Tak terasa lima hari sudah Bara tinggal di rumah mewah itu.
Sedikit demi sedikit semua mulai terkuak baginya, dari berbagai sumber dia akhirnya bisa tahu penyebab kenapa ada pernikahan bohongan.
Inti dari terjadinya peristiwa "pernikahan" bohongan, yang di tangkap oleh Bara penyebab utama nya adalah tentang egoisme dan masalah harga diri.
Tuan Hendrawan merasa telah di hianati dan di lecehkan martabatnya.
Di hianati karena orang yang di anggap sahabat nya malah membiarkan kebejatan anaknya meraja lela dan seakan malah mendukungnya.
Sedangkan di lecehkannya karena keluarga dari orang yang di anggap sahabat nya malah menyumpah nyumpahi anakknya tidak bakalan menikah, karena menurut mereka Yolanda sangat mencintai Leon.
Maka dari itu tuan Hendrawan lah yang paling bersikeras agar anakknya segera "menikah".
Sedangkan nyonya Hendrawan sebenarnya sangat cocok dengan keluarga Leon karena sama sama dari golongan orang kaya raya.
Hari ini pas hari kelima dimana acara resepsi telah di langsungkan.
Acara yang di langsungkan secara besar besaran itu sangat meriah, namun juga tertutup dari para wartawan, hanya ada berita tanpa liputan.
Memang sedikit aneh, bagi keluarga terpandang dan kaya raya menikahkan anaknya tanpa liputan.
Tapi itulah peraturan yang diberlakukan untuk semua nya termasuk para tamu, tidak ada yang boleh mengambil gambar di acara tersebut, apalagi gambar kedua mempelai..... aneh memang.
Jadi satu satunya dokumen ya......hanya saat ijab qobul,dan di lakukan oleh penghulu KUA itu saja.
Dan gambar itu hanya di miliki kantor agama, tuan Hendrawan, Yolanda dan Bara..anehkan.... ya...memang....aneh.
Resepsi sudah selesai, semua sudah kembali ke rumah mewah itu.
Setelah selama beberapa hari bersama, ada sedikit pengetahuan juga bagi Bara tentang diri Yolanda, ternyata bila terlalu lelah suka di pijit kakinya bila mau tidur.
Seperti malam ini, Bara yang tengah berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya, melihat Yolanda yang terbaring di kasur empuknya dengan gelisah.
Bergerak kesana kemari dengan tak tentu, tak bisa tidur...., padahal lampu sudah di matikan.
Ini adalah ketiga kalinya bagi Bara melihat dia nampak kesakitan...... tak bisa tidur.
Yang pertama adalah saat setelah acara ijab itu, dimana Yolanda tampak kesakitan sampai memijit mijit kakinya...ya meskipun itu bukan waktu istirahat tidur, dan saat itu Bara memijitnya meskipun awalnya di tolak toh akhirnya malah keenakan hingga Opa datang mengagetkannya.
Yang kedua saat dua hari yang lalu, sehabis gladi bersih acara resepsi (wiih...hebat ya resepsi aja ada gladi bersih nya) Yolanda kesakitan kakinya hingga tak bisa tidur seperti saat ini, dan baru bisa tidur setelah di pijiti Bara.
Bara masih memperhatikan gadis itu yang nampak gelisah, balik kesana balik kesini, kakinya di gerak gerakkan tak tentu arah.
Ingin rasanya menguji apakah gadis itu mau minta tolong dirinya atau tidak.
Di tunggunya hingga beberapa saat, namun akhirnya Bara lah.... yang menyerah, mengalah tak tega melihat gadis itu kesakitan kaki nya dan gelisah tak dapat istirahat.
Bara bangun dari tiduran nya kemudian mendekat.
"Non ...sini aku pijitin kakinya biar enggak sakit," kata Bara pelan.
Namun gadis itu pura pura tertidur dan diam saja.
Bara tersenyum saja, tapi dengan pelan Bara naik ke kasur dan mulai memijat kaki mulus dan lembut gadis itu, hingga beberapa saat akhirnya gadis itu benar benar terlelap dan Bara pun dengan pelan kembali ke sofa tempat tidurnya dan juga terlelap di sana.
**
Pagi hari menjelang, burung burung riang bernyanyi menyambut datangnya hari.
Para handai taulan sudah pada kembali pulang, hanya tinggal Opa Santosa yang masih di sana, sebenarnya Opa Santosa tinggal di kota sebelah yang hanya butuh waktu tempuh satu hingga dua jam.
Namun Opa Santosa juga punya beberapa apartemen di kota itu.
Bara yang sudah merasa lama di rumah tersebut berencana untuk kembali ke tempat kosan, karena semua aktivitas nya sudah banyak tertunda semenjak tinggal di rumah itu.
Bara pun pagi itu menemui Opa yang masih nampak olahraga pagi di taman samping rumah.
"Selamat pagi Opa..."
"Pagi Bara..., suka olahraga juga ya..?," tanya Opa.
"Iya ..Opa biar badan sehat," jawab Bara dengan sopan.
"Maaf ...Opa, ada yang mau saya bicarakan sama Opa," kata Bara dengan sedikit takut takut.
"Ada apa..?," tanya Opa Santosa kemudian berhenti dari gerakan senamnya.
"Saya mau minta ijin untuk kembali ke tempat kosan Opa, dan saya berjanji akan dengan segera kemari bila di butuhkan," kata Bara dengan sangat hati hati.
Sesaat Opa hanya terdiam, memandang Bara yang masih menunduk di depannya.
"Kamu sudah menikah dengan cucuku, apa yang membuat mu tak nyaman di sini..?, atau kamu mau tinggal di apartemen Opa dengan istrimu," kata Opa lagi.
Duaaar..!!
Bara terkejut bagai di sambar petir, dia tidak berharap seperti itu, apalagi sampai tinggal serumah dengan nona Yolanda.
Dirinya hanya ingin kembali menjadi seperti sebelumnya, bisa hidup sesuai keinginan nya, kuliah seperti biasa, bekerja seperti biasa dan menyalurkan hobi seperti biasanya.
"Nanti aku akan bilang sama Hendrawan kalau memang itu maumu," kata Opa lagi.
"Bu..bukan.. seperti itu Opa, maksud saya," kata Bara tergagap.
"Opa tidak mau tahu.. alasanmu, bagi Opa ini sudah takdir yang maha kuasa hingga bisa seperti ini, dan kita sebagai manusia hanya perlu melakukan semuanya sesuai kewajiban dengan sebaik baiknya."
Bara kebingungan tak tahu harus berkata apalagi, niatan untuk balik ke kosan kembali di tentang oleh Opa.
Bara kembali ke kamar nona Yolanda dengan lemas, karena keinginan bebas dari sangkar emas kembali gagal.
"Heii..!."
Bara masih saja diam sambil memegang tas yang berisi pakaiannya, pikirannya masih berlarian tak tentu arah.
"Heiii..Baraaa..!!."
Kembali teriakan dari Yolanda mengagetkannya.
Bara menoleh ke arah Yolanda yang masih mengenakkan baju tidurnya.
Bara sedikit membelalakkan matanya, melihat baju Yolanda yang sedikit seksi kemudian memalingkan wajahnya.
"Ada apa nona..? Jawab Bara sambil memandang tempat lain.
"Kenapa dari tadi kau di situ..?," tanya Yolanda.
"Maksud non Yola..?," Bara.
"Kenapa dari tadi kau disitu dan memegang tas jelekmu..?," tanya Yolanda kembali.
Bara yang sudah kebal dengan cemoohan gadis itu hanya tersenyum kecil.
"Aku mau balik ke kosan Non..," kata Bara.
"Apaaa..!!," teriak Yolanda yang kaget.
"Huh, apaan sih..? kok kayak kaget begitu, aku aja yang dengar jadi ikut kaget,...emang apa anehnya kalau aku balik ke kosan..? bukannya aku sudah terlalu lama tinggal di sini, semua kegiatan ku jadi tak terurus semenjak aku disini, lagian aku disini lama lama juga tidak kenapa kenapa..? cuma makan dan tidur...bosan," batin Bara merutuk.
"Jangan kenceng kenceng non teriaknya," nanti orang luar dengar di kira kita ngapain kata Bara asal.
Yolanda yang mendengar perkataan Bara tersipu lalu memalingkan wajahnya.
"Dasar mesum..!!." Yolanda.
___________
Happy reading....
Jangan lupa tinggalkan jejak...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
siti_1234
🕊️🕊️
2021-08-22
3
Edmundus Ason
girulah kalau hidup pura2, serba salah
2021-08-18
2
Cssd Indriati
bagus
2021-08-01
2