Nari tengah gelisah menunggu kepulangan suaminya. Matanya tidak lepas selalu melihat jam di handphonenya. Sekarang sudah pukul 00:00, dan suaminya belum juga pulang. Apalagi dirumah tidak ada siapa-siapa hanya dirinya seorang, karna tadi sore kedua mertua dan adik iparnya pergi. Entah, dia tidak tahu kemana perginya mereka, karena tidak memberitahunya atau berpamitan sekalipun. Makanya dia sangat mengkhawatirkan keadaan suaminya.
"Ya allah mas, kamu dimana? Jam segini belum juga, perasaan ku jadi ga enak. Semoga kamu baik-baik saja," lirih Nari melipat kedua tangan dengan setia duduk menunggu.
Hingga dari luar terdengar mesin mobil, wajah Nari tersenyum. Dirinya berpikir itu pasti suami yang datang, dia beranjak menuju pintu untuk membukakannya.
Setelah pintu terbuka, Nari tampak terkeju melihat keadaan suaminya. Hindungnya mencium bau minuman yang sangat menyengat.
'Apakah mas Argi mabuk, kenapa baunha seperti minuman Alkohol,' batinnya.
"Minggir saya mau lewat," ujar Argian mendorong bahu istrinya, sedari tadi Nari berdiri didepan pintu tanpa mau memberi jalan.
Argian masuk ke dalam dengan berjalan sempoyongan, wajar saja jalannya seperti itu. Nari mengunci pintu rumah dan bergegas menyusul suaminya yang menaiki tangga. Secepat mungkin dia menyusulnya, karna takut jika tubuh suaminya limbung dan terguling dari tangga.
"Mas, aku papah ya."
"Tidak usah sok perhatian pada saya. Urus saja dirimu sendiri," bentak Argian, walaupun dalam keadaan seperti ini seorang Argian tetaplah bisa mengeluarkan ciri khas suaranya.
Akhirnya dari pada di bentak lagi. Nari lebih memilih diam dan mengikuti dari belakang. Argian masuk ke dalam kamarnya dan menuju kamar mandi, karna perutnya bergejolak ingin muntah.
Argian memuntahkan apa yang telah di makannya tadi, Nari yang berada di belakangnya tengah mengurut tengkuknya. Argian tidak bisa memarahi, karna sudah sangat lemas, tenaganya terkuras akibat muntah-muntah.
Selesai muntah, Argian di papa oleh Nari untuk keluar dari kamar mandi dan mendudukan ditepian ranjang. Nari melepaskan dari mulai sepatu, hingga baju dan terakhir dia bingung ingin melepaskannya atau tidak.
"Kenapa diam? Cepat lepaskan sekalian,"
"Tapi mas-"'
"Kalau tidak ingin melepaskannya, tidak usah saja. Dasar istri tidak becus, melakukan ini saja tidak bisa. Kebanyakan alasan," potong Argian berkata kasar. Lalu melepaskan sendiri celana kain yang dipakainya.
Nari terbelalak, kaget melihatnya. Dia langsung menutup matanya, walaupun sebenarnya sudah terlambat. Dia ingin segera pergi, untuk menenangkan pikirannya yang telah ternodai. Tapi belum sempat melangkah tangannya ditarik hingga jatuh diatas tubuh suaminya.
Degh!
Belum sempat kesadarannya pulih, Nari kaget mendapat serangan. Dia berusaha melepaskan ciuman tersebut dengan mencoba memukul dada bidang suaminya. Tapi percuma saja tenang tidak lebih kuat dari lelaki.
Argian menggulingkan tubuh ramping ke samping, hingga sekarang dia berada di atas tubuh tersebut dengan kedua tangan menahan tubuhnya agar tidak menimpa tubuh di bawah kukungannya.
Sesaat suasana hening, dua tatapan yang saling beradu. Dengan jarak yang saling berdekatan tidak adanya pembatas menghalangi keduannya. Pada akhirnya mereka melakukan hubungan suami istri juga.
"Arghh,,, Ginara terima kasih."
Argian mendesah panjang dan mengeluarkannya berkali-kali hingga puas. Lalu tertidur setelah melakukannya, tidak dengan Nari mencoba bangkit dan berjalan tertatih ke kamar mandi.
Sungguh hati seorang istri mana yang tidak sakit, jika melakukan hubungan dan diakhiri dengan suami yang menyebutkan nama wanita lain.
"Mas, apa Ginara adalah orang yang kamu cintai," ujar Nari yang sudah selesai mandi mengelus sebentar surai rambut suaminya. Barulah keluar dari kamar menuju kamar tamu, dia memilih tidur disana untuk menenangkan dirinya.
Dalam tidurnya pun air mata Nari tidak berhenti untuk terus mengalir.
****
Follow ig aku yuk guys : @antiloversn
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
Terimakasih💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ida Ismail
manusia pengecut yg melupakan masalah dengan cara mabuk
2021-08-25
0
Raraa:)
lanjutt
2021-05-20
0
Puja Kesuma
dasar lelaki bodoh... cewek jahat aja di cintai...ginara yg udah ninggalin ..bodoh.. ananti ditinggal nari baru tau rasa
2021-05-17
1