Acara resepsi Argian dan Nari sudah selesai, sekarang kedua pasangan tersebut berada di dalam kamar untuk beristirahat tapi sebelum itu mereka membersihkan tubuh mereka dulu.
Pesta itu membuat Argian merasa lelah dan muak berdekatan dengan Nari dipelaminan mewah. Karena acara pernikahan ini mengharuskan Argian berakting dengan memasang wajah tersenyum bahagia selama acara berlangsung.
Sedangkan Nari, meskipun pernikahan ini bukanlah keinginannya tapi ia tetap memasang raut wajah seperti orang bahagia, tidak ingin ada orang yang menyadari kalau sebenarnya raut wajah yang ia tampilkan hanyalah kepalsuan dan keterpaksaan.
Waktu menunjukkan pukul 22:00 malam, Nari masih duduk didepan kaca meja rias, menghapus make-up yang begitu tebal, membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit.
Selesai membersihkan make-up pengantin, Nari berusaha melepaskan resleting kebaya yang berada dibelakang punggungnya. Tetapi tangannya tidak sampai.
Bertepatan dengan itu Argian keluar dari kamar mandi, wajahnya seger karena habis mandi. Argian yang melihat Nari yang kesusahan dan ingin membantu, bergerak menghampirinya. Saat ia berdiri tepat didepan kaca meja rias, dan membuka resleting kebaya Nari. Bukan ucapan terimakasih yang didapatnya malah teriakan.
"Aaaa..."Nari berbalik badan, menutup matanya.
"Ada apa, kenapa kamu teriak?."tanya Argian bingung.
"Itu..."Nari menunjuk tepat didada Argian.
Argian mengerti sekarang kenapa perempuan didepannya berteriak. Tapi ia tidak ambil pusing, malah berlalu menuju lemarinya dan memakai pakaiannya.
"Istirahatlah. Saya ingin ke cafe, menikmati kopi. Mungkin tidak pulang malam ini, jadi jangan banyak berharap sama pernikahan ini."ketus Argian dingin.
Argian melenggang pergi dan menutup pintu kamar hotel, meninggalkan Nari sendiri didalam kamar hotel itu.Setelah Argian tidak ada Nari masuk ke dalam kamar mandi dan membersikan tubuhnya agar lebih seger.
Selesai mandi Nari mencari baju di dalam lemari tetapi tidak ada baju yang layak dipakai, semuanya kekurangan bahan. Ia bukanlah gadis yang polos tidak tahu baju itu adalah lingerie yang dipakai agar terlihat sexy didepan suami dan cocok dipakai buat malam pertama bagi pasangan yang baru menikah ataupun sudah menikah dan ingin memakainya.
Tapi pernikahan ini bukanlah yang dinginkan, jadi tidak ada malam pertama.
Dengan sangat terpaksa Nari memakai baju itu, dan untunglah dikamar hotel ini hanya ia sendiri. Nari pun membaringkan tubuhnya diranjang, ia mengusap air matanya yang kembali luruh dipipinya.
Nari mengambil tasnya, mencari ponselnya ingin menghubungi Kak Dena. Ia langsung memencet tombol menelpon. Dering pertama, kedua masih belum ada jawaban hingga dering ketiga barulah terdengar suara diseberang sana.
"... ... ..."Hallo Nari... Kamu dimana, kenapa belum pulang juga. Acaranya udah selesaikan."
"Ia kak acaranya udah selesai, tapi Nari ga bisa pulang malam ini."
"... ... ..."Dek kenapa suara kamu kaya orang nangis gitu, kenapa ga bisa pulang, biar kakak jemput ya.
"Nari ga pa-pa kak, disini tamu undangan disuruh nginap."
"... ... ..."Yaudah ga pa-pa, nanti kakak kasih tahu ibu. Sekarang kamu istirahat ya besok kakak jemput pulangnya."
"Gausah kak, besok Nari pulang naik taksi aja."
"... ... ..."Okk kalau gitu, udah sana istirahat."
"Iya kak, assalamualaikum."
"... ... ..."Waalaikumsalam."
Tuttt!. Telpon pun berakhir...
Nari mencoba memejamkan matanya, supaya cepat tertidur dan masih berharap ini semua hanya mimpi.
.
.
.
Di club malam Argian malah minum-minum, padahal tadi sebelum pergi ia bilang ingin ke cafe. Nyatanya tidak ke cafe menikmati kopi yang dibilangnya tadi, dan malah pergi ke club menikamati minuman beralkohol yang tidak boleh diminum.
Puas dengan menikmati minuman itu, lalu Argian menelpon assistennya Dino agar menjemputkan karena tidak memungkinkan untuk menyetir dalam keadaan seperti ini.
"Hallo Dino jemput saya di xxx."
"... ... ..."Iya tuan, tunggu disana."
Dino segera meluncur dimana tuannya berada, sampai disana ia langsung masuk, melihat tuannya duduk masih menikmati minumannya.
"Tuan,.."Dino segera memapah Argian yang berdiri sempoyongan.
'Baru aja menikah malah berada diclub, tuan tuan. istri malah dianggurin dihotel.'ucap Dino berkata dalam hati.
Setelah memasukan Argian dalam mobil, Dino mengitari mobil dan segera menyetir menuju ke hotel.
"Dino anter saya ke apartemen pribadi."ujar Argian yang masih setengah sadar.
"Kenapa tidak ke hotel tuan, istri anda pasti sedang menunggu."sahut Dino pelan.
"Jangan membantah saya. Lagian saya tidak pernah menginginkan pernikahan ini."balas Argian.
Mobil pun sampai di apartemen pribadi milik Argian, Dino keluar lebih dulu dan membuka pintu disebelahnya. Lalu memapah tuannya menuju ke atas dimana letak apartemen tersebut.
Sudah masuk ke dalam apartemen, memapah sampai dikamar Argian. Dino membaringkan tuannya, melepaskan sepatu dan menggantikan baju tuannya. Dino menjalankan tugasnya dengan baik, bahkan ia berjanji akan mengabdi kepada Argian. Karena keluarga Bramantio sudah sangat baik kepadanya.
Selesai dengan tugasnya Dino ke kamar sebelah untuk mengistirahatkan tubuhnya, hari ini benar-benar melelahkan baginya.
.
.
.
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
Terimakasih💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Mak e Bila
Emak ninggalin jejak dulu ya thor, nanti lanjut baca lagi,cemangat kk author....💪
2021-12-26
0
lina
next
2021-10-26
1
Ida Ismail
duhhh nari, tegas dikit napa
2021-08-25
1