BAB 12

Amila dan Louis keluar kamar dan menemui keluarga Pranadja yang sudah harap harap cemas menunggunya. Keluarga besar itu terkejut saat melihat Amila keluar dari kamarnya sambil bergandengan tangan.

"Oh ya Tuhan Ami, kau membuat mami khawatir." ujar Amora.

Seketika Amila menghampiri ibunya dan memeluknya, sementara tatapan yang lain melihat ke arah Louis. Louis hanya tersenyum dan mengangkat bahunya.

"Maafkan aku membuat kalian khawatir." ujar Amila.

Ia memukul dada Kevin pelan. "Kakak jahat sekali memukulnya."

Kevin terbelalak. "Kau membela pria ini, kau wanita yang sangat mu..."

Seketika Veronica membekap mulutnya dengan tangan. "Selamat atas hubungan kalian." ujarnya.

"Jadi kalian bersama sekarang?" tanya Dion.

Amila menarik tangan Louis. "Apa kalian menyetujuinya?"

"Tentu saja." jawab Amora senang.

"Papi?" tanya Amila.

"Tentu sayang selama kau bisa bahagia." jawab Dion.

"Jangan tanya aku, aku sudah mengatakannya sebelumnya." sahut Kairo membuat mereka tertawa.

"Aku heran, mengapa kak Louis memilih kak Amila?" tanya Gioni.

"Apa maksudmu anak nakal?" tanya Amila.

"Wanita yang dibawa tadi lebih seksi." jawab Gioni.

Seketika Amila menggelitiknya. "Ampun kak." ujar Gioni lagi sambil tertawa.

"Kak Amila yang aku cinta, mana mungkin aku menyukai wanita lain." jawab Louis membuat wajah Amila merona.

"Apa kalian sudah tahu sejak awal soal sandiwara itu?" tanya Amila.

"Tidak sayang, Vero dan Kevin baru menceritakannya saat Louis membujukmu." jawab Amora.

"Dan cara itu memang jitu, aku akan melakukan hal yang sama jika aku menyukai seseorang." kata Giana.

"Hei kau wanita tidak boleh seperti itu, kau lah yang harus dikejar pria bukan sebaliknya." sahut Kairo.

"Tapi kak Kairo tak pernah menyukai wanita, kakak tidak normal." ejek Giana sambil menjulurkan lidahnya.

Kairo pura pura akan menggigitnya hingga gadis itu tertawa. Sedangkan Veronica terus berbisik pada suaminya.

"Katakan atau aku akan marah." bisik Veronica pada Kevin.

"Oh ayolah sayang, jangan merendahkan suamimu." jawab Kevin.

"Kau yang salah Kev, cepat minta maaf. Aku akan mengunci pintu kamar selama satu minggu jika kau tak mau." ancam Veronica.

Kevin mengumpat dalam hati. "Ehm..." ujar Kevin membuat mereka semua menatapnya. "Louis, maaf soal tadi." katanya dengan cepat.

"Apa?" tanya mereka semua bersamaan sambil terkekeh.

"Oh ya ampun, kalian jahat sekali padaku. Tuan Louis Vuitton, aku Kevin Pranadja meminta maaf soal pemukulan tadi." ujarnya lebih jelas.

Mereka semua melepaskan tawanya.

"Aku tak apa apa, karena kau memukulku, aku bisa mendapatkan Amila." jawab Louis.

"Ciiiih menyebalkan sekali." jawab Kevin.

"Aku semakin mencintaimu suamiku." kata Veronica.

"Kau terima hukuman dariku malam ini, lihat saja." jawab Kevin membuat mereka semua kembali tertawa.

"Menikahlah secepatnya, untuk apa berpacaran." ujar Dion.

"Aku tak mau menikah." jawab Amila.

"Apa maksudmu nak?" tanya Amora.

"Ayolah pi, mi, aku bahkan baru 21 tahun. Aku belum siap untuk berkeluarga." jawab Amila.

"Tapi Louis..."

"Tidak apa apa om, tante...Aku bisa menunggu." sahut Louis. "Dan akan terus meyakinkannya." sambungnya.

"Baiklah, mau bagaimana lagi. Kita hanya bisa menunggu nona ini siap." kata Dion.

"Kita terlambat makan malam, sebaiknya kita ke ruang makan sekarang." ajak Veronica.

Mereka semua setuju, lalu menuju ruang makan untuk makan malam sebelum akhirnya kembali ke rumah mereka masing-masing.

*****

Keesokan harinya...

Janet terkejut menerima pemberitahuan transferan dari bank di ponselnya. Ia kembali menerima uang sebesar seratus juta dari Louis Vuitton.

"Hanya dalam satu hari aku bisa menerima uang sebesar dua ratus juta. Bagaimana jika aku bisa bersamanya selamanya, aku bisa terus membeli barang barang mewah. Tapi mengapa ia mengirimkan uang lagi." gumam Janet.

Baru saja ia selesai bergumam, ponselnya berdering, ternyata Louis menghubunginya.

"Selamat pagi tuan Louis." sapa Janet.

"Selamat pagi juga Jan, apakah kau sudah menerima uangku lagi?"

"Iya, baru saja aku menerima pemberitahuannya, tapi untuk apa?"

"Terima kasih Jan, aku tak membutuhkanmu lagi. Hanya butuh satu hari, akhirnya Amila menjadi kekasihku. Aku berharap kedepannya kita tidak bertemu lagi. Uang itu sebagai bonus untukmu." jawab Louis seraya menutup ponselnya.

Janet terbelalak, ia bukannya senang justru merasa terbuang setelah digunakan selama satu hari.

"Pria brengsek, aku tak akan melepaskanmu. Setidaknya kau harus bertemu kasih dengan menemuiku. Lihat saja nanti, kau tak mungkin bisa lari dari godaanku. Kau adalah sumber keuanganku yang baru. Aku harus mendapatkanmu bagaimanapun caranya." ujar Janet.

*****

Di lain sisi, Louis sudah menghubungi temannya untuk kembali bertemu di restoran Z. Setelah menjemput Amila dan mengantarnya ke hotel Kurnia, ia langsung menuju restoran Z. Kali ini temannya tak terlambat, tapi Albert tidak bersama istrinya.

"Apa aku terlambat?" tanya Louis.

"Tidak, aku juga baru saja sampai." jawab Albert. "Kau terburu-buru sekali ingin bertemu denganku, ada apa Louis?" tanyanya.

"Aku tadinya berharap bisa bertemu dengan istrimu juga." jawab Louis seraya mengeluarkan kertas cek dari saku jasnya. "Aku lupa meminta nomor rekening kalian, jadi terpaksa membawa ini kemari. Terimalah Albert sebagai rasa terima kasihku pada kalian." sambungnya.

"Ya Tuhan Louis, kita ini teman. Aku tak mau menerima ini, istriku sedang berada di rumah orang tuanya jadi tak bisa ikut bersamaku." jawab Albert. "Tapi apakah berhasil?" tanyanya.

Louis mengangguk. "Akhirnya aku bisa mendapatkan Amila Pranadja. Terimalah Albert, aku tak suka menarik kembali apapun yang sudah aku keluarkan."

Albert menatap cek yang ada dihadapannya. "Kau berlebihan Louis, seratus juta bukan uang yang sedikit."

Louis terkekeh. "Ambil saja Albert, itu buat perjalanan kalian ke Inggris. Bukankah kalian mau berlibur juga kesana."

"Aisssss... sumpah aku merasa tak enak. Tapi selamat atas hubungan kalian. Aku berharap kalian bisa terus bahagia." jawab Albert.

"Semoga saja, kau mau makan apa?" tanya Louis.

"Aku sudah makan, lebih baik kita pesan kopi saja."

"Baiklah..." Louis memanggil pelayan dan memesan kopi untuk mereka. "Bagaimana dengan kepindahan kalian?" tanyanya.

"Sudah selesai, kami akan melakukan syukuran, suatu kehormatan jika kau dan kekasihmu bisa datang." pinta Albert.

"Tentu saja aku akan datang, kabari saja kapan waktunya. Kalau bisa kau tak dadakan memberitahuku, aku harus kembali ke Inggris dua minggu kedepan."

"Apa kau tak lelah Louis, perjalanan itu bukankah sangat lama."

"Awalnya aku merasa lelah, tapi Amila membuatku tak merasakan hal itu lagi."

"Kau benar benar jatuh cinta padanya, kau bahkan terlihat bahagia saat menyebut namanya Louis, aku ikut senang." ujar Albert.

"Ini pertama kalinya aku menyukai wanita Albert, selama ini aku hanya bermain main saja." jawab Louis.

"Sungguh jauh jodoh kalian, harus melewati jalan hingga belasan jam." goda Albert.

Louis tertawa. Pelayan membawakan kopi mereka, keduanya terus berbincang bincang sambil menikmati kopi itu. Louis juga menceritakan bagaimana ia akhirnya bisa mendapatkan Amila hingga membuat Albert terus tertawa.

*****

Untuk Selanjutnya akan aku usahakan up sehari 1 episode, terima kasih...

Happy Reading All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

Louis awas hati" . ulet keket sudah mau beraksi. tapi aku yakin Pranadja juga tidak akan diem kalau si janet sampe mengganggu amila.

2022-10-23

0

resia

resia

kan bnr janet jdi bumerwng buat mu louis

2021-09-27

1

mars🌾💦

mars🌾💦

next lanjut

2021-09-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!