran Argian memasangkan cincin di jari manis wanta yang sudah menjadi istrinya.
Setelah selesai acara memasang cincinnya, kedua pasangan tersebut mencium tangan kedua orang tua yang sudah duduk dikursi masing-masing. Felly memeluk putranya tapi tidak dengan menantu karena tidak menyukainya, entahlah apa yang membuat tidak menyukai menantunya. Barulah giliran Farhan memeluk putrinya, tapi cuek saja pada menantunya. Terakhir giliran oma.
"Ingat Argian, walaupun wanita yang kamu nikahi tidak kamu cintai. Oma minta belajarlah mulai sekarang untuk mencintainya. Atau nanti kamu akan menyesal."nasehat oma Ayu memeluk cucunya dengan erat.
Lalu oma Ayu beralih pada Nari istri cucunya dan tersenyum meliha kecantikan Nari."Entah kenapa oma senang kamu menjadi menantu di keluarga Bramantio. Oma sangat yakin kamu adalah gadis baik, jadi belajarlah mencintai cucu oma. walaupun kalian menikah karena sebuah keterpaksaan, oma berharap kamu bisa mengubah cucu oma yang dingin dan angkuh itu menjadi lebih baik."katanya panjang dan jelas, memeluk tari sama eratnya dengan memeluk cucunya tdi.
Nari hanya bisa mengangguk saja dan menangis mendengar kata-kata oma.
.
.
.
.
.
Hari sudah berganti menjadi malam kedua pasangan pengantin sedang bersiap-siap memakai baju dan dirias. Karena malam ini adalah resepsi pernikahan, tempatnya masih sama yaitu di ballroom hotel. Dan dihadiri banyak tamu udangan, terutama para kolega perusahaan terbesar dan kalangan pembisnis Argian dan Farhan, dan sebagian kolega dari perusahaan Wijaya.
Tetapi keluarga Wijaya tidak ada di hotel lagi, mereka sudah pulang karena tidak kuat menahan malu akibat ulah putri mereka. Jadi di Grand BM Hotel hanya tinggal keluarga Bramantio saja.
"Mbanya memang benar cantik, padahal riasanya cumain sedikit polesan."ucap perias tersebut memuji Nari.
Nari hanya bisa tersenyum...
"Apa sudah selesai?."tanya Argian.
"Sudah selesai tuan."jawab perias tersebut karena Nari yang hanya diam.
Mereka berdua pun segera menuju ke bawah dimana acara resepsi tersebut. Argian mengandeng tangan Nari.
"Jangan pernah banyak berharap dari pernikahan ini."bisiknya kearah Nari, sambil menuruni tangga.
Nari hanya bisa terdiam...
Kedua pasangan suami istri itu pun berdiri dipelaminan dan menyabut tamu yang ingin memberi ucapan selamat.
"Selamat bro. semoga sakinah mawadah warohmah dan gue berharap lo bahagia, lupain dia broo. Karena lo memang ga pantes buat wanita penggila harta itu."ucap Andre memeluk Argian, memberikan selamat dan mendoakan temannya.
Sedang Nari hanya memberikan senyuman kepada teman suaminya. Setelah itu dilanjutkan dengan orang-orang yang tidak dikenal memberikan selamat kepada mereka.
Nari sudah sangat lelah dan pegal karena acaranya belum selesai-selesai juga. Ia juga kepikiran dengan Ibu Lida dan Kak Dena yang pasti tengah menunggunya pulang. Nanti ia akan mengabarinya setelah acara ini selesai.
Tidak berapa lama acara yang sedari ramai, akhirnya selasai juga, kedua pasangan suami istri segera pergi kekamar mereka.
.
.
.
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
Terimakasih💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ida Ismail
pria sinting, berharap apaan orang ga tau ditipu temannya
2021-08-25
2
Yantidianurhasyanti
korban keu tidak adilan dong 😔
2021-07-02
0
Janet Repi🧚♀️💝
upupup..
2021-02-24
0