Peti yang ke tiga.

Hari sudah beranjak menuju senja, udara di lereng gunung Bhisma terasa lebih dingin. apalagi tadi baru saja turun hujan meskipun tidak lebat. angin yang berhembus kencang menerpa pepohonan yang tumbuh di tepi pelataran perguruan silat Gunung Bhisma hingga merontokkan dedaunan tua yang basah. sekali lagi angin menghembus, kali ini terasa lebih kencang dan dingin menerpa sesosok tubuh kurus yang berdiri mematung di depan tiga buah makam.

Sosok pemuda kurus bermuka pucat seperti orang penyakitan itu umurnya mungkin enam belas atau tujuh belas tahunan. kedua tangan dan kakinya dikotori tanah berlumpur. pakaiannya yang basah kuyup oleh siraman air hujan tidak mampu menghilangkan bau anyir darah yang melekat di kulit tubuhnya. entah sudah berapa lama dia berdiam diri di depan tiga buah makam yang sepertinya baru saja di buat.

Pada papan nisan makam yang ada di sebelah tengah tertulis 'Ki Rangga Wesi Bledek., si Tangan Guntur Besi.' makam yang sebelah kiri hanya tertulis 'Makam murid perempuan perguruan Gunung Bhisma. sedangkan nisan makam terakhir yang berada di kanan terukir tulisan 'Makam murid laki- laki perguruan Gunung Bhisma.!'

Pemuda kurus pucat yang bukan lain Pranacitra adanya itu menghela nafas berat seakan hendak mengurangi sesaknya beban yang menggumpal di hatinya. kepalanya menengadah ke atas wajahnya basah oleh air mata dan sisa rintik hujan gerimis yang turun dari langit.

''Kenapa mesti mereka yang harus mati dan bukan diriku saja.?'' jerit Pranacitra penuh kesedihan. pemuda ini lalu jatuh berlutut di depan ke tiga buah makam guru dan semua saudaranya. hujan gerimis terus tercurah dari atas langit yang bermendung tebal. sesekali suara gemuruh guntur terdengar menyeramkan. terbayang kembali olehnya suasana canda tawa semua teman- teman seperguruannya juga sikap sang guru yang selalu tegas berwibawa.

Kini semuanya telah hilang meninggalkan rada duka dendam dan sepi yang mendalam. tiba- tiba saja hatinya merasa takut. meski hanya seorang pemuda kurus yang lemah tapi dia tidak pernah takut pada kematian, karena yang dia takuti adalah perasaan kesepian.!

Pemuda ini terbatuk- batuk dengan kerasnya. kesakitan di tubuhnya akibat keracunan tidak separah rasa sakit yang yang menghantam jiwanya. semakin dia terbatuk semakin banyak darah yang menetes keluar dari bibirnya. tapi dia tidak perduli, mungkin dengan begini dia bisa cepat mati menyusul semua saudaranya. tapi yang aneh dalam kehidupan kadang ada orang semakin ingin cepat mati, tapi justru malah makin panjang umurnya.

Darah yang keluar terlihat menggumpal dan terasa dingin. dua orang tua yang mengaku kenalan baik Ki Rangga Wesi Bledek bernama Nyi Lintang Wungu dan Malaikat Serba Hitam itu telah menjejalinya butiran obat yang katanya untuk menahan racun pembeku darah dan jantung.

''Hek., he., obat penahan racun pembeku darah dan jantung.?'' Pranacitra tertawa pahit. ''Apa gunanya semua itu, karena biar kalian mencoba menyembunyikannya tapi aku tahu racun ini tidak dapat dimusnahkan.''

''Kalau cuma untuk hidup dalam kesepian menunggu ajal, lalu kenapa tidak kalian biarkan saja diriku mati.?'' geram si pemuda terengah- engah. kedua tangan kurusnya mengepal, kukunya sampai menembus kulit. darah kebencian yang dingin menetes.

''Galilah lubang itu lebih selengan tangan lebih dalam, kedua barang pusaka yang kalian berdua cari ada di sana, setelah itu kuharap nenek Lintang Wungu dan kakek Malaikat Serba Hitam dapat membawa serta kedua saudaraku Arga Pangestu serta Ajeng Larasati bersama kalian..'' ucap Pranacitra lemah. ''Kuharap mereka bisa mendapatkan bekal yang baik dari kalian berdua..''

''Tapi tadi kau bilang Tiga Setan Berbaju Rombeng dari partai Gapura Iblis sudah mengambil semuanya.!'' potong Nyi Lintang Wungu. ''Lalu apa gunanya menggali lagi..?'' tanya Malaikat Serba Hitam. tapi sesaat kemudian keduanya saling pandang, orang tua itu bergerak lebih dulu lalu disusul Nyi Lintang Wungu, dengan gunakan sebatang kayu dan kesaktiannya bukan hal yang sulit bagi kedua tokoh silat itu untuk menggali lubang tanah lebih dalam. mereka serentak berhenti saat merasakan kayunya membentur sesuatu yang keras. sebuah peti kayu ada di dalam sana.!'

Meskipun tidak bisa melihat apa isinya, tapi Pranacitra yakin dalam peti kayu itulah tersimpan kitab Ilmu pukulan Tangan Guntur Wesi Kuning dan pedang Mentari Biru yang sedang dicari oleh Nyi Lintang Wungu alias Dewi Pedang Bintang Kali Serayu serta Malaikat Serba Hitam .

Dengan pandangan matanya yang semakin meredup dia masih sempat melihat kedua orang itu berkelebat mendatanginya. wajah keduanya terlihat gembira sekaligus cemas. dia merasakan mulutnya dijejali beberapa butir obat berwarna putih oleh Nyi Lintang Wungu yang rasanya sangat asam dan pahit. selain itu telinganya juga sempat mendengar ucapan terimakasih dan harapan agar dia terus dapat bertahan hidup.

Hanya peti yang di atas., itulah pesan rahasia yang pernah Ki Rangga wasiatkan padanya. orang tua itu sengaja menaruh dua buah peti dalam satu lubang. peti kayu yang ada diatas adalah peti berisi barang pusaka palsu, sedangkan yang asli tertimbun di bawahnya.!

Sebelum pandangan matanya menjadi gelap dan tubuhnya hilang kesadaran, si pemuda merasakan gelombang arus tenaga panas menjalari sekujur tubuh, saat dua telapak tangan Malaikat Serba Hitam menghentak punggungnya.

Saat dia tersadar waktu sudah mendekati awal senja. di pelataran perguruan sudah bertambah tiga buah kuburan yang basah oleh curahan air hujan. ditangannya juga tergenggam selembar kain ungu yang berisi beberapa pesan.

''Kami berdua tidak dapat berbuat banyak padamu, karena racun pembeku jantung yang sangat ganas itu sudah terlanjur merasuki tubuhmu. apalagi tubuhmu memang lemah dan kau juga sudah kehilangan banyak darah..''

''Yang dapat kami lakukan cuma memberimu obat agar bisa menahan racun yang bersifat sangat dingin itu. kami juga memberikan tambahan tenaga dalam panas agar racun tidak sampai menyerang jantungmu..''

''Sesuai janji kami berdua, Nyi Lintang Wungu dan Malaikat Serba Hitam telah membawa pergi kedua kawanmu agar dapat kami selamatkan. perlu kau ketahui obat dan tenaga sakti yang kami berikan padamu hanya dapat bertahan paling lama tiga bulan saja. kami mohon maaf atas segala ketidak mampuan kami berdua..''

''Dalam tiga bulan itu carilah orang pandai yang sanggup memusnahkan racun pembeku darah dan jantung yang masih mengendap di dalam tubuhmu. meskipun dunia ini begitu luas dan orang hebat bertebaran di segala penjuru, tapi terus terang saja kami sendiri juga tidak tahu siapa tabib yang bisa mengobatimu..''

''Sedikit petunjuk untukmu, dalam surat ini kami berikan juga beberapa nama orang persilatan yang mempunyai kemampuan ilmu pengobatan yang tinggi. mungkin diantara para tabib sakti ini ada yang dapat menolongmu. hanya semuanya kembali tergantung dengan peruntunganmu sendiri..''

Pranacitra melihat beberapa nama orang ditulis di bawahnya. meskipun tidak disebut siapa yang memberikan pesan di dalam lembaran kain ungu itu, tapi dilihat dari gaya tulisannya yang indah dan halus juga warna kainnya. dia bisa menduga kalau itu tulisan pesan dari Nyi Lintang Wungu.

Pemuda itu masih berlutut di depan makam, kepalanya yang sedari tadi menunduk tiba- tiba terangkat. sepasang matanya berkilat tajam, tubuh kurusnya mengejang, kedua kepalan tangannya yang kurus terkepal hingga kembali menembus dan melukai kulitnya. wajah pucat itu memancarkan hawa menggidikkan hati. ''Biarpun diriku harus berubah menjadi siluman atau bersekutu dengan setan, asalkan bisa membalaskan kematian guru dan semua saudaraku, pasti akan aku lakukan..!'' gertak si pemuda penuh dendam.

Pranacitra bangkit berdiri setelah sempat sekali bersujud di depan makam. dengan langkah pelan dia menghampiri lubang bekas galian tanah dimana sebelumnya terpendam dua buah peti kayu berisi barang pusaka. peti pertama yang di rebut oleh Tiga Setan Berbaju Rombeng isinya pusaka palsu. sedang yang asli berada di peti kedua yang terpendam selengan lebih dalam.

Peti kedua itu telah di bawa oleh Nyi Lintang Wungu dan Malaikat Serba Hitam. isinya sebuah kitab ilmu pukulan dan sebilah pedang pusaka sakti. mereka berdua juga membawa Arga Pangestu dan Ajeng Larasati untuk di sembuhkan dari racun di tubuhnya.

Meskipun tidak secara langsung, tapi baik Tiga Setan Berbaju Rombeng, Nyi Lintang Wungu, maupun Malaikat.Serba Hitam sempat menanyakan apakah Ki Rangga memiliki benda pusaka yang lainnya. atau pernahkah gurunya memberikan pesan rahasia lain padanya.?

Tentu saja jawabannya tidak. karena gurunya hanya mengatakan dua buah peti saja yang boleh diambil. meskipun begitu Pranacitra tahu betul jika dia menggali lubang itu dua jengkal saja lebih dalam, dia akan dapat menemukan peti kayu yang ke tiga. maka dengan sepasang tangannya yang kurus berlepotan lumpur tanah bercampur darah dia mulai mengeruknya.

Hanya peti yang di atas., maksud sebenarnya dari kalimat ini adalah hanya peti paling bawah yang tidak boleh diambil siapapun. Ki Rangga bilang peti kayu yang paling bawah adalah sebuah benda yang dapat membawa malapetaka, kesialan dan kejahatan bagi umat manusia. sempat dia memberanikan diri bertanya pada sang guru ''Kalau benda itu hanya menimbulkan keburukan dan bencana, kenapa tidak guru musnahkan saja.?'' tapi Ki Rangga hanya diam seakan enggan menjawab.

Peti itu kayu itu cukup kecil dan tidak ada ukiran apapun di atasnya. saat dibuka bagian dalamnya tersimpan selembar gulungan kulit kambing yang terlihat sudah sangat tua dan usang. Pranacitra lalu membuka gulungan kulit itu, di sana terlukis gambar gunung, bukit, danau, hutan dan sungai juga jalur- jalur aneh berwarna hitam merah. mungkin itu gambar jalan atau semacamnya. rupanya benda itu adalah sebuah peta. dibagian atasnya tergambar sebuah lukisan tengkorak dan sebaris tulisan aneh 'Lembah Seribu Racun.!'

Pranacitra tidak tahu peta itu menunjukkan tempat apa., Lembah Seribu Racun.? si pemuda sedikitpun tidak pernah mendengar tentang semua itu. meskipun demikian dia yakin dengan bekal peta ini dia mampu berbuat sesuatu yang menggemparkan.

Terpopuler

Comments

Darien gap

Darien gap

like n subscribe kak/Pray//Pray/

2024-04-05

1

Darien gap

Darien gap

ya bener banget ini/Ok//Ok/

2024-04-05

0

Darien gap

Darien gap

sad/Sweat//Sweat/

2024-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Lima Elang Api
2 Pahitnya kekalahan
3 Kawanan gembel cilik
4 Pesilat dari gunung Bisma.
5 Ajian Beluk Nogo Kawah.
6 Pergilah.!
7 Perguruan Gunung Bisma.
8 Tiga Setan Berbaju Rombeng
9 Darah Seperguruan.
10 Utusan Gapura Iblis
11 Partai Hitam Yang Terkuat
12 Tewasnya Ki Rangga Wesi Bledek.
13 Terancam dan Mengancam
14 Siksaan Terkeji.
15 Hanya peti yang di atas.,
16 Dia masih hidup.,
17 Peti yang ke tiga.
18 Bertemu Copet Cilik.
19 Pertarungan pertama dengan pisau dapur.
20 Rahasia kelam si copet cilik.
21 Orang berkepribadian ganda.
22 Munculnya Iblis Picak Buntelan Kuning.
23 Ki Suta mati.
24 Mengembara.
25 Gembel Sakti Mata Putih.
26 Angkat aku sebagai gurumu.!
27 Lima Kepala Bayi.
28 Lubang Nadi Neraka Gelap.
29 Di bawah siraman hujan guntur.
30 Salah orang., salah sasaran.
31 Langkah Aneh Mayat Hidup.
32 Kubilang., Jangan menggangguku.!
33 Setan Kuburan.
34 Nasib buruk dan otak bego.
35 Pukulan dingin yang membingungkan.
36 Dendam kebencian
37 Pipa Cangklong Kemenyan.
38 Iblis Dayung Besi.
39 Bentrokan di sungai wareng.
40 Bendera hitam yang menakutkan.
41 Malaikat Copet dan Maling Nyawa.
42 Batu Nirmala Biru.
43 Perjanjian tidak terucap.
44 Asap Candu.
45 Para pengungsi. (bag 1)
46 Para pengungsi (bag 2)
47 Di balik caping bambu
48 Menuju tempat terlarang.
49 Geger Batu Nirmala Biru.
50 Sukma Tertawa.
51 Seringai tawa iblis.
52 Antara berani, tolol dan gila.
53 Si pincang yang menyedihkan.
54 Jongos.
55 Rahasia Retno Item.
56 Bayangan masa lalu.
57 Nyai Pocong Kabut.
58 Kabut pelumpuh raga.
59 Mengincar kelengahan.
60 Dua Orang Pelindung Rahasia.
61 Di Tebing Kematian.
62 Di lukai untuk membunuh.
63 Jebakan.
64 Wajah di balik kedok putih.
65 Menertawakan Kebodohan Orang Persilatan.
66 Siulan Srianah.
67 Monster..
68 Menjadi barang permainan.
69 107 Lemparan Pisau Penentu Nasib.
70 Dendam dan ancaman.
71 Perjalanan.
72 Bendera yang terbakar dendam.
73 Lagu kesepian dan kematian.
74 Hanya dapat memandangnya.,
75 Tiga kenalan lama.
76 Tipuan lama yang menakutkan.
77 Keputusan sulit.
78 Hati seorang gadis.
79 Dua Utusan.
80 Berziarah.
81 Aneh, seram dan tanpa perasaan.
82 Perguruan Silat Naga Biru.
83 Dua lemparan batu.
84 Kalau kau Hanggajaya., memangnya kenapa.?
85 Namaku Puji., Puji Seruni.!
86 Perkumpulan Silat Merak Api.
87 Jurus tongkat yang belum sempurna.
88 Memburu para penghasut.
89 Raungan Naga Kehancuran.
90 Kitab ilmu sesat., hancurkan saja.
91 Tiga tahun di dalam goa.
92 Seorang musuh lama.
93 Segumpal jantung di tangannya.
94 Mayat- mayat di tengah sawah.
95 Akibat minggat.
96 Pembalasan Dendam (bag 1)
97 Pembalasan Dendam (bag 2)
98 Pembalasan Dendam (bag 3)
99 Memilih jalan hidup.
100 Pulang.
101 Pejamkan saja matamu., mungkin kau tidak akan tahan melihatnya.
102 Pengumuman
103 Menikmati ujung senja.
104 Tupai Terbang.
105 Ambillah., jika kau merasa mampu.
106 Kabar rahasia.
107 Gadis polos penggoda dan pemuda pincang mesum.
108 Pertemuan di balik kegelapan.
109 Racun dalam obat.
110 Orang yang memandangi lukisan di dinding.
111 Kuah daging dalam kuali.
112 Saatnya pembalasan.
113 Mereka mulai bergerak.
114 Sebuah alasan mengirimnya.
115 Panggung pertarungan (bag1)
116 Panggung Pertarungan (bag2)
117 Panggung Pertarungan (bag 3)
118 Lelaki yang mengaku paling romantis.
119 Hanya., tiga jurus saja.?
120 Dua lubang aneh.
121 Duel dalam lingkaran.
122 Crazy And Idiot.
123 Anggrek Geni.
124 Di bawah guyuran hujan. (bag1)
125 Di bawah guyuran hujan (bag2)
126 Sabit Putih.
127 Dia seperti penyakit.
128 si Ular Sakti yang misterius.
129 Bumi Hijau dan Maling Kilat.
130 Perpisahan.
131 Siasat memecah belah., yang gagal.
132 Mata dingin di kegelapan.
133 Bagaikan menyiram minyak diatas bara api. (bag1)
134 Bagaikan menyiram minyak diatas bara api. (bag2)
135 Pikiran aneh seorang gadis.
136 Kucing meong.,
137 Kuah sayur, jamur dan telur.
138 Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag1)
139 Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag2)
140 Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag3)
141 Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag akhir)
142 Pamit.
143 Rahasia ruangan terlarang.
144 Pengakuan.
145 Kujang Emas Nirwana (bag1)
146 Kujang Emas Nirwana (bag2)
147 Kujang Emas Nirwana (bag3)
148 Kujang Emas Nirwana. (bag 4)
149 Rahasia kelam si bocah bisu.
150 Rampok.
151 Kisah wanita yang dianggap rendahan.
152 Lembah Kalong Maut.
153 Tuan utusan yang bungkuk buta.
154 Harum Beracun.
155 Pelangi Kematian.
156 Sarapan pagi yang (teramat)., mahal.
157 Pemburu.
158 Pemotong kepala.
159 Hari ketiga bulan ketiga (bag 1)
160 Hari ketiga bulan ketiga (bag 2)
161 Hari ketiga bulan ketiga (bag 3)
162 Meniru Srianah.
163 Ilmu pedang siluman yang terpendam.
164 Memenggal tanpa dibayar.
165 Lawan (yang sempat) terlupakan.
166 Modal berjudi.
167 Bertaruh nyawa, berhutang jiwa.
168 Rumah makan dan penginapan 'Lawang Wangi'.
169 Lelaki bernama Sentanu.
170 Janda yang serba salah.
171 Nenek Iblis Berkaki Ganco.
172 Pertarungan di lereng Bromo.
173 Pertolongan kedua.
174 Sesuatu yang sangat tabu untuk diucapkan.
175 Kembar empat.?
176 3 laki- laki dan 1 perempuan.
177 Catatan riwayat kaum budak.
178 Orang menyebalkan yang alergi wanita cantik.
179 Jingga Rani., bingung.
180 Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag1)
181 Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag2)
182 Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag3)
183 Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag akhir)
184 Gadis pelayan.
185 Kisah kelam yang terpendam.
186 Senja dalam gubuk reot.
187 Ngapunten nggih., kulo mboten sengojo.!
188 Hapunten mamang., kali ini sengaja.
189 Sesumbar.
190 Duuh Gusti., (Antara Iman dan Emon).
191 Cerita sarapan pagi.
192 Antara bajingan, janda muda dan seorang gadis.
193 Surat rahasia (bag1)
194 Surat rahasia (bag2)
195 Kisah seorang anak kusir kuda. (bag1)
196 Kisah seorang anak kusir kuda. (bag2)
197 Sebuah bendera lagi.
198 Kesepakatan rahasia.
199 Gairah Nyi Rondo Kuning.
200 Teratai Hijau.
201 Sebilah pisau. (bag1)
202 Sebilah pisau. (bag2)
203 Maling keledai dan pembunuh.
204 Pembunuhan di tengah hutan.
205 Pagi terakhir.
206 Orang- orang munafik.
207 Emas intan berdarah (bag1)
208 Emas intan berdarah (bag2)
209 Emas intan berdarah (bag3)
210 Emas intan berdarah (bag4)
211 Pertarungan di bukit karang.
212 Tertipu dan mati.
213 Upeti.
214 Kompor.
215 Penyelesaian masalah.
216 Tamu yang tidak diundang.
217 Dendam lama.
218 Prahara di Ciremai.
219 Kegelapan di awal pagi.
220 Penghinaan.
221 Gadis Berwajah Tengkorak. (bag1)
222 Gadis Berwajah Tengkorak. (bag2)
223 Gadis Berwajah Tengkorak. (bag3)
224 Gadis Berwajah Tengkorak. (bagian akhir)
225 Kecantikan yang terkutuk. (bag1)
226 Kecantikan yang terkutuk. (bag2)
227 Akhir prahara.
228 Muka dua.
229 Dua orang sesepuh.
230 Harimau yang bermain licik.
231 Kusir Picak Muka Bopeng.
232 Grookk., grookk.!'
233 Si pincang dan si picak.
234 Srianah., bos jamu.
235 Pengumuman.
236 Pertarungan Srianah. (bag1)
237 Pertarungan Srianah. (bag2)
238 Pertarungan Srianah. (bag3)
239 Pertarungan Srianah. (bag4)
240 Merasa jadi pangeran.
241 Srianah dan Rinai.
242 8 Lengan Naga.
243 Otak kotor si Gendol.
244 Kenapa dia juga punya.?
245 Kisah Srianah kecil.
246 Warisan dendam. (bag1)
247 Warisan dendam. (bag2)
248 Renungan jomblo.
249 Cerita tentang Kutu dan Benalu.
250 Perasaan orang kalah.
251 Hadir di pemakaman. (bag1)
252 Hadir di pemakaman. (bag2)
253 Hadir di pemakaman. (bag3)
254 Budak.
255 You Will Be Dead.!
256 Muslihat.
257 Baik atau jahat.
258 Mudik.
259 Darah pengkhianat. (bag1)
260 Darah pengkhianat. (bag2)
261 Darah pengkhianat. (bag3)
262 Darah pengkhianat. (bag4)
263 Aktor Oscar.
264 Pikiran yang sederhana.
265 Panah Pemburu Jantung.
266 Diam kau., gadis binal sialan.!
267 Pengadu domba, pemikat lelaki.
268 Petunjuk jurus pedang.
269 Ooalah Yem., Yem.,
270 Midnight Show..
271 Orang yang menjual kawan sendiri. (bag1)
272 Orang yang menjual kawan sendiri. (bag2)
273 Orang yang menjual kawan sendiri. (bag3)
274 Alasan. (bag1)
275 Alasan. (bag2)
276 Alasan. (bag3)
277 Alasan., (yang sebenarnya).
278 Gendol ngamuk.
279 Rinai dan barang titipan. (bag1)
280 Rinai dan barang titipan. (bag2)
281 Rinai dan barang titipan. (bag3)
282 Celeng Muka Seribu.
283 Curhat.
284 Menyiksa diri. (bag1)
285 Menyiksa diri. (bag2)
286 Perut yang lapar membuatnya goblok.
287 Tukang cerita dan cucunya. (bag1)
288 Tukang cerita dan cucunya. (bag2)
289 Tukang cerita dan cucunya. (bag3)
290 Wajan.
291 Riwayat seorang tukang masak.
292 Tabib Langit Racun Bumi.
293 Pesan.
294 Nyi Gagak Kemuning.
295 Orang itu.! (bag1)
296 Orang Itu.! (bag2)
297 Orang Itu.! (bag3)
298 Ulat di otak dan cacing dalam perut.
299 Nona- nona jelita., yang sadis.
300 Padepokan silat Gajah Guntur.
301 Darah Keabadian.
302 Prinsip.
303 Seekor anjing mati.
304 Teringat sang janda.
305 Gairah membunuh.
306 Duka seorang Ibu.
307 Rahasia gadis penyakitan. (bag1)
308 Rahasia gadis penyakitan. (bag2) Mafia Jadul.
309 Dagang nyawa.
310 Kuburan Bersalju.
311 Gak ada judulnya.
312 Antara patah hati dan berlaku mesum.
313 Nyi Rondo Kuning., prihatin.
314 Pelanggan adalah yang utama. (bag1)
315 Pelanggan adalah yang utama. (bag2)
316 Obat penipu dewa.
317 Membunuh secepatnya. (bag1)
318 Membunuh secepatnya. (bag2)
319 Labirin si Dewa Kikir.
320 Amukan si bungkuk buta.
321 Ngamuk bergantian.
322 Bentrokan para sesepuh.
323 Ratu Buto Gondoruwo.
324 Angin Gelap Sungai Berdarah.!
325 Bantuan waktu.
326 Si sombong dan si pembual.
327 Sedekah.
328 Antara kuda dan penunggangnya.
329 Kalian., belum layak.!
330 Peringkat pertama saat ini.
331 Menuju lembah sunyi.
332 Buaya- buaya Citandui. (bag1)
333 Buaya- buaya Citandui. (bag2)
334 Buaya- buaya Citandui. (bag3)
335 Burung elang blorok.
336 Kyai Maja.
337 Kisah lama sang Kyai. (bag1)
338 Kisah lama sang Kyai. (bag2)
339 Perkampungan aneh.
340 Kota Hantu Pagi.
341 Dia telah datang.!
342 Pertarungan di Kota Hantu Pagi. (bag1)
343 Pertarungan di Kota Hantu Pagi. (bag2)
344 Pertarungan di Kota Hantu Pagi. (bag3)
345 Delok tok., ora jempok.
346 Guru yang mesum.
347 Hawa jahat.
348 Rahasia di balik bukit. (bag1)
349 Rahasia di balik bukit. (bag2)
350 Rahasia di balik bukit. (bag3)
351 Rahasia di balik bukit. (bag4)
352 Rahasia di balik bukit. (bag5)
353 Obsesi dan Ambisi.
354 Taktik psikologis.
355 Kesepakatan. (bag1)
356 Kesepakatan. (bag2)
357 Kesepakatan. (bag3)
358 Tiga Biawak Kuning Kali Gondang.
359 Palsu.
360 Roro., takut dosa.?
361 Daa- daahh., Narada.!
362 Bulan Perak.
363 Bisul Kudis.
364 Dendam Klowor Gombor.
365 Tiga orang lainnya yang tersisa.
366 Potongan jantung.
367 Tamu aneh berkedok putih.
368 Antara Kutu, Benalu dan si Pemalas. (bag1)
369 Antara Kutu, Benalu dan si Pemalas. (bag2)
Episodes

Updated 369 Episodes

1
Lima Elang Api
2
Pahitnya kekalahan
3
Kawanan gembel cilik
4
Pesilat dari gunung Bisma.
5
Ajian Beluk Nogo Kawah.
6
Pergilah.!
7
Perguruan Gunung Bisma.
8
Tiga Setan Berbaju Rombeng
9
Darah Seperguruan.
10
Utusan Gapura Iblis
11
Partai Hitam Yang Terkuat
12
Tewasnya Ki Rangga Wesi Bledek.
13
Terancam dan Mengancam
14
Siksaan Terkeji.
15
Hanya peti yang di atas.,
16
Dia masih hidup.,
17
Peti yang ke tiga.
18
Bertemu Copet Cilik.
19
Pertarungan pertama dengan pisau dapur.
20
Rahasia kelam si copet cilik.
21
Orang berkepribadian ganda.
22
Munculnya Iblis Picak Buntelan Kuning.
23
Ki Suta mati.
24
Mengembara.
25
Gembel Sakti Mata Putih.
26
Angkat aku sebagai gurumu.!
27
Lima Kepala Bayi.
28
Lubang Nadi Neraka Gelap.
29
Di bawah siraman hujan guntur.
30
Salah orang., salah sasaran.
31
Langkah Aneh Mayat Hidup.
32
Kubilang., Jangan menggangguku.!
33
Setan Kuburan.
34
Nasib buruk dan otak bego.
35
Pukulan dingin yang membingungkan.
36
Dendam kebencian
37
Pipa Cangklong Kemenyan.
38
Iblis Dayung Besi.
39
Bentrokan di sungai wareng.
40
Bendera hitam yang menakutkan.
41
Malaikat Copet dan Maling Nyawa.
42
Batu Nirmala Biru.
43
Perjanjian tidak terucap.
44
Asap Candu.
45
Para pengungsi. (bag 1)
46
Para pengungsi (bag 2)
47
Di balik caping bambu
48
Menuju tempat terlarang.
49
Geger Batu Nirmala Biru.
50
Sukma Tertawa.
51
Seringai tawa iblis.
52
Antara berani, tolol dan gila.
53
Si pincang yang menyedihkan.
54
Jongos.
55
Rahasia Retno Item.
56
Bayangan masa lalu.
57
Nyai Pocong Kabut.
58
Kabut pelumpuh raga.
59
Mengincar kelengahan.
60
Dua Orang Pelindung Rahasia.
61
Di Tebing Kematian.
62
Di lukai untuk membunuh.
63
Jebakan.
64
Wajah di balik kedok putih.
65
Menertawakan Kebodohan Orang Persilatan.
66
Siulan Srianah.
67
Monster..
68
Menjadi barang permainan.
69
107 Lemparan Pisau Penentu Nasib.
70
Dendam dan ancaman.
71
Perjalanan.
72
Bendera yang terbakar dendam.
73
Lagu kesepian dan kematian.
74
Hanya dapat memandangnya.,
75
Tiga kenalan lama.
76
Tipuan lama yang menakutkan.
77
Keputusan sulit.
78
Hati seorang gadis.
79
Dua Utusan.
80
Berziarah.
81
Aneh, seram dan tanpa perasaan.
82
Perguruan Silat Naga Biru.
83
Dua lemparan batu.
84
Kalau kau Hanggajaya., memangnya kenapa.?
85
Namaku Puji., Puji Seruni.!
86
Perkumpulan Silat Merak Api.
87
Jurus tongkat yang belum sempurna.
88
Memburu para penghasut.
89
Raungan Naga Kehancuran.
90
Kitab ilmu sesat., hancurkan saja.
91
Tiga tahun di dalam goa.
92
Seorang musuh lama.
93
Segumpal jantung di tangannya.
94
Mayat- mayat di tengah sawah.
95
Akibat minggat.
96
Pembalasan Dendam (bag 1)
97
Pembalasan Dendam (bag 2)
98
Pembalasan Dendam (bag 3)
99
Memilih jalan hidup.
100
Pulang.
101
Pejamkan saja matamu., mungkin kau tidak akan tahan melihatnya.
102
Pengumuman
103
Menikmati ujung senja.
104
Tupai Terbang.
105
Ambillah., jika kau merasa mampu.
106
Kabar rahasia.
107
Gadis polos penggoda dan pemuda pincang mesum.
108
Pertemuan di balik kegelapan.
109
Racun dalam obat.
110
Orang yang memandangi lukisan di dinding.
111
Kuah daging dalam kuali.
112
Saatnya pembalasan.
113
Mereka mulai bergerak.
114
Sebuah alasan mengirimnya.
115
Panggung pertarungan (bag1)
116
Panggung Pertarungan (bag2)
117
Panggung Pertarungan (bag 3)
118
Lelaki yang mengaku paling romantis.
119
Hanya., tiga jurus saja.?
120
Dua lubang aneh.
121
Duel dalam lingkaran.
122
Crazy And Idiot.
123
Anggrek Geni.
124
Di bawah guyuran hujan. (bag1)
125
Di bawah guyuran hujan (bag2)
126
Sabit Putih.
127
Dia seperti penyakit.
128
si Ular Sakti yang misterius.
129
Bumi Hijau dan Maling Kilat.
130
Perpisahan.
131
Siasat memecah belah., yang gagal.
132
Mata dingin di kegelapan.
133
Bagaikan menyiram minyak diatas bara api. (bag1)
134
Bagaikan menyiram minyak diatas bara api. (bag2)
135
Pikiran aneh seorang gadis.
136
Kucing meong.,
137
Kuah sayur, jamur dan telur.
138
Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag1)
139
Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag2)
140
Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag3)
141
Wanita cantik dalam lubang jebakan. (bag akhir)
142
Pamit.
143
Rahasia ruangan terlarang.
144
Pengakuan.
145
Kujang Emas Nirwana (bag1)
146
Kujang Emas Nirwana (bag2)
147
Kujang Emas Nirwana (bag3)
148
Kujang Emas Nirwana. (bag 4)
149
Rahasia kelam si bocah bisu.
150
Rampok.
151
Kisah wanita yang dianggap rendahan.
152
Lembah Kalong Maut.
153
Tuan utusan yang bungkuk buta.
154
Harum Beracun.
155
Pelangi Kematian.
156
Sarapan pagi yang (teramat)., mahal.
157
Pemburu.
158
Pemotong kepala.
159
Hari ketiga bulan ketiga (bag 1)
160
Hari ketiga bulan ketiga (bag 2)
161
Hari ketiga bulan ketiga (bag 3)
162
Meniru Srianah.
163
Ilmu pedang siluman yang terpendam.
164
Memenggal tanpa dibayar.
165
Lawan (yang sempat) terlupakan.
166
Modal berjudi.
167
Bertaruh nyawa, berhutang jiwa.
168
Rumah makan dan penginapan 'Lawang Wangi'.
169
Lelaki bernama Sentanu.
170
Janda yang serba salah.
171
Nenek Iblis Berkaki Ganco.
172
Pertarungan di lereng Bromo.
173
Pertolongan kedua.
174
Sesuatu yang sangat tabu untuk diucapkan.
175
Kembar empat.?
176
3 laki- laki dan 1 perempuan.
177
Catatan riwayat kaum budak.
178
Orang menyebalkan yang alergi wanita cantik.
179
Jingga Rani., bingung.
180
Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag1)
181
Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag2)
182
Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag3)
183
Pertarungan di tepian sungai canggu. (bag akhir)
184
Gadis pelayan.
185
Kisah kelam yang terpendam.
186
Senja dalam gubuk reot.
187
Ngapunten nggih., kulo mboten sengojo.!
188
Hapunten mamang., kali ini sengaja.
189
Sesumbar.
190
Duuh Gusti., (Antara Iman dan Emon).
191
Cerita sarapan pagi.
192
Antara bajingan, janda muda dan seorang gadis.
193
Surat rahasia (bag1)
194
Surat rahasia (bag2)
195
Kisah seorang anak kusir kuda. (bag1)
196
Kisah seorang anak kusir kuda. (bag2)
197
Sebuah bendera lagi.
198
Kesepakatan rahasia.
199
Gairah Nyi Rondo Kuning.
200
Teratai Hijau.
201
Sebilah pisau. (bag1)
202
Sebilah pisau. (bag2)
203
Maling keledai dan pembunuh.
204
Pembunuhan di tengah hutan.
205
Pagi terakhir.
206
Orang- orang munafik.
207
Emas intan berdarah (bag1)
208
Emas intan berdarah (bag2)
209
Emas intan berdarah (bag3)
210
Emas intan berdarah (bag4)
211
Pertarungan di bukit karang.
212
Tertipu dan mati.
213
Upeti.
214
Kompor.
215
Penyelesaian masalah.
216
Tamu yang tidak diundang.
217
Dendam lama.
218
Prahara di Ciremai.
219
Kegelapan di awal pagi.
220
Penghinaan.
221
Gadis Berwajah Tengkorak. (bag1)
222
Gadis Berwajah Tengkorak. (bag2)
223
Gadis Berwajah Tengkorak. (bag3)
224
Gadis Berwajah Tengkorak. (bagian akhir)
225
Kecantikan yang terkutuk. (bag1)
226
Kecantikan yang terkutuk. (bag2)
227
Akhir prahara.
228
Muka dua.
229
Dua orang sesepuh.
230
Harimau yang bermain licik.
231
Kusir Picak Muka Bopeng.
232
Grookk., grookk.!'
233
Si pincang dan si picak.
234
Srianah., bos jamu.
235
Pengumuman.
236
Pertarungan Srianah. (bag1)
237
Pertarungan Srianah. (bag2)
238
Pertarungan Srianah. (bag3)
239
Pertarungan Srianah. (bag4)
240
Merasa jadi pangeran.
241
Srianah dan Rinai.
242
8 Lengan Naga.
243
Otak kotor si Gendol.
244
Kenapa dia juga punya.?
245
Kisah Srianah kecil.
246
Warisan dendam. (bag1)
247
Warisan dendam. (bag2)
248
Renungan jomblo.
249
Cerita tentang Kutu dan Benalu.
250
Perasaan orang kalah.
251
Hadir di pemakaman. (bag1)
252
Hadir di pemakaman. (bag2)
253
Hadir di pemakaman. (bag3)
254
Budak.
255
You Will Be Dead.!
256
Muslihat.
257
Baik atau jahat.
258
Mudik.
259
Darah pengkhianat. (bag1)
260
Darah pengkhianat. (bag2)
261
Darah pengkhianat. (bag3)
262
Darah pengkhianat. (bag4)
263
Aktor Oscar.
264
Pikiran yang sederhana.
265
Panah Pemburu Jantung.
266
Diam kau., gadis binal sialan.!
267
Pengadu domba, pemikat lelaki.
268
Petunjuk jurus pedang.
269
Ooalah Yem., Yem.,
270
Midnight Show..
271
Orang yang menjual kawan sendiri. (bag1)
272
Orang yang menjual kawan sendiri. (bag2)
273
Orang yang menjual kawan sendiri. (bag3)
274
Alasan. (bag1)
275
Alasan. (bag2)
276
Alasan. (bag3)
277
Alasan., (yang sebenarnya).
278
Gendol ngamuk.
279
Rinai dan barang titipan. (bag1)
280
Rinai dan barang titipan. (bag2)
281
Rinai dan barang titipan. (bag3)
282
Celeng Muka Seribu.
283
Curhat.
284
Menyiksa diri. (bag1)
285
Menyiksa diri. (bag2)
286
Perut yang lapar membuatnya goblok.
287
Tukang cerita dan cucunya. (bag1)
288
Tukang cerita dan cucunya. (bag2)
289
Tukang cerita dan cucunya. (bag3)
290
Wajan.
291
Riwayat seorang tukang masak.
292
Tabib Langit Racun Bumi.
293
Pesan.
294
Nyi Gagak Kemuning.
295
Orang itu.! (bag1)
296
Orang Itu.! (bag2)
297
Orang Itu.! (bag3)
298
Ulat di otak dan cacing dalam perut.
299
Nona- nona jelita., yang sadis.
300
Padepokan silat Gajah Guntur.
301
Darah Keabadian.
302
Prinsip.
303
Seekor anjing mati.
304
Teringat sang janda.
305
Gairah membunuh.
306
Duka seorang Ibu.
307
Rahasia gadis penyakitan. (bag1)
308
Rahasia gadis penyakitan. (bag2) Mafia Jadul.
309
Dagang nyawa.
310
Kuburan Bersalju.
311
Gak ada judulnya.
312
Antara patah hati dan berlaku mesum.
313
Nyi Rondo Kuning., prihatin.
314
Pelanggan adalah yang utama. (bag1)
315
Pelanggan adalah yang utama. (bag2)
316
Obat penipu dewa.
317
Membunuh secepatnya. (bag1)
318
Membunuh secepatnya. (bag2)
319
Labirin si Dewa Kikir.
320
Amukan si bungkuk buta.
321
Ngamuk bergantian.
322
Bentrokan para sesepuh.
323
Ratu Buto Gondoruwo.
324
Angin Gelap Sungai Berdarah.!
325
Bantuan waktu.
326
Si sombong dan si pembual.
327
Sedekah.
328
Antara kuda dan penunggangnya.
329
Kalian., belum layak.!
330
Peringkat pertama saat ini.
331
Menuju lembah sunyi.
332
Buaya- buaya Citandui. (bag1)
333
Buaya- buaya Citandui. (bag2)
334
Buaya- buaya Citandui. (bag3)
335
Burung elang blorok.
336
Kyai Maja.
337
Kisah lama sang Kyai. (bag1)
338
Kisah lama sang Kyai. (bag2)
339
Perkampungan aneh.
340
Kota Hantu Pagi.
341
Dia telah datang.!
342
Pertarungan di Kota Hantu Pagi. (bag1)
343
Pertarungan di Kota Hantu Pagi. (bag2)
344
Pertarungan di Kota Hantu Pagi. (bag3)
345
Delok tok., ora jempok.
346
Guru yang mesum.
347
Hawa jahat.
348
Rahasia di balik bukit. (bag1)
349
Rahasia di balik bukit. (bag2)
350
Rahasia di balik bukit. (bag3)
351
Rahasia di balik bukit. (bag4)
352
Rahasia di balik bukit. (bag5)
353
Obsesi dan Ambisi.
354
Taktik psikologis.
355
Kesepakatan. (bag1)
356
Kesepakatan. (bag2)
357
Kesepakatan. (bag3)
358
Tiga Biawak Kuning Kali Gondang.
359
Palsu.
360
Roro., takut dosa.?
361
Daa- daahh., Narada.!
362
Bulan Perak.
363
Bisul Kudis.
364
Dendam Klowor Gombor.
365
Tiga orang lainnya yang tersisa.
366
Potongan jantung.
367
Tamu aneh berkedok putih.
368
Antara Kutu, Benalu dan si Pemalas. (bag1)
369
Antara Kutu, Benalu dan si Pemalas. (bag2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!