Bab 5. Berusaha Meyakinkan

Awalnya Kai merasa terancam dengan pertemuan yang dilakukan Laura dengan pria bernama Rendra itu, Kai mengira bahwa mungkin saja Pandu berniat mempertemukan Laura dengan calon jodohnya yang lain, apalagi pertemuan mereka di lakukan di ruang privat. Membuat Kai tidak karuan, hatinya ketar-ketir memikirkan bagaimana jika dugaannya benar.

Kai ingin menarik Laura kembali ke luar dari sana dan mengurung di ruang kerjanya yang berada di lantai tiga restoran miliknya ini. Namun begitu duduk dan Laura langsung membahas tujuannya tanpa basa-basi sedikit pun membuat Kai menghela napas lega. Laura-nya masih sama seperti dulu, to the poin. Dan Kai bersyukur akan hal itu, lega juga karena tebakannya salah.

Berdiskusi yang Laura dan Rendra lakukan sejak setengah jam yang lalu. Keduanya sama-sama serius, sedangkan Kai hanya menjadi penyimak dan sesekali menimpali untuk memberi masukan, hingga tak lama kemudian pasangan paling romantis dan bucin datang. Siapa lagi jika bukan pasangan paruh baya Lyra dan Pandu.

Kai yang lebih dulu menyapa calon mertuanya, dan kemudian basa-basi dilakukan oleh Lyra dan laki-laki berusia pertengahan tiga puluh itu, Rendra.

Pandu memilih untuk mengobrol dengan Laura dan menanyakan apa saja yang sudah mereka bahas. Sedangkan Kai kembali lagi menjadi penyimak. Sungguh menyedihkan. Tapi tak apa, toh itu tidak berlangsung lama karena Pandu dan Laura bukanlah sosok yang senang membuang-buang waktu. Jadi setelahnya Kai memiliki teman ngobrol.

“Ini belum ada yang pesan apa-apa?” tanya Lyra begitu menyadari bahwa mejanya hanya diisi dengan alat gambar dan laptop.

“Belum Tan, mau pesan sekarang? Atau Tante ikut Kai masak di dapur, biar Om Pandu, Laura sama Pak Rendra melanjutkan diskusinya?” tawar Kaivan. Mengalihkan semua mata yang semula sibuk dengan obrolan mengenai desain untuk Klinik yang akan Laura bangun.

“Kamu serius? Emangnya boleh kita ke dapur?” Lyra mengernyitkan keningnya tak yakin.

Kai mengulas senyumnya. “Boleh kok, Tan, Kai yang punya restorannya. Jadi gak akan ada yang larang.”

“Ck, bilang dong dari awal kalau ini restoran punya kamu. Kalau gitu ‘kan Tante minta gratisan!” dengus Lyra tanpa malu-malu, membuat Laura geleng kepala.

“Kalau ada Si Abang heboh nih, Bun,” kata Pandu menoleh pada sang istri.

“Heboh gimana?” Laura mengernyit tak paham. Sedangkan Lyra malah sudah tertawa. Kai dan Rendra sendiri sama tak pahamnya. Karena menurut mereka tidak ada sesuatu yang perlu di hebohkan.

“Bungkus apa pun yang ada, Bun, sayang kalau calon mantu gak dimanfaatin,” seru Lyra dan Pandu kompak, sebelum kemudian keduanya tertawa dan saling bertos ria. Membuat Lyra menepuk jidatnya, sedangkan dua laki-laki lainnya, Rendra dan Kai melongo melihat Pandu yang begitu kalem, berwibawa dan datar bisa seheboh dan sekonyol ini.

“Ayah terlalu lama bergaul sama Bunda jadi ketularan gerseknya. Malu-maluin!” Laura dengan terang-terangan mencebikkan bibirnya.

“Dasar anak durhaka, udah makin judes makin nyinyir juga, untung Kai tahan sama kamu,” cibir Lyra, membuat Laura melotot dan hendak kembali membalas nyinyiran bundanya itu, tapi Pandu lebih dulu berdeham dan meminta Rendra melanjutkan penjelasan mengenai desain yang diusulkannya.

Akhirnya Laura hanya mendelik pada bundanya itu, sedangkan Lyra memilih bangkit dan menarik Kai. Mengajak calon menantunya itu untuk segera ke dapur, tidak sabar melihat seberapa kerennya Kai saat memasak. Lyra tidak memedulikan meski Pandu sempat memberikan tatapan mengancam.

****

Tidak butuh waktu lama untuk Kai menyelesaikan masakannya, karena kurang dari satu jam kini ia sudah selesai dengan beberapa menu andalan restorannya dan siap di bawa ke ruang privat yang masih di huni Laura, Pandu, juga Rendra.

Sepanjang memasak, Lyra bukannya membantu Kai, melainkan perempuan paruh baya yang masih terlihat menggemaskan dengan keceriwisannya itu malah justru menjerit-jerit sambil bertepuk tangan heboh, seolah apa yang dilakukan Kai begitu menakjubkan. Tidak jarang pujian terlontar dari mulutnya, membuat dapur yang biasanya tegang berubah ramai, apalagi dapur Kai lebih di kuasai oleh laki-laki. Semakin membuat Lyra kesenangan.

“Kai boleh gak Tante minta Chef yang itu,” tunjuk Lyra pada salah satu laki-laki cukup tampan yang sedang membuat steak pesanan pelanggan.

“Buat apa?” Kai mengernyitkan keningnya, menatap calon ibu mertuanya dengan heran.

“Buat dijadiin Chef di rumah Tante. Sayang rasanya kalau pemandangan seindah dia Tante abaikan,” jawab Lyra tanpa memutuskan pandangannya dari sosok Head Chef kebanggaan restoran milik Kai. Mata Lyra bahkan sampai berbinar-binar menatapnya.

“Gak bisa Tante, Kai takut nanti Miko di cincang Om Pandu dan di jadiin santapan makan malamnya.” Kai bergidik ngeri membayang hal tersebut mengingat bagaimana posesif dan pecemburunya seorang Pandu. Lyra tertawa keras mendengar jawaban dan juga raut wajah Kai saat ini. Orang-orang di dapur sampai menoleh, menatap penasaran. Namun tidak bisa berbuat apa-apa karena terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing mengingat betapa ramainya pengunjung hari ini.

“Kita kembali sekarang gimana, Tan?” tanya Kai pada calon ibu mertuanya yang sudah kembali fokus menatap Chef Miko memasak.

“Ayo, Kai, Tante juga udah lapar banget nih,” setuju Lyra sambil mengelus perut berisinya. Kai mengangguk lalu mempersilahkan Lyra berjalan lebih dulu, setelah itu baru dirinya mengekor satu langkah di belakang Lyra setelah meminta pekerjanya membawakan hasil masakannya.

Tiga orang yang sejak tadi di tinggalkan itu masih sibuk dengan diskusinya, namun segera berhenti begitu mendengar pintu di buka dan sosok cantik Lyra masuk diikuti Kai dan satu orang pelayan dengan troli alumunium berisi bermacam-macam makanan.

Lyra berseru riang saat satu per satu hidangan di pindahkan ke meja. Memang wanita paruh baya itu tidak pernah berubah sejak dulu. Lyra terlalu mudah di bahagiakan.

“Tarima kasih, Mas, tips-nya nanti minta sama calon mantu saya aja, ya,” Lyra menunjuk Kai yang sudah mendudukan diri di samping Laura, tepat berhadapan dengannya. Pelayan itu hanya mengangguk sopan, setelahnya pamit undur diri karena pekerjaannya untuk menghidangkan makanan sudah selesai.

“Ayo Pak Rendra makan yang banyak, mumpung gratis, calon menantu saya pula yang langsung masak semua ini,” Lyra dengan ramah dan antusiasnya menawari laki-laki yang berada di sisi kiri suaminya, sedangkan Pandu sendiri hanya bisa memajukan bibirnya sebal. Istrinya itu selalu saja menganggap dirinya pajangan jika sudah bertemu laki-laki tampan.

Berbeda dengan Pandu dan Lyra, Laura malah justru sebal karena Kai terus saja mengisi piringnya dengan berbagai macam makanan, padahal satu macam saja belum dirinya sentuh sama sekali, tapi Kai seolah menyuruh untuk Laura gemuk. Bagaimana tidak, piringnya sekarang sudah benar-benar penuh dengan makanan. Ya, meski semua yang pria itu masak adalah kesukaannya, tapi tidak harus samua ia cicipi bukan?

“Kai stop!” teriak Laura sedikit geram saat Kai masih mau menambahkan udang saus tiram ke dalam piringnya yang sudah penuh. “Lo mau nyuruh gue gemuk apa mati karena kekenyangan?” kesal Laura tanpa menjaga nada suaranya, membuat ketiga orang lain yang duduk beseberangan dengan mereka menoleh.

“Ini kan semua makanan kesukaan kamu, Yank. Aku sengaja ngambilin buat kamu, nanti keburu diabisin Tante Lyra,” kata Kai dengan raut wajah tanpa dosa. Pandu yang mendengar itu sontak tertawa, bahkan sampai terpikal dan membuat perutnya sakit.

Citra yang awal dibuat tenang, berwibawa dan dingin hilang sudah di depan Rendra dan juga Kai. Pandu memang jarang tertawa bahkan tersenyum jika di luar rumah, tapi jika itu soal istrinya maka tidak akan segan-segan Pandu tertawa paling kencang.

“Kamu tahu aja Kai kalau istri saya tukang ngabisin makanan,” ucap Pandu masih dengan sisa-sisa tawanya.

“Iya, Om, soalnya udah keliatan waktu di dapur tadi,” Kai meringis kecil seraya menoleh ke arah Lyra yang terlihat memberenggut, terlihat seperti anak kecil yang sedang merajuk. Setelahnya Kai tersenyum meminta maaf. “Tapi gak apa-apa kok di abisin, Kai justru senang. Ini Kai cuma minta aja buat Laura, soalnya dia paling suka sea food. Bisa marah seharian dia kalau sampai gak kebagian,” jelas Kaivan sambil mengingat kembali masa pacarannya dulu, lalu melirik pada perempuan cantik di sampingnya yang terdiam, raut wajahnya terlihat terkejut dan juga tidak percaya. Tangan Kai terulur mengusak rambut Laura dengan seulas senyum di bibir yang kembali menimbulkan debaran aneh di dada Laura.

“Entah aku harus tersanjung atau kesal karena kamu masih mengingat semua itu, Kai,” gumam hati Laura seraya memutus tatapannya dari laki-laki yang entah masih dirinya cinta atau justru ia benci.

Perasaannya semakin rumit setelah melihat bagaimana berusahanya Kai untuk kembali mendapatkannya. Jujur bukan berarti selama tiga minggu ini Laura biasa saja, ia mulai terusik dan bertanya-tanya mengenai perasaannya yang sesungguhnya terhadap laki-laki yang pernah mengukir bahagia bersamanya itu. Namun sepertinya membukakan kembali pintu hatinya untuk Kai, Laura belum siap. Kecewa dan sakit yang dulu Kai torehkan masih membekas. Bukan karena sikap kasarnya, tapi pengkhianatan laki-laki itu yang membuat Laura berat.

“Kamu tahu banget kayaknya, ya, tentang Ela?” Lyra menyunggingkan senyum menggoda. Sebanarnya ia sudah tahu hubungan yang terjalin antara Laura dan Kai di masa remaja dulu, tapi ia sepakat dengan suami dan juga Leo untuk pura-pura tidak tahu. Itu mereka lakukan untuk menghargai privasi anak-anaknya, ya, meski sebanarnya mereka sudah masuk ke dalam privasi itu sendiri. Tapi sebagai orang tua, Leo tidak ingin lalai menjaga anak-anaknya, begitu juga dengan Pandu dan Lyra yang sudah mendapat amanat dari mendiang Luna.

“Masa iya tentang calon istri sendiri Kai gak tahu, Tan. Hanya saja soal hatinya Kai masih sulit melacak. Laura masih sulit di luluhkan,” Kai tersenyum kecut di akhir kalimatnya.

“Kalau Anda bersungguh-sungguh, tidak akan sulit kok untuk menaklukkannya. Dulu istri saya benar-benar keras kepala, kasar, egois, dan mau menang sendiri … Namun karena saya tidak lelah sabar dan berusaha lambat laun saya bisa meluluhkannya, sampai saya ajak kepelaminan dan hidup bersama. Rumah tangga kami malah justru lebih manis sekarang, padahal sebelum itu hanya pertengkarang yang sering kali kami lakukan, membuat orang tua saya tidak mau merestui, karena beliau tidak mau memiliki menantu seperti itu. Hati perempuan itu hanya keras di awal, tapi jika sudah menyimpan percaya maka hatinya akan melembut. Jadi teruslah yakinkan,” Rendra yang sejak tadi menyaksikan antara Laura dan Kaivan, mengutarakan suaranya.

Pria berusia pertengahan tiga puluh itu mengulas senyumnya tipis, disusul dengan meminta maaf karena sudah berani ikut campur.

Kai menoleh ke samping, menatap Laura yang kini sudah mulai menikmati makanannya. Seulas senyum terkelum dibibir tipis Kai. Ia sudah mencerna kalimat Rendra, dan sepertinya memang benar apa yang pria itu katakan. Semua hanya tentang waktu dan usaha. Laura yang keras kepala akan luluh seiring berjalannya waktu. Kai hanya perlu meyakinkan perempuan itu dan memenuhi janji untuk tidak kembali melakukan kesalahan seperti dulu. Kai yakin dirinya bisa.

Terpopuler

Comments

Siti Komariah

Siti Komariah

imgett..wanita itu pada dasarnya makhluk yg muna,,so di depan bilang gak butuh,padahal do hati beda wkwkwk..aku juga sesama perempuan sbnernya gak trima

2021-08-29

0

reader baper

reader baper

ke inget pandu yang lebih mentingin amel sampe gak pulang " nemenin amel yang sakit gak inget sama lyra yang nungguin dengan khawatir..yg d khawatirin malah sama cewe lain

2021-03-10

6

Ratifah hanum

Ratifah hanum

Sabar kai hanya menunggu waktu....

2021-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Laki-laki Itu
2 Bab 2. Penolakan
3 Bab 3. Jangan Berharap
4 Bab 4. Terus Berusaha
5 Bab 5. Berusaha Meyakinkan
6 Bab 6. Tentang Masa Lalu
7 Bab 7. Reuni SMA
8 Bab 8. Babysitter
9 Bab 9. Gengsi
10 Bab 10. Demam
11 Bab 11. Ketakutan Kai
12 Bab 12. Ancaman Kai
13 Bab 13. I Love You Too
14 Bab 14. Anak Cabe
15 Bab 15. Lamaran
16 Bab 16. Terlantar
17 Bab 17. Masa Lalu Kai
18 Ba 18. Derita Rapa
19 Bab 19. Patah Hati Masal
20 Bab 20. Batal Tunangan (?)
21 Bab 21. Menyebalkan
22 Bab 22. Mengenang
23 Bab 23. Menggemaskan
24 Bab 24. Duo Kurbel
25 Bab 25. Terancam
26 Bab 26. Hari Melelahkan
27 Bab 27. Leo Dan Rahasianya
28 Bab 28. Menyetok Pelukan
29 Bab 29. Berjuang Sendirian
30 Bab 30. Menyulut Emosi
31 Bab 31. Ijab Kobul
32 Bab 32. Ide Pernikahan
33 Bab 33. Sosok Menyeramkan
34 Bab 34. Drama Lama
35 Bab 35. Tidak Percaya Diri
36 Bab 36. Pesanan
37 Bab 37. Gaun Pengantin
38 Bab 38. Masih Ada Waktu
39 Bab 39. Bahagia Sederhana
40 Bab 40. Pengalaman Pertama
41 Bab 41. Supermarket
42 Bab 42. Sweet Night
43 Bab 43. Suka Kamu
44 Bab 44. Tidak Bisa Di Abaikan
45 Bab 45. Kenyataan Tentang Leo
46 Bab 46. Janji Kai
47 Bab 47. Selamat Berbahagia Di Keabadian
48 Bab 48. Kesembuhan Leo
49 Bab 49. Perdebatan Kecil
50 Bab 50. Melepaskan
51 Bab 51. Ngidam Laura
52 Bab 52. Tidak Ingin Menyia-nyiakan
53 Bab 53. Rezeki Tengah Malam
54 Bab 54. Apakah Ini Cinta?
55 Bab 55. Definisi Orang Tua menyebalkan yang Sesungguhnya.
56 Bab 56. Rencana Kepulangan
57 Bab 57. Back Home
58 Bab 58. Mertua Kurang Ajar
59 Bab 59. Poor Rasya
60 Bab 60. Tingkah Papi Mertua Bikin Elus Dada
61 Bab 61. Mencegah Kesalahpahaman
62 Bab 62. Rencana Kai
63 Bab 63. Bukan Kabar Bahagia
64 Bab 64. Gagal Menjadi Orang Tua
65 Bab 65. Tidak Ingin Berlarut-larut
66 Bab 66. Resmi Kehilangan
67 Bab 67. Sosok Bidadari
68 Bab 68. Cita-cita Terbesar
69 Bab 69. Keributan
70 Bab 70. Tidak Tahu Diri
71 Bab 71. Mari Lupakan
72 Bab 72. Ancaman Baru
73 Bab 73. Rapa Dan Ketakutannya
74 Bab 74. Keresahan
75 Bab 75. Siap-Siap Punya Mantu
76 Bab 76. Tak Yakin Soal Hubungan
77 Bab 77. Ini Bukan Mimpi 'Kan?
78 Bab 78. Terlampau Santai
79 Bab 79. Objek Cemburu
80 Bab 80. Bermelow-Melow Ria
81 Bab 81. Memalukan
82 Bab 82. Nyaman
83 Bab 83. Kehidupan Baru
84 Bab 84. Kabar Bahagia
85 Bab 85. Ngidam
86 Bab 86. Salah Pilih Lawan
87 Bab 87. Berlebihan
88 Bab 88. Nasib Bawahan
89 Bab 89. Ceroboh
90 Bab 90. Good Night
91 Bab 91. Sombong Itu Di Perlukan
92 Bab 92. Masalah Rasya
93 Bab 93. Calon Jodoh Rasya
94 Bab 94. Berharap Hilang Ingatan
95 Bab 95. Khawatir Berlebihan
96 Bab 96. Night Moment
97 Bab 97. Gangguan
98 Bab 98. Bodyguard
99 Bab 99. Perasaan Andra
100 Bab 100. Membiasakan Diri
101 Bab 101. Tak Sabar
102 Bab 102. Kenyataan
103 Bab 103. Kena Imbas
104 Bab 104. Emosi Andra
105 Bab 105. Bikin Elus Dada
106 Bab 106. Julid
107 Bukan Update!!!
108 Bab 107. Tragedi
109 Bab 108. Meresahkan
110 Bab 109. Ibu Hamil Merepotkan
111 Bab 110. Ibu Hamil Menyebalkan
112 Bab 111. Sahabat Gak Ada Akhlak
113 Bab 112. Kepanikan
114 Bab 113. Kesedihan Yang Belum Usai
115 Bab 114. Ngidam Yang Meresahkan
116 Bab 115. Tendangan Pertama
117 Bab 116. Jangan Pergi
118 Bab 117. Menyudahi Kesedihan
119 Bab 118. Bad Mood
120 Bab 119. Mode Judes
121 Bab 120. Kuliner Malam
122 Bab 121. Pak Bakpau
123 Bab 122. Secinta Itu Memang
124 Bab 123. Menjenguk Dengan Maksud
125 Bab 124. Kegalauan Andra
126 Bab 125. Miko Dan Maura
127 Bab 126. Orang Sakit Yang Terbully
128 Bab 127. Derita Belum Usai
129 Bab 128. Keresahan Menjelang Persalinan
130 Bab 129. Suami Siaga
131 Bab 130. Melahirkan
132 Bab 131. Malaikat Baru
133 Bab 132. Janji Kai
134 Bab 133. Cowok Tampan Yang Terdzolimi
135 Bab 134. Belajar Menjadi Orang Tua
136 Bab 135. Hampir Kebablasan
137 Bab 136. Kedatangan Tamu Normal
138 Bab 137. Kenyataan Hati Rasya
139 Bab 138. Geram
140 Bab 139. Kisah Tersembunyi
141 Bab 140. Pengganggu Di Sore Hari
142 Bab 141. Sultan Mah Bebas
143 Bab 142. Beruntung Memilikimu
144 Bab 143. Tak Sabar
145 Bab 144. Menjelang Hari H
146 Bab 145. Sadar Kasih Sayang
147 Bab 146. Kondangan
148 Bab 147. Kegugupan Rasya
149 Bab 148. Ijab Kobul
150 Bab 149. Wedding Rasya-Tasyi
151 Bab 150. Mengenang Masa Lalu
152 Bab 151. Ganguan Pagi Hari
153 Bab 152. Karyawan Tidak Tahu Diri
154 Bab 153. Good Wife And Good Mom
155 Bab 154. Pemicu Kehancuran
156 Bab 155. Tak Berarti
157 Bab 156. Alasan
158 Bab 157. Demi Sahabat
159 Bab 158. Ganti Rugi
160 Bab 159. Sambutan Kepulangan
161 Bab 160. Rasa Yang Tak Dapat DiBohongi
162 Bab 161. Tingkah Menjijikan
163 Bab 162. Kurangnya Komunikasi
164 Bab 163. Kepedulian Rapa
165 Bab 164. Cepat Sembuh Sayang
166 Bab 165. Rahasia Andra
167 Bab 166. Terungkap
168 Bab 167. Rasya Lagi, Lagi-Lagi Rasya
169 Bab 168. Bidadari Pelindung
170 Bab 169. Ngidam Yang Meresahkan
171 Bab 170. Resah
172 Bab 171. Kesibukan Sore Hari
173 Bab 172. Mantan Bukan Sosok Mengerikan
174 Bab 173. Story Maura-Miko
175 Bab 174. Story Rasya
176 Bab 175. Story Rasya #2
177 Bab 176. Story Rasya #3
178 Bab 177. Story Rasya-Tasyi
179 Bab 178. Story Andra
180 Bab 179. Story Andra #2
181 Bab 180. Story Andra #3
182 Bab 181. Story Andra #4
183 Bab 182. Story Andra-Dini
184 Bab 183. Bonus Chapter
185 Bab 184. Bonus Chapter #2
186 Bab 185. Bonus Chapter #3
187 Bab 186. Bonus Chapter #4
188 Bab 187. Bonus Chapter #5
189 Bab 188. Bonus Chapter #6 (END)
190 Info
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Bab 1. Laki-laki Itu
2
Bab 2. Penolakan
3
Bab 3. Jangan Berharap
4
Bab 4. Terus Berusaha
5
Bab 5. Berusaha Meyakinkan
6
Bab 6. Tentang Masa Lalu
7
Bab 7. Reuni SMA
8
Bab 8. Babysitter
9
Bab 9. Gengsi
10
Bab 10. Demam
11
Bab 11. Ketakutan Kai
12
Bab 12. Ancaman Kai
13
Bab 13. I Love You Too
14
Bab 14. Anak Cabe
15
Bab 15. Lamaran
16
Bab 16. Terlantar
17
Bab 17. Masa Lalu Kai
18
Ba 18. Derita Rapa
19
Bab 19. Patah Hati Masal
20
Bab 20. Batal Tunangan (?)
21
Bab 21. Menyebalkan
22
Bab 22. Mengenang
23
Bab 23. Menggemaskan
24
Bab 24. Duo Kurbel
25
Bab 25. Terancam
26
Bab 26. Hari Melelahkan
27
Bab 27. Leo Dan Rahasianya
28
Bab 28. Menyetok Pelukan
29
Bab 29. Berjuang Sendirian
30
Bab 30. Menyulut Emosi
31
Bab 31. Ijab Kobul
32
Bab 32. Ide Pernikahan
33
Bab 33. Sosok Menyeramkan
34
Bab 34. Drama Lama
35
Bab 35. Tidak Percaya Diri
36
Bab 36. Pesanan
37
Bab 37. Gaun Pengantin
38
Bab 38. Masih Ada Waktu
39
Bab 39. Bahagia Sederhana
40
Bab 40. Pengalaman Pertama
41
Bab 41. Supermarket
42
Bab 42. Sweet Night
43
Bab 43. Suka Kamu
44
Bab 44. Tidak Bisa Di Abaikan
45
Bab 45. Kenyataan Tentang Leo
46
Bab 46. Janji Kai
47
Bab 47. Selamat Berbahagia Di Keabadian
48
Bab 48. Kesembuhan Leo
49
Bab 49. Perdebatan Kecil
50
Bab 50. Melepaskan
51
Bab 51. Ngidam Laura
52
Bab 52. Tidak Ingin Menyia-nyiakan
53
Bab 53. Rezeki Tengah Malam
54
Bab 54. Apakah Ini Cinta?
55
Bab 55. Definisi Orang Tua menyebalkan yang Sesungguhnya.
56
Bab 56. Rencana Kepulangan
57
Bab 57. Back Home
58
Bab 58. Mertua Kurang Ajar
59
Bab 59. Poor Rasya
60
Bab 60. Tingkah Papi Mertua Bikin Elus Dada
61
Bab 61. Mencegah Kesalahpahaman
62
Bab 62. Rencana Kai
63
Bab 63. Bukan Kabar Bahagia
64
Bab 64. Gagal Menjadi Orang Tua
65
Bab 65. Tidak Ingin Berlarut-larut
66
Bab 66. Resmi Kehilangan
67
Bab 67. Sosok Bidadari
68
Bab 68. Cita-cita Terbesar
69
Bab 69. Keributan
70
Bab 70. Tidak Tahu Diri
71
Bab 71. Mari Lupakan
72
Bab 72. Ancaman Baru
73
Bab 73. Rapa Dan Ketakutannya
74
Bab 74. Keresahan
75
Bab 75. Siap-Siap Punya Mantu
76
Bab 76. Tak Yakin Soal Hubungan
77
Bab 77. Ini Bukan Mimpi 'Kan?
78
Bab 78. Terlampau Santai
79
Bab 79. Objek Cemburu
80
Bab 80. Bermelow-Melow Ria
81
Bab 81. Memalukan
82
Bab 82. Nyaman
83
Bab 83. Kehidupan Baru
84
Bab 84. Kabar Bahagia
85
Bab 85. Ngidam
86
Bab 86. Salah Pilih Lawan
87
Bab 87. Berlebihan
88
Bab 88. Nasib Bawahan
89
Bab 89. Ceroboh
90
Bab 90. Good Night
91
Bab 91. Sombong Itu Di Perlukan
92
Bab 92. Masalah Rasya
93
Bab 93. Calon Jodoh Rasya
94
Bab 94. Berharap Hilang Ingatan
95
Bab 95. Khawatir Berlebihan
96
Bab 96. Night Moment
97
Bab 97. Gangguan
98
Bab 98. Bodyguard
99
Bab 99. Perasaan Andra
100
Bab 100. Membiasakan Diri
101
Bab 101. Tak Sabar
102
Bab 102. Kenyataan
103
Bab 103. Kena Imbas
104
Bab 104. Emosi Andra
105
Bab 105. Bikin Elus Dada
106
Bab 106. Julid
107
Bukan Update!!!
108
Bab 107. Tragedi
109
Bab 108. Meresahkan
110
Bab 109. Ibu Hamil Merepotkan
111
Bab 110. Ibu Hamil Menyebalkan
112
Bab 111. Sahabat Gak Ada Akhlak
113
Bab 112. Kepanikan
114
Bab 113. Kesedihan Yang Belum Usai
115
Bab 114. Ngidam Yang Meresahkan
116
Bab 115. Tendangan Pertama
117
Bab 116. Jangan Pergi
118
Bab 117. Menyudahi Kesedihan
119
Bab 118. Bad Mood
120
Bab 119. Mode Judes
121
Bab 120. Kuliner Malam
122
Bab 121. Pak Bakpau
123
Bab 122. Secinta Itu Memang
124
Bab 123. Menjenguk Dengan Maksud
125
Bab 124. Kegalauan Andra
126
Bab 125. Miko Dan Maura
127
Bab 126. Orang Sakit Yang Terbully
128
Bab 127. Derita Belum Usai
129
Bab 128. Keresahan Menjelang Persalinan
130
Bab 129. Suami Siaga
131
Bab 130. Melahirkan
132
Bab 131. Malaikat Baru
133
Bab 132. Janji Kai
134
Bab 133. Cowok Tampan Yang Terdzolimi
135
Bab 134. Belajar Menjadi Orang Tua
136
Bab 135. Hampir Kebablasan
137
Bab 136. Kedatangan Tamu Normal
138
Bab 137. Kenyataan Hati Rasya
139
Bab 138. Geram
140
Bab 139. Kisah Tersembunyi
141
Bab 140. Pengganggu Di Sore Hari
142
Bab 141. Sultan Mah Bebas
143
Bab 142. Beruntung Memilikimu
144
Bab 143. Tak Sabar
145
Bab 144. Menjelang Hari H
146
Bab 145. Sadar Kasih Sayang
147
Bab 146. Kondangan
148
Bab 147. Kegugupan Rasya
149
Bab 148. Ijab Kobul
150
Bab 149. Wedding Rasya-Tasyi
151
Bab 150. Mengenang Masa Lalu
152
Bab 151. Ganguan Pagi Hari
153
Bab 152. Karyawan Tidak Tahu Diri
154
Bab 153. Good Wife And Good Mom
155
Bab 154. Pemicu Kehancuran
156
Bab 155. Tak Berarti
157
Bab 156. Alasan
158
Bab 157. Demi Sahabat
159
Bab 158. Ganti Rugi
160
Bab 159. Sambutan Kepulangan
161
Bab 160. Rasa Yang Tak Dapat DiBohongi
162
Bab 161. Tingkah Menjijikan
163
Bab 162. Kurangnya Komunikasi
164
Bab 163. Kepedulian Rapa
165
Bab 164. Cepat Sembuh Sayang
166
Bab 165. Rahasia Andra
167
Bab 166. Terungkap
168
Bab 167. Rasya Lagi, Lagi-Lagi Rasya
169
Bab 168. Bidadari Pelindung
170
Bab 169. Ngidam Yang Meresahkan
171
Bab 170. Resah
172
Bab 171. Kesibukan Sore Hari
173
Bab 172. Mantan Bukan Sosok Mengerikan
174
Bab 173. Story Maura-Miko
175
Bab 174. Story Rasya
176
Bab 175. Story Rasya #2
177
Bab 176. Story Rasya #3
178
Bab 177. Story Rasya-Tasyi
179
Bab 178. Story Andra
180
Bab 179. Story Andra #2
181
Bab 180. Story Andra #3
182
Bab 181. Story Andra #4
183
Bab 182. Story Andra-Dini
184
Bab 183. Bonus Chapter
185
Bab 184. Bonus Chapter #2
186
Bab 185. Bonus Chapter #3
187
Bab 186. Bonus Chapter #4
188
Bab 187. Bonus Chapter #5
189
Bab 188. Bonus Chapter #6 (END)
190
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!